Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGUKURAN FT

Gait Analysis Pada Penderita Parkinson

DISUSUN OLEH :

ARDIN A
PO.714241192001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FISIOTERAPI
PRODI DIPLOMA IV
2020
A. Definisi Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James


Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam
tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan
sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor,
kekakuan, dan gangguan dalam cara berjalan.
Parkinson’s Disease (Penyakit Parkinson)merupakan suatu penyakit karena gangguan
pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari
substansia nigra ke globus palidus/neostriatum (striatal dopamine deficiency).
Parkinson’s Disease adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat
dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron
dopaminergik substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi
intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan Lewy Bodies. Neurodegeneratif
pada parkinson juga terjadi pada daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei,
nukleus basalis Meynert, hipotalamus, korteks cerebri, motor nukelus dari saraf kranial,
serta sistem saraf otonom.

B. Gait Analysis

Berjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik, ketitik berikut nya dengan cara
menggunakan kedua tungkai (bipedal : posisi tubuh selalu tegak selama proses
berlangsung). Pola repetisi dari pada penumpuan berat badan dari satu tungkai ketungkai
yang lain.

Dalam berjalan dikenal ada 2 fase, yaitu fase menapak (stance phase) dan fase
mengayun (swing fase).Ada pula yang menambahkan satu fase lagi yaitu fase dua
kaki di lantai (double support) yang brlangsung singkat. Fase double support ini akan
semakin singkat jika kecepatan jalan bertambah, bahkan pada berlari fase double support
ini sama sekali hilang, dan justru terjadi fase dimana kedua kaki tidak menginjak lantai.
Fase menapak (60%) dimulai dari heel strike / heel on, foot flat, mid stance , heel off dan
diakhiri dengan toe off. Sedangkan pada fase mengayun (40%) dimulai dari toe off,
swing dan diakhiri dengan heel strike (accelerasi, mid swing, decelerasi)

C. Protokol dan Instrumentasi Kiprah


Semua evaluasi gaya berjalan dilakukan dan dicatat dengan metode yang identik.
Postur berdiri digunakan sebagai standar dasar. Subjek diinstruksikan untuk berjalan
dengan kecepatan biasa di permukaan tanah selama 10 m, berbalik dan berjalan dengan
rute yang sama kembali. Ini diulangi sampai diperoleh informasi jalan yang identik dan
lengkap.
Kami melakukan analisis gaya berjalan dengan sistem analisis gerakan video otomatis
terkomputerisasi (sistem analisis gerak Oxford Metrix vicon 512). Berdasarkan model
biomekanik, panggul dan ekstremitas bawah masing-masing subjek diukur dengan 15
penanda retro-reflektif. Penanda ini melekat pada spina iliaka superior anterior, aspek
lateral paha dan tulang kering, sendi lutut, malleoli lateral, tumit, kaki depan, dan area
sakrum. Sistem terkomputerisasi mencatat informasi dari penanda retro-reflektif secara
otomatis pada kecepatan 30 Hz. Informasi ini kemudian ditransfer ke workstation.
Parameter temporospatial direkonstruksi dan dianalisis secara otomatis di workstation.
Variabilitas waktu langkah, besarnya fluktuasi langkah-ke-langkah dalam durasi siklus
berjalan

D. Gait Analysis pada penderita Parkinson

Gaya berjalan pada penderita Parkinson adalah membungkuk,lengan adduksi dan


fleksi pada sendi siku dan lutu,langkah kecil-kecil,diseret,lambat, dan kaku. Bila sedang
berjalan sulit menghentikan langkahnya ( parkinsonian / festinating gait).

Langkah dan Gaya berjalan (sikap Parkinson)


Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas),
stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung
melengkung bila berjalan.
(1) tubuh condong ke depan,
(2) bahu abduksi,
(3) siku fleksi 90˚,
(4) pergelangan tangan ekstensi,
(5)Hip dan lutut semifleksi.

Posisi berjalan
Posisi awal : Berdiri tegak dengan jarak kedua kaki 4-6 inchi. Gerakannya :

a)      Berjalan ke samping dimulai dari setengah langkah ke kanan. Lakukan gerakan ini
dengan urutan hitungan.
Hitungan pertama       : Pindahkan berat badan pada kaki kiri
Hitungan kedua          : Letakkan kaki kanan 12 inchi kekanan
Hitungan ketiga          : Pindahkan berat badan kekaki kanan.
Hitungan keempat       : Angkat kaki kiri melewati kaki kanan.
Ulangi pada tungkai yang lainnya.
b)      Berjalan kedepan diantara kedua garis sejajar dengan jarak 14 inchi, letakkan kaki
kanan disamping garis kanan, letakkan kaki kiri disamping garis kiri, dan kemudian
berjalan dengan koreksi pada langkah kaki. Istirahat setelah 10 langkah.

c)      Berjalan kedepan dengan meletakkan setiap kaki pada gambar kaki yang sudah
digambar dilantai. Latihan dengan quarter steps, half steps, three quarter streps dan full
streps.

d)     Berputar kekanan, dengan hitungan pertama : Angkat jari-jari kaki kanan dan putar
keluar, pivot pada tumit. Hitungan kedua : Angkat tumit kiri dan pivot pada jari-jari kaki
putar kedalam. Hitungan ketiga : Berputar penuh. Ulangi gerakan untuk berputar kekiri.

e)      Berjalan naik dan turun tangga. Berjalan satu langkah, letakkan kaki kanan ditangga
kemudian angkat kaki kiri letakkan disamping kaki kanan, kemudian lanjutkan ke anak
tangga selanjutnya dengan pola sama. Kemudian lanjutkan latihan dengan melangkah
bergantian dengan langkah biasa setiap anak tangga. Awal latihan gunakan pegangan
kemudian keseimbangan ditingkatkan tanpa pegangan.

Anda mungkin juga menyukai