Anda di halaman 1dari 10

STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

NAMA MAHASISWA : I Gede Lingga Seputra


NIM : 202020641011074
TEMPAT PRAKTIK : RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
PEMBIMBING :

Tanggal Pembuatan Laporan: 23 Juni 2021


Kondisi/ Kasus: Neuromuskular

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : Ny. K
Umur : 55 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Purwodadi
II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT
A. DIAGNOSIS MEDIS
ICD-10 Bell's palsy sinistra G51.0
B. CATATAN KLINIS
(Medika mentosa, hasil lab, foto rontgen, MRI, CT-Scan, dll)
-

C. RUJUKAN DARI DOKTER


Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

III. SEGI FISIOTERAPI


A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1.KELUHAN UTAMA
Pasien kesulitan menggerakan bagian wajah sisi kiri

2.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(Sejarah keluarga dan genetic, kehamilan, kelahiran dan perinatal, tahap perkembangan, gambaran perkembangan, dll)
5 bulan yang lalu ketika bangun tidur pasien merasa kesulitan untuk menggerakan wajah
sisi kiri. Pasien bercermin dan menyadari adanya perubahan pada wajah dengan bibir
mencong ke kanan dan tidak tahu penyebabnya.

3.RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tidak ada riwayat penyakit dahulu
4.RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Diabetes Melitus
5.RIWAYAT PENGOBATAN
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
6.ANAMNESIS SISTEM
a. Kepala dan Leher
normal
b. Kardiovaskular
normal
c. Respirasi
normal
d. Gastrointestinal
normal
e. Urogenital
normal
f. Musculoskeletal
Adanya kelemahan pada otot wajah sisi kiri
g. Nervorum
Adanya peradangan di daerah foramen Stilomastoideus sehingga terjadi penjempitan
saraf facialis VII

C. PEMERIKSAAN
1.PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/65 mmHg
Denyut nadi : 65x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Temperatur : 35,5oC
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 43 kg
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

b) INSPEKSI (STATIS & DINAMIS)


(Posture, Fungsi motorik, tonus, reflek, gait, dll)
Statis:
- Tampak asimetris pada bagian alis karena alis kiri tampak lebih jatuh dari alis
kanan
- bibir sisi kiri tertarik ke arah kanan
- mata kiri nampak berair
Dinamis:
Tampak asimetris bibir saat tersenyum atau berbicara merot ke arah kanan, tidak
mampu menutup mata sisi kiri, tidak maksimal ketika mengangkat alis kiri.
c) PALPASI
(Nyeri, Spasme, Suhu lokal, tonus, bengkak, dll)
- Tonus otot wajah sisi kiri teraba lebih lembek dari sisi kanan

d) PERKUSI
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
- Pasien mampu mengangkat alis kiri dengan minimal
- Pasien belum mampu menutup mata kiri dengan maksimal
- Pasien belum bisa melakukan gerakan bibir mencucu pada sisi
kiri
- Pasien belum bisa tersenyum dibagian sisi kiri

Gerak Pasif :
Tidak dilakukan
Isometrik :
Tidak dilakukan
g) KOGNITIF, INTRA-PERSONAL, INTER-PERSONAL
Kognitif : Normal (pasien mampu menceritakan kronologi kejadian awal
dengan baik kepada fisioterapis)
Intrapersonal : Normal (pasien memiliki semangat tinggi untuk sembuh)
Interpersonal : Normal (komunikasi pasien dengan fisioterapis baik)

h) KEMAMPUAN FUNGSIONAL DASAR, AKTIVITAS FUNGSIONAL, & LINGKUNGAN


AKTIVITAS
- Kemampuan fungsional dasar
Pasien belum mampu menutup mata kiri, asimetris saat tersenyum antara
kedua sisi wajah, pasien belum mampu melakukan gerakan mencucu, pasien
belum mampu mengangkat alis kiri dengan masksimal dan pasien belum
mampu mengembang kempiskan cuping hidung.
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

- Aktivitas fungsional
Saat makan makanan terkumpul di sisi kiri, saat minum tumpah pada sisi kiri
kecuali minum menggunakan sedotan, mata bagian kiri belum bisa menutup
sempurna saat tidur.
- Lingkungan aktivitas
Pasien bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat seperti biasa.

