Anda di halaman 1dari 3

SL IBU DEVINTA

DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATIC

A. PENGERTIAN DIABETIC PERIPHERAL NEUROPATIC (DPN)


 Diabetic adalah gangguan pembuatan insulin sehingga mengakibatkan penumpukan glukosa
dalam darah.
 Peripheral adalah gangguan system syaraf tepi yang disebabkan oleh diabetes dan mempengaruhi
2 sisi (bilateral) yaitu AGA/AGB
 Neuropatic adalah gangguan yang bersifat mono (I) dan poly (t dan i)
 DPN adalah gangguan syaraf tepi pada pasien diabetes

B. TANDA GEJALA :
1. Nyeri : bersifat tingling (kesemutan/kesetrum) dan terasa Tajam (tertusuk, terbakar). Dari distal
(paling ujung) ke proximal (paling mendekati tubuh) , bilateral.
2. Parastesia : kondisi timbulnya sensasi pada kulit yang abnormal seperti kesemutan, gatal atau
mati rasa yang disebabkan menurunnya sensibilitas seperti (tajam, tumpul, kasar, halus, panas,
dingin, fibrasi, nyeri)
3. Hilangnya reflex tendon/ deep tendon reflex pada tendon pathela (duduk menggantung), dan
tendon achiles
4. Penurunan propnoseptif ( penurunan stimulus syaraf sensorik untuk kemampuan posisi dan
gerakan sendi)
5. Gangguan motoric seperti weakness dan tightness
6. Gangguan imbalance dan gate (jalan) : initial contax, loading respon, midstand, terminal stand,
preswing, intial swing, midswing, terminal swing.

C. ASSESMENT
1. Nyeri diukur menggunakan VAS, VDS
2. Parastesia : pemeriksaan test tajam/tumpul (dari proksimal ke distal)
3. Deep tendon reflex : pemeriksaan reflex dengan hammer
4. Propneoseptif : bandingkan sisi sehat dan sakit
5. Gangguan motoric : pemeriksan ROM,MMT
6. Test balance dengan :
a. single leg test (buka mata angkat kaki),
b. Romberg test (tangan menyilang kaki menempel, buka mata 30° tutup mata 30°
c. Sharpen Romberg (gerakan sama dengan Romberg tetapi kaki maju satu)
d. Fukuda stepping test (jalan ditempat sambil angkat tangan didepan bahu dan lakukan selama
1 menit)
e. Stepping (naik turun tangga 15 detik). Jika kurang dari 10 step artinya ada gangguan
keseimbangan dinamis
D. ABNORMAL GAIT
 DPN gait ( kaki membuka lebar, trunk ekstensi)
 Slaping gait (bermasalah pada dorsal/dorsal fleksi tidak ada, lebih cenderung plantar dan
membuang kedepan)

E. INTERVENSI
1. Nyeri dengan memberikan :
a. TENS diberikan selama 15 menit dengan intensitas faradik dan frekuensi 60-100 Hz
b. Breathing control
c. Pursed lip Breating

d. Diafragma Breathing
e. Abdominal breathing
f. Sensibilitas dengan handuk/bola
g. Propnoseptif (PNF) : weight bearing exercise

h. Isometric exercise
2. Parestesia diberikan :
a. Akar halus
b. Benda bergerigi
3. Gangguan Imbalance (keseimbangan):
a. Bisa pakai tes untuk intervensi
b. Sitting to stand

c. Ball squad exercise

d. Gym ball

Anda mungkin juga menyukai