Anda di halaman 1dari 21

Referat: Penatalaksanaan

Tb Usus ditinjau dari aspek


Bedah

Nama : Wica Nurkasih


No. Stambuk : N 111 18 015
Pembimbing : dr. Alfreth Langitan Sp. B

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
• Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang dapat mengenai hampir semua bagian
tubuh namun paling sering menginfeksi paru-paru
• Proporsi tuberkulosis ekstrapulmonal lebih tinggi pada orang-orang dengan AIDS,
dibuktikan dengan adanya peningkatan frekuensi terjadinya tuberkulosis intestinal
yang dilaporkan pada individu.
• Di tahun 2000-2020 diperkirakan sebanyak 1 milyar orang akan terinfeksi, 200 juta
orang akan menunjukan gejala penyakit dan 35 juta orang akan meninggal karena
penyakit ini bila kontrol terhadapnya tidak diperkuat.
Pendahuluan

Berdasarkan data WHO pada tahun 2014, sebanyak 9,6 juta


orang terkena Tuberkulosis (TB) dan 1,5 juta orang
meninggal akibat TB. Secara global, India dan Indonesia
memiliki jumlah kasus tertinggi berturut-turut sebanyak
23% dan 10% kasus global
Insert Your Image

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan


oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan
granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensitifitas
yang diperantarai sel (cell mediated hypersensitivity). Pada awalnya
penyakit ini secara primer menjangkiti paru-paru, tetapi dapat
mengenai organ lain
Etiologi

Mycobacterium Penyakit pada manusia


M.tuberculosis Tuberculosis (juga menginfeksi
primate)
M.bovis Tuberculosis (juga menginfeksi ternak
dan primate)
M.avium intracellulare* Tuberculosis-like (juga pada burung dan
babi)
M.kansaii* Tuberculosis-like
M.fortuitum complex* Infeksi luka
M.marinum* Lesi kulit (swimming pool granuloma)
M.leprae Leprosy/kusta
Pewarnaan Ziehl-Neelsen memperlihat
kan M.tuberculosis sebagai batang-
batang berwarna merah
Patofisiologi
BAKTERI M.
Respon Imun Non Spesifik Fagositosis Oleh makrofag
TUBERCULOSIS

Membentuk Koloni (Fokus


Replikasi tb di makrofag Makrofag kalah
GOHN)

Fokus GOHN akan meluas


Menyebar melalui limfe menghancurkan jaringan
Kompleks primer
regional disekitarnyaNekrosis
kaseosa
Patofisiologi
Penegakkan Diagnosis
01 Gejala
Nyeri abdomen
Manifestasi
Klinik Keringat malam
Penurunan berat badan
Muntah Pemeriksaan
Ascites Fisik
Limfadenopati
Familial TB
Pulmonary TB
Obstruksi (akut atau kronik)
Massa abdomen
02
Pemeriksaan fisik dapat menemukan adanya
Pemeriksaan
Fisik • massa, biasanya di kuadran kanan bawah abdomen.
• Pada keadaan yang jarang terjadi, dimana
tuberkulosis menginfeksi rectum atau anus, dapat
timbul suatu striktur.
Penegakkan diagnosis

03 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan non-spesifik pada tuberkulosis
abdomen mencakup laju endap darah, anemia
normokrom normositer dan hipoalbumin.4
Pemeriksaan tuberkulin mempunyai nilai diagnostik
yang terbatas dan memberikan hasil positif yang
bervariasi mulai dari 30% sampai 100% dalam
rangkaian yang berbeda
Pemeriksaan Imaging

Pemeriksaan barium memperlihatkan striktur pada


region ileocaecal memanjang sampai ke colon
Foto polos abdomen penderita tuberkulosis
asendens proksimal.
memperlihatkan kalsifikasi difus limfadenopati mesenterik.
CT Scan Tb Intestinal Menunjukkan
Lokasi Obstruksi
Endoskopi
Histologi
Diagnosis Banding
Crohn disease
 Non-Hodgkin lymphoma
 yersiniosis,
South American blastomycosis,
anisakiasis
Penatalaksanaan
Terapi untuk TB intestinal meliputi terapi farmakologis OAT dan
bedah. Pilihan pertama untuk terapi TB intestinal adalah OAT. Ketika
pasien diduga TB intestinal, maka OAT dapat diberikan dosis
penuh.Sementara itu, pembedahan adalah pilihan kedua untuk
mengatasi TB intestinal dengan komplikasi

Obat Durasi (bulan) Dosis Dosis anak/hari


dewasa/hari
Rifampisin 10 600mg(>50kg)/ 10mg/kgbb
450mg (<50kg)
Isoniazid 10 300mg 10mg/kgbb
Pyrazinamid 2 2g(>50kg)/ 35mg/kgbb
1,5g(<50kg)
Ethambutol 2* 25mg/kgbb Tidak diberikan
Regimen kemoterapi yang direkomendasikan untuk
penatalaksanaan tuberkulosis abdomen. 4
Pembedahan merupakan pilihan kedua untuk mengatasi
TB usus dengan komplikasi Komplikasi serius yang
mungkin terjadi adalah obstruksi usus (15-60%), fistula
(25%) dan perforasi (15%) dengan angka kematian 30-
40%. Komplikasi lainnya yaitu dapat berupa perdarahan
masif meskipun jarang terjadi.
Kesimpulan
TB intestinal adalah manifestasi TB ekstrapulmonal
terbanyak keenam. Diagnostik yang akurat penting agar
tatalaksana OAT dapat segera diberikan. Sulitnya
diagnosis TB intestinal disebabkan karena
gambaran klinis yang tidak spesifik. Sampai saat ini
tidak ada metode tunggal yang dapat mendeteksi TB
intestinal secara tepat dan akurat, sehingga
dibutuhkan kombinasi penilaian klinis dan
pemeriksaan berbagai modalitas. Pasien yang telah
didiagnosis TB intestinal, diberikan terapi OAT dan
pertimbangan bedah jika mengalami komplikasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai