Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

de Quervain Tenosynovitis
Oleh :
Irfandinata 21704101084
Abdul Latif Faqih 21804101022

Pembimbing :
dr. Andre Steven Tjahja B, Sp.KFR

 
KEPANITRAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU REHABILITASI MEDIK
RSUD MARDI WALUYO BLITAR
2020
Pendahuluan
• Tangan merupakan bagian penting dalam
produktivitas.
• 11.332 kasus de Quervain Tenosynovitis di Amerika
Serikat dalam populasi berisiko 12.117.749 orang
per tahun.
• Peradangan dari selaput tendon yang berada
disarung sinovial, yang menyelubungi ekstensor
policis brevis dan abduktor policis longus .
IDENTITAS
• Nama : Ny. SM
• Umur : 53 Tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Surabaya
• Status Perkawinan : Menikah
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Tanggal Pemeriksaan : 13 Januari 2020
ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Nyeri ibu jari tangan kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang:


• Pasien perempuan, 53 tahun, datang ke poli rehabilitasi medik RSUD
Mardi Waluyo Kota Blitar dengan keluhan nyeri pada ibu jari tangan
kanan. Nyeri terutama saat menggunakan tangan dan menggerakkan
ibu jari sejak 2 bulan sebelum yang lalu. Nyeri dirasakan semakin lama
semakin memberat. Selain itu pasien juga mengeluh adanya
kesemutan pada telapak tangan kanan dan kiri. Pasien tidak pernah
terjatuh dengan menyangga pada tangannya atau pergelangan
tangannya terbentur sesuatu
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga :
• Tidak ada keluarga yang menderita
• Riwayat trauma : disangkal keluhan yang sama.
• Riwayat HT : disangkal Riwayat Kebiasaan
• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
• Riwayat DM : disangkal biasa. Sehari-hari pekerjaannya adalah
• Asam urat : disangkal mencuci, memasak, dan berbagai
pekerjaan rumah lainnya
• Kolesterol : disangkal Riwayat Alergi makanan dan obat-obatan :
• Post op Ca Mammae disangkal
Riwayat pengobatan : Aromacyn
Oktober 2018 Keadaan sosial : menengah kebawah
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum
• Tampak baik, kesadaran Compos Mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan
cukup.
• Tanda Vital
• Tensi : 140/90mmHg
• Nadi : 84x/menit, reguler
• Pernafasan : 20x/menit, reguler
• Suhu : tidak dilakukan
Status Lokalis
• Visual Analog Scale (VAS) : 4
• Inspeksi : bengkak (-/-), kemerahan (-/-), deformitas (-/-)
• Palpasi : hangat (+/-), nyeri tekan (+/-)

  MMT ROM
Shoulder 5/5 F/F
Elbow 5/5 F/F
Wrist 5/5 F/F
Thumb    
Abduksi 5/5 F (Nyeri)/F
Adduksi 5/5 F (Nyeri)/F
Sirkumduksi 5/5 F (Nyeri)/F
Rotasi 5/5 F (Nyeri)/F
Special Test
• Finkelstein : (+/-)
• Flick’s sign : (-/-)
• Phalen’s test : (-/-)
• Tinels’s sign : (-/-)
Indeks Barthel Activity Score

Feeding 10

Bathing 5

Grooming 5

Dressing 10

Bowels 10

Toilet use 10

Transfers 15

Mobility 15

Stairs 10

TOTAL 100 (mandiri)


Pemeriksaan Penunjang

• Kimia darah (asam urat, profil lipid) : tidak dilakukan

• Rheumatoid factor : tidak dilakukan

• Foto wirst dextra AP/lateral : tidak dilakukan


Resume
• Pasien perempuan, 53 tahun, dengan keluhan nyeri pada
pergelangan tangan kiri pada daerah dekat ibu jari. Nyeri
terutama saat menggunakan tangan dan menggerakkan ibu jari
sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan semakin lama semakin
memberat. Riwayat kebiasaan pasien adalah ibu rumah tangga
biasa dengan pekerjaan rumah sehari-hari. Dari pemeriksaan fisik
status lokalis didapatkan kalor (+) pada regio wrist dextra, dan
finkelstein test (+).
Diagnosa Kerja
• De Quervain’s tenosinovitis dextra

