Anda di halaman 1dari 28

Akhmad Susiloaji, Amd. Fis., SKM.

 Asma bronkhiale adalah suatu penyakit yang


ditandai respon yang berlebihan dari trakhea
dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan
yang mengakibatkan penyempitan saluran
nafas, tersebar luas di seluruh paru dan
derajatnya dapat berubah secara spontan
atau setelah mendapatkan pengobatan.
Bronkhospasme

Penggunaan otot
bantu pernapasan

Spasme otot-otot
bantu pernapasan

Perubahan postur:
- Elevasi bahu
- Protraksi bahu
-Kiposis vertebra
torakal
-Lordosis cervical

Restriksi faal paru (mobilitas


sangkar toraks menurun)
Bronkhospasme

Sesak napas

Membatasi
aktifitas

Deconditioning effect:
• Kekuatan otot
• Data tahan otot
• ROM
• Physical fitness
• VO2max

Penurunan toleransi
aktifitas
Peningkatan
sekresi mukosa

Batuk

Pemicu
Bronkhospasme

Dahak sulit
Bronkhospasme
keluar
Sesak

Penggunaan otot
bantu pernapasan

Dominasi otot
bantu pernapasan

Pola nafas
Paradoksikal
1. Positioning Relaxed Position
2. Latihan Pernapasan:
a. Pursed-lip Breathing
b. Breathing Control
c. Diaphragma Breathing
d. ACBT
3. Latihan Relaksasi otot
a. Massage
b. Stretching
c. Hold-relax – Contract-relax
4. Latihan Batuk Efektif (mengeluarkan dahak)
5. Latihan koreksi postur
6. Latihan meningkatkan toleransi aktifitas
1. Positioning
◦ Memposisikan pasien dalam keadaan yang nyaman
(relaxed position), bisa dalam posisi berdiri, duduk,
terlentang, tidur miring.

Relaxed
sitting

Relaxed
standing
2. Latihan Pernapasan
◦ Prinsip dasar latihan pernapasan pada penderita asma
adalah:
 Deep
 Volunter
 Control
 Relax
◦ Hal hal yang harus diperhatikan dalam melatih nafas
penderita asma
 Prolonged Expiration, sering menyebabkan nafas tidak
teratur
 Deep Breathing yang berlebihan, menyebabkan
hiperventilation alkalosis
 Forced Expiration, menyebabkan bronkhospasme
 Inspirasi aktif, menyebabkan dominasi otot bantu
pernapasan
Beberapa latihan pernapasan untuk penderita
asma:
a. Pursed-lip Breathing
Adalah saat ekspirasi udara yang keluar di hambat
dengan bibir (mecucu)
• Tujuan: - meningkatkan tekanan intrapulmonal
- memperlama udara di dalam alveolus
dan saluran nafas
• Manfaat: - Meningkatkan penyerapan O2
- Mempertahankan saluran nafas dan
alveolus tetap terbuka
- Mengatur irama nafas
b. Diaphragma Breathing
- latihan pernapasan yang
ditujukan untuk
meningkatkan
pengembangan paru bagian
bawah dengan cara
menurunkan rongga
diafragma.
- pengembangan diafragma
merupakan 60% dari volume cara: - saat ekspirasi perut
ventilasi dikempiskan
- saat inspirasi perut
- sebagian besar proses dikembangkan

difusi terjadi di paru bagian


bawah
c. Active Cycle Breathing Technique (ACBT)
- kombinasi dari beberapa latihan nafas
(Breathing Control/BC, Thoracic Expansion
Exercise/TEE, Forced Expiration
Technique/FET) .

Contoh 1 : Contoh 2:

BC BC
FET FET
TEE TEE

TEE
BC
- Breathing control, adalah melakukan pernapasan
dalam dengan ritme, frekuensi dan pola yang
benar
- Thoracic Expansion Exercise, adalah melakukan
pengembangan rongga dada dengan cara
melakukan inspirasi dalam secara maksimal
kemudian ditahan selama 2-3 detik,
pengembangan rongga dada baik apical, lateral
costal dan diafragma.
- Forced Expiration Technique, adalah teknik
membuang nafas/ekspirasi dengan kuat dengan
cara huffing atau coughing (batuk).
3. Latihan Batuk Efektif
- Batuk (coughing),
caranya:
inspirasi dalam,
tahan (tutup
glotis), ekspirasi
kuat mendadak 2x
- Huffing, caranya:
inspirasi dalam,
tanpa tutup glotis,
ekspirasi kuat dan
panjang.
Therapist-assisted atau self-assisted
manual cough technique
 Syarat batuk efektif
◦ Mampu inspirasi dalam (IRV/VCI baik)
◦ Mampu mengontrol glotis
◦ Kekuatan otot ekspirasi baik
 Precaution:
◦ Hati-hati FET bisa memicu bronkhospasme
◦ Jika tak mampu kontrol glotis huffing
4. Latihan Koreksi Postur

