Disusun oleh :
Yusuf Zulfikar Permana
2010306034
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada
stase Musculoskeletal tentang “Penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Temporomandibular
Joint” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Peran fisioterapi pada kasus Temporomandibular Joint.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.
Penyusun
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Menyetujui
Clinical Educator
iii
DAFTAR ISI
A. Definisi Kasus
3. Sistem neurovaskuler
1
2
dengan gangguan ini mengeluhkan gejala yang eprsisten atau nyeri wajah
suara click pada sendi rahang dan keterbatasan membuka mulut (Okeson,
2013).
adanya gangguan tersebut. Lebih jauh lagi, hanya 5% dari kelompok orang
dengan satu atau dua gejala gangguan temporomandibular yang ini paling
banyak dialami perempuan (1:4), dan sering terjadi pada awal masa
dewasa.
B. Etiologi
mengunyah cenderung pada satu sisi. Hal ini menyebabkan pemberian beban
yang terus menerus pada daerah persendian. Faktor lain yang terlibat adalah
tidak normal dapat menyebabkan desakan yang terus menerus serta adanya
kelainan anatomi rahang dapat berakibat menimbulkan rasa nyeri pada TMJ.
ligament tersebut menurun, dan bila tidak ditanggulangi dan terus berlanjut
akan menyebabkan inflamasi yang berakhir pada rupture discus dan ligament
3
inflamasi pada discus, dapat pula terjadi inflamasi dari otot akibat hiperfungsi
Sensasi nyeri juga dapat timbul oleh karena adanya iskemi lokal yang
mikrosirkulasi tidak adekuat. Hal ini akan menyebabkan nutrisi pada jaringan
dimana sendi terasa nyeri akibat inflamasi yang diakibatkan gesekan ujung-
gejala penyakit kronik hilang timbul dan apabila tidak diobati dapat
C. Klasifikasi
Nyeri miofacial ditandai dengan nyeri orofacial, bunyi sendi, nyeri raba
Miospasme atau trismus adalah kontraksi tak sadar dari satu atau sekelompok
otot yang terjadi secara tiba-tiba biasanya nyeri dan seringkali dapat
pergeseran abnormal dari suatu tulang atau sendi. Dislokasi terjadi bila
sinovium (sinovitis) dan atau kapsul (capsulitis) sebagai akibat dari trauma
lokal, infeksi atau degenerasi, atau sebagai bagian dari poliartritis atau
gangguan yang tersering ditemukan. Adapun gejala lain yang dapat terjadi
6. Lock jaw
10. Maloklusi
A. Pemeriksaan Fisioterapi
1. Anamnesis
a. Pasien akan merasakan nyeri pada darah TMJ, rahang atau wajah
e. Sakit kepala
2. Pemeriksaan klinis
a. Inspeksi
diperhatikan gigi, sendi rahang dan otot pada wajah serta kepala dan
b. Palpasi
cara palpasi sisi kanan dan kiri pada dilakukan pada sendi dan otot
kontralateral)
c. Auskultasi
akhir membuka dan menutup mulut. Bunyi “click” yang terjadi pada
d. Range of motion
menilai kelainan.
Apabila terjadi sesuatu kelainan pada salah satu sendi ini, maka seseorang
akan mengalami masalah yang serius yaitu terasa nyeri saat membuka mulut,
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang penulis berikan untuk arah
perkembangan selanjutnya:
1. Diharapkan makalah ini dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam
Joint.
DAFTAR PUSTAKA