FISIOTERAPIS
FISIOTERAPI OLAHRAGA
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Nomor Urut : / /
B. CATATAN KLINIS :
(Hasil : Foto Rontgen, uji Laboratorium, CT-Scan, MRI, EMG, EKG, EEG, dll yang
terkait dengan permasalahan fisioterapi).
-
1 1
III. SEGIFISIOTERAPI
tgl: 1 Desember 2023
A. A N A M N E S I S (AUTO / HETERO *))
1. KELUHAN UTAMA:
Pasien datang ke fisioterapi dengan keluhan nyeri di lutut setalah dilakukannya
operasi ACL sinistra pada 17 November 2023.
6. ANAMNESIS SISTEM:
Sistem Keterangan
(tdk dikeluhkan, dalam batas normal)
Kepala dan Leher Normal, tidak dikeluhkan
Kardiovaskuler Normal, tidak dikeluhkan
Respirasi Normal, tidak dikeluhkan
Gastrointestinalis Normal, tidak dikeluhkan
Urogenital Normal, tidak dikeluhkan
Muskuloskletal Kelemahan otot hamstring dan spasme quadricep
Nervorum Normal, tidak dikeluhkan
B. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK
1.1. TANDA - TANDA VITAL:
a) Tekanan darah : 130/90 mmHg
b) Denyut Nadi : 80x/menit
c) Pernapasan : 22x/menit
d) Temperatur : 36 derajat celcius
e) Tinggi Badan : 169 cm
2 2
f) Berat Badan : 84 kg
1.2. INSPEKSI (STATIS & DINAMIS) (Posture, bengkak, gait, tropic change,
dll):
Inspeksi :
- Statis : Tampak pasien belum menapak sempurna pada saat posisi berdiri
- Dinamis : pasien berjalan menggunakan kruk, Saat posisi fleksi knee belum
dapat full dan di rasakan nyeri
Gait :
Tampak saat berjalan gait analisis yang terlewatkan ( terminal stance, inisial
swing, terminal swing )
Bengkak : masih terdapat bengkak di area lutut.
1.3. PALPASI (nyeri, spasme, suhu lokal, tonus, bengkak, dll):
- Adanya nyeri tekan pada area incisi
- Masih adanya odema
- Masih adanya nyeri gerak terutama pada gerakan fleksi knee
- Adanya spasme pada m.quadricep
3 3
Fleksi Tidak full + Empty
1.9. PEMERIKSAAN
a. Nyeri
d. Antropometri
Basic Patella
Sinistra
5 cm : 40 cm
4 4
10 cm : 41 cm
15 cm : 56 cm
Dextra
5 cm : 39 cm
10 cm : 37 cm
15 cm : 57 cm
5 5
2.0 DIAGNOSIS FISIOTERAPI
a. Impairment
- Pain in joint (b28016)
- Muscles power function (b730)
- Oedema
b. Functional Limitations
- Walking (d450)
- Kneeling (d4102)
- Changing basic body position (d410)
c. Disability
- Religion and spirituality (d930)
C. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Jangka Pendek
- Mengurangi nyeri
- Mengembalikan kekuatan otot
- Menghilangkan oedema
- Mengurangi spasme otot
b. Jangka Panjang
- meningkatkan kemampuan fungsional untuk kembali ke lapangan
dengn lebih optimal tanpa adanya keluhan
2. TINDAKAN FISIOTERAPI:
a. Teknologi Fisioterapi:
1) ICE
2) Ultrasound
3) TENS
4) Exercise
b. E d u k a s i:
Pasien diedukasi untuk melakukan exercise yang telah dicontohkan.
3. R E N C A N A E V A L U A S I:
F. PELAKSANAAN FISIOTERAPI:
1. Hari: Jumat, 1 Desember 2023
6 6
a) RICE
Persiapan alat :
Persiapkan dua buah icing dan sebuah handuk.
Persiapan pasien :
Posisikan pasien supine lying, pastikan area yang akan diberi es tidak tertutup oleh
pakaian pasien.
Pelaksanaan terapi :
Letakkan dua buah es di lutut anterior 1 dan di quadriceps 1. Balutkan sebuah handuk
untuk merekatkan kedua es tersebut lalu tunggu selama 5 menit. Apabila sudah segera
angkat es dan bersihkan kembali bagian tubuh pasien yang basah terkena es.
b) Ultrasound
Persiapan alat :
Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik, memastikan apakah semua tombol dalam
posisi off atau on. Kabel-kabel tidak boleh kontak dengan lantai, pasien atau
bersilangan satu sama lain. Hubungkan alat ke sumber arus dan selanjutnya
menyiapkan alat ultrasound dan media penghantar gelombang berupa gel.
Persiapan pasien :
Posisikan pasien supine lying dengan lutut ditekuk, lalu oleskan gel pada area yang
akan diterapi.
Pelaksanaan terapi :
Pastikan area yang akan di US sudah terolesi gel dengan merata, lalu atur intensitas,
arus dan waktu. Setelah semua teratur lalu tekan tombol mulai. Setelah tindakan terapi
matikan alat, angkat transduser dari tubuh pasien dan bersihkan area yang telah diterapi
dan merapikan alat dengan mengembalikan ke posisi semula.
c) TENS
Persiapan alat :
Pastikan alat dapat berfungsi dengan baik, memastikan apakah semua tombol dalam
posisi off atau on. Hubungkan alat dengan sumber arus lalu tekan tombol on jika
alat belum hidup. Pasang elektroda di area yang akan diterapi.
Persiapan pasien :
Pasien tidur supine lying (posisi senyaman pasien) area yang akan diterapi terbebas
dari pakaian.
Pelaksanaan terapi :
Pilih jenis TENS yang akan diberikan, dalam kasus ini menggunakan TENS Burst
dengan tujuan untuk menstimulasi otot dan saraf. Setelah itu atur waktu menjadi 15
menit, dan klik start. Lalu berikan intensitas sesuai dengan toleransi pasien.
d) Exercise
1) Quadricep set
7 7
2) Hamstring set
3) SLR
8 8
dengan tujuan untuk menstimulasi otot dan saraf. Setelah itu atur waktu menjadi 15
menit, dan klik start. Lalu berikan intensitas sesuai dengan toleransi pasien.
d) Exercise
1) Quadricep set
2) Hamstring set
3) SLR
G. E V A L U A S I:
a) Nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS)
Nyeri T1 T2
Nyeri diam 2 0
Nyeri tekan 3 1
Nyeri gerak 5 4
9 9
PEMBIMBING
Pemeriksaan
MRI
Rupture ACL
(robekan total)
Rekonstruksi
ACL
Pasca operasi
Berkurangnya
proprioseftif
Inflamasi
(incisi/knee dalam) Thightness m.
Weakness m. quadriceps Nyeri
Hamstring
Kontrol motorik
dan stabilisasi
Oedema gerak sendi
TENS, USD
Exercise :
Quad set
Hams set
Keterbatasan
RICE SLR
LGS
Menghilangkan
nyeri
Penurunaan Mobilisasi
inflamasi sendi
Meningkatkan
kekuatan otot
Mobilisasi
patella
Menambah LGS
Meningkatkan
kemampuan
fungsional
10 10