STASE GERIATRI
NAMA/ NIM :
DEKA DANTARA/ 2010306017
Disusun oleh :
DEKA DANTARA 2010306017
Clinial Educator
NIP/NIK :
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI KASUS
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Tulang mempunyai
banyak fungsi yaitu sebagai penunjang jaringan tubuh, pelindung organ tubuh. Tulang juga
memungkinkan gerakan dan dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan garam mineral,
tetapi fungsi-fungsi dari tersebut bisa saja hilang dengan terjatuh, benturan atau kecelakaan
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti oleh kerusakan
jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot dan
persarafan. Dengan bertambahnya usia, angka kejadian fraktur femur meningkat secara
Fraktur collum femur merupakan fraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian
proksimal femur. Yang termasuk collum femur adalah mulai dari bagian distal permukaan
B. ETIOLOGI KASUS
Sebagian besar fraktur pada usia lanjut disebabkan karena kecelakaan didalam rumah.
Cidera ini sering terjadi akibat jatuh. Adanya tekanan dari lantai saat jatuh merupakan
sebagian dari penyebab fraktur. Diantaranya berbagai fraktur yang terjadi pada usia lanjut,
salah satunya adalah fraktur collum femur. Kejadiaannya pada wanita tiga kali lebih besar
Fraktur collum femoris pada usia lanjut terjadi karena proses penurunan tensil
Strength pada stiffness jaringan kolagen yang menyebabkan instabilitas persendian, selain
itu berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara keseluruhan yang akan menyebabkan
kekuatandan kekakuan tulang menurun (Nordin, 1998). Sehigga pada lansia mudah terjadi
trauma yang menyebabkan patah tulang. Fraktur pada collum femoris merupakan masalah
kesehatan yang penting pada usia lanjut dan sering kali merubah kehidupan seorang lanjut
usia menjadi buruk. Maka dalam menangani fraktur collum femoris diperlukan teknologi
kesehatan yang canggih, apabila tidak mendapat penanganan yang tepat akan menyebabkan
Patahan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan atau perimpilan
korteks, biasanya patahan itu lengkap dan fragmen tulang bergeser. Bilamana tidak ada
luka yang menghubungkan fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit atau kulit
diatasnya masih utuh ini disebut fraktur tertutup (atau sederhana), sedangkan bila terdapat
luka yang menghubungkan tulang yang fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit
yang cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi ini disebut fraktur terbuka.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ASSEMENT FISSIOTERAPI
Nama :
Umur :
Agama : Islam
Pekerjaan :
Alamat : Jaktim
No RM : -
SEGI FISIOTERAPI
C. A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
CI. 1. Keluhan Utama Dan Riwayat Penyakit Sekarang
(Termasuk didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, factor-2 yang memperberat atau
memperingan, irritabilitas dan derajat berat keluhan, sifat keluhan dalam 24 jam, stadium
dari kondisi)
Keluhan utama : nyeri pada kaki kanan kiri dan tungkai bawah
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Tanda Vital
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat badan)
Denyut nadi : 80
Pernafasan : 23
Temperatur : 36C
Prosedur Pemeriksaan:
Timer selama 2 menit .
Memposisikan lutut 90˚, dilakukan berulang kali
dalam waktu 2 menit.
Hasil : 75x
2. Kekuatan otot
a. 30 seconds chair stands
Prosedur Pemeriksaan
Posisi duduk ke berdiri dilakukan selama 30 detik
secara berulang-ulang
Hasil : 13x
b. Arm Curl
Prosedur Pemeriksaan:
Posisi duduk
Mengangkat barbel dengan posisi fleksi-ekstensi
elbow dilakukan berulang-ulang selama 30 detik.
Hasil : 17x
3. Fleksibilitas
CII.a. Sit and reach test
Prosedur Pemeriksaan :
b. Back Stretch
Prosedur Pemeriksaan :
Posisikan kedua tangan dibelakang meraih satu sama
lain
Untuk mendapatkan nilai fleksibilitas diukur dengan
memegang midline
Hasil : 25 Cm
Prosedur Pemeriksaan
Posisikan ditempat duduk kemudian
instruksikan kepada pasien untuk
mengikuti garis yang ditentukan
sampai duduk kembali
Hasil : Normal
B. DIAGNOSA FISIOTERAPI
C. RENCANA FISIOTERAPI
1. Mengurangi Nyeri Yang Dirasakan
2. Mengembalikan keterbatasan fungsional
D. INTERVENSI FISIOTERAPI
Latihan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi pada
tungkai, terutama gerak ekstensi hip, abduksi hip, dan rotasi hip. Namun juga dapat
dilaksukan untuk meningkatkan gerak sendi yang lain, yang ditemukan dalam
pemeriksaan, sebagai akibat dari immobilissi yang lama ataupun kaena adanya
gangguan lain.
Latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan ROM, dilakukan secara bertahap
dari latihan gerak secara pasif dan meningkat menjadi gerak aktif baik active-assissted
ataupun free-active.
ISOMETRIC EXERCISE
Isometrik exercise adalah latihan dimana tidak terjadi pemanjangan serabut otot namun
tension otot tersebut meningkat.
Dengan melatih otot disekitar hip joint terutama dengan latihan Quadricep exercise.
ELECTRICAL
1.INFRARED
E. EVALUASI:
- Nyeri dan spasme berkurang, Flexibilitas bertambah
Edukasi:
1. Jalan santai di halaman rumah
2. Melakukan latihan dirumah sesuai intervensi yg diberikan
UNDERLYING PROCES
DEGENERASI
OSTEOPOROSIS
TRAUMA (JATUH)
TERJADI BENTURAN
BAB III
A. Kesimpulan
Upaya pencegahan meliputi mobilisasi, perawatan kulit, pemenuhan
B. Saran
Untuk tercapainya keberhasilan perlu adanya motivasi yang kuat akan
rehabilitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, D. P. P., 2019. Penatalaksanaan Infra Red dan Isometric Exercise Untuk
Mengurangi Nyeri Sendi Hip Dekstra Pada Kasus Post Operasi Fracture Collum
Femur Dengan Pemasangan Austin Moore Prothese (AMP) Di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kurniawan, Y. A., Hasan, M. & Normasari, R., 2017. Efek Perbedaan Panjang Kaki
Terhadap Fungsi Sendi Panggul Pada Pasien Pasca Operasi Hemiarthroplasty
Sendi Panggul di Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, Volume
Vol. 3 No. 2, pp. 35-39.
Amin, A. A., Amanati, S. & Siswanto, T., 2018. Pengaruh Terapi Latihan Pada Post Total
Hip Replacement Et Causa Neglected Close Fraktur Neck 0 10 20 30 40 T1 T2
Indeks OHS Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020 49 Femur. Jurnal
Fisioterapi dan Rehabilitasi, Volume Vol. 2 No. 1, pp. 42-51.
Dawson, J., Fitzpatrick, R., Carr, A. & D, M., 2020. Oxford Hip Score, s.l.: s.n.