STASE INTEGUMEN
ASSESSMENT
I. Identitas Pasien
a. Nama : MD
b. Umur : 23 tahun
c. Alamat : Kelingilo, Ngada NTT
d. Pekerjaan : Petani, Kontraktorr PLN
II. Pemeriksaan Subjektif
a. Keluhan Utama (KU)
Nyeri pada bahu kiri, jari- jari tangan kiri dan jari-jari tangan kanan susah
bergerak.
Tidak ada
b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Statis Pasien terlihat berbaring di bed
Bekas luka pada dahi
Terlihat kedua tangan pasien dari wrist sampai
metacarpal terbalut bandage
Terlihat gigi depan pasien hilang akibat terjatuh
Terdapat luka bekas donor skin graft pada area
paha depan sebelah kanan dan paha kiri.
Warna kulit : sedikit menghitam pada area elbow
sinistra
Inspeksi Dinamis Pasien mampu menggerakkan tangan sinistra ke
arah fleksi shoulder terlihat menahan nyeri
Pasien mampu menggerakkan lower extremity
Pasien mampu dari posisi tidur ke duduk
Pasien terlihat mampu dari posisi duduk ke berdiri
Pasiem mampu dari posisi berdiri ke berjalan
Palpasi Pitting oedema ( - )
Sensasi minimal pada area kedua jari-jari tangan
Nyeri tekan pada area shoulder
Kulit normal pada area yang tidak terkena luka
bakar.
Sedikit bengkak pada ibu jari sisi dextra
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Test Spesifik
Test Spesifik Hasil
- Sensasi Pasien mampu merasakan sentuhan ringan pada area
jari-jari kedua tangan.
Pemeriksaan:
- Integritas Warna Kulit:
kulit - Pada elbow terlihat sedikit berwarna kehitaman
- Pada area luka bakar di daerah jari tangan dextra
yang masih berwarna merah.
Oedema: terdapat oedema pada wrist dextra
Tekstur kulit:
- Pada area luka bakar di wrist sedikit kering
- Pada area telapak tangan dextra terasa kering
Sensibilitas:
- Persepsi sentuhan pada area tangan rendah.
- Persepsi sentuhan pada area kedua jari-jari
tangan rendah dan terasa tebal
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Area:
- Terdapat luka bakar yang sudah mengering di
area wrist dextra dan sinistra
Pengukuran
Tanggal 21 Februari 2019
Pengukuran Alat Ukur Hasil
ROM Goniometer Sendi Aktif
Shoulder sinistra Fleksi : 1080
Ekstensi : 600
Abduksi : 880
Adduksi : 400
Shoulder dextra Fleksi : 1100
Ekstensi : 700
Abduksi : 1750
Adduksi : 450
Elbow sinistra Fleksi : 1150
Ekstensi : 00
Elbow dextra Fleksi : 1250
Ekstensi : 00
Fingers sinistra Ekstensi : NT
Fingers dextra Ekstensi : NT
Aktivitas 4
Mobilisasi 4
Inkontinensia 4
TOTAL 20 (RESIKO
RENDAH)
Pemeriksaa Skala PENILAIAN SKOR
n Integritas Braden Sensori persepsi 4
Kulit Kelembaban kulit 3
Aktivitas 2
Mobilisasi 2
Status Nutrisi 3
Pergerakan 3
TOTAL 17 (RISIKO
RENDAH)
Bandage
Bandage
Bandage
Luka
flap Luka flap
Bandage
Bandage
Anterior Posterior
High Voltase Electrical Injury wrist dextra & sinistra
post groin flap
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
a. Algoritma Pemeriksaan
ya
aa BP
VITAL SIGN A
P HR
ya RR
aa
A SpO2
P
Temperatur
GCS
ya Pitting oedema ( - )
aa Sensasi (-)
Nyeri tekan pada area shoulder
A
PALPASI Kulit normal pada area yang tidak terkena luka bakar.
P Sedikit bengkak pada ibu jari sisi dextra
ya AKTIF
aa
A
P
Gerakan PASIF
Dasar
ISOMETRIK
ya
aa
A
PemeriksaanP Pemeriksaan Integritas Kulit
Spesifik
ya
aa
Pengukuran - NYERI(NRS) - MMT
A - ROM - MORSE
P - SKALA NORTON
- SKALA BRADEN
ya
aa
A
High Voltase Electrical Injury wrist dextra & sinistra
P post groin flap
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DIAGNOSIS
ICFCoding
I. Impairment (Body Structure & Body Function Impairment)
Body structure :
s8102.3.3.0 Structure of skin of upper extremity
adanya luka bakar pada forearm dan wrist
s8014.1.2.3 Structure of skin of lower extremity
Adanya luka bakar pada tungkai dextra dan sinistra
s8108.2.2.0 Structure of areas of skin
adanya luka pada area kulit
s73012 Structure of muscle
Body function :
b2801.1 Sensation of pain in body part
b730.1 Muscle power functions
b820.2 Repair function of the skin
b840.1 Sensation related to the skin
b7101.1 Mobility of several joints
b. Environmental Factor
Fasilitator:
e1150+1 : General products and technology for personal use in daily living
e310+3 : Immediate family
Barrier:
e210.1 Physical geography
Diagnosis Fisioterapi
Adanya nyeri, keterbatasan gerak pada area luka bakar yang menyebabkan pasien
kesulitan dalam melakukan ADL secara mandiri yang disebebkan oleh High Voltase
Electrical Injury wrist dextra & sinistra post groin flap
PROGNOSIS
I. Quo ad vitam
Bonam
Bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PLANNING
I. Jangka Pendek
Burn Injury
Fase Inflamasi Fase poliferasi Fase maturasi Immobilisasi Kerusakan Jaringan saraf
Jaringan Berpotensi
Parut kontraktur
Penumpukan Pembentukan
cairan interstisium jaringan baru
Granulasi
Penurunan sensasi
Oedema Nyeri Keterbatasan gerak sendi
pada kulit
Intervensi Fisioterapi
INTERVENSI
I. Tabel Intervensi
Intervensi pada tanggal 21 Februari 2019
pasien sehingga
dapat mobilisasi
secara mandiri.
Active Melakukan latihan 3 set 8-10 Therapeutics exercise foundations and
Exercise ROM secara aktif repetisi techniques, (kisner and colby.2007.edisi
pada ekstremitas 5)
atas meliputi
shoulder, elbow
dan ekstermitas
bawah
Pasif Melakukan latihan 3 set 8-10 Therapeutics exercise foundations and
exercise ROM secara pasif repetisi techniques, (kisner and colby.2007.edisi
pada jari-jari 5)
tangan
Pemeriksaan
Tanggal 27 Februari 2019
Intervensi Metode Dosis Evidence Based
Pelaksanaan
Chest 1. Vibrasi, 3 set 8-10 Vibrasi merupakan manipulasi
Fisioterapi lakukan getaran kali repetisi eksternal dari area thorax yang
manipulasi pada berfungsi mobilisasi untuk membantu
area thorax saat
proses sekresi dengan berupa
pasien melakukan
fase ekspirasi dari getararan yang dimanipulasi.
pernafasan Bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas paru serta melatih otot
pernafasan.
(Parmar, D., Bishe, A. 2015. Effect of
chest mobilization technique on chest
exspansion)
Pursed Lip Pasin 3 set dengan Menambah ekspansi dari sangkar
Breathing diintruksikan 5 repetisi thoraks. Menjaga jalan nafas terbuka
untuk melakukan lebih lama dan menurunkan beban
menghirup nafas (usaha) untuk bernafas.
secara dalam dan Memperpanjang exhalasi (mengeluarkan
ditahan beberapa nafas) sehingga menurunkan kecepatan
detik lalu pernafasan.
dihembuskan
dengan bibir Barbara A, Webber, Pryor A Jennifer,
seperti mencucu Physioterapy for respiratory, Fouth.
diikuti dengan Edition, School at Physiotherapy the
gerakan tangan University of Melborne, 2008.
full flexy untuk
memfasilitasi
ekspansi torak
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
II. Edukasi
Edukasi
- Melakukan positioning selama 2 jam
- Tetap melakukan fasilitasi gerak dan stimulasi gerak dibantu keluarganya
untuk memelihara LGS dan mencegah terjadinya kontraktur
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Nutrisi yang cukup
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
EVALUASI
Pengukuran Alat Ukur Hasil
Tanggal 27 Februari 2019
Vital sign Sphygmomanometer, Tekanan darah: 120/80 mmHg
thermometer, Denyut nadi: 81x/m
oksimetri, jam. Respiratory rate: 20x/m
SpO2: 99%
Suhu: 36oc
Kesadaran: compos mentis
Nyeri NRS Nyeri diam : 0/10
Nyeri gerak : 3/10
Nyeri tekan : 2/10
ROM Goniometer Sendi Aktif
Shoulder sinistra Fleksi : 1550
Ekstensi : 700
Abduksi : 1600
Adduksi : 400
Shoulder dextra Fleksi : 1550
Ekstensi : 750
Abduksi : 1800
Adduksi : 600
Elbow sinistra Fleksi : 1200
Ekstensi : 00
Elbow dextra Fleksi : 1350
Ekstensi : 00
Fingers sinistra Ekstensi : NT
Fingers dextra Ekstensi : 80
metacarpal 2
Metacarpal 3 Ekstensi : 50
Metacarpal 4 Ekstensi : 30
Metacarpal 5 Ekstensi : 20
FORM STATUS KLINIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Lampiran Foto