2.PEMERIKSAAN SPESIFIK
(Nyeri, MMT, LGS, Antropometri, Sensibilitas, Tes Khusus, dll)
MMT
Gerakan Nilai
Mengerutkan dahi dan mengangkat kedua alis 1
Menggerakan kedua alis mata ke medial, sehingga terbentuk kerutan 1
vertikal diantara kedua alis
Mengangkat tepi lateral cuping hidung, sehingga terbentuk kerutan 0
diagonal sepanjang pangkal hidung
Menutup mata 1
Mengembang kempiskan cuping hidung 0
Menarik ujung mulut ke bawah 0
Tersenyum 1
Gerakan bersiul atau mencucu 1
Merapatkan bibir dengan pipi dikempiskan, misalnya mengunyah 1
Menarik ke atas ujung dagu 1
Menarik sudut bibir ke lateral dan membentuk lesung pipi 0

Keterangan: 0 (Zero): tidak ada kontraksi


1 (Trace): kontraksi minimal ke arah asimetris
3 (Fair): kontraksi sampai simetris ke sisi normal
5 (Normal): kontraksi penuh, terkontrol dan simetris

Ugo fisch scale


Posisi Nilai Presentase Skor
Diam 20 30% 6
Mengerutkan dahi 10 30% 3
Menutup mata 30 30% 9
Tersenyum 30 30% 9
Gerakan bersiul 10 30% 3
Total 30

Keterangan:

Skala Ugo Fisch: 5 Posisi pemeriksaan dengan skor normal: diam, mengerutkan dahi,
menutup mata, tersenyum dan gerakan bersiul
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

4 skala penilaian ugo fisch scale:


- 0% : Zero, asimetris komplit, tidak ada gerakan volunteer
- 30% : Poor, kesembuhan ke arah asimetris
- 70% : Fair, kesembuhan parsial kea rah asimetris
- 100% : Normal, simetris komplit

Keterangan
- Nilai < 30 : Jelek
- Nilai 30 – 70 : Sedang
- Nilai 70 – 100 : Normal
Derajat I (Normal) : 100 poin
Derajat II (Kelumpuhan Ringan) : 75 – 90 poin
Derajat III (Kelumpuhan Sedang) : 50 – 75 poin
Derajat IV (Kelmumpuhan Sedang Berat) : 25 – 50 poin
Derajat V (Kelmumpuhan Berat) : 1 – 25 poin
Derajat VI (Kelumpuhan Total) : 0 poin
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

D. UNDERLYING PROCCESS
Adanya peradangan di daerah foramen Stilomastoideus

Penjempitan saraf facialis VII

Penurunan kemampuan menyampaikan stimulasi

Defisit Defisit
motorik sensorik

Kelemahan otot wajah sisi kiri

Bell’s Palsy

Gangguan kemampuan fungsional dasar

- Kesulitan menutup mata


- Kesulitan mengangkat alis
- Kesulitan tersenyum
- Kesulitan mencucu/bersiul
- Kesulitan mengembang kempiskan cuping
hidung

Gangguan aktivitas fungsional

- Saat makan makanan terkumpul di sisi


sisi kiri
- saat minum tumpah pada sisi kiri
- mata bagian kiri belum bisa menutup
sempurna saat tidur.

Intervensi Fisioterapi
ES SWD Mirror Exercise

Menstimulasi Mengurangi Meningkatkan


otot-otot peradangan pada kekuatan otot
wajah saraf facialis VII di wajah
Stilomastoideus

Meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasien


STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
(International Clatification of Functonal and disability)

Bell’s Palsy Sinistra

Impairment
- Adanya kelemahan pada otot wajah sisi kiri

Functional Limitation
- Kesulitan saat hendak minum jika tidak menggunakan sedotan karena tumpah pada
sisi mulut bagian kiri
- Kesulitan saat makan karena makanan terkumpul di dalam mulut sisi kiri
- Tidur kurang nyaman karena mata kiri susah untuk menutup

Disability
- Pasien bersosialisasi dengan lingkungan seperti biasanya

F. PROGNOSIS
Qua at Vitam : Bonam
Qua at Sanam : Bonam
Qua at Fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam

G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1.Tujuan treatment
a) Jangka Pendek
- Meningkatkan kekuatan otot-otot wajah
- Meningkatkan aktivitas fungsional wajah

