Anda di halaman 1dari 5

1.

PROSES ASUHAN FISIOTERAPI


ASSESSMENT
Pasien bernama I Putu Raditya usia 29 tahun , pasien seorang atlet lompat jauh,
pasien datang ke fisioterapi X karena pasien mengalami nyeri dibagian belakang kaki
dan di atas tumit setelah olahraga, pasien mengalami nyeri pada saat di gerakan
untuk menapak atau berjalan dan pasien merasakan kekakuan, terutama di pagi hari,
yang biasanya membaik dengan aktivitas ringan. pasien diagnosa medis Tendinitis
Achilles Dextra.
I. Identitas pasien
• Nama : I putu raditya
• Umur : 29 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Hindu
• Pekerjaan : atlet lompat jauh
• Alamat : Denpasar
• Hobi : bermain sepak bola
• Tanggal MRS : Jumat, 10 Mei 2019
• Tanggal pemeriksaan : Minggu, 12 Mei 2019
• Diagnose : tendinitis Achilles

II. Pemeriksaan Subjektif


a. Keluhan Utama

Keluhan utama pada pasien :

1. Keluhan utama pasien mengeluh nyeri gerak di


bagian kaki dan atas tumit
2. keterbatasan berjalan menapak.

b. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Pada tanggal 12 desember, pasien mengalami cedera kaki ketika


olahraga, dan pada saat itu pasien berolahraga terlalu berlebihan
dan tidak mengikuti aturan yang ada. Setelah olahraga selesai, pasien
kemudian merasa nyeri gerak di bagian kaki dan atas tumit, dan
keterbatasan berjalan menapak. Setelah mengalami hal tersebut
pasien langsung ke fisioterapi X
c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) dan Pengobatan
Tidak ada

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Hipertensi

e. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal bersama keluarga dan sebagai atlet nasional.


Aktivitas di waktu senggang pasien biasanya bermain futsal
bersama teman temannya.

III. Pemeriksaan Objektif


a. Vital Sign
BP : 120/60 mmHg
HR : 70 x/Min
RR : 18 x/Min
Suhu : 360Celcius
TB : 175 cm
BB : 65 kg
Kesadaran : Compos Mentis (Kooperatif)

b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Statis keadaan umum pasien baik, pasien terlihat
menahan sakit, tidak ditemukan adanya
bengkak pada ankle kanan.
Inspeksi Dinamis Pasien belum mampu jalan menapak secara
maksimal, pasien jalan tanpa menggunakan
alat bantu.
Palpasi Adanya Pembengkakan ringan atau benjolan
pada tendon Achille

Perkusi Tidak dilakukan


Auskultasi Tidak dilakukan

Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


Pemeriksaan Hasil
Aktif Pasien mampu melakukan gerak aktif namun tidak
full ROM
Pasif Pada kasus ini gerak pasif yang dilakukan terapis
pada pasien dapat dilakukan dengan LGS penuh
Isometric Pasien dapat melawan tahanan minimal yang
diberikan oleh terapis

Pengukuran
Pengukuran Alat Ukur Hasil
LGS Goniometer • Ankle Dekstra
Gerak aktif
- S : 10˚-0˚-40˚ (dorsifleski-
plantarfleksi)
- F : 10˚-0˚-30˚ (inversion-
eversion)
Gerak pasif
- S : 20˚-0˚-50˚ (dorsifleksi-
plantarfleksi)
- F : 20˚-0˚-40˚ (inverisn-
eversion)
Nyeri VAS - Nyeri diam : 3
- Nyeri gerak : 7
- Nyeri tekan : 8

DIAGNOSIS
I. Impairment
- Nyeri gerak di bagian kaki dan atas tumit
- Adanya keterbatasan ROM

II. Activity Limitation

Adanya gangguan ADL, seperti berjelan,dll

III. Participation of Restriction

Pasien belum dapat kembali beraktivitas dan melakukan program latihan.

DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Pasien di diagnose mengalami dendinitis achilles

PLANNING
I. Jangka Pendek

- Mengurangi nyeri gerak


- Meningkatkan LGS

II. Jangka Panjang

• Meningkatkan aktivitas fisik dan kemampuan fungsional secara


mandiri
• Dapat kembali beraktivitas sehari-hari seperti biasa
TEST KHUSUS
1) Thompson Test
Goals : test ini ditujukan untuk mengidentifikasi adanya tendon achilles rupture.
Prosedur test :
- Posisi pasien tengkurap. Posisi terapis berdiri di samping tungkai pasien yang
akan di test.
- Posisikan kaki pasien terjuntai dengan bebas di luar tepi bed
- Untuk menilai integritas dari tendon achilles, tekan calf muscle beberapa kali.
Lalu amati plantar fleksi pada ankle.
Interpretation
- Test positif jika plantar fleksi tidak ada saat calf muscle ditekan
- Indikasi ruptur pada tendon achilles

INTERVENSI
1. RICE
2. Static Contraction
3. Cross Fiber Massage
4. Ultrasound
5. TENS
6. Stretching
7. Strengthening
8. ROM

Anda mungkin juga menyukai