Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh : kelompok 4

Kelas 1 C

Ayu Lisa Hapsari


Della Alvita Sari
Handika Yulla Saputra
Muhammad Jefri S
Teri Leswati

CTS atau Carpal Tunnel Syndrome adalah sindroma


dengan gejala kesemutan dan rasa pada pergelangan tangan
terutama 3 jari pertama yaitu ibu jari, telunjuk, dan jari tengah
sebagai akibat adanya tekanan pada syaraf medianus dalam
terowongan karpal yang letaknya di pergelangan tangan.
Carpal tunnel syndrom dapat dibagi menjadi dua yaitu akut
dan kronis, namun pada sebagian kasus etiologinya tidak
diketahui ( idiopatik ), terutama pada penderita lanjut usia.
Syaraf di lengan kita ada 3 jenis yaitu radialis yang
letaknya di bagian atas, medianus di tengah, dan ulnaris
berada di bawah.Syaraf medianus agak spesifik, karena secara
anatomis berjalan di bagian tengah lengan, melewati
terowongan (tunnel) di daerah karpal di telapak tangan,
kemudian menuju jari tangan. Carpal tunnel syndrome akan
terjadi jika syaraf medianus terjepit di terowongan karpal.

Terowongan carpal yang sempit selain dilalui oleh


nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon flexor. Setiap
kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini
dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nerves
medianus sehingga timbul carpal tunnel syndrome.
Gerakan-gerakan yang dilakukan secara terus-menerus,
misalnya mengemudi, merajut, atau mengetik dalam jangka
waktu yang lama menyebabkan stress pada jaringan di sekitar
terowongan karpal sehingga jaringan tersebut mengalami
degenerasi, dan menyebabkan saluran terowongan menjadi
sempit.
Secara sekunder, carpal tunnel sindrom dapat timbul
pada penderita dengan osteoartitis, diabetes mellitus,
miksedema, akromegali, atau wanita hamil.

Herediter (nuropati herediter yang cenderung pressure palsy),


Trauma (dislokasi, fraktur colles atau hematom pada lengan
bawah, sprain pergelangan tangan, trauma langsung pada
pergelangan tangan, pekerjaan dengan gerakan mengetuk atau
flexi dan ekstensi pergelangan tangan yang berulang,
Infeksi (tenosinovitis, tuberculosis),
Metabolik (amiloidesis, gout),
Endokrin (terapi estrogen dan androgen, diabetes mellitus,
kahamilan).
Neoplasma (Kista ganglion, lipoma, infiltrsi metastase)
Penyakit kolagen vaskuler (artitis rematoid, polimialgia)
Degenerasi (osteoartitis),
Tumor.

Gejala yang khas adalah nyeri, parestesia,


mati rasa, atau sensasi seperti tertusuk tusuk saat
pulih dari kesemutan (pins and needles sensation)
dalam distribusi saraf medianus tangan, biasanya
di ibu jari, telunjuk dan jari tengah, serta bagian
radial jari manis. Parestesia nocturnal bersifat
khas.

Gambaran klinis sindrom terowongan karpal adalah


(Lionel Gingsberg, 2007) :
Nyeri di tangan atau lengan atau saat bekerja
Pengecilan dan kelemahan otot ototeminensia
tenar
Hilangnya sensasi pada tangan pada distribusi
nervus medianus
Parestesia
seperti kesemutan pada distribusi
nervus medianus saat dilakukan perkusi pada
telapak tangan daerah terowongan karpal (tanda
tinel)
Kondisi ini sering bilateral

