Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN STATUS KLINIK S1 FISIOTERAPI

FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Nomor Urut : / /

NAMA MAHASISWA : Annisa Firsita Motik


N.I.M. : J120190097
TEMPAT PRAKTIK : Klinik Umi Salmi
PEMBIMBING : Arin Supriyadi, M.Fis
=====================================================================
Tanggal Pembuatan Laporan : 13 Agustus 2022

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : Ny. S
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Nempen, Boyolali
No RM :________________________________________

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


A. DIAGNOSIS MEDIS :
tgl, ___________
Tidak ada

B. CATATAN KLINIS :
(Hasil : Foto Rontgen, uji Laboratorium, CT-Scan, MRI, EMG, EKG, EEG, dll
yang terkait dengan permasalahan fisioterapi).
Tidak ada

C. TERAPI UMUM ( GENERAL TREATMENT ) :


Tidak diberikan

D. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTER :


Tidak ada, karena pasien datang sendiri tanpa rujukan dari dokter

1
III. SEGIFISIOTERAPI
tgl: 4 Agustus 2022
A. A N A M N E S I S (AUTO / HETERO *))
1. KELUHAN UTAMA:
Pasien mengeluhkan adanya nyeri pada lutut kanan dan kesemutan pada
telapak kaki kanan dan kiri dimulai dari bawah lutut. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan adanya stiffness saat pagi hari, nyeri saat berjalan, dan
melakukan sholat, serta ditemukan krepitasi pada sendi lutut.

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


Sejak 1 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri di daerah lutut. Nyeri
bertambah saat pasien berjalan, melakukan aktivitas sholat, dan berdiri
terlalu lama.

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:


Trauma (-)

4. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA:


DM (-), Kolesterol (-)

5. RIWAYAT PRIBADI DAN KELUARGA:


Tidak ada

6. ANAMNESIS SISTEM:
Sistem Keterangan
(tdk dikeluhkan, dalam batas normal)
Kepala dan Leher Normal, tidak ada keluhan
Kardiovaskuler Normal, tidak ada keluhan
Respirasi Normal, tidak ada keluhan
Gastrointestinalis Normal, tidak ada keluhan
Urogenital Normal, tidak ada keluhan
Muskuloskletal Spasme pada grup otot quadriceps dan hamstring,
deformitas varus,
Nervorum Parasthesia di bawah knee dextra dan sinistra hingga
telapak kaki

B. PEMERIKSAAN

2
1. PEMERIKSAAN FISIK
1.1. TANDA - TANDA VITAL:
a) Tekanan darah : 150/100
b) Denyut Nadi : 80x/menit
c) Pernapasan : 20x/menit
d) Temperatur : 36⸰
e) Tinggi Badan : 155 cm
f) Berat Badan : 45 kg

1.2. INSPEKSI (STATIS & DINAMIS) (Posture, bengkak, gait, tropic change,
dll):
Inspeksi statis:
• Tidak ada oedema
• Deformitas knee dextra ke arah varus

Inspeksi dinamis:
• Pasien menahan nyeri saat berjalan
• Gangguan pola jalan

1.3. PALPASI (nyeri, spasme, suhu lokal, tonus, bengkak, dll):


• Tidak ada oedema
• Terdapat nyeri tekan di lateral dan medial knee
• Suhu lokal normal

1.4. PERKUSI (refleks fisiologis):


Tidak dilakukan

1.6. GERAKAN DASAR:


a Gerak Aktif :
Knee dextra
Gerakan Mampu/tidak ROM Nyeri
Fleksi Mampu Terbatas +
Ekstensi Mampu Terbatas +

b Gerak Pasif:
Knee dextra
Gerakan Mampu/tidak ROM Nyeri End feel
Fleksi Mampu Full + Soft
Ekstensi Mampu Full + Soft

3
c Gerak Isometrik Melawan Tahanan:
Knee dextra
Gerakan Mampu/tidak ROM Nyeri Tahanan
Fleksi Mampu + Minimal
Ekstensi Mampu + Minimal

Pada pemeriksaan gerak, ditemukan adanya krepitasi pada sendi


lutut kanan.

1.7. KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONAL:


• Kognitif : pasien mampu menceritakan kronologi yang
dialaminya sampai sekarang kepada terapis
• Intrapersonal : pasien dapat bekerjasama dan berkomunikasi baik
dengan terapis
• Interpersonal : pasien mampu menerima keadaan yang dialaminya
dan memiliki motivasi yang tinggi untuk sembuh

1.8. KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITAS:


Kemampuan fungsional:
• Pasien mampu berjalan disertai nyeri
Lingkungan aktivitas:
• Pasien sulit saat melakukan aktivitas sholat dan aktivitas di
lingkungan yang melibatkan pembebanan pada sendi lutut

1.9. PEMERIKSAAN
a. Nyeri
Pengukuran nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS)
• Nyeri diam :3
• Nyeri tekan :4
• Nyeri gerak :4
b. MMT
Knee Dextra Knee Sinistra
Flexor 4 Fleksor 4
Ekstensor 4 Ekstensor 4

c. LGS

4
Knee dextra Knee sinistra
Pasif S = 0-0-100⸰ Pasif S = 0-0-100⸰
Aktif S = 0-0-90⸰ Aktif S = 0-0-90⸰

d. Antropometri
Tidak dilakukan

e. Test Khusus sesuai kelainan/penyakit/gangguan


Varus test (+), Valgus test (-), Laci sorong (-)
f. Dll.

