Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

DAYA TAHAN OTOT GASTROCNEMIUS DENGAN


LATIHAN ANKLE HOPS PADA PENGEMUDI TAKSI DI
WAHANA BALI TAKSI

Oleh :
I Gede Lingga Seputra
NIM : 16121001052

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHYANA PURA
BALI
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Gerakan
Pekerjaan
Transportasi Menginjak
Pengemudi
Pedal

Calf Raises Daya Tahan


Latihan Ankle
Repetition Otot
Hops
Maximum Gastrocnemius
Rumusan Masalah
• Apakah ada peningkatan daya tahan otot gastrocnemius dengan latihan ankle hops
pada pengemudi taksi di Wahana Bali Taksi ?

Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui apakah ada peningkatan daya tahan otot gastrocnemius
dengan latihan ankle hops pada pengemudi taksi di Wahana Bali Taksi.

Manfaat Penelitian
• Menjadi studi awal dan menambah pengetahuan tentang apakah ada
peningkatan daya tahan otot gastrocnemius dengan latihan ankle hops pada
pengemudi taksi di Wahana Bali Taksi.
• Memberi pengalaman langsung bagi peneliti dalam penyusunan karya tulis
ilmiah, khususnya apakah ada peningkatan daya tahan otot gastrocnemius
dengan latihan ankle hops pada pengemudi taksi di Wahana Bali Taksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Transportasi
• Menurut Utomo (2010:25-35) transportasi adalah pemindahan barang dan
manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, salah satu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi
didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan
(destination). Transportasi memiliki 2 fungsi yaitu melancarkan arus
barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan .

– Mengemudi
– Pengemudi
Anatomi Ankle & Foot
– Fore foot : Ossa metatarsalia dan Ossa phalangea, pada anterior segmen.

– Mid Foot : Os. Navicularis, Os Cuboid dan Ossa Cuneiforme, pada middle
segmen.

– Rear Foot : Os, Talus dan Os Calcaneus (Subtalar joint/Talo calcanel joint),
posterior segmen.

Struktur Ligamen Ankle


- Ligamen talofibular anterior - Ligamen talocalcaneus

- Ligamen Talofibular posterior - Ligamen calcaneofibular

- Ligamen calcaneocuboideum talocalcaneus


Struktur Otot Ankle & Foot

Nama Otot Inervasi Fungsi

M. Soleus & M. N. Tibialis L4-L5 Plantar fleksi pedis


gastrocnemius

M. Tibialis anterior & M. N. Peroneus Dorsal fleksi & supinasi


tibialis posterior (fibularis) (adduksi & inversi)
profundus L4-L5

M. Peroneus longus & M. N. Peroneus Pronasi (abduksi & eversi )


peroneus longus (fibularis)
superficialis L5-S1
Fisiologi Otot Gastrocnemius

Tipe Otot • Tipe I (slow twitch fiber)


Serabut • Tipe II (fast twitch fiber)

• Isokinetik
Jenis Kontraksi • Isometrik
Otot • Isotonik (Eksentrik &
Konsentrik)
Daya Tahan Otot

Daya tahan otot merupakan kemampuan otot untuk berkontraksi berulang kali
terhadap beban (resistance) yang menghasilkan dan mempertahankan
ketegangan, serta menahan kelelahan selama periode yang lama (Kisner &
Colby, 2007:198). Daya tahan otot merupakan suatu kemampuan kerja otot
atau sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu (Bostick et al, 2010:346).

Calf Raises Repetition Maximum


Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kali otot gastrocnemius
mampu berkontraksi selama 1 menit. Hasil yang diperoleh dikatakan baik
apabila dalam 1 menit subjek mampu melakukan pengulangan sebanyak 60
kali (Hebert-Loiser, 2009:597)
Latihan Ankle Hops

Ankle hops adalah suatu lompatan submaksimal dengan


komponen terarah yang dilakukan oleh pergelangan kaki.
Latihan ini berguna untuk mengkondisikan otot dan jaringan
pada tungkai bawah. Ankle hops terdiri dari beberapa jenis
lompatan,yaitu ,melompat di tempat, melompat ke depan
(forwards),melompat ke belakang (backwards), melompat lateral
dan melompat secara diagonal. Latihan ankle hops dilakukan
dengan gerakan plantar fleksi ankle dan berkonsentrasi untuk
cepat melompat.
Transportasi

Pengemudi

Daya Tahan Otot


Gastrocnemius
Menurun
Latihan Ankle
Hops
Peningkatan Daya
Tahan Otot
Gastrocnemius
Hipotesis
– Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan
daya tahan otot gastrocnemius setelah diberikan latihan Ankle
Hops pada pengemudi taksi di Wahana Bali Taksi.

Variabel
– Variabel Bebas : Latihan Ankle Hops

– Variabel Terikat : Daya Tahan Otot Gastrocnemius.


BAB IV
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian

P S O1 O2

Keterangan :
P : Populasi
S : Sampel
X : Pemberian Latihan Ankle Hops
O1 : Daya Tahan Otot Gastricnemius sebelum perlakuan
O2 : Daya Tahan Otot Gastricnemius sesudah perlakuan
Tempat Penelitian
– Penelitian dilakukan di Koperasi Wahan Bali Taksi.

Waktu Penelitian
– Penulisan proposal dimulai dari bulan September 2019,
kemudian studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 9
November 2019.
Populasi Penelitian
– Populasi penelitian ini adalah seluruh. pengemudi taksi yang
bekerja di Wahana Bali Taksi yang berjumlah 43 orang.

Sampel Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

• Pengemudi taksi yang • Pengemudi taksi yang


menggunakan mobil dengan menggunakan mobil dengan
jenis transmisi manual. jenis transmisi automatic.
• Memiliki daya tahan otot • Memiliki daya tahan otot
gastrocnemius dibawah gastrocnemius diatas
normal. normal.
• Mampu melakukan instruksi • Mengalami kelainan pada
yang diberikan. tungkai bawah.
Ruang Lingkup Penelitian
– Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada fisioterapi yang khusus
untuk mengetahui apakah peningkatan daya tahan otot
gastrocnemius pada pengemudi taksi di Koperasi Wahana Bali
Taksi.

Bahan Penelitian
– Bahan penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari buku dan jurnal yang memiliki hubungan dan
memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung melalui proses pengukuran
menggunakan Calf Raises Repetition Maximum.
Instrumen Pengumpulan Data
– Stopwatch :
• Untuk mengukur waktu.

– Kamera :
• Digunakan untuk mendokumentasikan penelitian.

– Alat tulis :
• Untuk mencatat hasil pengukuran.
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai