SEMARANG
Nomor : / /
A. DIAGNOSIS MEDIS
bronkopneumonia
B. CATATAN KLINIS
Hasil radiologi : Gambaran bronkopneumonia
D. RUJUKAN
Pasien atas nama An.R harap diberikan tindakan fisioterapi
A. PEMERIKSAAN
1
1. ANAMNESIS (Heteroanamnesis)
a. KELUHAN UTAMA :
Orang tua pasien mengeluhkan anaknya batuk berdahak, demam dan disertai
sesak napas
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien merupakan anak pertama dan lahir secara normal tanpa mengalami
gangguan tumbuh kembang
e. RIWAYAT KELUARGA
Paman pasien menderita batuk selama 3 minggu, di duga pasien tertular oleh
pamannya
PEMERIKSAAN FISIK
g. INSPEKSI
h. PALPASI
Fremitus : normal
Tonus otot : tidak ada spasme dalam otot otot pernapasan
Chest Expansion: normal
Suhu Tubuh : tubuh anak terasa hangat
i. PERKUSI
2
Sonor Hipersonor Redup Pekak
j. AUSKULTASI
Terdengar suara wezzing dan ronchi pada segmen apikal kanan dan kiri
l. INTRA PERSONAL
Orang tua pasien mendukung kesembuhan pasien dengan berobat ke dokter
secara rutin dan melakukan terapi
m. FUNGSIONAL DASAR
Pasien mampu miring kanan kiri dan tengkurap
n. FUNGSIONAL AKTIVITAS
NYHA ADL
Masih di bantu oleh orang tua
o. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan rumah kurang mendukung untuk kesembuhan pasien karena
ventilasi sedikit sehingga tidak ada udara yang masuk.
2. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI
VAS VDS Lainnya
Tidak dilakukan
b. ANTOPOMETRI
Tidak dilakukan
c. SKALA BORG
Tidak dilakukan
Activities
Pasien mengalami gangguan tidur dan tidak selera makan dan minum
Participation
Anak rewel dan mengalami hambatan untuk bermain karena anak demam
3
C. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
Mengurangi frekuensi batuk
Mengurangi frekuensi sesak
b. Jangka Panjang
Melanjutkan jangka pendek
Menjaga aktivitas fungsional pasien
2. Tindakan Fisioterapi
Nebulizer
Postural Drainage
Tapotement (teknik cupping)
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
Nebulizer
-Persiapan alat : Pastikan kabel tidak ada yang terkelupas,dan sudah
terhubung dengan stop kontak.
-Posisi pasien : dipangku oleh orang tuanya
-Posisi terapi: di samping pasien
-Pelaksanaan : Siapkan obat sesuai dengan resep yang
telah dokter berikan. masukan obat sesuai dosis (ventolin ½ ampul, flixotide ½
ampul dan bisolvon 10 tetes) ke dalam tabung nebul, hubungkan alat nebulizer
dengan masker yang telah disiapkan, pasangkan masker hingga menutup hidung
dan mulut pasien, nyalakan alat. Terapi bisa diakhiri bila uap yang dikeluarkan
sudah tidak ada/obat habis. Setelah selesai, matikan alat, lepas masker
dan pisahkan masker yang telah dipakai ke tempat yang telah disediakan
Posisi pasien : pasien duduk bersandar dengan kepala lebih tinggi dari jantung
menggunakan bantal 45°.
4
Posisi terapis : di samping pasien
Pelaksanaan : posisikan pasien senyaman mungkin dengan duduk bersandar
kepala lebih tinggi dari kaki bersandar miring kanan dan kiri masing2 posisi lama
terapinya 5 menit.
Berikan tepukan dengan teknik cupping (telapak tangan
membentuk seperti mangkok) pada segmen kedua paru atas
E. EDUKASI
-Orang tua diminta untuk memberikan latihan yang sudah diajrkan terapis
-Orang tua diminta jika anaknya rewel dan ada demam segera periksa kan
kerumah sakit
-Untuk menguragi demam, orang tua diminta untuk memberikan banyak air
minum kepada pasien
F. EVALUASI
Evaluasi penatalaksanaan fisioterapi pada kasus bronkopneumonia anak
sebanyak 4x dengan modalitas Nebulizer, postural drainage dan tapotement
didapat kan hasil sebagai berikut:
T1 : RR = 36x/ menit
Suhu = 38,2° C
Perkusi = redup
T2 : RR = 36x/ menit
Suhu = 38° C
Perkusi = redup
T3 : RR = 33x/menit
Suhu = 37,5°C
Perkusi = hipersonor
T4 : RR = 30x/menit
Suhu = 37° C
Perkusi = Sonor
G. HASIL TERAPI AKHIR
Setelah diberikan terapi sebanyak 4x pada pasien An.R dengan diagnosa
bronkopneumonia dengan modalitas nebulizer, postural drainage dan
tapotement didapatkan hasil :
-penurunn derajat sesak
- penurunan suhu tubuh
-berkurangnya sekret
H. CATATAN PEMBIMBING PRAKTEK
Semarang,
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________)
NIP
5
DAFTAR PUSTAKA
http://rsprespira.jogjaprov.go.id/fisioterapi-dada-pada-anak-anak/
http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/download/42/34
http://eprints.ums.ac.id/26895/15/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-13932-
lampiran%203%20LEAFLEAT%20ESA%20UNGGUL.Image.Marked.pdf
6
AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA
SEMARANG
Nomor : / /
A. DIAGNOSIS MEDIS
Bronkopneumonia
B. CATATAN KLINIS
X-Ray EKG CT-Scan MRI Lab Echocardiograf
Gambaran bronkopneumonia
D. RUJUKAN
Rujukan ke fisioterapi atas nama pasien Ny. Melati agar diberikan terapi pada
kondisi Bronkopneumonia
7
SEGI FISIOTERAPI
E. PEMERIKSAAN
1. ANAMNESIS (Autoanamesis)
a. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh adanya badan demam, batuk berdahak. sesak nafas dan nyeri
dada sebelah kiri
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien masih beraktifitas dengan normal sebagai ibu rumah tangga seperti
memasak dan kegiatan dirumah
2. PEMERIKSAAN FISIK
b. INSPEKSI
c. PALPASI
8
Tonus otot : Tonus otot meningkat disekitar dada bagian depan terutama
sebelah kiri (otot pectoralis mayor)
Chest Expansion: Sangkar thorax mampu inspirasi dan ekspirasi tapi tidak
maksimal serta gerakan inspirasi dan ekspirasi cepat
d. PERKUSI
Sonor Hipersonor Redup Pekak
Terdapat perkusi redup pada paru-paru bagian kiri bagian apical
e. AUSKULTASI
Bronchial Wheezing Crackles Ronchi
Terdapat suara ronchi pada paru-paru kiri bagian lobus apical
g. INTRA PERSONAL
Keinginan pasien untuk sembuh tinggi
h. FUNGSIONAL DASAR
Pemeriksaan kemampuan fungsional Menggunakan Indeks Barthel
No. Item yang dinilai Skor
1. Makan 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan memotong lauk, mengoles
mentega dll
2 = Mandiri
2. Mandi 0 = Tergantung orang lain
1 = Mandiri
3. Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut,
gigi, dan bercukur
4. Berpakaian 0 = Tergantung orang lain
1 = Sebagian dibantu (misal mengancing
baju)
2 = Mandiri
5. Buang air kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
9
terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang air besar 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan
beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas (berjalan 0 = Immobile (tidak mampu)
di permukaan datar)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)
2 = Mandiri
i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
10
Pasien masih bisa beraktifitas seperti biasa akan tetapi mengalami keterbatasan
cepat lelah dan sesak pada saat naik turun tangga serta berjalan lebih dari 5 menit
j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan pasien mendukung untuk pemulihan dengan rumah bertingkat 2
akan tetapi kamar pasien berada pada lantai dasar serta keluarga tidak ada perokok
3. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI
VAS VDS Lainnya
Dada sebelah kiri (m. pectoralis)
Nyeri gerak : 4
c. SKALA BORG
Pemeriksaan skala BORG
Nilai Intensitas
0 Tidak sesak sama sekali
0,5 Sesak sangat ringan sekali
1 Sesak sangat ringan
2 Sesak ringan
3 Sesak sedang
4 Sesak kadang berat
5 Sesak berat
6 Sesak berat
7 Sesak sangat berat
8 Sesak sangat berat
9 Sesak sangat berat sekali, hampir maksimum
10 Maksimum
11
Tidak dilakukan
Activities
Pasien masih bisa beraktifitas dengan biasa tetapi terbatas karena adanya
sesak nafas
Participation
Pasien mengalami keterbatasan dalam rekreasi keluarga ke tempat yang
hawanya dingin
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
- Mengurangi sesak nafas dan membantu mempermudah pengeluaran
secret/dahak (paru-paru kiri bagian apical)
- Menurunkan nyeri dan spasme otot-otot pernafasan dada sebelah kiri (m.
pectoralis mayor)
- Meningkatkan mobilisasi sangkar thorax
b. Jangka Panjang
- Melanjutkan tujuan jangka pendek dan meningkatkan aktifitas fungsional
pasien
2. Tindakan Fisioterapi
- Nebulizer
- Breathing Exercise
- Postural Drainage
- Tapotement
- Latihan Batuk ( Coughing Exercise)
- Expansi Sangkar Thorax Exercise
- Edukasi
12
3. Tindakan Promotif / Preventif
- Menghindari asap rokok dan udara dingin serta memakai masker
- Istirahat ketika terjadi sesak nafas saat sedang beraktivitas
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Nebulizer
Nebulizer ( Ventolin 1 Ampul, Flixotide 1 Ampul, Bisolfon 15 tetes )
Persiapan Alat :
- Cek kabel & alat berfungsi dengan baik
- Pastikan alat higienis/ sudah disterilisasi
Persiapan Pasien :
- Posisikan pasien duduk dengan sandaran
- Memberikan informasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada
saat pemberian alat serta tujuannya
Pelaksanaan
- Taruh alat di tempat yang rata
- Masukan obat-obat yang akan digunakan ke dalam tempat obat
- Pasang selang nebul ke wadah yang sudah berisikan obat
- Nyalakan mesin (on) dan pastikan keluar uap
- Pasangkan masker pada pasien dan pastikan tanpa celah serta posisikan
tempat obat tegak lurus agar tidak tumpah
- Tunggu cairan habis , ketika sudah habis matikan alat ( lepas masker
nebul dan rapihkan alat seperti semula
3. Postural Drainage
Pelaksanaan Terapi
- Posisikan pasien sesuai dari hasil auskultasi dengan lobus dan letak paru
yaitu paru kiri bagian apical
- letak sputum pada paru-paru kiri apical yaitu duduk dengan membungkuk
(bisa memakai bantal untuk diletakan di paha) untuk mengalirkan sputum
ke bronkus utama
4. Tapotement
Pelaksaan Terapi :
- Dilakukan dengan menepuk-nepuk menggunakan telapak tangan dengan
bentuk seperti mangkok secara ritmik dan berirama pada dinding thorax,
13
dan daerah costa samping kiri. Biasanya pelaksaan ini bersamaan dengan
pemberian Postural Drainage
5. Coughing Exercise
Pelaksaan Terapi :
- Intruksikan pasien untuk bernafas dalam serta hembuskan secara perlahan
seperti biasa
- Pada saat bernafas ke 3 tarik nafas dalam lalu hembuskan saat di
pertengahan nafas tahan 2-3 detik lalu batukkan 2x
Terapi dilakukan 2x
I. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : bonam
Quo ad fungsional : bonam
Quo ad cosmetican : bonam
J. EVALUASI
Evaluasi penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Bronkpneumonia sebanyak
2x dengan modalitas Nebulizer, Breathing Exercise, Postural Drainage ,
Tapotement, Latihan Batuk ( Coughing Exercise), Expansi Sangkar Thorax
Exercise terdapat hasil sebagai berikut :
14
Sesak Nafas T1 T2
3 2
Nyeri T1 T2
Gerak 4 3
T1 T2
17 19
Berdasarkan hasil diatas terjadi peningkatan fungsional pasien pada T1 = 17
menjadi T2 = 19
- Adanya penurunan sesak nafas serta lebih mudah untuk pengeluaran dahak
- Menurunnya derajat nyeri dan spasme pada otot pectoralis mayor
- Adanya peningkatan mobilisasi sangkar thorax
- Adanya peningkatan aktivitas fungsional pasien
15
_____________,____________ 20
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________)
NIP
16
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Akhmad Alfajri. (2018). PENGARUH CHEST THERAPY DAN INFRA RED
PADA BROCHOPEUNOMIA. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) , 2, 1-
16.
