Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

NAMA MAHASISWA : 28 A

N.I.M. :-

TEMPAT PRAKTIK : BBKPM BANDUNG

PEMBIMBING : SITI KHOTIMAH, M.Fis

Tanggal Pembuatan Laporan :

Kondisi/kasus : Varises Vena Tungkai Bawah

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : Ny. Sy

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : perempuan

Agama : islam

Pekerjaan : perawat

Alamat : Bandung

No. CM :
II. DATA DATA MEDIS RUMAH SAKIT

(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto ronsen, dll)

a. Diagnosa Medis :
Varises Vena Tungkai Bawah sinistra
b. Catatan klinis :
Medika mentosa :
Adium 500 mg (bentuk tablet/ penggunaan diminum )

SEGI FISIOTERAPI

A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh kaki yang mudah capek, pegal-pegal, kaku serta kesemutan
di bagian betis.
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan dirasakan sejak pasien terdiagnosa mengalami varises vena tungkai
bawah sejak tahin 2019. Keluhan membaik saat tidur terlentang dengan posisi
kaki terangkat atau duduk dengan kaki berselonjor dan saat pasien beraktivitas
menggunakan stoking medis. Keluhan memburuk saat pasien berdiri dan atau
duduk dalam waktu yang lama
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pada tahun 2019 lalu pasien pernah mengalami pembengkakan sepanjang kedua
tungkai pasien, akibat aktivitas dengan duduk >10 jam setiap harinya.
4. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit varises (ayah, ibu, kakek, dan
nenek)
5. STATUS SOSIAL
Pasien adalah seorang perawat dan memilki hobi memanah, beliau asli keturunan
padang/terbiasa dengan saat makan harus lauk daging, makanan yang
mengandung santan dan lemak
B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL

TD: 126/78mmHg

HR : 90/mnt

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,3

Pulse oximeter :

SPO2 : 98%

TB : 165 cm

BB : 60 kg

2. INSPEKSI/OBSERVASI
Statis :
Pasien menggunakan medical stoking, tampak vena dilatasi dan berwarna biru
gelap pada permukaan kulit sisi posterior (gastrok ) tungkai bawah sisnistra

Dinamis :
Berjalan mandiri dan pola jalan normal
3. PALPASI
suhu local normal, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada pitting odem
4. AUSKULTASI :
5. PERKUSI :
A. PEMERIKSAAN GERAK DASAR
1. Perimaksaan fungsi gerak aktif :

ANKLE Dekstra Sinistra


Dorsi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak nyeri
Fleksi ROM nyeri ROM
Plantar Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak nyeri
Fleksi ROM nyeri ROM
Inversi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak nyeri
ROM nyeri ROM
Inversi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak nyeri
ROM nyeri ROM
2. Pemeriksaan gerak pasif :

ANKLE Dekstra Sinistra


Dorsi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak Firm
Fleksi ROM nyeri ROM nyeri
Plantar Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak Hard
Fleksi ROM nyeri ROM nyeri
Inversi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak Hard
ROM nyeri ROM nyeri
Eversi Mampu Full Tidak Mampu Full Tidak Firm
ROM nyeri ROM nyeri

3. Pemeriksaan gerak isometric :


pasien mampu melakukan gerakan isometrik melawan tahanan untuk Gerakan
Dorsi Fleksi, Plantar Fleksi, Inversi, Eversi dengan tahanan maksimal pada tungai
bawah sekxtra dan tahanan minimal pada gerakan Dorsi Fleksi dan Plantar Fleksi
pada tungai bawah sinistra
B. PEMERIKSAAN SPESIFIK
1) Tonus otot :
normal
2) Sensorik :
Normal
3) Uji jalan 6 menit : 490 m
VO2 max = 19, 995 ml/kg/menit
METS = 19,995/3,5 = 5,71
4) Manual Muscle testing:
Otot penggerak dekstra Sinistra
sendi
Gastrok 5 4
Tibialis anterior 5 4
Tibialis posterior 5 5
Perineus 5 5

UNDERLYING PROCESS

Perempuan, usia 54 tahun, duduk lama 10 jam/hari

- Imobilisasi
Otot Gastrok dan soleus, - Endurenc otot menurun
tibialis anterior - Tekanan diskus thoracal lumbal >

kompertemen otot < gaya gravitasi


- Latihan ketahanan
- Stretching
- Aerobic
Vena profunda
- Stoking kompresi

Retrograde Katup vena incompeten


Meningkatkan fungsi
hemodinamik Vena supervisial Jantung
oksidanitrit

Tidak Cepat Lelah, Kemang Dilatasi vena Varises


dan Kesemutan

- Cepat Lelah
Tromboleibiltis
- Kemang
- Kesemutan
Daya tahan aktivitas meningkat
Haipertensi vena

Aktivitas terganggu
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Body Structure&Body Function :

a. Pembesaran pembuluh darah vena (s430)


b. Penurunan kekuatan dan ketahanan otot gastrok dan tibialis anterior (s750)
c. Gangguan kompertemen otot (b730, b740)
d. Gangguan liran darah balik vena tunkai bawah (b415)

Functional Limitation:

a. Keterbatasan dalam aktivitas rumahtangga yang mengharuskan duduk lama


dan berdiri lama: mencuci piring, mencuci baju, masak

(d640)

Disability/Participation restriction

a. Aktivitas kerja terganggu (d859)

PROGRAM FISIOTERAPI
Tujuan Pendek :

• Meningkstkan kekuatan dan ketahanan otot tungkai bawah

• Meningkatkan kekuatan kompertemen otot tungkai bawah

• Meningkatkan aliran balik darah vena tungkai baawah

Tujuan jangka Panjang

• Meningkatkan kemampuan aktivitas funsional (berjalan jauh dan atau berdiri


dalam waktu yang lama)

• Mencegah komplikasi dan keparahan varisies memburuk

TINDAKAN FISIOTERAPI (intervensi fisioterapi)


1. Latihan Aerobik Dan Latihan Kekuatan
TUJUAN:
Meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot tungkai bawah sehingga
kompertemen otot/ daya pemompaan otot meningkat dan sirkualsi aliran
darah balik vena menjadi lancar.
MEKANISME :

Efek Fisiologis Latihan akan meningkatkan aliran darah ke otot yang


bersangkutan karna kebutuhan oksigen yang meningkat, trasportasi nutrisi ke
otot meningkat, terjadi perubahan sistem sehingga terjadi peningkatan serabut
otot lurik, penigkatan jumlah protein dalam serabut otot, dan kenaikan jumlah
motor unit setelah latihan.

b. Latihan sepeda statis /ergometer

Diawali dengan pemanasan 5 menit, dilanjutkan dengan latihan 15


menit, jarak : 8,57 km dan mets : 5,5

c. Bench step-up exercise

Dengan melakuna Latihan naik turun tangga Pada pijakan dengan tinggi 20
cm dilakukan 12x pengulangan

d. Progressive Resistance Exercise


latihan dinamis ritmik yang menggunakan beban dan secara bertahap
ditingkatkan sesuai peningkatan kekuatan.
Dilakukna dengan memberikan beban awal kepada pasien 2 kg (A kg)
melakukan gerakan berulang 10x (B%), berapa kaki pengulangan yang
mampu dilakukan asien di catata dan ditarik gari lurus ke arah sisi kiri dalam
diagram holten untuk mengetahui 1 repitisi maksimum (1 RM)

DOSIS : Latihannya dilakukan 3 set 10 pengulangan dengan interval istirahat 1 menit

setiap harinya. Nilai 1 RM = A kg x 100% / B% = 2 kg x 100% / 80% = 2,5 kg


2. Stoking kompresi (stoking kompresi tinggi dengan kaki terbuka 8-18 mmHg, Covidien

TED) digunakan untuk membantualiran balik vena, menekan permukaan vena, dan

mencegah ulserasi kulit.

PROGNOSIS
Bonam

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


Evaluasi T1 T2 T3
TTV ▪ TD: 120/90mmHg ▪ TD: 110/90mmHg ▪ TD: 120/90mmHg
▪ HR : 100/menit ▪ HR : 102/menit ▪ HR : 100/menit
▪ RR : 20x/menit ▪ RR : 18x/menit ▪ RR : 20x/menit
▪ Suhu : 36,1 ▪ Suhu : 36,6 ▪ Suhu : 36,1
▪ SPO2 : 95% ▪ SPO2 : 98% ▪ SPO2 : 96%

MMT Otot D S Otot D S Otot D S


Gastrocnemius 5 4 Gastrocnemius 5 4 Gastrocnemius 5 5
Tib. Anterior 5 4 Tib. Anterior 5 4 Tib. Anterior 5 5
Tib. Posterior 5 5 Tib. Posterior 5 5 Tib. Posterior 5 5
Perineus 5 5 Perineus 5 5 Perineus 5 5
Warna Hijau kebiru-biruan Hijau kebiru-biruan Hijau kebiru-biruan
Vena

EDUKASI/HOME PROGRAM
- Pasien dianjurkan untuk melakukan Latihan Bench step-up exercise dirumah

- Memakai stoking kompresi (stoking kompresi tinggi dengan kaki terbuka 8-18 mmHg,
Covidien TED) digunakan untuk membantualiran balik vena, menekan permukaan vena, dan
mencegah ulserasi kulit.

Clinical Educator

Giyono, S.Ft, Ftr

Anda mungkin juga menyukai