Diagnosa Fungsional:
• Impairment : Nyeri ibu jari tangan kanan
• Disability : -

Diagnosa Banding
• Carpal Tunnel Syndrome
• Osteoartritis pergelangan tangan
• Rheumatoid artritis
• Intersection syndrome
• Fraktur scaphoid
Daftar Masalah
• Masalah Medis : De Quervain’s tenosinovitis dextra, Hipertensi stage 1
• Masalah Rehabilitasi Medis:
• R1 (Ambulation) :-
• R2 (ADL) : Kesulitan dalam beraktivitas sebagai IRT
• R3 (Communication) : -
• R4 (Sociological) :-
• R5 (Psychological) : Kecemasan terhadap penyakit yang diderita
• R6 (Vocational) :-
• R7 (Others) : Nyeri ibu jari tangan kanan (VAS 4)
Goal
Jangka Pendek
- Mengurangi nyeri ibu jari tangan kanan
- Mengurangi kemerahan regio thumbs plantar dextra

Jangka Panjang
- Melanjutkan tujuan jangka pendek
- Meningkatkan kualitas hidup pasien
- Menghambat progresivitas penyakit
Planning
1. Bedah : -
2. Medis :
• PDx :
- Kimia darah (asam urat, profil lipid)
- Rheumatoid factor
- Foto wrist dextra AP/lateral
• PTx :
- Paracetamol 3x500 mg prn, Vitamin B complex 1x1
• PMx :
- Keadaan umum, tanda-tanda vital, gejala klinis
• PEx :
- Menjelaskan tentang penyakit yang dialami pasien
Planning
3. Rehabilitasi Medik:
• PDx: -
• PTx:
- Modalitas Fisik :
• Icing regio wrist dextra15-20 menit
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) regio wrist
dextra
• Ultrasound Diathermy (USD) regio wrist dextra
- Latihan : hold relax stretching
- Ortosis : thumb splint
• PMx:
Gejala klinis, VAS dan pemeriksaan motorik dan ROM
Planning
• PEx:
o Memberi dukungan pada penderita agar rajin mengikuti terapi dan kontrol
secara teratur.
o Mengurangi gerakan repetisi pada daerah ibu jari dan pergelangan tangan
kanan
o Mengistirahatkan ibu jari dan pergelangan tangan kanan di sela-sela
aktivitas
o Melakukan latihan yang telah dicontohkan
o Memberi dukungan mental pada penderita agar tidak cemas dengan
penyakit yang diderita.
o Bila keluhan tidak membaik dalam 3 bulan dipertimbangkan untuk konsul
Sp.OT
Tinjauan Pustaka
Definisi

De Quervain’s syndrome adalah stenosis


pada tendon sheath kompartemen dorsal
pertama pergelangan tangan.
Kompartemen ini terdiri dari tendon otot
abduktor polisis longus dan otot ekstensor
polisis brevis
ANATOMI

Tendon dari otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor Retinakulum otot-otot ekstensor, tendon sheath, dan
polisis brevis potongan transversal tendon sheath
ANATOMI

Kompartemen
dorsal pertama

Kompartemen pertama sampai kompartemen keenam


ETIOLOGI
• Trauma minor yang berulang-ulang umumnya memberikan
kontribusi terhadap perkembangan penyakit de Quervain’s
syndrome.
• Aktivitas-aktivitas yang mungkin menyebabkan trauma ulangan
pada pergelangan tangan termasuk faktor pekerjaan, tugas-
tugas sekretaris, olahraga golf, atau permainan olahraga yang
menggunakan raket
• Faktor-faktor lain yang mungkin dapat memberikan kontribusi
terjadinya de Quervain’s syndrome antara lain3,6,7:
• Trauma akut pada tangan terutama ibu jari.
• Berhubungan dengan rheumatoid arthritis.
PATOFISIOLOGI
Trauma minor Produksi Pergesekan
Malfungsi
repetitif / cairan otot & tendon
tendon sheath
overuse synovial ↓ sheath

Proliferasi Gerakan
Inflamasi Stenosis
jaringan ikat tendon
tendon sheath tendon sheath
fibrosa terbatas

Merangsang
nervus pada Rasa nyeri
kedua otot
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Sering ditemukan pada wanita umur • Nyeri tekan pada daerah prosesus
pertengahan stiloideus radius
• Nyeri bila menggunakan tangan dan • Kadang-kadang dapat dilihat atau
menggerakkan kedua otot tersebut dapat teraba nodul akibat penebalan
yaitu bila menggerakkan ibu jari, pembungkus fibrosa pada sedikit
khususnya tendon otot abduktor polisis proksimal prosesus stiloideus radius,
longus dan otot ekstensor polisis serta rasa nyeri pada adduksi pasif
brevis. dari pergelangan tangan dan ibu jari.
• Riwayat terjadinya nyeri. • Uji Finkelstein positif
• Riwayat pekerjaan
• Riwayat penyakit lain seperti pada
rheumatoid arthritis
Diagnosis Banding
• Carpal Tunnel Syndrome
• Osteoartritis pergelangan tangan
• Rheumatoid artritis
• Intersection syndrome
• Fraktur scaphoid
INTERVENSI REHAB MEDIK
Modalitas Fisik
• Kompres es
Aplikasi dingin pada kulit akan menyebabkan vasokonstriksi kutan melalui
mekanisme refleks secara simpatetik dan secara langsung merangsang
kontraksi otot polos. Vasokonstriksi awal diperkirakan akibat peningkatan
afinitas reseptor alfa-adrenergik pasca terinduksi dingin terhadap norepinefrin
yang ada dalam otot polos vaskuler. Kemudian terjadi vasodilatasi reaktif
karena pendinginan yang berlanjut akan menginterupsi pelepasan norepinefrin,
sehingga dapat terjadi penghangatan jaringan kembali. Terapi dingin yang
diberikan 24-48 jam pasca cedera akut akan mengurangi filtrasi cairan ke
dalam interstitium melalui vasokonstriksi, mengurangi inflamasi, mengurangi
nyeri dan spasme otor, dan mengurangi kecepatan metabolik.
INTERVENSI REHAB MEDIK
Modalitas Fisik
• Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Teori Gate Control menjelaskan mekansismenya yaitu karena adanya
rangsangan terhadap serabut nosiceptor (Aδ dan C) yang menyebabkan
substansi gelatinosa tidak aktif sehingga membuka gerbang yang
memungkinkan diteruskannya impuls noksius ke sentral sehingga sensasi nyeri
terasa. Apabila serabut aferen terjadi aktifitas yang berdiameter besar (Aβ)
maka akan terjadi aktivasi sel sel interneuron dan sunbstansi gelatinosa aktif
akibatnya terjadi peningkatan pada control presinapsis yang berakibat
menutupnya gerbang yang menginhibisi transmisi impuls nyeri ke sistem
sentral, kualitas nyeri menjadi menurun
TENS
• TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik
guna merangsang sistem saraf melalui permukaan dan
terbukti efektif untuk mengurangi berbagai tipe nyeri.
• TENS mampu mengaktivasi baik serabut saraf
berdiameter besar maupun berdiameter kecil yang akan
menyampaikan berbagai informasi sensoris ke sistem
saraf pusat.
Aplikasi TENS
• Kondisi nyeri akut (nyeri insisional paska
operasi, nyeri orthopaedi, nyeri ginaekologi
dan orafasial. Kondisi nyeri kronis (nyeri
punggung bawah, artriitis dan nyeri
neurologis.
INTERVENSI REHAB MEDIK
Modalitas Fisik
• Ultrasound Diathermy (USD)
Efek termal atau panas yang dihasilkan oleh ultrasound dapat
meningkatkan metabolisme pada jaringan, peningkatan
ektensibilitas jaringan ikat. Adanya efek mekanik yang akan
menimbulkan micromassage pada ultrasound juga dapat
memberikan proses metabolisme zat iritasi nyeri pada serabut saraf
(Aδ dan C) sehingga nyeri. Pada kasus De Quervain Tenosynovitis
biasanya menggunakan frekuensi 3 MHZ dengan intensitas mulai
dari 0 hingga 2,0W/cm yang bertujuan untuk regenerasi jaringan
LATIHAN
Hold relax merupakan teknik latihan yang
menggunakan kontraksi otot secara
isometric kelompok antagonis yang diikuti
rileksasi kelompok otot tersebut (prinsip
reciprocal inhibition). Hold relax bermanfaat
untuk rileksasi otot – otot dan menambah
LGS. Hold relax terdiri dari pemberian
tahanan pada kelompok otot yang
mengalami ketegangan. Pada saat
fisioterapis mengaplikasikan tahanan
terhadap kontraksi pasien maka diharapkan
terjadi kontraksi isometrik pada otot yang
tegang
Terapi Konservatif Terapi Operatif
• Terapi konservatif ditujukan untuk
mengurangi gejala dan juga
termasuk:
• Modifikasi aktivitas
• Analgetik (misalnya NSAIDs).
• Latihan dan terapi penguatan dan
peregangan.
• Bracing
Prognosis
Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini,
biasanya berespon dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan
pada kasus-kasus lanjut dan tidak memberikan respon yang baik
dengan terapi konservatif, dilakukan tindakan bedah untuk
dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari pergelangan
tangan. Umumnya berlangsung dengan baik, morbiditas dapat
terjadi jika terjadi komplikasi pasca operasi misalnya adhesi tendo
atau subluksasi volar tendon.
Pasien dengan de Quervain’s syndrome perlu untuk menghindari
aktivitas-aktivitas repetitif tertentu dari pergelangan tangan atau dari
ibu jari hingga pengobatan yang adekuat tercapai
PEMBAHASAN
  Pasien Teori
Anamnesis - Perempuan, 53 tahun - Kelainan ini sering ditemukan pada wanita
- Nyeri pada ibu jari tangan kanan. Nyeri umur pertengahan.
terutama saat menggunakan tangan dan - Gejala yang timbul berupa nyeri bila
menggerakkan ibu jari sejak 2 bulan menggunakan tangan dan menggerakkan
sebelum MRS kedua otot tersebut yaitu bila menggerakkan
- Nyeri dirasakan semakin lama semakin ibu jari, khususnya tendon otot abduktor
memberat. polisis longus dan otot ekstensor polisis
- Kesemutan pada telapak tangan kanan brevis.
dan kiri. - Keluhan ini yang lambat laun makin
- Pasien adalah seorang ibu rumah tangga menghebat.
biasa. Sehari-hari pekerjaannya adalah
mencuci, memasak, dan berbagai
pekerjaan rumah lainnya.
 