2.0 DIAGNOSIS FISIOTERAPI


a. Impairment
• Nyeri pada sendi knee dextra
• Adanya spasme grup otot quadriceps dan hamstring
• Keterbatasan gerak saat melakukan gerakan fleksi dan
ekstensi
b. Functional Limitations
• Keterbatasan saat aktivitas berjalan
• Keterbatasan dalam beribadah sholat
c. Disability
Pasien memiliki keterbatasan dalam aktivitas lingkungan dan
kegiatan masyarakat yang melibatkan aktivitas sendi knee yang
berlebihan

C. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
• Mengurangi nyeri baik nyeri diam maupun nyeri gerak
• Mengurangi spasme pada grup otot quadriceps dan hamstring
b. Jangka Panjang
• Meningkatkan kemampuan fungsional normal seperti sebelumnya
• Mengembalikan ADL

2. TINDAKAN FISIOTERAPI:
a. Teknologi Fisioterapi:
a) Infra Red

5
t: 15 menit
• Posisi pasien telentang
• Posisi IR tegak lurus dengan area yang diterapi dengan
jarak ±40 cm

b) TENS Variable
F: 200 Hz
IA : 4 IB: 5
T: 15 menit
T: continue

c) Terapi Latihan
Gerakan fleksi-ekstensi aktif dan pasif

d) Mobilisasi patella

b. E d u k a s i:
• Pasien dianjurkan melakukan latihan yang sudah diberikan untuk
dilakukan di rumah

• Pasien dianjurkan untuk membatasi aktivitas yang mengakibatkan


pembebanan sendi lutut secara berlebihan

• Pasien disarankan memakai deker untuk sendi lutut

• Apabila terjadi bengkak/odema, pasien disarankan memakai


tongkat atau mengurangi aktivitas berjalan

3. R E N C A N A E V A L U A S I:
• Derajat nyeri dengan skala VAS
• LGS dengan goniometer

F. PELAKSANAAN FISIOTERAPI:
1. Hari: Kamis Tgl: 4 Agustus 2022
a. Infra Red
Persiapan alat:
Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik, memastikan apakah semua
tombol dalam posisi off atau on, kabel-kabel tidak boleh bersentuhan satu
dengan yang lain. Hubungkan alat dengan sumber arus lalu posisikan
dengan jarak ±40 cm ke arah area yang akan diterapi.
Persiapan pasien:
Pasien tidur telentang (comfortable) area yang akan diterapi terbebas dari

6
pakaian.
Pelaksanaan terapi:
Pasien tidur telentang, lalu tekan tombol on pada IR. Pastikan pasien tidak
merasakan terlalu panas, lalu tunggu hingga 15 menit

b. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)


Persiapan alat:
Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik, memastikan apakah semua
tombol dalam posisi off atau on. Hubungkan alat dengan sumber arus lalu
tekan tombol on jika alat belum hidup. Pasang elektroda di area yang
akan diterapi.
Persiapan pasien:
Pasien tidur telentang (comfortable) area yang akan diterapi terbebas dari
pakaian.
Pelaksanaan terapi:
Pilih jenis TENS yang akan diberikan, dalam kasus ini menggunakan
TENS variable dengan tujuan untuk mengurangi nyeri. Setelah itu atur
waktu menjadi 15 menit, dan klik start. Lalu berikan intensitas sesuai
dengan toleransi pasien.

c. Terapi Latihan
Persiapan pasien:
Pasien dalam posisi tidur telentang dan diinstruksikan untuk melakukan
latihan fleksi dan ekstensi knee, diawali dengan latihan yang bersifat pasif
dari fisioterapis kemudian diikuti latihan aktif oleh pasien sendiri.

d. Mobilisasi patella
Pasien dalam posisi tidur telentang. Fisioterapis memegang patella pada
knee yang bermasalah lalu memobilisasikannya.

2. Hari: Senin Tgl: 8 Agustus 2022


a. Infra red
b. TENS
c. Terapi Latihan
d. Mobilisasi patella

G. E V A L U A S I:
Setelah dilakukan intervensi selama 2x dalam satu minggu, pasien menyatakan

7
adanya penurunan nyeri, baik nyeri diam, nyeri tekan maupun nyeri gerak serta
sudah mampu berjalan tanpa menahan rasa nyeri.
Jenis nyeri T0 T1
Nyeri diam 3 2
Nyeri tekan 4 3
Nyeri gerak 4 3

H. HASIL EVALUASI TERAKHIR:


Adanya penurunan nyeri, baik nyeri diam, nyeri tekan maupun nyeri gerak serta
sudah mampu berjalan tanpa menahan rasa nyeri.

J. CATATAN PEMBIMBING PRAKTIK:


_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Boyolali, 13 Agustus 2022


PEMBIMBING

Umi Salmi, S.Ftr., Ftr)


NIP/NIK. 096502171986032015

K. CATATAN TAMBAHAN:
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

8
L. Underlying Process

OSTEOARTHRITIS

Berkurangnya cairan sinovial Pengikisan kartilago

Mengaktifkan serabut saraf yang Memberikan efek


Penyempitan celah sendi terapeutik dari infra red
berdiameter besar sehingga dapat
menimbulkan efek analgetik yang yaitu mengurangi
dapat mengurangi nyeri (Rosalina, TENS Infra Red nyeri, relaksasi otot
2016 dan meningkatkan
suplai darah (singh,
Nyeri 2005).

LGS ↓ Kekuatan otot ↓ Spasme

Mobilisasi patella Terapi Latihan Terapi Latihan TENS

Memelihara Memelihara Mengurangi spasme


lingkup gerak lingkup gerak otot sehingga dapat
sendi dan sendi dan meningkatkan
meningkatkan meningkatkan kemampuan fungsional
kekuatan otot kekuatan otot (Tashani, 2013).

Anda mungkin juga menyukai