17
AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA
SEMARANG
LAPORAN STATUS KLINIK
A. DIAGNOSIS MEDIS
Asma
B. CATATAN KLINIS
X-Ray EKG CT-Scan MRI Lab Echocardiograf
-
C. TERAPI UMUM ( GENERAL TREATMENT )
Medika mentosa : ventolin 1 ampuls
18
D. RUJUKAN
Rujukan dari dokter spesialis paru, mohon lakukan proses fisioterapi pada Ny. B
dengan diagnosis asma, dengan nebulizer dan infrared
A. PEMERIKSAAN
1. ANAMNESIS (AutoAnamnesa)
a. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak
c. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien ada juga yang memiliki riwayat penyakit yang sama yaitu
asma
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, yang pekerjaan sehari hari nya
dikerjakan oleh seorang diri
19
2. PEMERIKSAAN FISIK
b. INSPEKSI
c. PALPASI
Fremitus : normal
Tonus otot : ada spasme di otot bantu pernapasan SCM
Chest Expansion: sangkar thorak pasien mampu mengembang dan mengempis
namun kurang maksimal
d. PERKUSI
Sonor Hipersonor Redup Pekak
e. AUSKULTASI
Bronchial Wheezing Crackles
f. GERAK DASAR PERNAFASAN
Pasien mampu melakukan inspirasi dan ekspirasi namun rongga dada kurang
mengembang mengempis dengan maksimal
20
g. INTRA PERSONAL
Pasien memiliki keinginan dan semangat yang tinggi untuk sembuh
h. FUNGSIONAL DASAR
pasien mampu berpindah dari posisi tdur ke duduk, duduk ke berdiri, dan berdiri ke
berjalan tanpa disertai sesak
i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
NYHA Lainnya
Pasien sangat terganggu ketika melakukan aktivitas sehari hari karena sesak
napas yang dialami nya jika pasien terlalu lelah
j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan rumah pasien kurang mendukung akibat adanya polusi udara dari
pabrik
3. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI
VAS VDS Lainnya
Nyeri tekan 3 pada otot SCM
b. ANTOPOMETRI
Letak Ispirasi Ekspirasi Selisih
Upper (Axilla) 83,5 cm 83 cm 0,5 cm
Midle (Papile mame) 79 cm 78 cm 1 cm
Lower (Proc. Xpyhoideus) 75 cm 74 cm 1 cm
c. SKALA BORG
didapat hasil 4 (sedikit berat)
21
e. LAIN-LAIN (Spirometri dll)
tidak dilakukan
Pathway Asma
22
Participation
Pasien mengalami sedikit hambatan untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar
2. Tindakan Fisioterapi
Nebulizer
Positioning
Infra Red
Edukasi
Breathing exercise
23
Pasien dianjurkan untuk istirahat terlebih dahulu jika terlalu lelah agar
tidak timbul sesak nafas yang terlalu serius, atau pasien bisa dianjurkan
untuk menyewa ART, agar aktivitas dalam rumah sedikit ringan
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
Nebulizer Ventolin 1 Ampuls
1. Persiapan alat
Cek kabel
Pastikan alat berfungsi dengan baik
2. Persiapan pasien
Posisikan pasien dengan posisi duduk
Informasikan pada pasien tujuan, sensasi yang akan di rasakan dan
apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan pada saat terapi
3. Pelaksanaan
Taruh alat di tempat rata
Masukkan ventolin 1 ampuls dalam tempat obat
Pasang selang nebul ke wadah berisi obat
Tekan tombol ON pada mesin dan pastikan keluar uap
Pasangkan masker pada px pastikan tanpa ada cela dan tempat obat
tetap tegak lurus
Tunggu hingga cairan obat habis
Kemudian tekan tombol OFF pada mesin, setelah itu lepas masker
nebul dan rapihkan kembali seperti semula
Infra Red
Persiapan Alat : cek kabel dan pastikan alat berfungsi dengan baik
Persiapan Pasien : tes sensabilitas panas dingin pada area yang diterapi, dan
pastikan area yang diterapi bebas dari pakaian dan logam, serta pasien
dianjurkan untuk tidak melihat ke arah sinar infra red, atau pasien bisa
diberikan penutup mata
Pelaksanaan alat : arahkan sinar infra red pada yang area yang diterapi
dengan posisi tegak lurus, dengan jarak 45 cm dan waktu 15 menit, seiring
24
waktu berjalan, terapis sambil evaluasi sensasi yang dirasakan pasien. Setelah
selesai matikan alat dan kembalikan ke tempat semula
25
Pelaksanaan : pasien diminta untuk menarik napas sambil mengangkat
kedua tangan keatas melewati kepala. Kemudian terapis menginstruksikan
kepada pasien untuk menurunkan kedua lengan kembali kesisi tubuh
sambil menghembuskan napas secara perlahan lahan
E. PROGNOSIS
Quo ad vitam : baik
Quo ad sanam : baik
Quo ad fungsional : baik
Quo ad cosmetican : baik
F. EVALUASI
1. Evaluasi Nyeri
Pada T1 didapat hasil nyeri tekan 3, dan untuk T4 didapat penurunan derajat
nyeri menjadi 0 untuk nyeri tekan
2. Evaluasi Sesak Nafas
Pada T1 didapat hasil 4 untuk skala borg nya, dan pada T4 didapat hasil 1
untuk skala borg nya
3. Evaluasi Sangkar Thorax
T1
Letak Ispirasi Ekspirasi Selisih
Upper (Axilla) 83,5 cm 83 cm 0,5 cm
Midle (Papile mame) 79 cm 78 cm 1 cm
Lower (Proc. Xpyhoideus) 75 cm 74 cm 1 cm
T4
Letak Ispirasi Ekspirasi Selisih
Upper (Axilla) 83 cm 83 cm 0 cm
Midle (Papile mame) 78 cm 78 cm 0 cm
Lower (Proc. Xpyhoideus) 74 cm 74 cm 0 cm
26
G. HASIL TERAPI AKHIR
Pasien atas nama Ny. B usia 44 tahun, dengan diagnosis asma, setelah dilakukan
tindakan fisioterapi sebanyak 4x didapatkan hasil berkurangnya nyeri, sesak nafas,
retensi sputum, spasme otot SCM, dan peningkatan ekspansi sangkar thorak
27
DAFTAR PUSTAKA
28
AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA
SEMARANG
Nomor : / /
A. DIAGNOSIS MEDIS
BRONKITIS
B. CATATAN KLINIS
Informasi yang di dapat dari pemeriksaan rontgent pada tedapat bronchitis.
