Anda di halaman 1dari 5

KASUS HEMOROID

Pasien Ny. A 44 thn mengeluh keluar benjolan menyerupai daging yang hilang timbul dari
lubang anus. Tonjolan tersebut muncul terutama saat mengedan dan BAB. Keluhan disarakan
sejak 1 thn yang lalu. Awalnya berupa tonjolan kecil yang lama kelamaan dirasakan semakin
membesar dan terasa menyumbat lubang anus,gatal (-), myeri saat BAB (+), kotoran
bercampur darah (+). Darah yang keluar kadang menetes berupa darah merah segar dan lebih
sering bercampur kotoran. Riwayat susah BAB (+) dan sekarang masih dirasakan. BAB ratarata 2 hari sekali dengan keluar kotoran agak padat sehingga pasien sering mengedan keras
saat BAB. Keluhan utama pasien baik. TD 120/80 mmhg, N 88 x/mnt,RR 21 x/mnt, S 36,8
C. Saat inspeksi terlihat tonjolan massa prolaps dri anus saat pasien diminta mengedan.
Ukuran kira-kira 3 cm
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
Masuk Rumah Sakit
No Regristrasi

:Ny. A
: 44 tahun
: Perempuan
: Islam
: Petani
: Karang Pucung Rt 10 / Rw 05 Majenang, Cilacap
: 18 Februari 2010, jam 11.00
: 101791

II. ANAMNESA
A. Keluhan Utama : Nyeri ketika BAB
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik RS Margono Soekarjo dengan keluhan pasien ketika
BAB terasa nyeri disekitar anus dn keluar benjolan dari dalam anus yang tidak dapat
dimasukkan kembali. Benjolan terasa sakit tidak nyaman saat jalan maupun dudu,
kadang keluar dan kembali. Pasien merasakan adanya keluar benjolan dari dalam
anus sektar 1 tahun yang lalu. Benjolan terasa sakit dan tidak berlendir. Keluhan ini
dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan
Mula-mula keluar benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah besar dari
dalam dubur dan masih bisa keluar masuk dengan sndirinya dan sejak sekitar 1
minggu yang lalu darah yang keluar semakin sering yang disertai dengan keluarnya
benjolan dari anusnya yang tidak dapat masuk dengan sendirinya.
Pasien belum pernah memeriksakan dirinya ke dokter. Pasien juga tidak meminum
obat apapun sebelumnya untuk mengatasi rasa nyeri akibat benjolan yang keluar.
Pasien adalah seorang petani yang pekerjaannya banyak berdiri dari pada duduk dan
sering mengangkat barang-barang berat. Pasien seringkali dalam seminggu buang air
besarny tidak teratur dan bila buang air besar harus berlama-lama jongkok dikakus
dan harus mengejan karena BAB nya keras. Pasien tidak mengeluh adanya
perubahan ukuran feses.
Pasien juga tidak mengeluh perutnya kembung atau mules, tidak merasa mual
muntah, tidak mengeluh nafs makan menurun, nerat badan turun ataupun badan

terasa lemas. Pasien tidak begitu suka dengan sayuran dan tiap kali makan jararng
dengan sayur. Pasien mengaku bahw dahulunya dia sering makan yang pedas-pedas.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya, Klien tidak memiliki alergi,
konstipasi saat BAB
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
III.

PEMERIKSAAN BI-B6
Keadaan Umum
: Sedang, tenang
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
: T : 120/80 mmHg
R : 21 x/menit
N : 88 x/menit
S : 36,8 C

A.

B1 ( Breating)
- Inspeksi
: bentuk dada simetris kanan dan kiri RR:21 x/mnt, retraksi tak ada,
ketinggalan gerak tidak ada
- Palpasi
: vokal fremitus kanan dan kiri sama
- Perkusi
: suara sonor
- Auskultasi : Vesikuler (+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

B.

B2 ( Blood)
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi

C.

D.

E.

F.

B3 (Brain)
- Inspeksi
benjolan

: ictus cordis tidak terba


: nadi teraba
:suara pekak
: suara S1,S2 tidak teraba
: pupil isokor, reflek cahaya positif, konjungtiva tidak anemis,tidak ada

B4 (Bladder)
- Inspeksi
- Palpasi

: warna urin kuning


: tidak ada nyeri tekan

B5 (Bowel)
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi

: abdomen kanan dan kiri simestris


:tidak ada nyeri tekan pada uluh hati
: tidak kembung (BAB 2 hari sekali)
: bising usus normal 16x/mnt

B6 (Bone)
- Inspeksi

: ekstremitas atas dan bawah tidak oedem,

G.

