Anda di halaman 1dari 7

Appendicitis

Definisi :
Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering.
Appendiks = umbai cacing
Usus buntu = sekum
Anatomi :

Appendiks terletak di ileocaecum, pertemuan di 3 tinea (Tinea


libera, tinea colica, dan tinea omentum).
Bentuk tabung panjang 7-10 cm, diameter 0,7 cm. Memiliki beberapa jenis posisi yaitu:
1.Ileocecal
2.Antecaecal
3.Retrocaecal
4.Hepatica
5.Pelvica
Lumen sempit di bagian proksimal dan melebar di distal
Persarafan simpatis berasal dari cabang nervus X, sedangkan persarafan simpatis berasal
dari Nervus torakalis X (oleh krn itu, nyeri visceral pada apendisitis bermula di sekitar
umbilicus)
Arteri apendikularis = tanpa kolateral (kalau thrombosis apendiks akan gangrene)

Fisiologi :

Menghasilkan mucus 1-2 mL/ hari


Terdapat GALT (gut association lymphoid tissue) yang menghasilkan IgA

Apendiksitis Akut :
Epidimiologi :
Pada semua umur, insiden tertinggi pada 20-30 tahun.
Etiologi :
Sumbatan lumen :
o Infeksi bakteri
o Hiperplasia jaringan limfe
o Sumbatan fekalit
o Parasit (E. Histolytica)
o Kurangnya serat konstipasi menaikkan tekanan intrasekal sumbatan
fungsional apendiks pertumbuhan flora normal kolon
o Mesoapendiks kosong
Patologifiologi :
Pada dasarnya appendicitis akut adalah suatu proses penyumbatan yang mengakibatkan
mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama mucus tersebut makin
banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga
menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan
menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi
mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.
Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan
menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding.
Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga
menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif
akut.
Setelah mukosa terkena, kemudian serosa juga terinvasi sehingga akan meransang peritoneum
parietale, maka timbul nyeri somatic yang khas yaitu di sisi kanan bawah (titik Mc Burney).
Titik Mc Burney terletak pada 1/3 lateral garis yang menghubungkan SIAS dan umbilicus.
Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan
gangren. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh
itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi.
Bila seemua proses diatas beralan lambat, omentum dan sus yang berdekatan akan bergerak
kea rah apendiks sehingga melokalisasi daraerah inflamasi,yaitu dengan mengelompok dan
memebentuk suatu infiltrate apendiks dan disebut proses walling off. Peradangan apendiks
tersebut dapat menjadi abses atau menghilang.
Pada orangtua kemungkinan terjadi perforasi lebih besar karena daya tahan tubuh sudah
lemah dan telah ada gangguan pembuluh darah. Pada anak-anak, karena omentum lebih
pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah
dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi

Clinical Presentation :
Peradangan mendadak pada umbai cacing
Nyeri samar-samar, hilang timbul, visceral tumpul, di daerah epigastrium di sekitar
umbilicusdalam beberapa jam pindah ke kanan bawah (Mc Burney point)
Letak retrosekal retroperitoneal Nyeri timbul saat berjalan ( krn kontraksi otot psoas mayor)
Letak rongga pelvis Menimbulkan gejala dan tanda rangsangan sigmoid atau rectum
peristaltis meningkat mengosongan rektum lebih cepat (Diarrhea)
Mual, muntah, abdominal distended, tidak bisa flatus, konstipasi (tanda-tanda obstruksi GIT)
Nafsu makan menurun
Ada demam yang tidak terlalu tinggi
Pada anak- anak tanda tidak spesifik : mual muntah, penurunan nafsu makan, letargik (*80-
90% biasanya diketahui setelah tejadi perforasi)
Nyeri yang sangat sehingga pasien terkadang datang dengan posisi memegangi perut kanan
bawah, susah berjalan, dan posisi melungker (Guarding)
Nyeri kanan bawah saat napas dalam, berjalan, batuk, mengejan (karena peritoneum
bergerak)

Pada kehamilan, keluhan utama apendisitis adalah nyeri perut, mual dan muntah. Yang perlu
diperhatikan adalah, pada kehamilan trimester pertama sering juga terjadi mual dan muntah.
Pada kehamilan lanjut, sekum dan apendiks terdorong ke kraniolateral sehingga keluhan tidak
dirasakan diperut kanan bawah tetapi lebih ke regio lumbal kanan.

Pemeriksaan Fisik
Suhu 37,5 38,5 (Bila tinggi sudah terjadi perforasi)
Kembung sering terlihat pada penderita dg komplikasi perforasi
Pemeriksaan Abdomen
o Inspeksi
Tidak ditemukan tanda spesifik
Kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi
Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada massa atau abses
pependikuler
o Palpasi
Nyeri terbatas pada region iliaka kanan, bisa disertai nyeri tekan.
Defans muscular = ada ransangan peritoneum parietale
Pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palapasi dalam untuk
menentukan adanya rasa nyeri.
Nyeri Rangsang Peritonium
Rovsings Sign (+) Melakukan palpasi / menekan abdomen pada
region kiri bawah, dan dirasakan sakit pada daerah mcburney(kontra
lateralnya)

Psoas sign (+)Tergantung pada letak anatomi apendiks

Obturator Sign (+)


o Perkusi
Terdapat nyeri ketok pekak hati (JIka sudah terjadi peritonitis pekak hilang
karena bocoran usus, maka udara bocor)
o Auskultasi
Sering normal
Peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata
akibat apendisitis perforate pada keadaan lanjut
Bising Usus (-) = karena peritonitis
o Rectal Touche
Tonus musculus sfingter ani baik
Ampula kolaps
Nyeri tekan pada daerah jam 09.00-12.00
Terdapat massa yang menekan rectum (jika ada abses)

Pemeriksaan Penunjang :

1. Laboratoris :
a. Pemeriksaan darah
Leukosistosis pada kebanyakan kasus appendicitis akut tertuama pada kasus
dengan komplikasi ( karena terjadi obstruksi peningkatan jumlah flora
normal dinding usus distended menipisbakteri keluar)
Pemeriksaan urin
Tes Beta HCG / Plano test menyingkirkan diagnosis KET atau abortus
b. Tes urin
Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin.
Untuk menyingkirkan dd: infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai
gejala klinis yang hampir sama dengan appendicitis
2. Radiologis :
a. Foto polos abdomen
Bila terjadi peritonitis :
Scoliosis ke kanan
Psoas shadow tak tampak
Bayangan gas usus kanan bawah tak tampak
5% dari penderita menunjukan fecalith radio-opak
Appendicogram (+) : non filling, partial filling, mouse tail cut off.
b. USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan USG, terutama
pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses. Dengan USG dapat dipakai untuk
menyingkirkan diagnosis banding : KET,adnexcitis.
c. Barium Enema
Barium dimasukkan ke colon melalui anus, memeriksa filling dari apendiks
d. CT- Scan
Dapat menunjukkan komplikasi dari appendicitis bila terjadi abses
e. Laparoscopy
Menggunakan kamera fibrooptic dimasukkan dalam abdomen, appendic dapat
dicisualisasikan secara langsung. Menggunakan general anestesi. Sekaligus dapat
digunakan untuk apendektomi

DDX:

Gastroentritis
o Nyeri, mual, muntah, diare
o Nyeri perut lebih ringan, tidak berbatas tegas
o Sering dijumpai adanya hiperperistalsis
o Panas dan leukositosis kurang menonjol
Demam Dengue
o Lakukan tes Rumpel Leede
Limfadenitis Mesenterika
o Didahului dengan enteritis atau gastroenteritis, ditandai dengan nyeri perut, terutama
perut sebelah kanan
o Nyeri perut mual sifatnya samar
Kelainan ovulasi
o Tidak ada tanda-tanda radang
Pelvic Inflammatory Disease
o Salphingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendisitis akut.
o Suhu biasanya lebih tinggi daripada apendisitis dan nyeri perut bagian bawah perut
lebih difus
o Disertai keputihan dan infeksi urin
o VT : Timbul nyeri hebat saat uterus diayunkan
KET
o Ada riwayat terlambat datang haid (lakukan plano tes)
o Pada pemeriksaan vagina terdapat nyeri dan penonjolan rongga Douglas
o Kuldosentesis didapatkan darah
Kista Overium terpuntir
o Timbul nyeri mendadak dengan intensitas tinggi
o VT : Teraba massa
o Tidak terdapat demam
o USG dapat menegakkan diagnosis
Endometriosis Exterma
o Nyeri berhubungan dengan siklus menstruasi
Urolitiasis pielum / ureter kanan
o

Anda mungkin juga menyukai