D. RUJUKAN
Rujukan ke fisioterapi atas nama pasien Muhammad Naufal agar diberikan terapi pada
kondisi Bronkitis
29
XI. SEGI FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN
1. ANAMNESIS
a. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluhkan panas,batuk berdahak dan sesak napas sejak empat
hari yang lalu
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien masih beraktifitas dengan normal sebagai pelajar dengan mekukan
kegiatan seperti kerja kelompok dengan teman dan untuk kegiatan olahraga
pasien teganggu
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. TANDA – TANDA VITAL
b. INSPEKSI
c. PALPASI
-Suhu general hangat
- adanya spasme pada otot pectoralis mayor
30
d. PERKUSI
suara sonor
e. AUSKULTASI
Ronkhi
g. INTRA PERSONAL
Pasien mempunyai semangat untuk sembuh.
h. FUNGSIONAL DASAR
Pasien biasa melakukan gerakan dari tidur ke duduk dari duduk ke berdiri
i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
Aktivitas pasien terganggu karena adanya batuk berdahak dan sekak nafas
j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan rumah mendukung dalam proses kesembuhan pasien dan tidak
menghambat aktifitas pasien,
3. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI
VAS : Tekan : 5
Diam : 2
Gerak : 3
b. SKALA BORG
nilai Intensitas
0 Tidak sesak sama sekali
0,5 Sesak sangat ringan sekali
1 Sesak sangat ringan
2 Sesak ringan
3 Sesak sedang
4 Sesak kadang berat
5 Sesak berat
6
7 Sesak sangat berat
8
9 Sesak sangat berat sekali kadang
maksimum
10 Maksimum
31
Hasil pasien 4 (sesak kadang berat )
B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
3. Participation
Pasien mengalami keterbatasan dalam kegiatan pembelajaran kelompok
dengan teman karena adanya asap rokok
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
Mengeluarkan dahak
sesak nafas
nyeri
spasme otot pectoralis mayor
b. Jangka Panjang
Melanjutkan tujuan jangka pendek
Mengembalikan fungsional pasien
2. Tindakan Fisioterapi
a. breathing exercise
b. postural drainage
c. Coughing exrcise
d. Tapo temen
e. Nebulisasi (Ventolin lampul,flixatide lampul)
32
4. Eduaksi :
a. Pasien dianjurkan untuk menggunakan masker saat melakukan aktifitas
dengan yang perokok aktif
b. Pasien dianjurkan untuk latihan mandiri di rumah yang sesuai diberikan
fisioterapi
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Breathing exercise ( Breathing control )
Instruksikan pasien untuk bernafas seperti biasa , menarik nafas
Panjang lalu tahan 2-3 detik lalu hembuskan secara gantle / perlahan-
lahan
2. postural drainage
Posisikan pasien sesuai dari hasil auskultasi dengan lobus dan letak
paru yaitu paru kiridan kanan bagian apical
pasien diposisikan dengan membungkuk untuk mengalirkan sputum ke
bronkus utama
3. Coughing exrcise
Duduklah di kursi penyangga dengan kaki menapak di lantai
pasien disuruh Angkat lengan di atas kepala dan saat angkat sambal
menarik napas dalam-dalam.
Tahan napas Anda dalam posisi ini sebentar.
Dengan cepat dan kuat membungkuk ke depan dari pinggul dan coba
batuk beberapa kali berturut-turut.
