Anda di halaman 1dari 23

“MLDV THERAPY” PADA PASIEN BELL’S PALSY

SINISTRA DENGAN PARAMETER UKUR UGO


FISCH SCALE

NINDI YSNTIKA DELYUZIR


NIM : P 27226019265
DEFINISI
 Bell’s Palsy adalah kelumpuhan nervus
fasialis perifer (N.VII), terjadi secara akut
dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik)
atau tidak menyertai penyakit lain yang
dapat mengakibatkan lesi nervus facialis
 Prevalensi rata-rata berkisar antara 10-30
pasien per 100.000 populasi per tahun dan
meningkat sesuai pertambahan umur.
NERVUS FACIALIS

Secara anatomis, bagian motorik saraf ini terpisah dari


bagian yang menghantar sensasi dan serabut
parasimpatis, yang terakhir ini sering dinamai saraf
intermediusatau pars intermedius wisberg
ETIOLOGI

Teori Ischemia Vaskuler Teori Infeksi Virus Teori Herediter

Teori ini menjelaskan bahwa telah


terjadi gangguan sirkulasi darah ke
saraf fasialis.Kondisi Lingkungan Teori ini menjelaskan bahwa
Beberapa ahli menyatakan
dingin,diperkirakan membuat Bell’s palsybisa disebabkan
penyebab Bell’s palsy berupa
pembuluh darah ke saraf fasialis karena keturunan, dimana
tersebut menyempit
virus herpes yang membuat
kelainannya berupa kanalis
atauvasospasme.Penyempitan saraf menjadi bengkak akibat
fasialis yang sempit dan system
itumengakibatkan iskemia atau infeksi (Wikipedia, 2012)
enzim
berkurangnya suplai oksigen, sehingga
terjadi kelumpuhan
STATUS KLINIS PASIEN

Nama : Tn. M

Umur : 51 Tahun

Jenis Kelamin : laki-Laki

Alamat : Tambun, Bekasi

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan swasta

Diagnosa Medis : Bell’s Palsy Dextra


KELUHAN UTAMA
Adanya rasa tebal pada sisi wajah sebelah kiri serta mulut ANAMNESIS
pasien mencong kesisi kanan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengeluh wajah sebelah kirinya tiba-tiba terasa tebal-tebal dan mulutnya mencong
ke sisi kanan saat bangun tidur satu minggu yang lalu. Pasien tidak mengetahui apa
penyebabnya namun pasien mengaku sehari sebelumnya kepala sebelah kiri terasa pusing
dan belakang telinga sebelah kiri terasa sakit

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat Hipertensi
RIWAYAT OBAT

Tidak Ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak Ada
RIWAYAT ALERGI

Tidak Ada
PEMERIKSAAN UMUM

Tekanan Darah : 130/70 mmHg


Denyut Nadi : 70x/menit
Pernafasan : 18x/menit
Temperatur : 36,9 0C
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 75 kg
I STATIS
DINAMIS
N
S
P
E
K
S
I
P  Suhu wajah antara sisi kanan dan kiri sama dan secara umum tidak
terdapat peningkatkan suhu.
A  Tonus otot-otot wajah sisi kiri menurun atau sedikit berbeda dengan
sisi kanan. 
L  Tidak ada spasme otot pada daerah wajah dan prosesus
P sternocleidomastoideus.
 Tidak ada nyeri tekan pada daerah wajah dan prosesus
A sternocleidomastoideus.

S
I
Nama Otot Kiri Kanan
M. Frontalis 5 5
M. Corrugator Supercilli 3 5

M M. Orbicularis Oculli
M. Nasalis
3
5
5
5
M. Zigomaticum 3 5

O M. Orbicularis Oris 3 5

V
E Muscle Test dengan skala Daniels and Worthingham’s Muscle Testing
PEMERIKSAAN SPESIFIK
Pemeriksaan aktivitas fungsional dengan Ugo
Fisch Scale
Posisi Nilai Hasil

Saat diam/istirahat 30% x 20 6

Mengerutkan dahi 100% x 10 10

Menutup mata 30% x 30 6

Tersenyum 30% x 30 9

Bersiul 30% x 10 3

Jumlah 75 point
Kognitif, Intra personal dan Inter personal
Kognitif : Pasien mampu menjawab pertanyaan orientasi waktu, tempat dan peristiwa.
Intra personal : Pasien memiliki motivasi untuk sembuh.
Inter personal : Pasien dapat berkomunikasi dan kooperatif dengan terapis.

Kemampuan Fungsional
•Kemampuan fungsional dasar
Aktivitas makan dan minum pasien tidak terganggu, saat minum dan berkumur dapat dilakukan dengan baik, tidak
bocor walaupun dilakukan dengan susah payah, pada saat makan pasien dapat mengecap rasa dengan baik dan
tidak mengumpul di sisi kiri mulutnya.

