Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN

NERVUS ULNARIS
Kelompok 4
● Raudhatun Nasifa (201910490311006)
● Bima Infaqur (201910490311018)
● Inas Roidah Mu’minah (201910490311026)
● Silvia Ratna Sari (201910490311038)
● Azizah Nour Apriani (201910490311061)
● Pradnya Asih P (201910490311102)
● Giska alya (201910490311070)
● M. Ricky (201910490311045)
● Wawan setiawan (201910490311083)
Anatomi Nervus Ulnaris
Nervus ulnaris (C8-T1) berjalan di regio brachium pada bagian medial dari sulcus bicipitalis
tanpa memberikan cabang. Pada sisi medial dari regio brachium, saraf ini turun berada di belakang
septum intermuscular. medialis dan dibungkus oleh caput medialis dari musculus triceps. Saraf ini
menyilang articulus cubiti yaitu pada sulcus dari epycondilus medialis os humerus.
Pada regio antebrachium, saraf ini kemudian berjalan diantara caput humerus dan caput ulnaris
dari musculus flexor carpi ulnaris, dibawah apeneurosis musculus flexor carpi ulnaris pada sisi os ulna.
Pada regio antebrachium saraf ini bercabang menjadi rami muscularis, rami palmaris, dan rami dorsalis
nervus ulnaris
Pada regio manus saraf masuk melalui Guyon’s canal. Nervus ulnaris dan arteri ulnaris berjalan
di superficial dari flexor retinaculum melalui canalis ulnaris. Di regio manus nervus ini bercabang
menjadi rami superficialis dan profundus nervus ulnaris. Perjanalanan nervus ulnaris menuju ke
articulus radiocalparis berbeda dengan nervus medianus yang berjalan di bawah flexor retinaculum dari
manus
Inervasi
Nervus ulnaris memberikan innervasi sensoris pada jari tangan
kelima dan setengah bagian medial dari jari keempat. Rami
palmaris memberikan innervasi bagi kulit anterior dan kuku,
sedangkan rami cutaneus dorsalis melayani bagian dorsomedial
dari jari kelima dan setengah bagian dorsomedial dari jari
keempat. Nervus ulnaris dan cabang-cabangnya memberikan
innervasi pada otot-otot di regio antebrachium dan manus. Pada
regio antebrachium menginnervasi musculii flexor carpi ulnaris
dan bagian medial dari flexor digitorum profundus
Lesi nerve ulnaris adalah lesi yang terjadi pada saraf ulnaris yang
menyebabkan penurunan sensoris dan motoris pada tangan. Cedera pada
nervus ulnaris akan menyebabkan terjadinya clawhand, dimana jari tangan
pada articulus metacarpo-phalangeal ada pada posisi extensio sedangkan
pada articulus interphalangealis distal dalam posisi flexio.
Claw hand adalah ketidakseimbangan otot yang dihasilkan dari
paralisis saraf ulnaris dan karakteristiknya yaitu jari kiting karena
hiperekstensi pada sendi Meta Carpo Phalangeal (MCP) dan fleksi di sendi
Proksimal Inter Phalangeal (PIP).
CLAW HAND
claw hand adalah kondisi dimana Jari ke 4 dan ke 5 tidak dapat
ekstensi, kondisi ini terjadi karena setengah Jari IV dan V
(setengah jari manis dan kelingking) dipersarafi oleh Nervus
ulnaris (C8-T1), sedangkan pada kasus ini nervus ulnaris sedang
terjadi lesi (cidera) Jadi jari IV dan V tidak terinervasi oleh
saraf dengan baik, dan akhirnya terjadi claw hand
Etiologi

Etiologi lesi nervus ulnaris terbagi


menjadi dua, yaitu pada bagian axilla
dan upper arm serta pada elbow,
etiologi pada bagian axilla dan upper
arm adalah karena terjadinya kompresi
pada m. triceps medial, sedangkan pada
elbow adalah general dan infeksi,
deformitas tulang dan trauma atau
idiopatik.
klasifikasi
Ganglia, Fraktur Os
Hamatum
Ulnar nerve trunk bagian

dan motoris branches dari


Nervus Ulnaris
01
proximal ke superficial sensoris
Abnormal Musculature, Ulnar

02
arterial thrombosis
Bagian superficial sensoris
Trauma Berulang, Ganglia pada
branch pada nervus ulnaris
triquetrohamate, fraktur os

03
hamatum
Motorik Branch dari Nervus
ulnaris
Patofisiologi
Saat terjadi cedera otot-otot yang dipersarafi oleh saraf ulnaris mulai
melemah. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara otot ekstrinsik yang
kuat (yaitu, ekstensor digitorum communis) dan otot intrinsik yang lemah (yaitu,
interossei dan lumbricals). Ketidakseimbangan ini secara klinis ditandai oleh
metacarpophalangeal (MCP) hyperextension dan proximal interphalangeal (PIP)
dan distal interphalangeal (DIP) flexion. Saraf ulnaris bisa mengalami beberapa
ganguan :