Ulangi jika perlu untuk mengeluarkan semua lender
4. Tapotement
Dilakukan dengan menepuk-nepuk menggunakan telapak tangan
dengan bentuk seperti mangkok secara ritmik dan berirama pada
dinding thorax, dan daerah costa samping kiri dan kanan. Biasanya
pelaksaan ini bersamaan dengan pemberian Postural Drainage
2. Pesiapan pasien
- Posisikan pasien dengan posisi duduk
- Menberitaukan pada pasien tujuan dana pa yanga akan dirasakan
3. Pelaksanaan
- Simpan alat pada tempat rata
- Masukan obat Ventolin l ampul,flixatide l ampul dalam tempat obat
- Pasang selang nebul ke wadah berisi obat
- Pasangkan masker pada pasien pastikan masker lurs
33
- Nyalakan mesin dan pastikan keluar obat
- Tunggu cairanobst habis
- Matikan mesin
- Setelah itu lepas masker nebul dan rapikan kembali seperti semula
E. PROGNOSIS
Qua ad vitam : baik
Qua ad sanam : baik
Qua ad fungsional : baik
Qua ad cosmeticam : baik
F. EVALUASI
Setelah dilakukan terapi selama lima kali pasien menganlami perubahan
nyeri berkurang
- Diam =1
- Tekan =3
- Gerak =1,5
Sesak nafas pasien berkurang dari nilai 4 menjadi nilai 1
Aktifitas pasien tidak terganggu
Sepasme pada otot otot pectoralis mayor berkurang
_____________,____________ 20
34
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________)
NIP
DAFTAR PUSAKA
https://www.dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/fisioterapi-dada
https://www.childrensmn.org/educationmaterials/childrensmn/article/15243/coughing-
exercise/
https://www.halodoc.com/kesehatan/bronkitis
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKITIS KRONIS DI
BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT
SURAKARTA . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, ADHIM
KUMALA MURTI
35
AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA
SEMARANG
Nomor : / /
A. DIAGNOSIS MEDIS
Asma
B. CATATAN KLINIS
D. RUJUKAN
Pasien dirujuk dari dokter untuk mendaptkan penangan lebih lanjut di belkesmas
semarang
A. PEMERIKSAAN
1. ANAMNESIS
a. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan disertai dengan batuk
36
b. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Balaikesmas semarang dengan keluhan sesak nafas yang
disertai dengan batuk yang sudah dirasakan dari hari kemarin.
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien memiliki hobi bersepeda dan apabila melakukannya berlebih
mengalami kelelahan fisik menimbulkan sesak nafas
e. RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien yaitu ibu pasien merupakan penderita Asma
2. PEMERIKSAAN FISIK
b. INSPEKSI
c. PALPASI
Suhu tubuh : normal
Vocal Fremitus : normal
Expansi thorax : simetris
Ada nyeri dan spasme pada pada otot m. Scaleni, dan m.
Sternocleidomastoid
d. PERKUSI
Sonor (+)
37
e. AUSKULTASI
Suara nafas
1. Wheezing ( + )
g. INTRA PERSONAL
Pasien memiliki semangat untuk sembuh dan mau mengikuti instruksi terapis
h. FUNGSIONAL DASAR
pasien mampu berpindah dari posisi tidur ke duduk, duduk ke berdiri, dan
berdiri ke berjalan yang disertai dengan sesak
i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
Pemeriksaan kemampuan fungsional Menggunakan Indeks Barthel dengan
hasil nilai 12 (ketergantungan sedang)
baju)
2 = Mandiri
38
5. Buang air kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
9. Mobilitas
0 = Immobile (tidak mampu)
(berjalan di
permukaan 1 = Menggunakan kursi roda
datar)
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
39
Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan
Skor 9-11 : Ketergantungan Sedang
Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
Skor 0-4 : Ketergantungan Penuh
j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan rumah pasien 2 lantai dan dianjurkan pasien tidak naik turun
tangga karena pada mempengaruhi sesak nafasnya dan anggota keluarga
yaitu ayahnya merupakan perokok aktif
3. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI (VAS)
pengukuran nyeri pada otot m. Scaleni, dan m. Sternocleidomastoid
Nyeri diam : 2 (nyeri ringan)
Nyeri tekan : 3 (nyeri ringan)
Nyeri gerak : 3 (nyeri ringan)
b. ANTOPOMETRI
Pengukuran xpansi sangkar thorax
Pathway Asma
40
Kelelahan fisik
Activities
Pasien kesulitan melakukan aktivitas sebagai pelajar dan melakukan aktivitas
sehari-hari karena masih harus perawatan ke fisioterapi
Participation
Pasien belum mampu bersosialisasi dengan keluarga dan lingkungan rumah
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
- Menurunkan sesak nafas
- Mengurangi sputum
41
- Meningkatkan ekspansi thoraks
- Mengurangi nyeri dan spasme otot Scaleni dan otot
sternocleidomastoideus
Jangka Panjang
- Meneruskan tujuan jangka pendek –
- Meningkatkan aktivitaa fisik dan kemampuan fungsional secara
maksimal
2. Tindakan Fisioterapi
1. nebulisasi (ventolin 1 amplus)
2. Infrared
3. Positioning for relaxation dengan posisi semi fowler
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Nebulizer ( ventolin 1 ampuls)
Persiapan alat
Cek kabel
Pastikan alat berfungsi dengan baik
Persiapan pasian
Posisikan pasien dalam keadaan tegak baik saat posisi
duduk maupun tiduran dan untuk anak-anak dapat
diposisikan duduk dipangku oleh ibunya
Terapis menjelaskan dan informasikan kepada pasien
mengenai tujuan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat
proses terapi berlangsung
Pelaksanaan
Taruh alat nebulizer pada tempat yang rata
Pastikan tangan terapis dalam keadaan yang bersih sebelum
membuka obat.
