1 Nama anggota
Lesi nerve ulnaris adalah lesi yang terjadi pada saraf ulnaris
yang menyebabkan penurunan sensoris dan motoris pada
tangan. Nervus Ulnaris berasal dari pleksus brachialis (C8-
T1).
Woo, A., Bakri, K. and Moran, S. L. (2015) ‘Management of ulnar nerve injuries’, Journal of Hand Surgery. Elsevier Inc, 40(1), pp. 173–181.
doi: 10.1016/j.jhsa.2014.04.038.
3 ANATOMI FISIOLOGI
Nervus ini berperan dalam fungsi sensorik dan motorik . Dia berjalan
dari processus coracobrachialis menuju pertengahan lengan atas.
Kemudian berbelok dibawah epikondilus medialis dan lewat diantara
dua caput muskulus fleksor carpi ulnaris memasuki lengan bawah dan
mempersarafi muskulus fleksor carpi ulnaris dan muskulus fleksor
digitorum profunda.
�Saraf ulnaris berasal dari akar saraf C8-T1 yang
membentuk korda medial pleksus brakialis. Saraf
4 ulnaris berjalan di tangan di mana ia lewat di
belakang epikondilus medial humerus di siku.
Saraf ulnaris tidak memberikan cabang di aksila
atau di lengan atas. Ini mulai memberikan cabang
otot dan kulit di lengan atas dan tangan. Setelah
nervus ulnaris berjalan di belakang epikondilus
medialis, nervus ulnaris memasuki lengan bawah
di antara kedua caput muskulus fleksor karpi
ulnaris. Saraf ulnaris dapat menjadi tertekan atau
teriritasi saat lewat di belakang epikondilus
medial. Saraf ulnaris berjalan melalui terowongan
cubiti yang berjalan di bawah epikondilus medial.
Saraf ini memberikan cabang ke fleksor carpi
ulnaris dan setengah medial fleksor digitorum
dalam.
5 ETIOLOGI
https://id.scribd.com/doc/86722023/Cubital-Tunnel-Syndrome
6 PATOFISIOLOGI
https://flexfreeclinic.com/infokesehatan/detail/34?title=cubital-tunnel-syndrome
7 MANIFESTASI KLINIS
Mustaidah, I. Z. (2019). Penatalaksanaan active exercise, strengthening, dan functional exercise untuk meningkatkan lingkup gerak sendi proximal interphalang pada kasus post
operasi transfer tendon dextra etcausa claw hand di unit rehabilitasi kusta RSUD Kelet provinsi Jawa Tenga, 1–11.
8 KASUS
Seseorang datang ke klinik fisioterapi bernama Tuan W berusia 40 tahun. Mendatangi klinik
Fisioterapi setelah mengalami kecelakaan jatuh dari tangga. Pasien mengalami benturan cukup parah
pada siku bagian dalam lengan kirinya. Pemeriksaan fisioterapi didapatkan hasil pasien mengalami
kelemahan otot dan keterbatasan gerak. Pasien tidak mampu melakukan fleksi jari ke 5, abduksi dan
adduksi jari-jarinya, serta gerakan deviasi ke dalam. Akibat dari kejadian ini pasien tidak mampu
berkendara untuk mengantar cucunya pergi ke sekolah dan memerlukan bantuan orang lain untuk
memakai pakaian. Pemeriksaan nyeri di peroleh nyeri diam 4 nyeri tekan 5 nyeri gerak 7.
9 STATUS KLINIS
I. Keterangan Umum Penderita
Nama : Tn. Widodo
Umur : 40 tahun (lahir pada tahun 1981)
Jenis kelamin : laki-laki III. Segi fisioterapi
Agama : Islam A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat. Jl baiduri bulan no 26 malang
11 1. pemeriksaan fisik
a. tanda-tanda vital
� Tekanan darah : 115/68 mm/hg
� Denyut nadi : 65x permenit
� Pernapasan : 20 kali permenit
� Temperature 36,7
� Tinggi badan : 167 cm
� Berat badan : 65 kg
b. inspeksi
� Statis : saat datang ke kklinik pasien terlihat menahan rasa sakit
� Dinamis : pasien kesulitan menggerakan jari-jari tangan kiri
c. palpasi : terdapat nyeri tekan
d. perkusi : tidak dilakukan
e. auskultasi : tidak dilakukan
f. gerak dasar
� Gerak aktif
12
Gerakan Nilai ROM Nyeri kemampuan
elbow
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Fleksi 150o 150o - - Mampu Mampu
13 Gerakan
elbow
Nilai ROM Nyeri Endfeel
A A
A A
A A A
A
Flexi 2-5
Distal - + Soft Firm
� MMT
MMT T0
Tangan kanan 5
Tangan kiri 3
17 � Tes sensibilitas
Kasar – halus + Pasien beberapa kali salah menyebutkan hasil tes
Tajam – tumpul - Pasien dapat merasakan mana tajam mana tumpul
Panas – dingin - Pasien dapat merasakan mana panas mana dingin
� Tes spesifik
Impairment Disability
Functional limitation
3. TENS 4. Strengthening
F 50-100 Hz F 2-3 kali perminggu
I 15-30 w/m (menyesuaikan), apabila nyeri I 6-8 kali repetisi
mulai berkurang intensitas juga bisa dikurangi
Ti 10-15 menit, 3 kali perminggu Ti 10-15 menit
Ty arus cutaneus Ty isotonic exercise
J. HASIL EVALUASI AKHIR
� VAS
23 Nyeri diam Nyeri tekan Nyeri gerak
T1 4 6 7
T2 3 6 7
T3 3 5 6
T4 2 4 5
T5 2 3 4
T6 1 2 3
� MMT
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama
Otot D S D S D S D S D S D S
m. Flexor 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5
carpi ulnaris
m. Flexor 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5
digiti minimi
24 � Tes Spesifik
Nama tes T1 T2 T3 T4 T5 T6
Fronment’ + + + + - -
s sign
� Tes sensibilitas
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Kasar-halus + + - - - -
Tajam-tumpul - - - - - -
Panas-dingin - - - - - -
L. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
25
Pasien disarankan untuk melakukan terapi secara giat dan melakukan latihan-latihan yang
dianjurkan oleh terapis secara rutin dirumah, Pasien juga dianjurkan untuk latihan
menggenggam dan meremas bola/squeze untuk melatih kekuatan otot pada jari-jari tanganya.
Untuk semetara waktu pasien disarankan mengurangi aktivitas yang berat seperti mengangkat
beban yang berat, dan tidak boleh etrlalu lelah.
TERIMA KASIH
ANY QUESTIONS??
Pertanyaan