• Di siku (terowongan kubital) - yang paling umum (Cubital Tunnel)


• Daerah epikondilaris (alur ulnaris) -situs paling umum kedua di dekat
pergelangan tangan
• Terjepit juga bisa terjadi di mana saja di antara siku dan pergelangan tangan
(Guyon Canal)
Patofisiologi
Komponen patoanatomik berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara otot ekstrinsik dan intrinsik. Otot intrinsik yang melemah
menyebabkan hilangnya fleksi MCP dan hilangnya ekstensi
interphalangeal (IP). Otot ekstrinsik yang kuat akan mengarah pada
ekstensi sendi MCP tanpa hambatan
Tanda dan Gejala

Nyeri
Keluhan nyeri cenderung lebih
Perubahan sensorik umum di lengan, hingga dan
Pasien mengeluhkan perubahan termasuk area siku,
sensorik pada digit keempat dan
kelima.

Mati rasa atau kesemutan “Gejala-gejala ini akan memburuk


Perubahan sensorik yang dirasakan saat siku pasien dicoba untuk di
pasien bisa menjadi perasaan mati lipat."
rasa atau kesemutan
TES SPESIFIK

Forament’s sign
dilakukan dengan meletakan kertas diantara jari jempol
dan telunjuk, lalu kertas ditarik, Test positive jika pasien
tidak dapat adduksi thumb, dan pasien fleksi thumb
pada interphalangeal joint untuk mencoba menahan
kertas nya
TES SPESIFIK
Test Sensibilitas
Untuk mengetahui fungsi sensorik dengan memberikan
test tajam-tumpul, panas-dingin, Kasar-Halus
TES SPESIFIK

Upper limb tension test


test ini berfungsi apakah terdapat cidera pada saraf,
Untuk upper limb tension test nervus ulnaris dapat
menggunakan gerakan ekstensi wrist>>pronasi>>fleksi
elbow >> eksternal rotasi shoulder>> Depresi>>
adduksi shoulder
TES SPESIFIK
Wartenberg sign

Meminta pasien untuk meletakan tangan nya di


atas meja, lalu terapi abduksi jari pasien lalu
memintanya untuk adduksi kembali jika jari V
tidak dapat kembali (adduksi) maka terdapat
cidera N ulnaris
Penatalaksanaan

01 02 03
ELECTRICAL STIMULATION ROM Exercise Active Streching
Untuk menstimulasi saraf dan Untuk meningkatkan ROM (Range Of
Motion) Untuk meningkatkan
mengurangi nyeri
elastisitas otot

04 05
Strenghtening exercise
Infra Red
Untuk meningkatkan kekuatan Untuk memberikan efek vasodilatasi
otot dan mengurangi dan memberikan efek nyaman pada otot
weakness
Penatalaksanaan

01 02 03
ELECTRICAL STIMULATION ROM Exercise Active Streching
F :2-3x Seminggu f : 2x seminggu
I : 5-10 repetisi (sesuai toleransi F : 2x seminggu
I : sesuai toleransi pasien
pasien) I : 6-8 repetisi / 1-2 set
T : 10-15 menit
T : Kondisional T : 20 menit
t. : Faradic
t: Active Assisted ROM t. : Gentle Active stretching

04 05
Strenghtening exercise
Infra Red
F :2x seminggu F : 2x seminggu
I :6-8 repitisi/ 1 set I : Kondisional/toleransi pasien
T : 10-15 menit T :10-15 menit
t. : Aktif assistive T : intermittenportable
DAFTAR PUSTAKA
Earp, B. E., Floyd, W. E., Louie, D., Koris, M., & Protomastro, P. (2014). Ulnar nerve entrapment at the wrist. Journal o
the American Academy of Orthopaedic Surgeons, 22(11), 699–706. https://doi.org/10.5435/JAAOS-22-11-699
Saufi, M. (2018). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASIEN KUSTA DENGAN LESI NERVE ULNARIS
DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH. Высшей Нервной Деятельности, 2, 227–249.
Panjang, H., & Ulnaris, S. (2018). DI KOMPARTEMEN POSTERIOR DENGAN PANJANG LENGAN ATAS CORRELATION
BETWEEN ULNARIS NERVE LENGTH IN POSTERIOR COMPARTMENT AND. 35(2), 3–7.
Christin, T., Regina, M. S., & Bahar, E. (2020). Perbandingan Metode Ortodromik Dan Antidromik Pemeriksaan
Kecepatan Hantar Saraf Sensoris Nervus Medianus Dan Nervus Ulnaris Pada Pasien Neuropati. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 7(2), 27–30. https://doi.org/10.32539/jkk.v7i2.9638
Anatomi, B., Unud, F. K., & Udayana, U. (2017). Aspek anatomi klinis plexus brachialis.

Anda mungkin juga menyukai