Anda di halaman 1dari 3

AKTIFITAS FUNGSIONAL REKREASI PADA KASUS FRAKTUR

Contoh Kasus
Pasien wanita berusia 35 tahun mengalami OA Genu kronis dextra dan Asma.
Pasien mempunyai hobi menyanyi dan membaca.
Intervensi Fisioterapi
Peranan fisioterapi pada kasus oa genu kronis masuk dalam tahapan
rehabilitasi. Sesuai dengan contoh kasus yang telah diuraikan di atas maka tindakan
fisioterapi yang dapat diberikan antara lain adalah :
1. Isometrik Kontraksi : QSE ( Quadrisep Setting Exercise )
2. Isotonik Kontraksi : Dynamic Bicycle, Aktif ROM.
Peranan fisioterapi pada kasus asma masuk dalam tahapan rehabilitasi. Sesuai
dengan contoh kasus yang telah diuraikan di atas maka tindakan fisioterapi yang
dapat diberikan antara lain adalah :
1. Chest PT : PLB ( Purse Lip Breathing ), Chest Ekspansi.
2. Exercise : Senam Aerobik ( Low impact )

Gambaran Umum Konsidi Pasien


INSPEKSI :
Posture ; shoulder Protraksi, knee dextra semi fleksi, pola jalan normal, pola
nafas; cepat dangkal.
PALPASI :
Simetri dada ; upper dan middle asimetri, Ekspansi dada; upper 1 cm, middle 2
cm.
MOVE :
Keterbatasan ROM pada gerakan ektensi knee dextra, kelemahan pada otot
quadrisep dextra.

Aktifitas Fungsional Dan Rekreasi pada pasien asma dan OA Genu


Seorang fisioterapi dalam melakukan intervensi memandang individu sebagai
manusia utuh dengan berbagai aspek dengan berbagai komponen – komponen dan
kebutuhan dalam melakukan aktifitas. Melalui terapi akan didapatkan berbagai
kemajuan yang kemudian akan mendukung kapasitas fisik dan kemampuannya dalam
hal untuk mempertahankan hidupnya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam melakukan intervensi untuk
memenuhi dua hal tersebut diatas dapat dilakukan dengan aktifitas fungsional
rekreasi, yaitu bentuk aktifitas terapi yang dilakukan dengan membuat terapi
sedemikian rupa hingga dapat memiliki efek gembira pada pasien tanpa
meninggalkan makna terapi yang sesungguhnya.
Aktifitas fungsional rekreasi sangat cocok dilakukan pada kasus asma dan Oa
genu dengan memperhatikan empat aspek penting yaitu meningkatkan kapasitas
fisik, intelektualitas, emosi, dan kehidupan social. Terlebih lagi mengingat kebutuhan
yang utama adalah berrekreasi.
Pada kasus Asma dan OA genu, maka aktifitas fungsional rekreasi yang dapat
dilakukan sebagai terapi antara lain :
1. Pasien duduk long sitting sambil membaca buku dengan lutut diganjal gulungan
handuk lalu terapis menginstruksikan pasien untuk menekan kearah handuk.
Aspek yang dapat diperoleh dari latihan ini adalah :
- Kapasitas fisik yang dapat diraih : Meningkatkatkan kekuatan m.
Quadrisep dextra
2. Pasien bersepeda dengan gigi 1, jalanan yang datar, sambil mendengarkan
walkman.
Aspek yang dapat diperoleh dari latihan ini adalah :
- Kapasitas fisik yang dapat diraih : menjaga ROM, menjaga flexibilitas
sendi, meningkatkan endurance,
meningkatkan kekuatan otot quadrisep
dan otot hamstring
3. Pasien duduk di bangku dengan kaki menjuntai sambil membaca buku, terapis
menginstruksikan untuk menggerakan tungkai bawah kedepan dan belakang
secara aktif.
Aspek yang dapat diperoleh dari latihan ini adalah :
- Kapasitas fisik yang dapat diraih : menjaga flexibilitas sendi , menjaga
ROM, meningkatkan endurance,
meningkatkan kekuatan otot quadrisep
dan otot hamstring.
4. Pasien duduk di bangku, didepannya ada lilin yang sejajar dengan mulut
pasien. Kemudian terapis menginstruksikan untuk meniup api lilin secara
perlahan.
Aspek yang dapat diperoleh dari latihan ini adalah :
- Kapasitas fisik yang dapat diraih: mengatur pola nafas, relaxsasi.
5. Pasien duduk di bangku dengan posisi badan tegak dan kaki menapak dilantai
sambil memegang bola ukuran sedang diatas kepalanya dengan elbow lurus.
Terapis menginstruksikan untuk membawa bola ke samping kiri dan kanan
dengan badan lateral banding. Kemudian membawa bola kearah belakang
dengan 6 kali hitungan.
Aspek yang dapat diperoleh dari latihan ini adalah :
- Kapasitas fisik yang dapat diraih: meningkatkan pengembangan dada.

KESIMPULAN
Asma adalah Penyakit paru obstruktif karena hiperaktifitas dan reaktif dari
bronki dan trakea yang menyebabkan adanya sesak nafas karena bronkospasme dan
bertambahnya produksi mucus. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab asma antara
lain alergi ( debu, udara dingin ), emosi.
OA genu merupakan radang sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai
kerusakan tulang rawan sendi berupa integrasi ( pecah ) dan perlunakan progresif
permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi ( osteosit ) di tepi tulang.
Peranan fisioterapi pada kasus asma masuk dalam tahapan rehabilitasi.
Seorang fisioterapis dalam melakukan intervensi memandang individu sebagai
manusia utuh dengan berbagai aspek dengan berbagai komponen – komponen dan
kebutuhan dalam melakukan aktifitas. Cara yang dapat dilakukan dalam melakukan
intervensi untuk memenuhi dua hal tersebut diatas dapat dilakukan dengan aktifitas
fungsional rekreasi yang sangat cocok dilakukan pada kasus dewasa dengan
memperhatikan empat aspek penting yaitu meningkatkan kapasitas fisik anak,
intelektualitas, emosi, dan kehidupan sosial. Pada kasus ini maka peran fisioterapi
yang terutama adalah menjadi motivator untuk meningkatkan ekspansi dada,
meningkatkan endurance, menjaga flexibilitas sendi dan ROM karena Asma dan OA
Genu. Selain itu, aktifitas fungsional dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memilih
– memilih latihan mana yang cocok sehingga melalui latihan – latihan tersebut
keempat aspek yang diharapkan dapat dicapai semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai