Traksi lumbal adalah sebuah alat dengan tenaga mekanik ataupun manual dengan cara kerja
yaitu dengan cara memisahkan atau melonggarkan sendi dan jaringan lunak (Cameron,
1999).
Jenis-jenis traksi lumbal
American Medical Association (2008) membagi traksi menjadi traksi mekanik, traksi manual,
autotraction, pneumatic traction dan dengan menggunakan teknik terus-menerus atau
continuous, dan terputus-putus atau intermittent. Menurut Cameron (1999) manfaat traksi
lumbal adalah sebagai berikut : (1) membebaskan sendi dari gangguan-gangguan sendi (joint
distraction), (2) mengurangi protursi dari hernia nukleus pulposus, (3) mangulur jaringan
lunak, (4) relaksasi otot, (5) mobilisasi persendian, (6) immobilisasi.
Cameron (1999) merekomendasikan dosis penggunaan traksi lumbal pada kondisi nyeri
punggung bawah dengan sasaran untuk mengurangi spasme otot, menggunakan beban tarikan
25% berat badan, menggunakan traksi lumbal, teknik intermitent dengan perbandingan
tarikan/waktu rileks 5/5 detik, total waktu yang diinginkan 20-30 menit, 2/3 kali per minggu,
menunjukkan hasil yang signifikan dalam pengurangan nyeri dan perbaikan fungsional.
Menurut Hoeker (1994) dikutip oleh Hartini (2007) menggunakan beban tarikan 25% berat
badan tarikan kurang dari 10 detik pada fase tarikan menyebabkan jarak antar sendi sangat
minimal, akan tetapi dapat mengaktifkan dan merangsang propioreseptor yang ada pada sendi
dan otot sehingga nyeri berkurang. Sedangkan fase istirahat/rileks yang lebih pendek tetapi
juga berorientasi pada kenyamanan akan berpengaruh pada perasaan panderita dan merasakan
releksasi otot sesaat sebelum traksi lumbal dilanjutkan. Hal ini akan dapat mempertahankan
otot dalam posisi rileks yang pada akhirnya mengurangi spasme otot, melancarkan peredaran
darah sehingga nyeri bisa berkurang. Pemberian teknik intermiten lebih baik dari continous
dalam hal rileksasi Cameron (1999). Posisi yang direkomendasikan oleh Thamrin (1991)
dikutip oleh Hartini (2007) adalah dengan tidur terlentang tungkai diganjal sehingga terjadi
fleksi paha dan lutut sebesar 90°, keadaan ini sangat penting untuk mencegah hiperlordosis
lumbal yang merupakan suatu posisi yang harus dihindarkan pada penderita NPB, pernyataan
tersebut didukung Rachma (2002).
Michlle H. Cameron merekomendasi parameter yang digunakan dalam aplikasi traksi untuk
lumbal adalah sebagai berikut :
TABEL 2.1
Area of spine and Force Hold/relax times Total traction time (
goals of treatment (second) minutes)
Initial/acute phase 13-20 kg Static 5-10