Anda di halaman 1dari 23

INFEKSI SALURAN KEMIH DAN

GINEKOLOGI

ALANA ARUMSARI THAMRIN 21162001


EGHI FAJAR M 21162009
FUJI SUNARTI 21162014
HILMI NURHIDAYAT 21162019
MUHAMAD RAMDAN ALGIPARY 21162034
RISKY NURAHAYU 21162045
RUHDIANA EKA PUTRA 21162046
THE LINGDA YUNINGSIH 21162051
YAYANG FEBRI RAMDHANI 21162053
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

ISK adalah suatu kondisi ketika organ yang termasuk kedalam sistem kemih yaitu
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi oleh poliferasi suatu
mikroorganisme
ETIOLOGI

Bakteri penyebab UTI muncul dari flora intestinal inang


Penyebab uncomplicated UTI umumnya E.coli (80%-90%) berikutnya Staphylococcus
saprophyticus (5-15%)
Penyebab complicataed UTI yaitu E. coli, (<50% infeksi), Proteus spp., Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter spp., seudomonas aeruginosa, taphylococci, dan
enterococci. Candida spp

Sumber : Farmakoterapi Handbook, Barbara et Al hal.


asi KLASIFIKASI ISK
ok
L
n
a si
k
s ar fek ISK Bag Bawah
da In
e r
B
Cystitis (Inflamasi Kandung Kemih)
Uretritis (Inflamasi Uretra)

ISK Bag Atas

Pyelonephritis (Radang Ginjal,


komplikasi Sistitis)
Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)
GEJALA ISK

ISK Bg.Bawah ISK Bg.Atas


Disuria (Sulit BAK) Flank pain (Nyeri bag. Iga
Nokturia (Sering BAK) sd pinggul)
Suprapubic heaviness Demam
(Nyeri pinggang berat) Mual
Gross Hematuria (Urin Muntah
mgd darah) Malaise (Tidak enak
badan)

Sumber : Farmakoterapi Handbook, Barbara et Al hal. 545


KLASIFIKASI ISK
a t
g k
n
Ti i
a n as Complicated ISK
ark plik
as m
e rd Ko
B adalah terdapat infeksi pada saluran kemih disertai penyulit
(lesi) anatomis maupun fungsional saluran kemih misalnya
sumbatan muara uretra, refluks vesikoureter, urolithiasis, parut
ginjal, buli-buli neurogenik, dsb

Uncomlicated ISK

adalah terdapat infeksi pada saluran kemih tetapi tanpa penyulit


(lesi) anatomis maupun fungsional saluran kemih
n
KLASIFIKASI ISK
a
ark nya
as is
e rd -jen
B n is
je
Kandung Inflamasi Kandung Kemih
Disebabkan menyebarnya infeksi dari uretra
kemih Terjadi karena aliran balik urine dari uretra ke dalam
kandung kemih (refluks utrovesikal), kontaminasi fekal,
(sistitis) pemakaian kateter atau sistoskop

Uretra Iritasi dan pembengkakan uretra

(uretritis) Disebabkan oleh E.Colli, Clamidia, virus herpes

Ginjal Terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens, infeksi


hematogen.
(pielonefritis) Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal
mikroorganisme
PATHWAY masuk ke dalam saluran kemih

ureter VU/kandung kemih ginjal

uretritis sistitis pielonefritis

Reaksi antigen
antibodi
Inflamasi ansietas
Peningkatan suhu
tubuh/hipertermi
Pembengkakan Kekhawatiran klien
jaringan akan penyakitnya
Gangguan
termoregulasi
Nyeri saat
Obstruksi saluran kemih
berkemih

Gangguan pola Gangguan rasa


eliminasi urine nyaman/nyeri
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Mengetahui jumlah signifikan mikroorganisme
Tujuan dalam spesimen urin untuk membedakan
kontaminasi dari infeksi

Laboratory Test :
Bacteriuria
Laboratory Pyruria, Hematuria, Proteinuria
Nitrite-Positive Urine
Test: Leukocyte esterase-positive urine
Antibody-Coated Bacteria (ACB)
Metode Biakan Urin Kuantitatif

Pemeriksaan 1.Costovertebral Tenderness


Fisik :
1. BACTERIURIA
2. PYRURIA

HEMATURIA
PYRURIA
Pendarahan urin secara mikroskopis
Adanya nanah dalam urin maupun makroskopis
Identifikasi ini kurang spesifik, karena
sel darah putih (leukosit) >10 sel/mm
Hematuria sbg indikasi
Pada pasien simtomatik berkorelasi kelainan penyakit lain
dg bakteriuria Spt tumor dan gangguan ginjal

PROTEINURIA

Adanya protein dalam urine,


pada umumnya menunjukkan
adanya infeksi
* Kedua uji ini dapat digunakan untuk evaluasi
pasien rawat jalan uncomplicated UTIs

3. Nitrite-Positive Urine

Digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri


pereduksi nitrit (seperti E.coli) dalam urin

. 4. Leukocyte esterase-positive urine

Uji esterase leukosit merupakan uji sederhana dan


cepat untuk mendeteksi pyuria
5. Antibody-Coated Bac. (ACB)

Metode imunofluoresensi yang mendeteksi bakteri


yang diselimuti imunoglobulin pada urine yang baru
dikeluarkan

6. Biakan Urin Kuantitatif

Metode uji paling akurat


Pasien dengan infeksi biasanya mempunyai
>105 bakteri/ml urine baik simtomatik maupun
asimptomatik
HASIL LAB
Kultur urin
MONITORING

Rekomendasi yang dapat dilakukan


Pemeriksaan laboratorium
Cek kadar gula darah
Tes kehamilan
Sel darah putih
Urin nitrat
Leukosit esterase
Kultur urin
MONITORING TERAPI

Evaluasi hasil antibiotic 48-72 jam


Menilai gejala respon terhadap antibiotic
Meninjau data mikrobiologi berdasarkan biakan, pewarnaan gram, data kerentanan
Manfaat pengobatan profilkasis
Keaptuhan pasien terhadap antibiotic
Pil kb diganti dengan alat kontrasepsi non hormonal (IUD)
NON FARMAKOLOGI

Minum jus cranberry


Prebiotic perumbuhan bakteri
Hygiene vagina
Minum air putih yang cukup
ACEI diganti ARB
HCT diganti CCB
Konsultasi ke dokter
Ginekologi

KEPUTIHAN INKONTINENSIA
GANGGUAN HAID
(LEKOREA) URIN

(INFERTILITAS) PROLAPSUS Abses PENDARAHAN


UTERI bartolin
GANGGUAN HAID

Pendarahan haid berdasarkan Kelainan siklus


lamanya Polimenoria : siklus haid < 21
Menoragia > 8 hari, volume hari
>80 ml Oligomenoria : siklus haid > 35
hari
Hipomenorea : 1-2 hari,
Amenorea : tidak haid > 3
Volumenya sedikit
bulan
Keputihan Dismenore
Abses bartolin
Gejala keluarnya Kram pada saat
penumpukan nanah
cairan dari vagina menstruasi yang
yang membentuk
selain darah haid menyakitkan
benjolan atau
Disminore primer : pembengkakan
tanpa patologi disalah satu kelenjar
Disminore : Karena bartolin yang terletak
patologi di setiap sisi lubang
vagina
INFERTILITAS PROLAPSUS UTERI INKONTINENSIA URIN
Pasangan usia subur Keadaaan dimana turunanya Kondisi dimana urin keluar tanpa
yang tidak mampu uterus melalui hiatus genitalis terkontrol
melakukan konsepsi yang disebakan kelemahan
(pembuahan) setelah ligament-ligament
satu tahun melakukan (penggantung) fasia (sarung)
hubungan seksual dan otot dasar panggul yang
menyokong uterus
DIAGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai