Anda di halaman 1dari 36

ULNAR NERVE INJURY

1 Nama anggota

� YASINTA ALDINATA ARSY 201910490311056


� AZZAHRA ANINDYA AISYAPUTRI 201910490311068
� LINA MUSTAFIDA EKA PURNOMO 201910490311078
2 DEFINISI

Lesi nerve ulnaris adalah lesi yang terjadi pada saraf ulnaris
yang menyebabkan penurunan sensoris dan motoris pada
tangan. Nervus Ulnaris berasal dari pleksus brachialis (C8-
T1).

Woo, A., Bakri, K. and Moran, S. L. (2015) ‘Management of ulnar nerve injuries’, Journal of Hand Surgery. Elsevier Inc, 40(1), pp. 173–181.
doi: 10.1016/j.jhsa.2014.04.038.
3 ANATOMI FISIOLOGI
Nervus ini berperan dalam fungsi sensorik dan motorik . Dia berjalan
dari processus coracobrachialis menuju pertengahan lengan atas.
Kemudian berbelok dibawah epikondilus medialis dan lewat diantara
dua caput muskulus fleksor carpi ulnaris memasuki lengan bawah dan
mempersarafi muskulus fleksor carpi ulnaris dan muskulus fleksor
digitorum profunda.
�Saraf ulnaris berasal dari akar saraf C8-T1 yang
membentuk korda medial pleksus brakialis. Saraf
4 ulnaris berjalan di tangan di mana ia lewat di
belakang epikondilus medial humerus di siku.
Saraf ulnaris tidak memberikan cabang di aksila
atau di lengan atas. Ini mulai memberikan cabang
otot dan kulit di lengan atas dan tangan. Setelah
nervus ulnaris berjalan di belakang epikondilus
medialis, nervus ulnaris memasuki lengan bawah
di antara kedua caput muskulus fleksor karpi
ulnaris. Saraf ulnaris dapat menjadi tertekan atau
teriritasi saat lewat di belakang epikondilus
medial. Saraf ulnaris berjalan melalui terowongan
cubiti yang berjalan di bawah epikondilus medial.
Saraf ini memberikan cabang ke fleksor carpi
ulnaris dan setengah medial fleksor digitorum
dalam.
5 ETIOLOGI

konstriksi dari pengikat jaringan, sublukasi dari nervus ulnaris di


daerah medial epycondilus, cubitus valgus, penulangan (bony spurs),
hipertrofi synovium, tumor, trauma (cubital tunnel syndrome
didapatkan nervus ulnaris dimana melewati terowonhan cubital
(terowongan dari otot, ligamen, dan tulang) didalam siku, terjadi
karena iritasi dari luka atau karena tekanan. kondisi ini sering
didapatkan pada orang yang biasa mendapatkan tekanan pada daerah
sikunya, seperti gerakan menarik, mengangkat, dan melempar), dan
invasi bakteri.

https://id.scribd.com/doc/86722023/Cubital-Tunnel-Syndrome
6 PATOFISIOLOGI

� Adanya konstriksi pita fascia


� Subluksasi atau tergelincirnya saraf ulnaris dari tempatnya
� Adanya valgus cubiti (pertumbuhan tulang atau taji tulang yang abnormal di daerah siku)
� Adanya pembengkakan jaringan synovium di sendi siku
� Tumor
� Ganglia ataupun karena kompresi langsung saraf ulnaris.

https://flexfreeclinic.com/infokesehatan/detail/34?title=cubital-tunnel-syndrome
7 MANIFESTASI KLINIS

� gejala umum yang muncul deficit sensorik maupun motoric


� gejala awal berupa nyeri
� tebal dan tingling menyengat
� dan mati rasa pada daerah yang di inervasi

Mustaidah, I. Z. (2019). Penatalaksanaan active exercise, strengthening, dan functional exercise untuk meningkatkan lingkup gerak sendi proximal interphalang pada kasus post
operasi transfer tendon dextra etcausa claw hand di unit rehabilitasi kusta RSUD Kelet provinsi Jawa Tenga, 1–11.
8 KASUS