Lingkungan Aktivitas
setiap harinya pasien melakukan pekerjaan rumahtangga, rumah pasien tidak
menggunakan AC, saat tidur pasien tidak menggunakan kipas angin.
Kongenital Idiopatik Didapat
(misal: paparan
udara dingin)
(misal: reaktivasi virus
herpes) A
Inflamasi akut pada n. fascialis di
L
foramen stilomastoideus

G
Kompresi

O
Ischemic

Kelumpuhan fascialis LMN


R
Bell’s Palsy

I
Electrical MLDV
stimulasi
(faradic)
Kelemahan otot-
otot wajah
Spasme
Edukasi T
Mirror exercises
M
Penurunan kemampuan aktifitas fungsional
Edukasi
A
Peningkatan kekuatan otot-otot wajah
Spasme berkurang

Peningkatan kemampuan aktifitas fungsional ICF


DIAGNOSA FISIOTERAPI
Impairment
Adanya rasa tebal-tebal pada wajah sisi kiri
Adanya penurunan kekuatan otot-otot wajah pada sisi kiri.

Activity Limitation
Adanya gangguan ekspresi pada wajah.
Adanya gangguan pada mata untuk menutup rapat, berkumur dan minum mengalami
kebocoran, makanan cenderung mengumpul disisi kiri saat mengunyah.

Participation Restriction
Pasien kurang percaya diri dengan penyakit yang diderita saat bersosialisasi dengan
tetangga dan orang-orang yang ditemuinya
KODE PEMERIKSAAN ICF
BODY STRUCTURE BODY FUNCTION
s75011 knee joint. b28016 pain in joint.
s75013 ligaments and fasciae of lower
b7801 sensation of muscle spasm.
leg.s75002 muscles of thigh.
s4102 veins. b710 mobility of joint function.
s550 structure of pancreas. b730 muscle power function.

ACTIVITIES AND ENVIRONMENTAL FACTORS


PARTICIPATION
e310 immediate family.
d4103 sitting. e115 product and technology for personal use in
d4104 standing.
daily living.
d930 religion and sprituality.
d4551 climbing.
e145 products and technology for
d4501 walking long distances. the practice of religion &
spirituality.
Meningkatkan kekuatan otot
wajah sisi kiri PROGRAM FISIOTERAPI

Mengurangi rasa tebal-tebal


pada wajah sisi kiri
Untuk meningkatkan MLDV Therapy
kemampuan fungsional
pasien yang menggunakan
otot wajah.

TEKNOLOGI
TUJUAN JANGKA PENDEK INTERVENSI FT
TUJUAN JANGKA PANJANG
RENCANA EVALUASI
Kekuatan otot menggunakan Muscle Test dengan skala Daniels and Worthingham’s Muscle Testing

Aktifitas fungsional dengan menggunakan skala Ugo Fisch

PROGNOSIS
Quo ad vitam : baik
Quo ad sanam : baik
Quo ad functionam : dubia
Quo ad cosmeticam : dubia
INTERVENSI FISIOTERAPI

M
L
D
V
1. Basic treatment
T
2. Wajah H
E
R
3. Breathing exc A
P
Y
INTERVENSI FISIOTERAPI

M
I
M
E

T
H
E
R
A
P
Y
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama Otot
Face Kiri
Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd

M. Frontalis 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3

M. Corrugator Supercilli 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M. Orbicularis Oculli 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

M. Nasalis 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3

M. Zigomaticum 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

M. Orbicularis Oris 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3

Kekuatan otot dengan skala Daniels and Worthingham’s Muscle Testing


EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Nama Otot
Face Kiri Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd Sbl Ssd

Saat diam/istirahat 6 6 6 6 6 6 14 14 14 14 14 14

Mengerutkan dahi 3 3 3 3 3 3 7 7 7 7 7 7

Menutup mata 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

Tersenyum 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

Bersiul 3 3 3 3 3 3 3 3 7 7 7 7

Jumlah 54 54 54 54 54 54 66 66 70 70 70 70

Kemampuan fungsional dengan menggunakan Skala Ugo Fisch


HASIL TERAPI AKHIR

Seorang pasien bernama Tn. M, umur 51 tahun, dengan


diagnosa Bell’s Palsy Sinistra, keluhan utama adanya rasa
tebal pada sisi wajah sebelah kiri serta mulut pasien mencong
kesisi kanan, setelah mendapatkan terapi dengan MLDV
Therapy selama 6 kali berpengaruh terhadap peningkatkan
gerakan otot wajah pada kasus bell’s palsy, terjadi
peningkatkan gerakan otot wajah pada kasus bell’s palsy,
serta peningkatan kemampuan fungsional.

Anda mungkin juga menyukai