Anda di halaman 1dari 11

RUPTUR LIEN AKIBAT

TRAUMA ABDOMEN:
BAGAIMANA PENDEKATAN
DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAANNYA
OLEH :
Supriadi
111 2018 2145

Pembimbing :
dr. Mahyuddin Rasyid,
Sp.B.,FINACS,FICS
BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
ABSTRAK
 Salah satu organ kita yang paling sering
mengalami cedera pada suatu trauma
tumpul pada daerah perut atau toraks kiri
bagian bawah adalah lien.
 Penyebab utamanya adalah cedera langsung
atau tidak langsung yang menyebabkan
laserasi kapsul linealis dan avulsi pedikel lien
sebagian atau menyeluruh.
LATAR BELAKANG DAN DEFINISI
 Ruptur pada trauma tumpul abdomen adalah Terjadinya
robekan atau pecahnya lien yang merupakan organ lunak
yang dapat bergerak, yang terjadi karena trauma tumpul,
secara langsung atau tidak langsung.
 Pada trauma lien yang perlu diperhatikan adalah adanya tanda
tanda perdarahan yang memperlihatkan keadaan hipotensi,
syok hipovolemik, dan nyeri abdomen pada kuadran atas kiri
dan nyeri pada bahu kiri karena iritasi diafragma.
 Untuk menentukan diagnosis trauma tumpul maka diperlukan
anamnesis adanya riwayat trauma abdomen bagian kiri
bawah, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, yang
menunjukkan tanda-tanda trauma tumpul dengan ruptur lien
DIAGNOSIS RUPTUR LIEN

Anamnesis
 Riwayat trauma sebelumnya
 Mekanisme terjadinya trauma
 Paling sering trauma daerah perut atau toraks kiri
bagian bawah.
 TraumaPaling sering akibat kecelakaan atau jatuh
dari ketinggian.
 Bisa terdapat jejas atau tidak pada dinding perut.
DIAGNOSIS RUPTUR LIEN
Pemeriksaan Fisik
 Tekanan darah ↓  Pada pemriksaan Perkusi abdomen
didapatkan Shifting dullness pada
 Nadi ↑
rongga perut.
 dengan ada atau tidaknya tanda-tanda
syok
 terdapat gejala tegang otot perut dan
 Adanya anemia akibat perdarahan
rasa nyeri perut kuadran kiri atas atau
yang hebat.
punggung kiri(Kehr’s sign).
 Pengumpulan darah pada rongga
peritoneum dapat diketahui dengan (Kehr’s sign)
menggunakan pita ukur untuk
mengukur lingkar perut yang
bertambah setiap jamnya
DIAGNOSIS RUPTUR LIEN
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Untuk menentukan adanya darah bebas di
dalam rongga peritoneum :
 Hemoglobin ↓
 Peritoneum lavage
 Hematokrit ↓
 Pemeriksaan foto polos abdomen 3
 Leukosit ↑ posisi
Hemoglobin diperiksa berulang kali secara  Pemeriksaan angiografi
serial untuk mengetahui penurunan yang
 Pemeriksaan CT scan
bertahap.
DIAGNOSIS RUPTUR LIEN
Peritoneum lavage
DIAGNOSIS RUPTUR LIEN
Pemeriksaan CT Scan
PENATALAKSANAAN
Dengan majunya teknik bedah, maka pandangan 2) operatif
bahwa setiap ruptur lien harus dibuang telah diubah
a. Splenektomi Total
pandangan sekarang bahwa sedapat mungkin lien
harus dipertahankan. Splenektomi total bukan lagi b. Splenektomi parsial
merupakan pengobatan yang paling tepat. c. Splenorafi
1) Non operatif atau konservatif
 Evaluasi terhadap saluran pernafasan dan
tulang vertebra.
 Pertukaran udara
 Sirkulasi
 Pemasangan pipa lambung (NGT)
Splenektomi Total
TERIMA KASIH

JAZZAKUMULLAH KHAIRAN
KATSIRA

Anda mungkin juga menyukai