PEMBAHASAN
  Pasien Teori
Pemeriksaan - Visual Analog Scale (VAS) : 4 - Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan
Fisik - Palpasi: pada daerah prosesus stiloideus radius,
hangat (+/-), nyeri tekan (+/-) kadang-kadang dapat dilihat atau dapat teraba
- Pemeriksaan ROM regio thumb dextra : nodul akibat penebalan pembungkus fibrosa
Abduksi F (Nyeri), pada sedikit proksimal prosesus stiloideus
Adduksi F (Nyeri), radius, serta rasa nyeri pada adduksi pasif dari
Sirkumduksi, F (Nyeri), pergelangan tangan dan ibu jari.
Rotasi F (Nyeri) - Bila tangan dan seluruh jari-jari dilakukan
- Finkelstein test +/- deviasi ulnar, penderita merasa nyeri oleh
  karena jepitan kedua tendo di atas dan disebut
uji Finkelstein positif.
Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Paracetamol
Paracetamol bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin dan juga
enzim siklooksigenase, serta penghambatan transmisi sinyal melalui sistem
serotogenik desenden pada sumsum tulang belakang.

b. Vitamin B kompleks
Penelitian telah mendokumentasikan pengaruh positif vitamin B dari gejala
nyeri akibat gangguan degeneratif tulang belakang lumbar, dan obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang lebih sedikit diperlukan untuk
menghilangkan rasa sakit ketika dikombinasikan dengan vitamin B.
Penatalaksanaan
2.Rehabilitasi Medik
a. Modalitas Fisik
- Icing wrist dextra
Mengurangi inflamasi dan menghilangkan nyeri.
- Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Membantu menghilangkan nyeri
- Ultrasound Diathermy (USD)
Membantu mengurangi nyeri akut maupun kronis, merelaksasi otot, dan
mempercepat proses penyembuhan jaringan dengan meningkatkan
vasodilatasi pembuluh darah
Penatalaksanaan
2.Rehabilitasi Medik
b. Latihan
Terapi latihan hold relax stretching dapat dilakukan pada pasien
dengan nyeri yang bersifat degeneratif. Latihan ini dirancang untuk
memperkuat otot fleksi serta meregangkan otot ekstensor.
c. Ortosis
Penyangga eksternal (bracing) merupakan hal yang penting dalam
terapi konservatif. Tujuan penggunaan brace adalah untuk
stabilisasi, mencegah terjadinya progresifitas dari subluksasi yang
telah terjadi

Anda mungkin juga menyukai