Kemudian masukan ventolin 1 ampuls pada tempat obat di
nebulizer
Pasang selang nebulizer ke wadah berisi obat
42
Tekan tombol On untuk menyalakan mesin dan pasikan
keluar asap
Pasangkan masker pada pasien tanpa ada cela sedikitpun
dan pastikan tempat obat tetap tegak lurus
Tunggu hingga obat habis, kemudian tekan tombol Off untuk
mematikan mesin
Kemudian lepaskan masker nebul pada pasien dan bersihkan
alat nebul yang sudah pakai,selanjutnya rapikan dan
kembalikan ke tempat semula.
2. Infared (IR)
Persiapan alat
Cek kabel
Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik
Persiapan pasien
Lakukan tes sensabilitas (panas dingi)
Pastikan area badan pasien yang akan diterapi terhindar dari
pakaian ,logam maupun asesoris lainnya
Terapi menjelaskan kontraindikasi pada pasien ( adanya luka
bakar, odem dll)
Penatalaksanaan
Arahkan sinar infrared pada area yang diterapi dengan posisi
tegak lurus
Atur jarak 40cm dan waktunya 15 menit
Pastikan terapis selalu mendampingi dan menanyakan
sensasi yang dirasakan pasien ketika proses penyinaran infa
red
Setelah selesai matikan alat dan kembalikan ketempat
semula
E. PROGNOSIS
Qua ad vitam : baik
Qua ad sanam : baik
Qua ad fungsional : baik
Qua ad cosmeticam : baik
43
F. EVALUASI
Evaluasi vital sign
1. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Denyut Nadi : 90x/menit
3. Pernafasan : 27x/menit
4. Spo2 : 97%
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________)
44
DAFTAR PUSTAKA
Suci Amanati,Fitratun Najizah,Jihan Istifada.2020.Pengaruh Nebulizer, Ifra Red
dan Chest Physiotherapy pada Asma Bronchiale. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
(JFR) Vol. 4, No. 2
Refi Safitri, Annisa Andriyani.2011. Kefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler
Terhadap Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma. GASTER, Vol. 8, No. 2
Kuswardani, Didik Purnomo, Suci Amanati. 2017.Pengaruh Nebulizer, Infra Red
danChest Therapy terhadap Asma Bronchiale. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
(JFR) Vol. 1, No. 1
https://yasinaron1545.blogspot.com/2016/12/laporan-pendahuluan-asma.html
https://blog-ruangguru.blogspot.com/2017/04/patofisiologi-dan-pathway-asma.html
45
AKADEMI FISIOTERAPI WIDYA HUSADA
SEMARANG
Nomor : / /
A. DIAGNOSIS MEDIS
Bronkitis
B. CATATAN KLINIS
X-Ray EKG CT-Scan MRI Rongten Echocardiograf
46
D. RUJUKAN
Pasien dirujuk Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di
balkesmas semarang.
A. PEMERIKSAAN (hiteroanamnesis)
1. ANAMNESIS
a. KELUHAN UTAMA :
Batuk berdahak dan sesak napas.
d. RIWAYAT PRIBADI
Pasien dilahirkan belum genap sembilan bulan dan proses lahirnya secara sesar.
PEMERIKSAAN FISIK
47
f. INSPEKSI
g. PALPASI
h. PERKUSI
Sonor Hipersonor Redup Pekak
Terdapat perkusi redup pada paru-paru bagian kiri bagian apical
i. AUSKULTASI
Bronchial Wheezing Ronchi Crackles
Terdapat perkusi redup pada paru-paru bagian kiri bagian apical
k. INTRA PERSONAL
Pasien mempunyai semangat untuk sembuh.
l. FUNGSIONAL DASAR
Pada saat tidak mengalami sesak nafas pasien dapat berjalan mandiri.
m. FUNGSIONAL AKTIVITAS
NYHA Lainnya
Nafsu makan pasien menurun.
Pasien tidak dapat tidur dengan nyenyak dikarenakan ada sesak nafas.
n. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan aktivitas pasien mendukung untuk sembuh dan tidakada anggota
keluarga yang perokok.
48
2. PENGUKURAN KHUSUS
a. NYERI
VAS VDS Lainnya
Dada sebelah kiri m pectoralis
Nyeri gerak 3
Nyeri tekan 5
Nyeri diam 2
b. ANTOPOMETRI
Tidak dilakukan
c. SKALA BORG
Tidak dilakukan
Pathway bronkitis
49
B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI (ICF Concept)
Activities
Pasien mengalami hambatan saat terlalu berat beraktifitas dan hambatan di
malam hari saat istirahat dikarenakan sesak nafas dan batuk berdahak.
Participation
Pasien belum mampu bersosialisasi/bermain dengan teman dan lingkungannya.
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
- Mengurangi sesak nafas.
- Meningkatkan mobilisasi sangkar thorax.
- Mengurangi sputum.
-mengurangi spasme pada otot pernafasan otot supraspinatus dan
rhomboideus.
b. Jangka Panjang
-Melanjutkan program jangka pendek.
- Mengembalikan dan meningkatkan aktivitas funsional pasien.
2. Tindakan Fisioterapi
- Nebulisasi
- Postural drainge
- Tapotement
- Batuk efektif
- Breathing exc
-Edukasi.
50
- Pasien dianjurkan untuk melakukan latihan yang telah di edukasikan.
- Pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitas berat yang melelahkan.
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1) Nebulizer (Ventolin 1 ampuls, Flixotide ½ ampuls. Nacl )
1. Persiapan alat
-Cek kabel
-Pastikan alat berfungsi dengan baik
- -Pastikan alat higienis
2. Persiapan pasien
-Posisikan pasien dengan posisi duduk dipangku oleh ibunya.
-Informasikan pada pasien tujuan, sensasi yang akan di rasakan dan apa
yang boleh dan tidak boleh di lakukan pada saat terapi.
3. Pelaksanaan
-Taruh alat di tempat rata
-Masukkan ventolin 1 ampuls dan Flixotide ½ ampuls dan Nacl dalam
tempat obat
-Pasang selang nebul ke wadah berisi obat
-Nyalakan mesin dan pastikan keluar uap
-Pasangkan masker pada px pastikan tanpa ada cela dan tempat obat tetap
tegak lurus
-Tunggu hingga cairan obat habis
-Setelah itu matikan alat lepas masker nebul dan rapihkan kembali seperti
semula.
3) Batuk Efektif
1. Persiapan alat
Air hangat
Pot skutum
Tissue
Handscoon
51
Masker
Handuk kecil.
2. Pasien
-Posisi pasien duduk dipangku oleh ibunya.
-Informasikan kepada pasien bagaimana pelaksaan batuk efektif.
3. Pelaksanaan
-Posisi pasien duduk dipangkuan ibunya
-Satu tangan ditaruh didada dan satu tangan di perut.
-Tarik nafas hembuskan perlahan lewat mulut dengan tiga kali
pengulangan untuk pengulangan ke tiga setelah tarik nafas pada saat
menghembuskan tahan 3 detik lalu batukkan sekeras mungkin untuk
mengeluarkan dahak.
5) Edukasi
-meminta orang tua untuk melakukan latihan pernafasan dirumah
-Meminta orangtua untuk menjaga pola makan anak
-Menganjurkan orang tua untuk melatih nafas anak dengan posisi badan
ditegakkan.
E. PROGNOSIS
Qua ad vitam : baik
Qua ad sanam : baik
Qua ad fungsional : baik
Qua ad cosmetican : baik
F. EVALUASI
1) Setelah dilakukan terapi sebanyak tiga kali dengan modalitas
Nebulizer,Postural drainage, tappotemen, Batuk Efektif, breathing exc (
breathing control) dan edukasi terdapat hasil sebagai berikut:
VAS T1 T2 T3
Nyeri gerak 3 2 0
Nyeri tekan 5 3 1
Nyeri diam 2 1 0
52
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_____________,____________ 20
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________)
NIP
53
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdoc%2F1
93249930%2FPathway-
Bronkitis&psig=AOvVaw2BQnSm4kwMpkgwtIA9DLk4&ust=1618081524971000&
source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCJCBicjt8e8CFQAAAAAdAAAAA
BAD
https://id.scribd.com/presentation/421446055/BRONKITIS
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.alodokter.com%2Fme
ngetahui-kondisi-tubuh-dengan-bantuan-x-
ray&psig=AOvVaw1I0G4a5LcF2Y7YNu_R-
fHD&ust=1618035037839000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCID
WhqPv8e8CFQAAAAAdAAAAABAD
https://repository.stikeselisabethmedan.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PANENTA-
MARGARETHA-TAMBA-032015087.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4973/
54