Status Lokalis
- Inspeksi
: ragio anus terlihat benjolan dengan diameter kira-kira 3 cm
yang keluar dari anus yang dilapisi mukosa
- Palpasi
:Konsistensi teraba kenyal, nyeri tekan (+),benjolan dapat
dimasukkan.
- Rectal Toucher
: Tonus sphingter ani baik, mukosa rectum licin, tidak teraba
adanya massa padat, tidak ada nyeri tekan dan pada sarung tangan darah (-), lendir
(+), feses (-).

IV. ANALISA DATA


Symtom

Etiologi

Problem

DS: DO:klien mengatakan nyeri


pada anus
DO : - DO:Ekspresi wajah
meringis
- Adanya tanda radang
V. DIAGNOSA MEDIS
Hemoroid Interna Grade III
VI.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi, tekanan, dan sensitifitas pada area rectal/anal
sekunder akibat penyakit anorectal dan spasme sfingter pada pascaoperatif

VII.

INTERVENSI DAN RASIONAL


INTERVENSI
Kaji karakteristik, intensitas dan lokasi
nyeri.

RASIONAL
Membantu menentukan intervensi dan
memberikan dasar untuk perbandingan
dan evaluasi terhadap terapi.

Pantau tanda-tanda vital.

Kaji hal-hal yang dapat meningkatkan


rasa nyeri.

Perubahan frekuensi jantung


menunjukkan bahwa pasien
mengalami nyeri.
Meningkatkan relaksasi dan mungkin
meningkatkan koping pasien dengan
memfokuskan kembali perhatian.

Digunakan sebagai dasar dari tindakan


selanjutnya.

Hindarkan hal-hal yang dapat


menimbulkan nyeri

Menghindarkan stimulasi yang dapat


mengakibatkan peningkatan rasa nyeri,
seperti mengurangi frekuensi dan durasi
kontak dengan bagian yang dirasa nyeri

Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi

Relaksasi digunakan untuk mengurangi


stimulus nyeri, dan mengalihkan
perhatian terhadap nyeri.

Dorong klien untuk ambulasi dini.

Meningkatkan normalisasi fungsi organ,


contoh merangsang peristaltik dan
kelancaran flatus

Kolaborasi Berikan analgesik sesuai


indikasi.

Meningkatkan kenyamanan dan untuk


menghilangkan nyeri sedang sampai
berat.

PEMBAHASAN
KASUS

Masalah hemoroid pada Seorang wania berumur 44 thn dengan diagnosis hemoroid gret III,
melakukan

pengobatan

konservatif

untuk

mngatasi

penyakit

hemoroid

sehingga

pembengkakan hemoroid perlahan lahan menyusut, benjolan penyakit hemoroid eksterna


mengecil semacam skin tag tanpa gejala dan dapat berfungsi normal kembali,yang diobati
dengan secara konservatif menggunakan preparat yang mngandung 450 mg flavonoid
diosmin dan sejumlah flavonoid lainnya yang diekspresikan sebaagai 50 mg flavonoid
hesperidin sering kali disebut dengan MPFF. Dalam periode 2-6 minggu pengobatan telah
berhasil menghilangkan keluhan keluhan benjolan ataupun pendarahan, dan juga dengan
mengonsmsi makan bersetar mengurangi makan daging, minum air putih banyak kurangi
minum kopi dan alkohol, olah raga teratur dan priksa kepada dokter bagaimana agar ketika
BAB tidak mngejan, mungkin nanti akan di beri obat untuk mengencerkan fese agar ketika
mengejan tidak sakit dan tidak terjadi pendarahan vena di anus untuk proses penyembuhan
ini mungin butu waktu yang lama untuk memperkecil ukuran hemoroid.
Pengobatan lain:
1. Skleroterapi
2. Ligasi hemoroid interna
3. Cryptherapy

4. Koagolasi penggunakaan sinar intra red


5. Sinar laser dan pembedahan.
Operasi eksisi hemoroid interna lainnya :
1. Teknik dari miligan dan margon: mengikat hemoroid interna kemudian eksisi
Teknik dari parks: mukosa di buka dengan insisi, deseksi jaringan sampai menemukan
hemoroid, kemudian mengikat dan membuang hemoroid

Anda mungkin juga menyukai