KONTRAKTUR
KLP 3
Jaringan Parut yang terdapat pada kulit pasca luka bakar menyababkan
bagian tubuh yang berkaitan dalam keadaan statis Apabila jaringan ikat
dan otot dipertahankan dalam posisi memendek dalam jangka waktu
yang lama, serabut-serabut otot dan jaringan ikat akan menyesuaikan
memendek dan menyebabkan kontraktur sendi. Otot yang dipertahankan
memendek dalam 5-7 hari akan mengakibatkan pemendekan perut otot
yang menyebabkan kontraksi jaringan kolagen dan pengurangan jaringan
sarkomer otot. Bila posisi ini berlanjut sampai 3 minggu atau lebih,
jaringan ikat sekitar sendi dan otot akan menebal dan menyebabkan
kontraktur
ETIOLOGI
Penyebab utama kontraktur adalah tidak ada atau kurangnya mobilisasi sendi
akibat suatu keadaan antara lain luka bakar, luka trauma yang luas imbalance
kekuatan otot, penyakit neuromuskular, penyakit degenerasi, inflamasi,
penyakit kongenital, ankilosis dan nyeri. Banyaknya kasus penderita yang
mengalami kontraktur dikarenakan kurangnya disiplin penderita sendiri
untuk sedini mungkin melakukan mobilisasi dan kurangnya pengetahuan
tenaga medis untuk memberikan terapi pencegahan, seperti perawatan luka,
pencegahan infeksi, proper positioning dan mencegah immobilisasi yang
lama.Efek kontraktur menyebabkan terjadinya gangguan fungsional,
gangguan mobilisasi dan gangguan aktifitas kehidupan sehari-hari.
KLASIFIKASI
Penanganan Kontraktur
Hal utama yang dipertimbangkan untuk terapi kontraktur adalah
pengembalian fungsi dengan cara menganjurkan penggunaan anggota
badan untuk ambulasi dan aktifitas lain. Menyingkirkan kebiasaan
yang tidak baik dalam hal ambulasi, posisi dan penggunaan program
pemeliharaan kekuatan dan ketahanan, diperlukan agar pemeliharaan
tercapai dan untuk mencegah kontraktur sendi yang rekuren.
Penanganan kontraktur dapat dliakukan secara konservatif dan
operatif
1. PROPER POSITIONING
Stretching (peregangan)
Strengthening (penguatan)
Endurance (ketahanan)
1. Static Splint
Static Splint dapat dipakai untuk mengkoreksi posisi atau bentuk yang
kita inginkan . Misalnya pada penderita kontraktur sendi yang
disebabkan oleh extraarticular , dapat pula diberikan static splint
bahkan kadang – kadang bersifat serial .
LANJUTAN…
2. Dinamic Splint
Merupakan aplikasi penggunaan external force yang dinamic pada bagian
tertentu anggota tubuh sehingga dapat diarahkan . Dengan aktive
splint ini penderita harus aktif dalam menggerakkan bagian dari splint
tersebut . Dengan pergerakan yang melawan external force tadi akan
dicegah timbulnya adhesion dan menambah kekuatan otot yang
dikehendaki . Tarikan pada dinamic splint juga dapat memberikan
continues streching pada otot , ligament kearah kita inginkan .
Dynamic splint ini dapat dibentuk oleh berbagai macam sesuai dengan
tujuan yang kita kehendaki .
Sebagai contoh , misalnya pada penderita mengalami kekakuan jari – jari
dalam posisi fleksi diberikan plinting dinamis dengan tarikan elastis
pada masing – masing jari . Dengan demikian tarikan tersebut akan
memberikan tarikan terus menerus sehingga jari – jari akan dibawah
kearah ekstensi .
PEMULIHAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL