Oleh :
Siti Nadhir Ollin N., SST. FT., M. Fis
Latihan anerobik adalah aktivitas fisik
dengan intensitas tinggi dan membetuhkan
energi secara cepat dan singkat tapi tidak dapat
dilakukan secara kontineu untuk durasi waktu
yang lama.
Latihan anerobik adalah latihan yang
membutuhkan metabolisme energi anerobik yaitu
metabolisme penghasil energi yang tidak
memerlukan oksigen dalam prosesnya, yang
mengubah 1 molekul glukosa menjadi 2 molekul
ATP dan asam piruvat atau asam laktat.
Metabolisme ini terjadi di luar mitochondria
(Sitoplasma)
Dari jumlah energi yang dihasilkan, tampak
bahwa metabolisme aerobik relatif lebih
efisiensi, selain tidak menyisakan asam laktat
yang tertimbun melebihi 8 mmol akan
mengakibatkan kelelahan, tampilan fisik akan
lebih baik karena tingginya energi yang
dihasilkan, untuk waktu yang lama.
ATP adalah adenosin tri fosfat, suatu
senyawa fosfat berenergi tinggi yang bisa
membebaskan energi relatif tinggi yaitu antara 10
sampai 12 klol per molekul.
ATP juga dapat dihasilkan dari system
phosphagen atau cadangan ATP – PC ( ATP
Phospho creatinin) dimana sistem ini termasuk
anerobik.
Olah raga statis dan dinamis
Disebut statis artinya dilakukan ditempat,
orangnya tidak berpindah – pindah.
Olah raga statis digolongkan ke dalam 2 bagian
yaitu berat dan ringan.
Olah raga statis berat contohnya ialah angkat
besi atau angkat berat.
Otot yang dilatih akan bertambah tegang dan
kencang serta keras tanpa mengalami
pertambahan panjang.
Mekanisme
Neurotransmitter Otot
Olah raga statis berat lebih bersifat anerobik, olah
raga semacam ini ditujukan untuk memperbesar
atau memperkuat otot atau disebut juga olah raga
kekuatan.
Pada olah raga statis berat, efek yang timbul
pada jantung atau sistim peredaran darah kurang
menunjang bertambahnya aliran darah, karena
terjadi peningkatan tekanan yang tiba – tiba atau
mendadak.
Metabolisme Energi??