Seseorang datang ke klinik fisioterapi bernama Tuan W berusia 40 tahun. Mendatangi klinik
Fisioterapi setelah mengalami kecelakaan jatuh dari tangga. Pasien mengalami benturan cukup parah
pada siku bagian dalam lengan kirinya. Pemeriksaan fisioterapi didapatkan hasil pasien mengalami
kelemahan otot dan keterbatasan gerak. Pasien tidak mampu melakukan fleksi jari ke 5, abduksi dan
adduksi jari-jarinya, serta gerakan deviasi ke dalam. Akibat dari kejadian ini pasien tidak mampu
berkendara untuk mengantar cucunya pergi ke sekolah dan memerlukan bantuan orang lain untuk
memakai pakaian. Pemeriksaan nyeri di peroleh nyeri diam 4 nyeri tekan 5 nyeri gerak 7.
9 STATUS KLINIS
I. Keterangan Umum Penderita
Nama : Tn. Widodo
Umur : 40 tahun (lahir pada tahun 1981)
Jenis kelamin : laki-laki III. Segi fisioterapi
Agama : Islam A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat. Jl baiduri bulan no 26 malang

II. Data-data medis rumah sakit


a. diagnosis medis : ulnar nerve injury
b. catatan klinis : tidak ada
c. rujukan dai dokter : rujukan dari dokter saraf
B. ANAMNESIS
10 1. keluhan utama : pasien mengeluhkan nyeri pada siku bagian dalam lengan sebelah kiri
2. riwayat penyakit sekarang : pasien mengalami kelemahan otot dan keterbatasan gerak
akibat jatuh dari tangga dan terbentur pada bagian sikunya
3. riwayat penyakut dahulu : tidak ada
4. riwayat penyakit penyerta : tidak ada
5. anamnesis sistem :
� Kepala dan leher : (-) tidak ada keluhan
� Kardiovaskular : (-) tidak ada keluhan
� Respirasi (-) tidak ada keluhan
� Gastrointenstinal : (-) tidak ada keluhan
� Urogenital : (-) tidak ada keluhan
� Musculoskeletal : (+) weakness dan keterbatasan gerak pada otot
� Nervoum : (+) paresthesia, numbness
C. PEMERIKSAAN

11 1. pemeriksaan fisik
a. tanda-tanda vital
� Tekanan darah : 115/68 mm/hg
� Denyut nadi : 65x permenit
� Pernapasan : 20 kali permenit
� Temperature 36,7
� Tinggi badan : 167 cm
� Berat badan : 65 kg
b. inspeksi
� Statis : saat datang ke kklinik pasien terlihat menahan rasa sakit
� Dinamis : pasien kesulitan menggerakan jari-jari tangan kiri
c. palpasi : terdapat nyeri tekan
d. perkusi : tidak dilakukan
e. auskultasi : tidak dilakukan
f. gerak dasar
� Gerak aktif
12
Gerakan Nilai ROM Nyeri kemampuan
elbow
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Fleksi 150o 150o - - Mampu Mampu

Ekstensi 0o 0o - - Mampu Mampu

Pronasi 90o 90o - - Mampu Mampu

Supinasi 80o 80o - - Mampu Mampu

Gerakan Nilai ROM Nyeri kemampuan


wrist
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Fleksi 60o 60o - - Mampu Mampu

Ekstensi 50o 50o - - Mampu Mampu

Radial 20o 20o - - Mampu Mampu


deviasi
Ulnar 30o 10o - + Mampu Tidak
deviasi mampu
ROM NYERI KETERANGAN
SENDI GERAK
DEX SIN DEX SIN DEX SIN

Carpo Metacarpal 1 Fleksi 50 50 - - Mampu Mampu

Ekstensi 0 0 - - Mampu Mampu

Abduksi 30 30 - - Mampu Mampu

Adduksi 70 70 - - Mampu Mampu


ROM NYERI KETERANGAN
SENDI GERAK DEXTRA SINISTR DEXTRA SINISTR DEXTRA SINISTR
A A A
Meta Carpo Fleksi 1 55 55 - - Mampu Mampu
Phalangeal
Ektensi 1 90 95 - - Mampu Mampu
Fleksi 2-5 90 10 - + Mampu Tidak
Ekstensi 2-5 90 10 - + Mampu Tidak
Adduksi 0 0 - + Mampu Tidak
Abduksi 30 10 - + Mampu Tidak
ROM NYERI KETERANGAN
SENDI GERAK DEXTRA SINISTR DEXTRA SINISTR DEXTRA SINISTR
A A A
Proximal Inter Fleksi 1 90 95 - - Mampu Mampu
Phalangeal