Pemeriksaan Fisik :
Derajat nyeri dengan Visual Analogue Scale(VAS)
Pasien diminta menunjukkan derajat nyeri pada garis
sepanjang 10cm, dimana titik ujung 0 menunjukkan tidak nyeri dan
titik ujung100 menunjukkan nyeri tak tertahankan, jarak antara titik
ujung 0 dengan titik yang ditunjuk pasien merupakan gambaran
derajat nyeri yang dirasakan pasien
Tes Traksi dan Distraksi Cervical
Dilakukan tes traksi dan distraksi/kompresi pada cervical
selama 5 detik pada posisi rotasi, lateral fleksi dan ekstensi.
Tes Phalens
Tangan pasien pada posisi palmar fleksi full ROM
dipertahankan selama kirakira 30detik. Jika muncul keluhan nyeri
dalam waktu tersebut mengindikasikan bahwa hasil tes positi
Tes Prayers
Tangan pasien pada posisi dorsi fleksi full ROM dipertahankan
kirakira 30 detik. Jika muncul keluhan nyeri dalam waktu tersebut
mengindikasikan bahwa tes positif.

Tes Tinel
Tes ini mendukung diagnosa jika timbul parestesia
atau nyeri pada daerah ditribusi nervus medianus kalau
dilakukan perkusi pada carpal tunnel dengan posisi tangan
sedikit dorsi fleksi. Jika muncul keluhan nyeri yang
menjalar
sepanjang
distribusi
saraf
medianus
mengindikasikan bahwa hasil tes posisi
Median Nerve Test (ULTT 1)
Depresi bahu dengan fleksi siku 90, abduksi bahu
dengan fleksi siku hingga 90, eksorotasi bahu, siku dan jari
ekstensi dengan lengan bawah supinasi dan siku ekstensi.
Setiap gerakan dilakukan sampai titik uncomfortable
melalui feedback dari pasien
Radial Nerve Test (ULTT 2)
Depresi bahu dengan siku difleksikan hingga 90
diikuti pronasi lengan bawah, ekstensi siku, fleksi siku dan
jari lalu absuksi bahu. (Ekstrom dan Holden,2002).

Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksan sinar X terhadap pergelangan tangan
dapat membantu melihat ada penyebab lain seperti fraktur
atau arthritis. Foto polos leher berguna untuk
menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG,
CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif
terutama yang akan dioperasi
Pemeriksaan laboratorium
Bila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia
muda tanpa adanya gerekan tangan yang repetitive, dapat
dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah,
kadar hormone tiroid ataupun darah lengkap.

Biasakan supaya pergelangan tangan dalam


posisi netral atau lurus
Gunakan semua jari untuk memegang benda
Disela sela kesibukan, usahakan selalu
mengistirahatkan tengan setiap 15- 20 menit
Memakai ballpoint atau pulpen dengan
diameter besar agar mengurangi tekanan
Rutin melakukan pelatihan peregangan otot
otot tangan dan lengan bawah

Latihan peregangan yang dapat dilakukan sebelum


melakukan pekerjaan dan di kala jam istirahat kantor,
diantaranya :

Tekanan tangan pada posisi ke bawah kemudian ke


atas
Tarik tangan perlahan kea rah menyamping ke dalam,
rasakan regangan pada pergelangan tangan
Tarik tangan perlahan menyamping keluar menjauhi
ibu jari, rasakan regangan sisi tengah pergelangan
tangan
Posisi duduk, letakkan tangan pada kursi , arahkan
telapak tangan ke belakang kemudian tekan perlahan,
rasakan regangan ototnya

Umur
Umumnya terjadi pada usia 29 sampai 62 tahun. Jumlah
penderita cenderung meningkat dari tahun ketahun. Dan
usianya cenderung semakin muda. Salah satu penelitian di
Amerika menyebutkan, saat ini cts mengincar penderita usia
25-34 tahun.

Kebiasaan atau hoby


Syndroma ini mengincar orang yang banyak melakukan
pekerjaan dengan tangan terutama jenis pekerjaan yang
menuntut jari dan pergelangan tangan bergerak secara ritmik
dan terus menerus seperti mengetik, memainkan alat musik
seperti gitar maupun piano, menulis serta memasak.

Jenis kelamin
Perempuan ternyata memiliki resiko terkena CTS lima
kali lebih besar dibandingkan pria. Meskipun demikian tidak
menutup kemungkinan priapun dapat terkena CTS.
Riwayat penyakit
Kondisi ini sering terjadi karena wanita terjadi
perubahan hormon yang menyebabkan penyerapan cairan
dan pembengkakan jaringan lebih sering terjadi seperti pada
saat pregnancy, premenstruasi syndrome serta menopause.
Riwayat pekerjaan
Pekerjaan
yang
berisiko
menyebabkan
CTS
berdasarkan berbagai penelitian antara lain: penjahit,
pengemasan makanan beku, pengepakan barang,juru
tulis,tukang ketik,tukang cuci pakaian,operator komputer
pemain alat musik.

Carpal Tunnel Syndrome merupakan kompleks gejala


yang disebabkan oleh penekanan nervus medianus
diterowongan karpal, dengan nyeri dan rasa terbakar atau
paraestesia yang menggelitik di jari-jari dan tangan, terkadang
meluas ke siku.

Sebagian kasus STK tidak diketahui penyebabnya


sedangkan pada kasus yang diketahui, penyebab sangat
bervariasi. Kebanyakan mempunyai hubungan yang erat
dengan penggunaan tangan secara repetitive dan berlebihan.
gejala gejal yang diraasakan biasanya bertambah berat pada
malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerak
gerakan atau dipijat, gejala motorik hanya dijumpai pada
penderita STK yang sudah berlangsung lama, begitu pula
dengan atrofi otot otot thenar. Penatalaksanaan diharapkan agar
prognosisnya baik, namun demikian sekalipun prognosisnya
baik kemungkinan kambuh masih tetap ada

J Barbara,Billie.2006.Keperawatan Renopatif Volume 2.Jakarta.Penerbit Buku


Kedokteran EGC
Schwartz dkk.2000.Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6.Jakarta.Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Ginsber,Lionel.2007.Lecture Notes Neurologi edisi 8.Jakarta.Penerbit Erlangga
Rambe,aldi.2004.Sindroma Terowongan Karpal.Bagian Neurologi FK USU.
http://Library.USU.ac.id
Grabe A,dkk.2006.Buku Saku Dokter Keluarga University of IOWA.Edisi
3.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Kurnia,Henrdawan.2009.Kiat Jitu Tangkal Penyakit.Jakarta.Penerbit Best
Publisher
Newman,Dorland
W.A
dan
Hartanto.2002.Kamus
Kedokteran
Dorland.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
Leveno,Kenneth J,dkk.2004.Obsetri William edisi 21.Jakarta.Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Luchett R.dan Amadio P.2007.Carpal Tunnel Syndrome.Berlin Springer
http://www.rujito-fisioterapi.com/2009/07/carpal-tunnel-syndrome/

J Barbara,Billie.2006.Keperawatan Renopatif Volume 2.Jakarta.Penerbit


Buku Kedokteran EGC
Schwartz dkk.2000.Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi
6.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
Ginsber,Lionel.2007.Lecture Notes Neurologi edisi 8.Jakarta.Penerbit
Erlangga
Rambe,aldi.2004.Sindroma Terowongan Karpal.Bagian Neurologi FK USU.
http://Library.USU.ac.id
Grabe A,dkk.2006.Buku Saku Dokter Keluarga University of IOWA.Edisi
3.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Kurnia,Henrdawan.2009.Kiat Jitu Tangkal Penyakit.Jakarta.Penerbit Best
Publisher
Newman,Dorland W.A dan Hartanto.2002.Kamus Kedokteran
Dorland.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
Leveno,Kenneth J,dkk.2004.Obsetri William edisi 21.Jakarta.Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Luchett R.dan Amadio P.2007.Carpal Tunnel Syndrome.Berlin Springer
http://www.rujito-fisioterapi.com/2009/07/carpal-tunnel-syndrome/

Anda mungkin juga menyukai