Anda di halaman 1dari 15

Inflammatory Bowel

Disease
By : Nanda Sembiring
PENDAHULUAN

Inflammatory Bowel Disease (IBD)


adalah penyakit inflamasi kronik yang melibatkan saluran cerna, bersifat
relaps/ kambuhan dengan penyebab pasti belum diketahui jelas.
Secara garis besar terdiri dari :
1. Kolitis Ulseratif (Ulcerative colitis/UC) → hanya colon
2. Penyakit Crohn (Crohn’s disease) → melibatkan semua bagian dari
sistem gastrointestinal, mulai dari mulut sampai ke dubur, tetapi yang paling sering
terjadi pada illeum .
3. Indeterminate Colitis ( bila sulit membedakan kedua jenis tersebut )
ETIO-PATOGENESIS
Sampai saat ini belum diketahui etiologi IBD secara pasti. Namun faktor yang tersering
ialah genetik. Secara umum proses patogenesis IBD :

Faktor genetis, defek imun,


lingkungan

Kaskade proses
Infeksi, Toksin,
inflamasi pada dinding
bakteri pada individu
usus
rentan

 Merokok meningkatkan resiko terjadinya Crohn’s disease


GAMBARAN KLINIS

Manifestasi klinis paling umum → Diare kronik dengan atau


tanpa darah & nyeri perut.

Manifestasi klinis ekstra-intestinal → artritis, uveitis, pioderma


gangrenosum, eritema nodosum & kolangitis.

Perjalanan klinis IBD → fase aktif & remisi


Perbedaan KU & PC
Gambaran Klinik IBD KU PC
Diare kronik ++ ++
Hematochezia ++ +
Nyeri perut + ++
Massa intra-abdomen 0 ++
Adanya fistula +/- ++
Terjadinya stenosis/striktur + ++
Keterlibatan usus halus +/- ++
Keterlibatan rektum 85% 50%
Gejala/tanda ekstra-intestinal + +
Terjadinya megakolon toksik + +

++ : Sering + : Kadang
+/- : Jarang 0 : Tidak ada
Gambaran Patologi IBD KU PC

Lesi anatomi bersifat segmental 0 ++

Sifat lesi mukosal Kontinu Skip lesion

Dapat melibatkan semua lapisan +/- ++


dinding usus (bersifat transmural)
Terjadinya granuloma (cobblestone) 0 50%

Timbulnya fibrosis + ++

Terjadinya fistulasi +/- ++

 Derajat klinik KU dibagi atas berat, sedang, ringan → berdasarkan frekuensi diare, ada/tidaknya demam, derajat
beratnya anemia, & LED → klasifikasi Truelove.
 Crohn’s Disease Activity Index → demam, data laboratorium, manifestasi ekstraintestinal, frekuensi diare, nyeri
abdomen, fistulasi, penurunan BB, teraba massa intra-abdomen & rasa sehat pasien.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEM. FISIS LABORATORIUM


Bila terdapat riwayat Keadaan umum, status
01 perjalanan penyakit
yang episodikal aktif-
02 nutrisi, nyeri tekan 03 DPL, LED, CRP, feses
abdomen, gejala/tanda lengkap
remisi-kronik- ekstraintestinal, fistulasi
eksaserbasi

ENDOSKOPI
PATOLOGI Pemantauan
04 RADIOLOGI : 05 perjalanan klinik
Gambaran sesuai IBD
Gambaran Lesi Endoskopi KU PC
Lesi inflamasi (hiperemi, ulserasi, dll)
• Bersifat kontinu +++ +
• Adanya skip area 0 +++
(adanya mukosa normal di antara lesi)
• Keterlibatan rektum +++ +
• Lesi mudah berdarah +++ +
• Cobblestone appearance/pseudopolip + +++

Sifat Ulkus
• Teradapat pd mukosa yg inflamasi +++ +

• Keterlibatan ileum 0 ++++


• Lesi ulkus bersifat diskrit + +++
Gambaran Lesi Endoskopi KU PC
Bentuk Ulkus
• Diameter >1 cm + +++
• Dalam + +++
• Bentuk linier (longitudinal) + +++
• Aphtoid 0 ++++
 GAMBARAN LABORATORIUM
Tidak ada parameter yang spesifik untuk IBD. Juga tidak terdapat perbedaan spesifik gamb
aran
laboratorium PC dan KU.
- Penurunan kadar Hb, Ht, dan besi serum menggambarkan kehilangan darah lewat salur
an cerna
- ↑ LED dan CRP (+) menggambarkan aktivitas inflamasi
- Spesimen feses untuk menilai ada tidaknya bakteri patogen/ parasti
 GAMBARAN RADIOLOGI
- Pemeriksaan radiologi dengan Barium kontras ganda
- Kontraindikasi pada KU berat, karena dapat mencetuskan megakolon toksik
Gambaran Radiografi KU PC
• Striktur +/- +
• Abnormalitas usus halus - ++
• Abnormalitas ileum terminal - ++
• Kolitis segmental - ++
• Kolitis asimetri - ++
DIAGNOSIS BANDING

 Kolitis infeksi akibat Campylobacter, Salmonella, Shigella, E.


coli, Yersinia & Mycobacterium tuberculosis.
 Kolitis iskemik.
 Keganasan gastreointestinal.
PENGOBATAN
1. Pengobatan umum : pemberian antibiotika (metronidazole 1-1,5 g/hr
atau ciprofloxacin 2x500 mg/hr), lavase usus, mengistirahatkan kerja
Tujuan terapi :
usus, & perubahan pola diet.
Tercapainya fase 2. Obat golongan kortikosteroid : budesonide. Pemberian steroid harus
ditappering stlh remisi tercapai dlm wkt 8-12 mg.
remisi & berusaha
3. Obat golongan asam amino salisilat : sulfasalazin & 5-ASA murni (2-
memperpanjang masa 4 gr/hr).
remisi tersebut, serta 4. Obat golongan imunosupresif : 6-mercaptopurin, azathioprine,
siklosporin, methotrexate & obat golongan anti-tumor necroting
mencegah terjadinya
factor (TNF) → diberikan bila pengobatan dgn 5-ASA &
\komplikasi. kortikosteroid gagal mencapai remisi.
5. Terapi bedah : dilakukan bila pengobatan konservatif gagal atau
terjadi komplikasi.
Kolitis Ulseratif
Penyakit Crohn
KOMPLIKASI PROGNOSIS

1. Perforasi usus yg terlibat. Pada dasarnya penyakit IBD

2. Stenosis usus akibat proses merupakan penyakit yang bersifat


fibrosis. remisi dan eksaserbasi. Prognosis
3. Toksik megakolon. banyak dipengaruhi oleh ada
4. Perdarahan. tidaknya
5. Degenerasi maligna → konker komplikasi atau tingkat respons
kolorektal → risiko terjadinya terhadap pengobatan konservatif
kanker (13%) biasanya 8-10 thn
perjalanan sakit.

Anda mungkin juga menyukai