Traktus
Urinarius
PENDAHULUAN
• neonatus antara 0,1% - 1%, dan meningkat 14% pada neonatus dengan demam,
• 5,3% pada bayiI
• bayi asimtomatik, bakteriuria 0,3 - ,4%.
• Risiko ISK pada anak sebelum pubertas 3-5% perempuan dan 1-2% pada anak laki.
• anak dengan demam berumur kurang dari 2 tahun, prevalensi ISK 3-5%.
• bakteriuria asymtomatic 0,7% - 1,95% pada perempuan dan 0,04% - 0,2% pada laki-
laki
• 2% sampai 5% anak perempuan akan mengalami bakteriuria di usia dewasa
• <3 bulan , ISK > laki-Laki daripada perempuan. Rasio anak laki-laki dan perempuan
ISK pada kelompok usia ini berkisar dari 2: 1 hingga 5: 1.
KLASIFIKASI
• infeksi pada saluran kemih yang • ISK yang disertai dengan kelainan
normal tanpa kelainan struktural anatomik dan atau fungsional
maupun fungsional saluran kemih saluran kemih yang menyebabkan
yang menyebabkan stasis urin. stasis ataupun aliran balik (refluks)
urin. Kelainan saluran kemih dapat
berupa batu saluran kemih,
obstruksi, anomali saluran kemih,
kista ginjal, buli-buli neurogenik,
benda asing, dan sebagainya
Berdasarkan Lokasi Infeksi
Pielonefritis
• Akut
• infeksi yang menyebabkan invasi bakteri ke
parenkim ginjal.
• Kronis
• histopatologik kelainan ginjal dengan
ditemukannya proses peradangan kronis
pada interstisium ginjal dan secara
radiologik ditemukan gambaran parut
ginjal yang khas pada kalises yang tumpul.
Sistitis akut
• infeksi yang terbatas pada invasi kandung
kemih.
Berdasarkan Gejala Klinis
Simptomatik Asimptomatik
terdapatnya bakteriuria bermakna Bakteriuria bermakna tanpa
disertai gejala dan tanda klinik menimbulkan manifestasi klinis.
Berdasarkan Derajat Keparahan
ISK RINGAN ISK BERAT
Ascending Limfogen
Hematogen Eksogen
ISK
faktor anatomi
uretra >>
PATOGENESIS ISK Masuknya
mikroorganisme kontaminasi
fekal
bendungan intrarenal
akibat jaringan parut
MANIFESTASI KLINIS
NEONATUS BAYI SAMPAI SATU TAHUN ANAK SAMPAI 4 TAHUN
• Apati • Demam • demam yang tinggi hingga
• Anoreksia • penurunan berat badan menyebabkan kejang
• ikterus atau kolestatis, • gagal tumbuh • Muntah
• Muntah • nafsu makan berkurang • diare
• Diare • Cengeng • gejala klinik lokal saluran
• Demam • Kolik kemih berupa polakisuria,
• hipotermia • Muntah disuria, urgency, frequency,
• tidak mau minum • Diare ngompol, sedangkan keluhan
• Oliguria • Ikterus sakit perut, sakit pinggang,
• Iritabel • distensi abdomen atau pireksia lebih jarang
• distensi abdomen. ditemukan.
• warna kulit keabu-abuan
(grayish colour)
• demam + menggigil, gejala GI track seperti mual, muntah,
diare.
Pielonefritis
• TD normal, ditemukan nyeri pinggang. Gejala neurologis
dapat berupa iritabel dan kejang.
Urinalisis
Hematuria
Leukosit
Leukosituria Nitrit dan Bakteria
Esterase
proteinuria
INTEPRETASI HASIL BIAKAN URINE
• Biakan urin dengan aspirasi supra pubik: didapatkan
berapa pun jumlah kuman
• Biakan urin dengan teknik kateterisasi urin: didapatkan
kuman dengan jumlah > 50.000 cfu/mL
• Biakan urin dengan urin pancar tengah: didapatkan
kuman dengan jumlah > 100.000 cfu/mL
• Biakan urin dengan urine collector: didapatkan kuman
dengan jumlah > 100.000 cfu/mL
ALGORITMA PENCITRAAN
• < 6 bulan
• umur 6 bulan hingga 3
tahun
• anak umur > 3 tahun.
• Pemeriksaan PIV merupakan pemeriksaan alternatif jika skintigrafi DMSA tidak dapat dilakukan
• MSU dilakukan bila infeksi sudah teratasi
• PIV dilakukan jika fungsi ginjal normal
• Responsif antibiotik: manifestasi klinis hilang dengan pemberian antibiotik
• ISK atipik: ISK dengan keadaan pasien yang serius, diuresis sedikit , terdapat massa abdomen atau kandung kemih, peningkat an kreatinin dar ah,
septikemia, tidak memberikan respon terhadap antibiotik dalam 48 jam, serta disebabkan oleh kuman non E. coli.
• ISK berulang berarti terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut/ISK atas, atau satu episode pielonefritis akut/ISK at as disertai satu atau
lebih episode sistitis/ISK bawah, atau tiga atau lebih episode sistitis/ISK bawah
• Pemeriksaan PIV merupakan pemeriksaan alternatif jika skintigrafi DMSA tidak dapat dilakukan
• MSU dilakukan bila infeksi sudah teratasi
• PIV dilakukan jika fungsi ginjal normal
• Responsif antibiotik: manifestasi klinis hilang dengan pemberian antibiotik
• ISK atipik: ISK dengan keadaan pasien yang serius, diuresis sedikit , terdapat massa abdomen atau kandung kemih, peningkat an kreatinin dar ah,
septikemia, tidak memberikan respon terhadap antibiotik dalam 48 jam, serta disebabkan oleh kuman non E. coli.
• ISK berulang berarti terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut/ISK atas, atau satu episode pielonefritis akut/ISK at as disertai satu atau
lebih episode sistitis/ISK bawah, atau tiga atau lebih episode sistitis/ISK bawah
• Pemeriksaan PIV merupakan pemeriksaan alternatif jika skintigrafi DMSA tidak dapat dilakukan
• MSU dilakukan bila infeksi sudah teratasi
• PIV dilakukan jika fungsi ginjal normal
• Responsif antibiotik: manifestasi klinis hilang dengan pemberian antibiotik
• ISK atipik: ISK dengan keadaan pasien yang serius, diuresis sedikit , terdapat massa abdomen atau kandung kemih, peningkat an kreatinin dar ah,
septikemia, tidak memberikan respon terhadap antibiotik dalam 48 jam, serta disebabkan oleh kuman non E. coli.
• ISK berulang berarti terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut/ISK atas, atau satu episode pielonefritis akut/ISK at as disertai satu atau
lebih episode sistitis/ISK bawah, atau tiga atau lebih episode sistitis/ISK bawah
TATALAKSANA
menghilangkan pencegahan
gejala dan pembentukan
bakteriuria dalam jaringan parut
episode akut ginjal
Sefalosporin:
Sefiksim 8 mg/kgbb/hari dibagi dalam 1 dosis
Sefpodiksim 10 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis
Sefprozil 30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis
Sefaleksin 50-100 mg/kgbb/hari dibagi dalam 4 dosis
Sefuroksim axetil 20-30 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis
PERENTERAL
Jenis antibiotic Dosis per hari
Seftriakson 50 mg/kgbb/hari
Sefotaksim 150 mg/kgbb/hari dibagi setiap 6-8 jam
Seftazidim 100-150 mg/kgbb/hari dibagi setiap 8 jam
Sefazolin 50 mg/kgbb/hari dibagi setiap 8 jam
Gentamisin 7,5 mg/kgbb/hari dibagi setiap 8 jam
Amikasin 15 mg/kgbb/hari dibagi setiap 12 jam
Tobramisin 5 mg/kgbb/hari dibagi setiap 8 jam
Tikarsilin 300 mg/kgbb/hari dibagi setiap 6 jam
Ampisilin 100 mg/kgbb/hari dibagi setiap 6 jam
• antibiotik per oral
Sistitis • gejala klinik cukup berat => parenteral
• Lama pengobatan : 5 – 7 hari
• Antibiotik profilaksis diberikan pada anak risiko tinggi seperti refluks vesiko-ureter
derajat tinggi (III-V), uropati obstruktif, dan berbagai kondisi risiko tinggi lainnya.
• Antibiotik profilaksis dipertimbangkan pada ISK berulang dan ISK pada neonatus.
• Jika bayi dan anak yang mendapat antibiotik profilaksis mengalami reinfeksi, maka
infeksi diterapi dengan antibiotik yang berbeda dan tidak dengan menaikkan dosis
antibiotik profilaksis tersebut.
ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
Antibiotik Dosis
Trimetoprim 1-2 mg/kgbb/hari
Kotrimoksazol
• Trimetoprim 1-2 mg/kgbb/hari
• Sulfametoksazol 5-10 mg/kgbb/hari
Sulfisoksazol 5-10 mg/kgbb/hari
Sefaleksin 10-15 mg/kgbb/hari
Nitrofurantoin 1 mg/kgbb/hari
As. nalidiksat 15-20 mg/kgbb/hari
Sefaklor 15-17 mg/kgbb/hari
Sefiksim 1-2 mg/kgbb/hari
Sefadroksil 3-5 mg/kgbb/hari
Siprofloxacin 1 mg/kgbb/hari
INDIKASI RANAP
• ISK pada neonatus
• Pielonefritis akut
• ISK dengan komplikasi seperti gagal ginjal,
hipertensi, ISK disertai sepsis atau syok
• ISK dengan gejala klinik yang berat seperti rasa
sakit yang hebat, toksik, kesulitan asupan oral,
muntah dan dehidrasi.
• ISK dengan kelainan urologi yang kompleks
• ISK dengan organisme resisten terhadap
antibiotik oral
• Masalah psikologis
KOMPLIKASI
• Gagal ginjal akut, bakteremia, sepsis, dan meningitis
• Komplikasi ISK jangka panjang adalah parut ginjal, hipertensi, gagal ginjal
• Faktor risiko terjadinya parut ginjal antara lain umur muda, keterlambatan
pemberian antibiotik dalam tata laksana ISK, infeksi berulang, RVU, dan
obstruksi saluran kemih.
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
ISK SIMPLEKS
TINDAKAN BEDAH
Daftar Pustaka
1. Konsensus Infeksi saluran kemih IDAI , 2014
2. Lambert H, Coultard M. The child with urinary tract infection. Dalam: Webb NJA, Postlethwaite RJ,
penyunting, Clinical Paediatric: 2003
3. Lee SJ, Shim YH, Cho SJ, Lee JW. Probiotics prophylaxis in children with UTI, 2007
4. Chiu MC, Yap HK, penyunting, Practical Paediatric Nephrology. Edisi ke-1, Hong Kong, Medcom Limited,
2005,h.159-70.
ADA
PERTANYAAN ?