b) Jangka Panjang
- Mengembalikan kemampuan fungsional wajah pasien

2.Rencana tindakan
- Electrical Stimulation (ES)
- Short Wave Diathermy (SWD)
- Mirror Exercise
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Electrical Stimulation (ES)
a. Persiapan alat
- Pemeriksaan kabel, pastikan sudah tercolok listrik
- Membersihkan pad electrode dengan alkohol
b. Pelaksanaan terapi
- Posisi pasien dalam keadaan berbaring
- Beri penjelasan pada pasien efek yang timbul selama terapi, arus listrik yang
dirasakan harus minimal
- Bersihkan area yang akan dipasangkan pad dengan alcohol letakan pad pasif di area
aman cervical 7, sedangkan pad aktif pada motor poin otot wajah kiri (Otot
Oksipital Frontalis, Otot Orbicularis Oculi, Otot Zygomaticus, Otot Corrugator, Facial
Nerve (Upper branch, Middle branch, Trunk Face, Lower Branch), Otot Nasalis
(Muscle of the nose), Otot Bucinator dan Otot Resorius, Otot Depresor Labil
Inferior, Otot Depresor Anguli Oris, Otot Mentalis, Otot Platysma).
- Intensitas arus listrik dinaikkan sampai batas muncul kontraksi yang minimal, pada
setiap satu motor poin dilakukan kontraksi sebanyak 60 kali kontraksi, dengan
waktu 2 menit.
2.Short Wave Diathermy (SWD)
a. Persiapan alat
- Pemeriksaan kabel, pastikan sudah tercolok listrik
- Menggunakan condenser kecil untuk wajah
b. Pelaksaan terapi
- Posisi pasien dalam kondisi berbaring dan rileks
- Beri penjelasan pada pasien sensasi yang akan dirasakan hanya hangat
- Letakan condenser pada bagian foramen stilomastoideus dan pada sisi wajah yang
mengalami kelemahan
- Atur jarak ± 10 cm dari kulit pasien dengan durasi 15 menit dan intensitas 50-70 W
sampai pasien merasa hangat.

3. Mirror Exercise
Latihan gerakan di depan cermin
- Mengangkat alis
- Menutup mata
- Tersenyum
- Mencucu/bersiul
- Mengembang kempiskan hidung. Latiihan dilakukan 8 hitungan dan diulangi 3 repetisi
disetiap gerakan
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

I. HASIL EVALUASI TERAKHIR


MMT
Gerakan T0 T1 T2
Mengerutkan dahi dan mengangkat kedua alis 1 1 1
Menggerakan kedua alis mata ke medial, sehingga 1 1 1
terbentuk kerutan vertikal diantara kedua alis
Mengangkat tepi lateral cuping hidung, sehingga terbentuk 0 0 0
kerutan diagonal sepanjang pangkal hidung
Menutup mata 1 1 1
Mengembang kempiskan cuping hidung 0 0 0
Menarik ujung mulut ke bawah 0 0 0
Tersenyum 1 1 1
Gerakan bersiul atau mencucu 1 1 1
Merapatkan bibir dengan pipi dikempiskan, misalnya 1 1 1
mengunyah
Menarik ke atas ujung dagu 1 1 1
Menarik sudut bibir ke lateral dan membentuk lesung pipi 0 0 0

Ugo Fisch Scale


Posisi Nilai Presentase Skor T0 T1 T2
Diam 20 30% 6
Mengerutkan 10 30% 3
dahi
Menutup mata 30 30% 9
Tersenyum 30 30% 9
Bersiul 10 30% 3
Total 30 30 30 30

Kesimpulan
Pada penanganan kasus bell’s palsy dengan pasien atas nama Ny. K yang telah dilakukan
selama dua sesi terapi dengan intervensi SWD, ES, Mirror exc., didapatkan hasil bahwa masih
belum ada perubahan pada penilaian MMT dan Ugo Fisch Scale.
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM

J. EDUKASI DAN KOMUNIKASI


1.Pasien disarankan untuk kompres air hangat di bagian wajah sisi kiri setiap pagi dan sore
hari
2.Pasien disarankan untuk tidak tidur di lantai tanpa menggunakan alas dan bantal
3.Pasien disarankan tidak menggunakan kipas angin yang langsung menerpa wajah
4.Pasien disarankan apabila berkendara selalu menutup kaca helm dan menggunakan kaca
mata untuk menghindari iritasi pada mata
5.Pasien diajarkan untuk melatih gerakan-gerakan di depan kaca
6.Pasien disarankan selalu menggunakan masker ketika keluar rumah

K. CATATAN PEMBIMBING PRAKTIK

L. CATATAN TAMBAHAN

Lawang, 6 Juli 2021


Pembimbing

(Rifki Adi Laksana, S.Tr. Ft)

Anda mungkin juga menyukai