Oleh :
II. Etiologi
Sensorik N. Medianus bervariasi terutama pada permukaan volar. Pola tersebut sesuai
dengan variasi antara jari ketiga sampai jari keempat sisi radial telapak tangan. Pada
permukaan dorsum manus, kawasan sensorik N. Medianus bervariasi antara dua sampai tiga
palang distal jari kedua, ketiga dan keempat. Di terowongan karpal N. Medianus sering
terjepit. N. Medianus adalah saraf yang paling ering mengalami cedera oleh trauma langsung,
sering disertai dengan luka di pergelangan tangan. Tekanan dari N. Medianus ini yang
menghasilkan rasa kesemutan.
Beberapa penyebab dan factor-faktor yang berpengaruh pada kejadian Carpal Tunnel
Syndrome :
Herediter : neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy, misalnya
HMSN (hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III.
Trauma : seperti dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan
tangan dan tangan. Sprain pergelangan tangan ataupun trauma langsung terhadap
pergelangan tangan.
Pekerjaan : seperti gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
yang berulang-ulang. Contoh seorang sekretaris yang sering mengetik, pekerja pasar
yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik terutama pemain piano dan
pemain gitar yang banyak menggunakan tangannya.
Inflamasi : Inflamasi dari membrane mukosa yang mengelilingi tendon menyebabkan
nervus medianus tertekan dan menyebabkan carpal tunnel syndrome.
III. Patofisiologi
Carpal tunnel syndrome sebagian besar dikarenakan kompresi pada carpal tunnel. carpal
tunnel diisi oleh sembilan tendon flexor dan saraf medianus. Sebelum masuk ke carpal
tunnel, cabang yang menginervasi palmar cutaneus membawa serabut sensorik untuk otot
thenar. Setelah dari area carpal tunnel, cabang tersebut menginervasi otot abductor pollicis
longus, m lumbrical I dan II, dan m opponeus pollicis serta m flexor pollicis brevis (Pasnoor
dan Dimachkie, 2011)
IV. Anatomi Elbow Joint
Canalis carpi (carpal tunnel) dibentuk oleh : bagian atas terdapat ligamentum carpi
transversum (bagian dari. flexor retinaculum yang membentang dari Os. Scapoideum dan
trapezoideum ke arah medial menuju Os. Piriformis & hamatum), Lateral (radial) terdapat
Os. naviculare dan tuberculum os trapezium, bagian Medial (ulnar) dibatasi oleh Os.
pisiformis dan os hamatum.
Secara anatomi Canalis carpi (carpal tunnel) berada di dalam dasar pergelangan tangan.
Sembilan ruas tendon fleksor dan N. Medianus berjalan di dalam canalis carpi yang
dikelilingi dan dibentuk oleh tiga sisi dari tulang – tulang carpal. Nervus dan tendon
memberikan fungsi, sensibilitas dan pergerakan pada jari – jari tangan. Jari tangan dan otot –
otot fleksor pada pergelangan tangan beserta tendon – tendonnya berorigo pada epicondilus
medial pada regio cubiti dan berinsersi pada tulang – tulang metaphalangeal, interphalangeal
proksimal dan interphalangeal distal yang membentuk jari tangan dan jempol. Canalis carpi
berukuran hampir sebesar ruas jari jempol dan terletak di bagian distal lekukan dalam
pergelangan tangan dan berlanjut ke bagian lengan bawah di regio cubiti sekitar 3 cm.
Tertekannya N. Medianus dapat disebabkan oleh berkurangnya ukuran canalis carpi,
membesarnya ukuran alat yang masuk di dalamnya (pembengkakan jaringan lubrikasi pada
tendon – tendon fleksor) atau keduanya. Gerakan fleksi dengan sudut 90⁰ dapat mengecilkan
ukuran canalis. Penekanan terhadap N. Medianus yang menyebabkannya semakin masuk di
dalam ligamentum carpi transversum dapat menyebabkan atrofi eminensia thenar, kelemahan
pada otot fleksor pollicis brevis, otot opponens pollicis dan otot abductor pollicis brevis yang
diikuti dengan hilangnya kemampuan sensorik ligametum carpi transversum yang dipersarafi
oleh bagian distal N. Medianus.
V. Biomekanika Canalis carpi (carpal tunnel)
Gerakan arthrokinematik di wrist joint meliputi gerak traksi dan translasi. gerakan traksi
ossa carpal kearah distal searah dengan axis pada tulang radius, sedangkan gerakan translasi
selalu berlawan arah, translasi palmar flexi kearah dorsal, saat dorsal flexi kearah palmar, dan
translasi kearah radial saat ulnar deviasi dan translasi ke ulnar saat radial deviation.
Wrist joint adalah sendi yang dapat digerakkan secara maksimal pada ulnar deviasi 5
derajat dan palmar flexi 5 derajat. Sedangkan saat dorso flexi sendi akan mengunci
maksimal. Pada wrist joint dimana terdapat pola kapsuler extensi terbatas dibandingkan
dengan flexi.
VI. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik : Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan
perhatian khusus pada fungsi motoric, sensorik, dan otonom tangan.
Phalen's test : Klien diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal.
Apabila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong
diagnosa.
Jagga, V., Lehri, A., & Verma, S. K. (2011). Occupation and its association with Carpal Tunnel
syndrome-A Review. Journal of Exercise Science and Physiotherapy, 7(2), 68-78.
Kurniawan, B., Jayanti, S., & Setyaningsih, Y. (2008). Faktor risiko kejadian carpal tunnel
syndrome (CTS) pada wanita pemetik melati di desa Karangcengis, Purbalingga. Jurnal
promosi kesehatan Indonesia, 3(1), 31-37.
Goldfarb, C. A. (2016). The clinical practice guideline on carpal tunnel syndrome and workers’
compensation. The Journal of hand surgery, 41(6), 723-725.