Ekstensi 1 5 5 - - Mampu Mampu


Fleksi 2-5 115 60 - + Mampu Tidak
Ekstensi 2-5 0 0 - + Mampu Tidak
Distal Phalangeal Fleksi 2-5 90 20 - + Mampu Tidak
Ekstensi 2-5 20 5 - + Mampu Tidak
� Gerak pasif

13 Gerakan
elbow
Nilai ROM Nyeri Endfeel

Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Fleksi 150o 150o - - Soft endfeel Soft endfeel

Ekstensi 0o 0o - - Hard endfeel Hard endfeel

Pronasi 90o 90o - - Soft endfeel Soft endfeel

Supinasi 80o 80o - - Soft endfeel Soft endfeel

Gerakan Nilai ROM Nyeri Endfeel


wrist
Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Fleksi 60o 60o - - Soft endfeel Soft endfeel

Ekstensi 50o 50o - - Soft endfeel Soft endfeel

Radial 20o 20o - - Hard endfeel Hard endfeel


deviasi
Ulnar 30o 30o - - Hard endfeel Hard endfeel
deviasi
NYERI END FEEL

SENDI GERAK DEXTR SINISTR DEXTRA SINISTRA

A A

Carpo Flexi - -  Mampu   Mampu 

metacarpal 1 Extensi -  - Hard  Hard

Abduksi -  - Elastic Elastic

Adduksi -  - Soft Soft  


NYERI END FEEL
GERAK
SENDI DEXTR SINISTR DEXTRA SINISTRA

A A

MetaCarpo Flexi 1 - - Soft   Soft  

Phalangeal Extensi 1  - - Hard   Hard  

Flexi 2-5  - + Soft   Firm  

Extensi 2-5  - + Hard Firm

Abduksi  - + Soft Soft

Adduksi  - +  Ellastic Elastic


SENDI GERAK NYERI END FEEL

DEXTR SINISTR DEXTR SINISTRA

A A A

Prox Inter Flexi 1 - -  Soft   Soft  

Phalangeal Extensi 1 - -  Hard   Hard 

Flexi 2-5 -  +  Soft   Firm  

Extensi 2-5 -  +  Hard   Firm  


NYERI END FEEL

SENDI GERAK DEXTRA SINISTR DEXTRA SINISTRA

A
Flexi 2-5
Distal - + Soft Firm

Interphalangeal Extensi 2-5


- +  Hard Firm  
14 � Gerak isometrik
Gerakan Kemampuan Nyeri
elbow Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Fleksi Mampu Mampu - -


Ekstensi Mampu Mampu - -
Pronasi Mampu Mampu - -
Supinasi Mampu Mampu - -
Gerakan Kemampuan Nyeri
wrist Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Fleksi Mampu Mampu - -


Ekstensi Mampu Mampu - -
Radial deviasi Mampu Mampu - -
Ulnar deviasi Mampu Tidak mampu - +
g. kognitif, intra-personal, inter-personal
15 � Kognitif : pasien mampu berkomunikasi dengan baik
� Intra-personal : pasien berkeinginan untuk sembuh
� Inter-personal : pasien didampingi dan didukung oleh keluarga untuk sembuh
h. kemampuan fungsional dasar, aktivitas fungsional, dan lingkungan aktivitas
� Kemampuan fungsional : pasien kesulitan untuk fleksi jari ke-5 dan adduksi abduksi
jari-jarinya, serta gerakan deviasi ke dalam
� Aktivitas fungsional : pasien kesulitan kesulitan menggerakkan jari-jari tangan kiri
� Lingkungan aktivitas : pasien kesulitan berkendara, dan memerlukan bantuan untuk
berpakaian
16
2. Pemeriksaan Spesifik
� VAS
VAS T0
Diam 4
Gerak 7
Tekan 5

� MMT
MMT T0
Tangan kanan 5
Tangan kiri 3
17 � Tes sensibilitas
Kasar – halus + Pasien beberapa kali salah menyebutkan hasil tes
Tajam – tumpul - Pasien dapat merasakan mana tajam mana tumpul
Panas – dingin - Pasien dapat merasakan mana panas mana dingin

� Tes spesifik

Nama Tes Interpretasi


Dextra Sinistra
Fronment’s sign - +
D. UNDERLYING PROSES

Trauma/ benturan keras


18
Reaksi inflamasi

Kompresi ulnar nerve

Cidera akar saraf C8-T1

Impairment Disability
Functional limitation

Muscle Neuro - pasien sulit melakukan - pasien tidak dapat


aktivitas yang mengantar cucunya ke
menggunakan jari-jari sekolah
Spasme weakness motoris sensoris
tangan kiri
Kelemahan Lesi saraf C8-T1 - pasien memerlukan
stretching strengthening bantuan saat berpakaian
otot
- pasien kesulitan
Nyeri menjalar berkendara
Strengthening
TENS
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
19 (International Clatification of Functional and Disability )

Weakness, paresthesia, and atrophy at causa injury ulnar nerve sinistra


� Body functional and structural
Nyeri menjalar dari siku sampai jari – jari
Kelemahan otot m. flexor carpi ulnaris, m. abductor digiti minimi
Pengecilan otot atau atrofi
� Activity and participation
Pasien mengalami kesulitan saat berpakaian
Pasien mengalami kesulitan dalam berkendara
� Enveonmental
Pasien tidak dapat bekerja secara maksimal
F. PROGNOSIS
20 � Qua ad vitam = bonam
� Qua ad sanam = dubia at sanam
� Qua ad fungsionam = bonam
� Qua ad cosmeticam = bonam
G. PROGRAM/ RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan Treatment
Jangka pendek :
� Mengurangi nyeri dan spasme
� Meningkatkan kekuatan otot
� Meningkatkan LGS
Jangka panjang
� Mengembalikan MMT normal
� Mampu membuat pasien beraktivitas normal
� Memaksimalkan LGS dan ADL pasien
2. Rencana Tindakan
21 a. teknologi Fisioterapi
� TENS
� Stretching
� Strengthening
� Latihan ROM
H. PROGNOSIS
� Qua ad vitam = bonam
� Qua ad sanam = dubia at sanam
� Qua ad fungsionam = bonam
� Qua ad cosmeticam = bonam
22 I. PELAKSANAAN FISIOTERAPI

1. Stretching 2. Latihan ROM


F daily/ few days F daily/ few days
I 5-10x repetisi I sesuai toleransi pasien
Ti 15-20 menit Ti 15-20 menit
Ty progressive gentle stretching Ty active assisted to active ressisted

3. TENS 4. Strengthening
F 50-100 Hz F 2-3 kali perminggu
I 15-30 w/m (menyesuaikan), apabila nyeri I 6-8 kali repetisi
mulai berkurang intensitas juga bisa dikurangi
Ti 10-15 menit, 3 kali perminggu Ti 10-15 menit
Ty arus cutaneus Ty isotonic exercise
J. HASIL EVALUASI AKHIR
� VAS
23 Nyeri diam Nyeri tekan Nyeri gerak
T1 4 6 7
T2 3 6 7
T3 3 5 6
T4 2 4 5
T5 2 3 4
T6 1 2 3

� MMT
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama
Otot D S D S D S D S D S D S

m. Flexor 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5
carpi ulnaris

m. Flexor 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5
digiti minimi
24 � Tes Spesifik

Nama tes T1 T2 T3 T4 T5 T6
Fronment’ + + + + - -
s sign
� Tes sensibilitas

T1 T2 T3 T4 T5 T6
Kasar-halus + + - - - -

Tajam-tumpul - - - - - -

Panas-dingin - - - - - -
L. EDUKASI DAN KOMUNIKASI
25
Pasien disarankan untuk melakukan terapi secara giat dan melakukan latihan-latihan yang
dianjurkan oleh terapis secara rutin dirumah, Pasien juga dianjurkan untuk latihan
menggenggam dan meremas bola/squeze untuk melatih kekuatan otot pada jari-jari tanganya.
Untuk semetara waktu pasien disarankan mengurangi aktivitas yang berat seperti mengangkat
beban yang berat, dan tidak boleh etrlalu lelah.
TERIMA KASIH

ANY QUESTIONS??
Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai