B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1.KELUHAN UTAMA
Pasien kesulitan menggerakan bagian wajah sisi kiri
C. PEMERIKSAAN
1.PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/65 mmHg
Denyut nadi : 65x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Temperatur : 35,5oC
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 43 kg
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
d) PERKUSI
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif :
- Pasien mampu mengangkat alis kiri dengan minimal
- Pasien belum mampu menutup mata kiri dengan maksimal
- Pasien belum bisa melakukan gerakan bibir mencucu pada sisi
kiri
- Pasien belum bisa tersenyum dibagian sisi kiri
Gerak Pasif :
Tidak dilakukan
Isometrik :
Tidak dilakukan
g) KOGNITIF, INTRA-PERSONAL, INTER-PERSONAL
Kognitif : Normal (pasien mampu menceritakan kronologi kejadian awal
dengan baik kepada fisioterapis)
Intrapersonal : Normal (pasien memiliki semangat tinggi untuk sembuh)
Interpersonal : Normal (komunikasi pasien dengan fisioterapis baik)
- Aktivitas fungsional
Saat makan makanan terkumpul di sisi kiri, saat minum tumpah pada sisi kiri
kecuali minum menggunakan sedotan, mata bagian kiri belum bisa menutup
sempurna saat tidur.
- Lingkungan aktivitas
Pasien bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat seperti biasa.
2.PEMERIKSAAN SPESIFIK
(Nyeri, MMT, LGS, Antropometri, Sensibilitas, Tes Khusus, dll)
MMT
Gerakan Nilai
Mengerutkan dahi dan mengangkat kedua alis 1
Menggerakan kedua alis mata ke medial, sehingga terbentuk kerutan 1
vertikal diantara kedua alis
Mengangkat tepi lateral cuping hidung, sehingga terbentuk kerutan 0
diagonal sepanjang pangkal hidung
Menutup mata 1
Mengembang kempiskan cuping hidung 0
Menarik ujung mulut ke bawah 0
Tersenyum 1
Gerakan bersiul atau mencucu 1
Merapatkan bibir dengan pipi dikempiskan, misalnya mengunyah 1
Menarik ke atas ujung dagu 1
Menarik sudut bibir ke lateral dan membentuk lesung pipi 0
Keterangan:
Skala Ugo Fisch: 5 Posisi pemeriksaan dengan skor normal: diam, mengerutkan dahi,
menutup mata, tersenyum dan gerakan bersiul
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
Keterangan
- Nilai < 30 : Jelek
- Nilai 30 – 70 : Sedang
- Nilai 70 – 100 : Normal
Derajat I (Normal) : 100 poin
Derajat II (Kelumpuhan Ringan) : 75 – 90 poin
Derajat III (Kelumpuhan Sedang) : 50 – 75 poin
Derajat IV (Kelmumpuhan Sedang Berat) : 25 – 50 poin
Derajat V (Kelmumpuhan Berat) : 1 – 25 poin
Derajat VI (Kelumpuhan Total) : 0 poin
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
D. UNDERLYING PROCCESS
Adanya peradangan di daerah foramen Stilomastoideus
Defisit Defisit
motorik sensorik
Bell’s Palsy
Intervensi Fisioterapi
ES SWD Mirror Exercise
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
(International Clatification of Functonal and disability)
Impairment
- Adanya kelemahan pada otot wajah sisi kiri
Functional Limitation
- Kesulitan saat hendak minum jika tidak menggunakan sedotan karena tumpah pada
sisi mulut bagian kiri
- Kesulitan saat makan karena makanan terkumpul di dalam mulut sisi kiri
- Tidur kurang nyaman karena mata kiri susah untuk menutup
Disability
- Pasien bersosialisasi dengan lingkungan seperti biasanya
F. PROGNOSIS
Qua at Vitam : Bonam
Qua at Sanam : Bonam
Qua at Fungsionam : Bonam
Qua at cosmeticam : Bonam
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1.Tujuan treatment
a) Jangka Pendek
- Meningkatkan kekuatan otot-otot wajah
- Meningkatkan aktivitas fungsional wajah
b) Jangka Panjang
- Mengembalikan kemampuan fungsional wajah pasien
2.Rencana tindakan
- Electrical Stimulation (ES)
- Short Wave Diathermy (SWD)
- Mirror Exercise
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Electrical Stimulation (ES)
a. Persiapan alat
- Pemeriksaan kabel, pastikan sudah tercolok listrik
- Membersihkan pad electrode dengan alkohol
b. Pelaksanaan terapi
- Posisi pasien dalam keadaan berbaring
- Beri penjelasan pada pasien efek yang timbul selama terapi, arus listrik yang
dirasakan harus minimal
- Bersihkan area yang akan dipasangkan pad dengan alcohol letakan pad pasif di area
aman cervical 7, sedangkan pad aktif pada motor poin otot wajah kiri (Otot
Oksipital Frontalis, Otot Orbicularis Oculi, Otot Zygomaticus, Otot Corrugator, Facial
Nerve (Upper branch, Middle branch, Trunk Face, Lower Branch), Otot Nasalis
(Muscle of the nose), Otot Bucinator dan Otot Resorius, Otot Depresor Labil
Inferior, Otot Depresor Anguli Oris, Otot Mentalis, Otot Platysma).
- Intensitas arus listrik dinaikkan sampai batas muncul kontraksi yang minimal, pada
setiap satu motor poin dilakukan kontraksi sebanyak 60 kali kontraksi, dengan
waktu 2 menit.
2.Short Wave Diathermy (SWD)
a. Persiapan alat
- Pemeriksaan kabel, pastikan sudah tercolok listrik
- Menggunakan condenser kecil untuk wajah
b. Pelaksaan terapi
- Posisi pasien dalam kondisi berbaring dan rileks
- Beri penjelasan pada pasien sensasi yang akan dirasakan hanya hangat
- Letakan condenser pada bagian foramen stilomastoideus dan pada sisi wajah yang
mengalami kelemahan
- Atur jarak ± 10 cm dari kulit pasien dengan durasi 15 menit dan intensitas 50-70 W
sampai pasien merasa hangat.
3. Mirror Exercise
Latihan gerakan di depan cermin
- Mengangkat alis
- Menutup mata
- Tersenyum
- Mencucu/bersiul
- Mengembang kempiskan hidung. Latiihan dilakukan 8 hitungan dan diulangi 3 repetisi
disetiap gerakan
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
Kesimpulan
Pada penanganan kasus bell’s palsy dengan pasien atas nama Ny. K yang telah dilakukan
selama dua sesi terapi dengan intervensi SWD, ES, Mirror exc., didapatkan hasil bahwa masih
belum ada perubahan pada penilaian MMT dan Ugo Fisch Scale.
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
L. CATATAN TAMBAHAN