Anda di halaman 1dari 38

“Kami ridho Allah SWT sebagai

Tuhanku, Islam sebagai agamaku,


dan Nabi Muhammad sebagai Nabi
dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
kepadaku ilmu dan berikanlah aku
kefahaman”

ELECTRICAL PHYSICAL AGENT (EPA) PADA KESWAN


Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami penggunaan
serta manfaat Electrical Physical Agent pada
Kesehatan Wanita
Electrical Physical Agent

• Merupakan modalitas fisioterapi yang digunakan untuk


mengatasi permasalahan pada kasus dengan gangguan anggota
gerak pada individu yang menggunakan sumber fisis dan tenaga
surya dari alam.
• Kompetensi fisioterapi pada keswan, dimana proses modalitas
digunakan untuk mengurangi keluhan yang berhubungan
dengan gangguan reproduksi dan onkologi.
Mastitis (Peradangan Pada Kelenjar
Mamae)

Mastitis adalah peradangan payudara yang biasanya disebabkan


oleh infeksi, suatu kondisi yang menyebabkan jaringan payudara
bengkak dan meradang. Ini bisa terjadi pada setiap wanita,
setidaknya mastitis paling umum terjadi selama 6 bulan pertama
menyusui.
Effect Mastitis

Mastitis bisa menyebabkan ibu menyusui


1. Demam
2. Nyeri
3. sangat letih dan lesu.
4. Selain itu, mereka juga harus menghadapi bayi yang baru lahir, dan
akibatnya banyak wanita berhenti menyusui sama sekali.
Tanda dan Gejala

• Payudara meradang dan bengkak yang kadang terasa panas dan sakit
saat disentuh
• Benjolan payudara atau bagian yang mengeras pada payudara

• Rasa sakit dan terbakar di payudara, frekuensinya lebih sering dan


lama
atau hanya bisa terjadi saat sedang menyusui, bahkan kasus disertai
demam dan payudara panas jika diraba.
• Keluarnya abses atau radang jaringan tubuh yang memungkinkan
timbulnya rongga tempat nanah mengumpul.

• Kadang kala disertai gejala seperti flu, seperti sakit, suhu tinggi
(demam), menggigil dan hamil.
Problematika Fisioterapi

• Nyeri
• Bengkak, bisa dilakukan elevasi exercise, hot pack
• Tanda-tanda inflamasi, demam
Other
Causamenghisap
Bayi tidak benar-benar : saat menyusui
Bayi ada kelemahan dalam menghisap

Jarang menyusui bayi

Terlalu sering menyusui pada salah satu payudara

Benturan atau pukulan pada payudara

Payudara sering tertekan

Terinfeksi bakteri
Problem solving :

• Istirahat cukup
• Hindari pakaian yang ketat
• Kompres dengan air hangat
• Lakukan massage pada payudara
EPA pada Mastitis

1. IR (infra Merah)
sinar infra merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang 7.700-12.00 A, dimana daya
penetrasi sinar ini hanya sampai pada lapisan superficial
epidermis.
Pemasangan diarahkan pada daera yang mengalami mastitis
sudan beberapa hari dengan posisi pasien duduk atau tidur
terlentang. Durasi waktu 10-15 m, jarak terhadap responden
terapi 35cm
2. US (ultrasound)
merupakan gelombang berfrekwensi tinggi yang tidak dapat
terdeteksi oleh telinga manusia. Frekwensi ultrasoun medis adalah
500.000-5.000.000 Hz (0,5-5 MHZ).
Gelombang ultrasound dihasilkan oleh kristal keramik piezoelektrik
kemudian terjadi pemecahan molekul, yang bergetar dan
menghasilkan mekanis yang sesuai
Energi yang dihasilkan oleh US adalah energi dalam paket yangg
berupa arus burst dengan waktu istirahat diantara 1 kali
penggunaan US.
Panas yang dihasilkan saat transmisi akan menjadi menghilang. Yang
kemudian US mengurangi produksi panas dan meningkatkan efek
nontermal atau mekanik yang diberikan oleh energi.
US memiliki penetrasi terbesar diantara semua modalitas panas,
dengan pemanasan yang signifikan 5cm (2 inchi) dibawah
permukaan.

Efek US

Peningkatan eksensibilitas
jaringan ikat
Peningkatan lokal
aliran darah

Peningkatan Peningkatan
metabolisme dalam kecepatan kondusi
jaringan darah saraf
Dismenorhea

Dismenorea berasal dari bahasa Yunani, yang berarti sulit, nyeri,


abnormal, meno berarti bulan, dan rrhea berarti aliran. Dismenorea
merupakan gejala yang timbul menjelang dan selamamentruasi
ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah.
Timbul akibat kontraksi disritmik miometrium yg menampilkan
satu atau lebih gejala mulai dari nyeri yg ringan sampai berat pd
perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik pada sisi
medial paha
• Dismenore adalah nyeri di perut bagian bawah ataupun di pungung bagian bawah
akibat dari gerakan rahim yang meremas – remas (kontraksi) dalam usaha untuk
mengeluarkan lapisan dinding rahim yang terlepas.
• Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul
sebelum, selama atau setelah menstruasi. Nyeri dapat bersifat kolik atau terus
menerus. Dismenore timbul akibat kontraksi disritmik lapisan miometrium yang
menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut
bagian bawah, daerah pantat dan sisi medial paha (Badziad, 2003).
Klasifikasi
Dismenorea

1. Nyeri Spasmodik
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau
segera setelah masa haid mulai.
2.Nyeri Kongestif
Penderita dismenore kongestif yang biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya
bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mereka mungkin akan mengalami pegal, sakit pada
buah dada, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit
punggung, pegal pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha
dan lengan atas.
Problematika fisioterapi

• Nyeri Pinggang/LBP
• Nyeri perut
• Sesak nafas
• Nyeri tungkai dan terasa lelah.
Penatalaksanaan Fisioterapi

1. SWD (Short Wave Diathermy)


Short wave diathermy merupakan gelombang elektromagnetik yang menghasilkan arus bolak balik
frekuensi tinggi yaitu 27,12 MHz dengan panjang gelombang 11 meter, yang digunakan sebagai
modalitas fisioterapi untuk memperoleh pengaruh panas dalam jaringan lokal. Penggunaan
untuk penyakit yang memerlukan peningkatan suhu jaringan tubuh lokal
• Produksi panas short wave diathermy terjadi oleh karena pada
jaringan elektrolit/dielektrik tinggi terdapat banyak ion positif
dannegatif, yang oleh induksi frekuensi tinggi, kutub positif-negatif
menarik ion yang berlawanan dan mendorong yang sama
denganfrekuensi 27,12 cycle/detik. Akibatnya terjadi gerak bolak-
balik ion yang cepat atau vibrasi longitudinal sehingga
menimbulkan panas dalam jaringan.
Pengaruh terapeutik
1.) Mengurangi nyeri. Mengurangi spasme otot.
2.) Mempercepat penyembuhan inflamasi kronik dengan cara membantu menyerap kembali
(reabsorbsi)
3.) Exudat oedema sebagai akibat peningkatan supplay darah.
4.) Membantu meningkatkan sirkulasi cutaneus, memberikan respon vaskuler untuk panas
normal.
5.) Membantu dalam mengontrol infeksi kronik oleh peningkatan sirkulasi. Ini akan
meningkatkan sel darah putih dan anti body untuk melawan organisme infeksi,
memperkuat mekanisme petahanan tubuh normal. Meningkatkan extensibility jaringan
fibrous, seperti tendon, kapsul sendi dan jaringan parut (scar) dengan waktu 5-10 menit yang
dihasilkan oleh pengaruh peningkatan temperatur.
Pengaruh fisiologis short wave
diathermy
• Meningkatkan metabolisme lokal. Meningkatkan aktivitas lokal dari
kerja kelenjar keringat..
• Terjadi vasodilatasi lokal, adanya hyperemia merupakan respon
terhadap peningkatan kebutuhan nutrisi jaringan.
• Meningkatkan rileksasi otot. Efek sedatif terhadap sistem saraf sensorik bila
diberi mild heating. Bila diberikan dalam waktu yang lama akan
meningkatkan temperatur tubuh, meningkatkan frekuensi pernafasan
dan denyut jantung.
• Pada sensorik level: penanggulangan nyeri melalui ujung sensorik serabut A
delta dan C, dengan mengurangi zat iritan nyeri seperti produk kimiawi
prostaglandin, kinine dan histamin yang dihasilkan oleh kerusakan jaringan
dan sisa metabolisme. Dengan meningkatkan sirkulasi lokal akan
mempercepat penyerapan kembali iritan nyeri tersebut.
• Pada spinal level: penanggulangan nyeri melalui inhibisiimpuls noxious pada
lamina I, II dan V posterior horn spinal cord. Sesuai gate controle theory
Melzack and Wall, stimulus saraf bermyelin tebal oleh panas ringan short
wave diathermy mampu memblockade impuls nyeriyang melewati
A delta dan C melaluisistem sinapsis.
Adnexitis
• Adnexitis adalah inflamasi yang mengenai adnexa yaitu salah satu atau
kedua tuba falopii dan ovarium. Radang tuba falopii dan radang
ovarium (adnexa) biasanya terjadi bersamaan.
• Adnexitis terutama terjadi pada wanita usia 16-35 tahun dan
berbahaya bagi wanita karena dapat menimbulkan infertilitas
karena adanya pembengkakan dan jaringan parut yang lengket pada
tuba falopii sehingga menyebabkan tuba non patten (tidak
berlubang).
• Adnexitis terutama disebabkan oleh infeksi bakteri dan jarang oleh
virus. Sebagian besar kasus infeksi disebabkan oleh
gonococcus, streptococcus, staphylococcus, E. coli, chlamydia
trachoma, dan clostridium, di mana bakteribakteri tersebut
hidup tanpa oksigen.
Indikasi
SWD
• Indikasi short wave diathermy yaitu:
kondisi peradangan dan setelah trauma, tahap sub-akut dan kronis.
trauma pada system muskuloskeletal. kondisi ketegangan,
pemendekan, perlengketan otot jaringan lunak dan gangguan
pada sistem peredaran darah.
Kontra
indikasi
perdarahan, vena trombosis, penyakit arteri, kehamilan, logam dalam
jaringan, hilangnya sensasi kulit, tumor/keganasan dan pengobatan dengan
XRay
Konsep
nyeri
Nyeri insisi serabut A-delta aktifasi serabut C nyeri menjadi menyebar
impuls nyeri dibawa oleh A-delta perifer substansia galatinosa pada akar
dorsal sumsum tulang belakang serabut C durasi impuls rasa sakit
lama.
Impuls sensori/ eferen akar dorsal sumsum tulang Belakang
neurotransmiter sinaps kimia.

Impuls nyeri ke sisi yang dari sumsum tulang belakang


ke sistemberlawanan
spinotalamus bersinaps korteks cerebrinyeri.
otak
Etiologi
• Radang adalah reaksi tubuh terhadap mikro organisme, benda asing
dan ruda paksa. Tanda-tanda adanya radang antara lain nyeri,
bengkak, panas, merah dan kemampuan fungsi menurun. Radang pada
tuba falopii dan ovarium akan menimbulkan reaksi jaringan
berupa pelepasan zat iritan nyeri(algogene) seperti produk
kimiawi prostaglandin, bradikinine dan histamin
• tekanan uterus sering meningkat, adnexa (tuba falopii dan ovarium)
menjadi bengkak karena adanya sumbatan pada tuba falopii yang
bisa menjadibertambah besar dengan terjebaknyacairan yang
ada di dalamnya dan tekanannya menimbulkan nyeri
(hydrosalpinx).
Klasifikasi
Adnexitis
1. Adnexitis akut
Tanda-tanda adanya radang yaitu: calor (panas), dolor (nyeri),
tumor (bengkak), rubor (merah), functio laesa (kelemahan
fungsi). Gejala pada adnexitis akut antara lain: suhu tubuh
meningkat, nyeri hebat di daerah abdomen bawah,dinding
abdomen menjadi tegang karena adanya kontraksi otot
abdominalis sebagai reaksi proteksi terhadap radang. Demam dan
kadang disertai mual dan muntah,
2. Adnexitis kronik
Jika fase akut telah hilang kemudian timbul keluhan lagi (excubation)
ini merupakan inflamasi ulangan mungkin karena
ketidakberhasilan dalam pengobatan atau akibat perubahanbekas
luka (jaringan parut) setelah inflamasi sembuh.
Pemeriksaan
:
Untuk mengetahui adanya adnexitis diperlukan suatu pemeriksaan antara lain:
1. anamnesa,
2. pemeriksaan gynekologi dan pemeriksaan darah lengkap.
3. Pada anamnesa biasanya penderita mengeluh nyeri hebat di daerah perut bagian bawah,
nyeri saat menstruasi, nyeri saat berhubungan sexual dan kadang penderita mengeluh nyeri
pinggang.
4. Pada saat dilakukan palpasi pada abdomen ditemukan ketegangan pada dinding abdomen
oleh karena adanya kontraksi otot abdominalis sebagai reaksi proteksi terhadap radang,
5. terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah. Pada pemeriksaan gynekologi saat uterus di
Palpasi juga dirasakan nyeri.
TENS (Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation)
• TENS bekerja dengan menstimulasi serabut saraf tipe α β yang
dapat mengurangi nyeri (Corwin 2009). Mekanisme kerjanya
diperkirakan melalui ‘penutupan gerbang’ transmisi nyeri
dari serabut saraf kecil
dengan menstimulasi serabut saraf besar, kemudian serabut saraf
besar akanmenutup jalur pesan nyeri ke otak dan
meningkatkan aliran darah ke area yang nyeri dan TENSjuga
menstimulasi produksi anti nyeri alamiah tubuh yaitu
endorfin (James et al. 2008).
• Arus getaran frekuensi dan intensitas dari TENS mengaktifkan serat-serat
berdiameter besar secara selektif, menghasilkan analgesik segmental
dengan cepat dan terlokalisir pada dermatome, sehingga akan menutup
gate atau gerbang untuk persepsi nyeri ke otak (William
& Wilkins 2008).
• Johnson (2008) menyatakan bahwa TENS dapat digunakan pada nyeri akut
dengan frekuensi yang tinggi, pulse width yang tinggi serta amplitudo yang
sesuai dengan subjektik kenyamanan pasien dan sensasi yang dimiliki
pasien. Hal ini sesuai jurnal yang diteliti oleh Bjordal (2003) dosis TENS
yang paling efektif adalah frekuensi 80 Hz sampai dengan 100Hz,
pulse widht 150 µsec, amplitudo sesuai sensitifitas pasien 0-80 mA.

Anda mungkin juga menyukai