Anda di halaman 1dari 21

DISUSUN OLEH:

WELY DWI NOPRIANSYAH NPM: 09310334 PEMBIMBING: dr. TARMIZI, Sp.B

Appendicitis abses: Merupakan akibat lain dari perforasi. Teraba masa lunak di abdomen kanan bawah. Seperti tersebut diatas karena perforasi terjadilah walling off (pembentukan dinding) oleh omentum atau viscera lainnya, sehingga terabalah massa (infiltrat) di regio abdomen kanan bawah tersebut.

Perubahan setelah terjadinya sumbatan lumen appendix tergantung daripada isi sumbatan. Bila lumen appendix kosong, appendix hanya mengalami distensi yang berisi cairan mucus dan terbentuklah mucocele.

Sedangkan bakteria penyebab, biasanya merupakan flora normal lumen usus berupa aerob (gram + dan atau gram - ) dan anaerob Dengan USG bisa dideteksi adanya bentukan abses ini. Untuk massa atau infiltrat ini, beberapa ahli menganjurkan anti biotika dulu, setelah 6 minggu kemudian dilakukan appendektomi. Hal ini untuk menghindari penyebaran infeksi

Penyebab pasti belum diketahui. Faktor pencetus : 1. Obstruksi 2. Infeksi - E.coli, Streptokokus, E.histolitika

Pada saat appendix mengalami obstruksi terjadi penumpukan sekresi mucus, yang akan mengakibatkan proliferasi bakteri sehingga terjadi penekanan pada moukosa appendix, dikuti dengan masuknya bakteri ke dalam jaringan yang lebih dalam lagi Sehingga timbulah proses inflamasi dinding appendix, yang diikuti dengan proses trombosis pembuluh darah setempat

Karena arteri appendix merupakan end arteri sehingga menyebabkan daerah distal kekurangan darah, terbentuklah gangrene yang segera diikuti dengan proses nekrosis dinding appendix Dikesempatan lain bakteri mengadakan multiplikasi dan invesi melalui erosi mukosa, karena tekanan isi lumen, yang berakibat perforasi dinding, sehingga timbul peritonitis Bila kondisi penderita baik, maka perforasi tersebut akan dikompensir dengan proses pembentukan dinding oleh jaringan sekitar, misal omentum dan jaringan viscera lain, terjadilah infiltrat atau (mass), atau proses pultulasi yang mengakibatkan appendicitis

Anamnesis Nyeri / Sakit perut Ini terjadi karena hiperperistaltik untuk mengatasi obstruksi, dan terjadi pada seluruh saluran cerna , sehingga nyeri viseral dirasakan pada seluruh perut ( tidak pin-point). Mula-mula daerah epigastrium kemudian menjalar ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi inflamasi ( > 6 jam ) penderita dapat menunjukkan letak nyeri, karena bersifat somatik. Muntah (rangsangan viseral) akibat aktivasi n.vagus

Pemeriksaan fisik : Demam ringan Demam tinggi : massa infiltrat, abses, peritonitis. Nadi cepat : infiltrat, abses, peritonitis Kurang bergerak, paha difleksikan. Pada inspeksi : Tidak tampak kelainan. Penonjolan perut kanan bawah bila sudah ada infiltrat atau appendikuler abses. Kembung dan tidak ikut gerak napas bila sudah ada perforasi/peritonitis.

Pada palpasi : Nyeri tekan perut kanan bawah (terutama titik Mc Burney). Teraba massa di perut kanan bawah bila sudah terbentuk infiltrat/abses. Defance muscular lokal --- defance menyeluruh bila sudah peritonitis. Blumberg sign : tekan perlahan, lalu lepas tiba-tiba --- sakit. Rovsing sign : tekan perut kiri bawah, lalu dorong ke kanan --- sakit. Obturator sign : fleksi dan endorotasi sendi panggul --- sakit (apendiks pelvinal, dekat otot obturator) Psoas sign : hiperfleksi pangkal paha --- sakit (retrosekal, dekat otot psoas) Pada perkusi : Pekak hepar menghilang bila sudah ada perforasi (sering pekak ada). Pada auskultasi :

Pada perkusi : Pekak hepar menghilang bila sudah ada perforasi (sering pekak ada). Pada auskultasi : Peristaltik normal, kecuali bila ada peritonitis, bising usus menghilang.

Rectal Toucher nyeri tekan pada jam 9-12 Tanda Peritonitis umum (perforasi) : 1. Nyeri seluruh abdomen 2. Pekak hati hilang 3. Bising usus hilang Laboratorium : LED meningkat pada infiltrat/abses. Lekositosis (AL lebih dari 14.000) USG: Massa infiltrat atau abses. Penuntun drainase abses perkutan.

Foto Polos abdomen Dinding usus edematosa. Bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto abdomen tegak akan tampak udara bebas di bawah diafragma. Kalau sudah terjadi peritonitis yang biasanya disertai dengan kantong-kantong pus, maka akan tampak udara yang tersebar tidak merata dan usus-usus yang sebagian distensi dan mungkin tampak cairan bebas, gambaran lemak preperitoneal menghilang, pengkaburan psoas shadow. Walaupun terjadi ileus paralitik tetapi mungkin terlihat pada beberapa tempat adanya permukaan cairan udara (air-fluid level) yang menunjukkan adanya obstruksi.

Ultrasonografi telah banyak digunakan untuk diagnosis apendisitis akut maupun apendisitis dengan abses. Keadaan apendiks supurasi atau gangrene ditandai dengan distensi lumen oleh cairan, penebalan dinding apendiks dengan atau tanpa apendikolit. Keadaan apendiks perforasi ditandai dengan tebal dinding apendiks yang asimetris, cairan bebas intraperitonial, dan abses tunggal atau multipel. Apabila apendiks mengalami ruptur atau perforasi maka akan sulit untuk dinilai, hanya apabila cukup udara maka abses apendiks dapat diidentifikasi.

Pada keadaan normal apendiks, jarang tervisualisasi dengan pemeriksaan skening ini. Gambaran penebalan dinding apendiks dengan jaringan lunak sekitar yang melekat, mendukung keadaan apendiks yang meradang. CT-Scan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi yaitu 90 100% dan 96 97%, serta akurasi 94 100%. Ct-Scan sangat baik untuk mendeteksi apendiks dengan abses atau flegmon

Penyakit Crohn Pada onset aku terjadi nyeri pada abdomen kanan bawah, serangan nyeri abdomen berulang dan diare yang episodik sehingga terjadi penurunan berat badan. Disertai gejala ekstraabdomen, artriris, uveitis, iritis. Diverticulum Meckel Penyakit ini merupakan kelainan yang memiliki gejala yang sangat mirip dengan apendisitis akut, hanya letaknya yang lebih ke medial. Karsinoma caecum Teraba massa di sebalah kanan, namun pertumbuhan massa lambat dan sering ditemukan pada orang di atas 40 tahun.

Konservatif Dilakukan pada : Infiltrat apendikular. Abses apendikuler (abses primer dengan walling off sempurna). Tindakan berupa : Bedrest total, kepala ditinggikan. Diet cair, lunak, rendah serat. Antibiotik yang sesuai/spektrum luas (cth: metronidazol)

Observasi dilakukan 2-4 kali/hari : -Nyeri, massa, konsistensi -Nadi, suhu -Laboratorium : lekosit, LED -Tanda peritonitis Bila pada observasi gejala menetap atau bertambah : lakukan segera apendektomi emergensi!!! Bila ada perbaikan,

Terapi Antibiotik antibiotik spektrum luas ampicillin-sulbactam gentamycin Metronidazol

Anda mungkin juga menyukai