Sendi Kelainan Koreksi


- Bahu/Scapula - Elevasi - Depresi
- Protraksi - Retraksi
- Vertebra Cervical - Hyperlordosis - merapatkan dagu
(atlanto occipital) (upward position) (mengurangi
lordosi AO Joint)
- Vertebra Thoracal - Kiposis (fleksi) -Ekstensi
- Vertebra Lumbal - hyperlordosis - Pelvic tilt
5. Latihan Relaksasi dan Meningkatkan Toleransi
terhadap Aktifitas
Adalah terapi latihan yang terdiri dari
penggabungan:

- Latihan pernapasan
- Latihan mobilisasi toraks
- Stretching (peregangan)
- Latihan Endurance
- Tujuan senam asma
senam asma bertujuan untuk mengurangi /
menghilangkan gejala-gejala serangan asma
sehingga pasien mampu untuk melakukan aktifitas
sehari-hari dan pekerjaannya tanpa hambatan.

Dengan cara:
- mengembalikan kemampuan pernapasan ke
mekanisme yang benar dan optimal
- mencegah dan mengurangi kelainan bentuk dan
postur yang buruk
- meningkatkan kemampuan membuang sekret
- merelaksasikan otot-otot pernapasan dan
sendi-sendi
- meningkatkan daya tahan tubuh dan physical
fitness.
 Komponen senam asma
◦ Pemanasan dan peregangan
◦ Inti A dan inti B
◦ Latihan Aerobik
◦ Pendinginan
 Pemanasan
◦ Merupakan gerakan awal dengan tujuan
mempersiapkan otot, sendi, jantung dan paru
dalam keadaan siap untuk melakukan gerakan lebih
lanjut.
◦ Prinsip:
 Gerakan bebas tanpa beban
 Melibatkan seluruh tubuh
 Full ROM
 120 bpm
 Tidak lebih dari 15 menit
 Peregangan
◦ Gerakan peregangan ditujukan ke otot, ligamen,
sehingga gerakan sendi bisa lebih fleksibel, sangat
penting untuk mencegah cedera.
◦ Prinsip:
 Sendi yang diregang dimulai dari proksimal
 Gerakan sampai terasa ada tarikan ditahan hingga
hitungan ke empat
 Kecepatan gerak 80 beat/menit
 Inti A
◦ merupakan inti dari latihan pernapasan, diharapkan
pasien mampu:
 Mengontrol irama pernapasan
 Memperbaiki kemampuan ekspirasi
 Memperbaiki gerakan sendi yang berkaitan dengan
volume toraks
 Meningkatkan kapasitas pernapasan
◦ Prinsip:
 Setiap gerakan diikuti inspirasi dan ekspirasi
 Inspirasi dan ekspirasi 1:3
 Kecepatan 100 beat/menit
 Inti B
◦ Merupakan gerakan ekstremitas dan trunk yang
ditujukan untuk:
 Relaksasi otot pernapasan
 Mobilisasi toraks
 Meningkatkan daya tahan
 Mengontrol irama pernapasan
◦ Prinsip:
 Melibatkan otot agonis dan antagonis (kontraksi-
relaksasi)
 Repetisi tinggi (meningkatkan ROM, endurance)
 Diselingi latihan pernapasan deep breathing
 Kecepatan gerak 130 beat/menit
 Gerakan aerobic
◦ Gerakan aerobic ditujukan untuk mencegah dan
memulihkan efek dekonditioning karena
pembatasan aktifitas.

Asma

Bekerja sedang,
timbul sesak

Aktifitas
semakin hilang
Bekerja Ringan,
Tanpa aktifitas,
timbul sesak
timbul sesak

Kondisi fisik
Mengurangi melemah
aktifitas
Kondisi fisik
menurun
 Prinsip gerakan aerobic
◦ Melibatkan banyak sendi dan otot besar
◦ Dilakukan terus menerus dan ritmis
◦ Meningkatkan denyut nadi 70% dari maksimum
Heart Rate
◦ Kecepatan 140 beat/menit
 Pendinginan
◦ Ditujukan untuk mengembalikan denyut nadi dan
irama pernapasan ke ritme yang normal.
◦ Prinsip:
 Stretching ditahan 6-8 detik
 Kontraksi relaksasi
 Ketenangan mental
 Nilai APE
 Lability index VEP sebelum - VEP sesudah
VEP sebelum
 Mobilitas sangkar toraks. Selisih antara
ekspirasi dan inspirasi
 Fleksibilitas otot dan sendi
 Subyektif: - frequensi serangan
- kemampuan fungsional

Anda mungkin juga menyukai