Pembimbing:
dr. Yanuar H, Sp.B
BAB I
PENDAHULUAN
• Gawat abdomen merupakan kegawatan di rongga perut.
Usia : 18 tahun
Pekerjaan : Pelajar
No. RM : 78.58.43
Anamnesis
• Keluhan Utama
Nyeri seluruh lapang perut sejak ± 2 hari yang lalu SMRS
Pernafasan : 22 x/m
Suhu : 37,9 OC
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
Kepala : DBN
Mata : DBN
Hidung : DBN
Telinga : DBN
Mulut : DBN
Leher : DBN
Thorax : DBN
Abdomen : (Status lokalis)
Ekstremitas : DBN
Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis Regio Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen (+)
Palpasi : Defans muskular (+), nyeri tekan abdomen (+) pada titik Mc
Burney, rovsing sign (+), psoas sign (+), obturatur sign (+)
Perkusi : Hipertimpani
Rectal toucher : Nyeri tekan (+) jam 9-12, pada handscoon feses (+), darah (-)
Pemeriksaan Penunnjang (Laboraturium)
• HB : 9,8 gr/dl • Urin rutin
Makroskopis
• Hematokrit : 30% o Warna : Kuning
• Leukosit : 23.8000 mm3 o Kejernihan : Jernih
Kimiawi
• Trombosit : 380.000 sel/ mm3 o Protein : (-)
o Glukosa : (-)
• Hitung jenis leukosit : o Bilirubin : (-)
Netrofil batang : 4% o Keton : (-)
Mikroskopis
Netrofil segmen : 3%
o Leukosit : 0-1/LPB
Eosinofil : 69% o Eritrosit : 0-1/LPB
Monosit : 3% o Silinder : (-)
o Kristal : (-)
Limposit : 25%
o Epitel : (+)
Basofil : 0% o Bakteri/ jamur : (+)
Diagnosis
• Peritonitis ec Apendisitis Perforasi
Tatalaksana
• Awasi vital sign dan resusitasi keadaan pasien
• Pemasangan NGT untuk dekompresi
• Pemasangan Kateter urin untuk memonitor rehidrasi cairan
• Apabila vital sign sudah membaik dan cairan sudah terpenuhi dengan melihat
produksi urin serta mengukur tekanan JVP maka segera dilakukan operasi
dengan rencana laparotomi
Follow-up
Laporan Operasi
Tindakan yang dilakukan : Laparotomy
Tanggal : 18 November 2018
Pukul : 10.00 – 11.30 WIB
1. Pasien dalam posisi supine, dilakukan spinal anasthesia
2. Dilakukan prosedur aseptik dan antiseptik pada regio abdomen
3. Insisi meridian dan diperdalam hingga tampak peritoneum
4. Peritoneum dibuka, didapatkan pus ±200cc dan apendik perforasi 10x1 cm
5. Dilakukan eksplorasi apendiktomi
6. Cuci dengan NaCl
7. Pasang drainase
8. Rawat pendarahan dan luka operasi dijahit lapis demi lapis
9. Operasi selesai
Instruksi Post Operasi
• Boleh makan dan minum jika ada flatus
• Aff kateter
Follow-up
Follow-up
Follow-up
Resume
• Nyeri seluruh lapang perut sejak ± 2 hari yang lalu
• Perut terasa tegang dan kembung
• Awalnya merasakan nyeri ulu hati ± 1 bulan yang lalu
• Nyeri hilang timbul dan nyeri menjalar ke perut kanan bawah menetap, terus-
menerus, semakin berat, semakin tidak tertahankan dan bertambah hebat ketika
pasien bergerak dan batuk.
• Mual (+), muntah (+), demam hilang timbul (+), nafsu makan berkurang (+)
belum BAB (+) dan flatus (-)
• Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan distensi abdomen (+) defans muskular
(+) nyeri tekan abdomen (+) pada titik Mc Burney dan bising usus (+) menurun.
• Pemeriksaan rectal toucher didapatkan nyeri tekan (+) jam 9-12, pada
handscoon terdapat feses.
• Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan peningkatan jumlah leukosit
sebesar 23.800 mm3.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput
organ perut (peritoneum)
Peritonitis Apendisitis
• Peritonitis primer • Obstruksi lumen yang diakibatkan
• Peritonitis sekunder oleh fekalit
• Peritonitis tersier • Konstipasi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Gejala
1. Nyeri abdomen
4. Facies hipocrates
5. Syok
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Mata cekung, pernafasan kostal, cepat dan dangkal,
distensi abdomen
Laboraturium Radiologi
• Sel darah putih > 20.000/mm Udara bebas
• Hitung jenis leukosit menunjukkan di bawah difragma
pergeseran ke kiri (shift to the left) yang disebabkan
oleh perforasi
Penatalaksanaan
• Prinsip utama terapi adalah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang
• Usia
BAB IV
KESIMPULAN
• Peradangan peritoneum merupakan komplikasi berbahaya yang tidak
terjadi akibat infeksi dari organ abdomen salah satunya apendisitis.
• Prinsip umum terapi adalah penggantian cairan dan elektrolit yang hilang
dengan pemberian antibiotik yang sesuai.