Anda di halaman 1dari 30

PENATALAKSAAN FISIOTERAPI

PADA KASUS CERVICAL ROOT


SYNDROME

PUTU ARY SARASDIANTHI


01

INTRODUCTION
CERVICAL ROOT SYNDROME

Cervical Root Syndrome merupakan kondisi neurologis yang sering


ditemui dan paling sering disebabkan oleh penekanan akar saraf
cervical. Ini biasanya muncul dengan nyeri leher dan lengan dan
kadang-kadang kehilangan sensorik atau hilangnya fungsi motorik
pada distribusi akar saraf yang terkena. Prevalensi kejadian 83,2
per 100.000 orang, dengan perentase 46% laki-laki dan 54%
wanita), dengan dan kejadian terparah pada dekade kelima.
Sebuah studi di AS baru-baru ini menemukan insiden 1,79 per
1.000 orang/tahun.
ANATOMI
ETIOLOGI
● Radikulopati : penjempitan saraf pada leher
● Hernia nucleus pulposus (HNP) : kelainan di dalam discus intervertebralis yang dikarenakan
adanya tanda-tanda kompresi akar saraf
● Spondylosis cervicalis: akibat proses degenerasi dan sesudah terbentuknya osteopyt kerusakan
softisus disekitar sendi vertebra, juga berperan dan berakibat ankylosis, tetapi juga dapat terjadi
karena menyempitnya terusan spinal dan mengenai dan di foramen inteructebia, jalur saraf dan
artei vertebra tertekan.
● Kesalahan postural: kebiasaan seseorang menggerakan leher secara spontan dan penggunaan
bantal yang terlalu tinggi saat tidur dan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan nyeri.
RISK FACTOR

Cervical root
syndrome

Pekerjaan berulang
dan pada posisi flexi Cedera bahu atau leher
Menyetir
neck dalam waktu sebelumnya
yang lama
PATOFISIOLOGI

 Diskus intervertebralis mengalami perubahan struktur anatomi, dimana terjadi pengurangan


kadar air di dalam nucleus pulposus, yang disebabkan salah satunya karena proses degenerasi.
Pada proses ini diskus akan mengalami penipisan, jarak antar vertebra menjadi tipis sehingga
vertebra menjadi semakin dekat dan ruang antar diskus menjadi sempit, selanjutnya anulus
fibrosus mengalami penekanan dan menonjol keluar. (Ropper, 2005).
 Saraf yang mengalami penekanan mulanya akan membengkok, saraf akan terikat pada dinding
foramina intervertebralis, sehingga mengganggu peredaran darah. Saraf yang mengalami
penekanaan akan mengalami peningkatan kepekaan saraf dan terjadi perubahan fisiologis.
Penekanan saraf akan mengalami nyeri bila terjadi penekanan pada dorsal rootganglion,
penyebaran nyeri sesuai dengan dermatom saraf tersebut (Jhon, 2007).
TANDA DAN GEJALA
Nyeri atau kebas yang
Nyeri Leher Otot leher kaku
menjalar sampai tangan

Bentuk leher
abnormal
STATUS KLINIS
Tanggal Pembuatan Laporan : 20 Januari 2023
Kondisi / Kasus : Cervical Root Syndrome

Medika Mentosa;
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Jenis Dosis
Nama : Ny. T.A
Tanggal Lahir : 14 Juni 1977 Gabapetin 100mg 2x sehari
Umur : 45 tahun Racikan (Meloxicam 15 mg, 2x sehari
Jenis Kelamin : Perempuan Methylpretisolen 16 mg,
Agama : Islam Diazepam 2 mg)

Pekerjaan : Penjahit Pabrik Haloperidol 0,5 mg 2x sehari


Alamat : Sidoarjo Omeprazole 20 mg 2x sehari

Clonazepam 2mg 1x sehari ½ tablet


DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT
Diagnosis Medis : Cervical Root Disorders RUJUKAN DARI DOKTER
Dari dokter spesialis neurologi merujuk ke rehab medik,
CATATAN KLINIS akibat adanya kekakuan dileher otot praracervical dan nyeri
menjalar sampai kedua tangan.
Hasil Lab; (tidak dilakukan pemeriksaan lab)
FOTO
ROTGEN

Kesan:
- Flat cervical curve
- Osteofit pada prosesus uncocervicalis 6-7
bilateral
- Penyempitan foramen intervertebralis
bilateral
- Spondosis Cervical 6-7 bilateral
SEGI FISIOTERAPI

• KELUHAN UTAMA
Pemeriksaan Subyektif Nyeri di bagian leher dan menjalar sampai di kedua tangan

• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada Awal tahun 2022 px mulai merasa berat dan nyeri pada leher,
sampai akhir bulan januari px merasakan tidak nyaman pada bagian
lengan kanan, disertai kekakuan dileher sehinga pada saat gerakan
menoleh terasa nyeri dan kaku. Pada akhir bulan januari px
melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis saraf di RSUD Sidoarjo,
dan di berikan resep obat dan vitamin saraf. Setiap hari minum obat
dari dokter dan pada awal bulan februari px di rujuk dari dokter
saraf ke dokter rehab dan melakukan treatment fisioterapi 3x
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
-
 
RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
-
 
RIWAYAT PENGOBATAN
Rutin mengkonsumsi obat dari dokter spesialis saraf
 
HARAPAN PASIEN DAN KELUARGA
Ingin bisa beraktifitas dangen normal dan bebas nyeri
toolkit
PEMERIKSAAN

INSPEKSI (STATIS & DINAMIS)


TANDA-TANDA VITAL - Statis : Tampak depan protraksi pada bahu dextra
Tekanan Darah : 110 / 80 mmhg
sinistra, tampak samping ada forward head posture, dari
Denyut Nadi : 76
belakang tampak wringing scapula sinintra,
Pernapasan : 18 - Dinamis: Tampak keterbatasan gerak saat mengangkat
Temperatur : 37
tangan dan nyeri saat mengangkat
Tinggi Badan : 155
Berat Badan : 63 PALPASI
- Spasme otot upper trapezius
PEMERIKSAAN GERAK DASAR
Neck  Aktif Pasif

Flexi Tidak mampu full rom / nyeri Tidak full rom

Ekstensi Tidak mampu full rom / nyeri Tidak Full rom

Lat. Flexi Dx Tidak mampu full rom / nyeri Tidak full rom

Lat. Flexi Sin Tidak mampu full rom / nyeri Tidak full rom

Rotasi Dx Tidak mampu full rom / nyeri Tidak full rom

Rotasi Sin Tidak mampu full rom / nyeri  Tidak full rom
PEMERIKSAAN SPESIFIK
ROM Shoulder
Neck S : 50° - 0° - 150°
F : 25° - 0° - 25° F : 30° - 0° - 110°
Sensori
S : 35° - 0° - 30° T : 30° - 0° - 90°
- Tajam dan tumpul + C6 C7
R : 40° - 0° - 40° R : 60° - 0° - 30°

Special Test
- Spurling Test +

VAS
Nyeri Diam 3
Nyeri Tekan 8
Nyeri Gerak 8

 
Click icon to add picture
Ha : cervical Patoligi serius / Red Flag
Ganti hipotesis
root syndrome ?

TDK TDK

Tes gerak aktif : Nyeri dan


Nyeri pada
Nyeri pada saat fleksi Adanya spasme gerak terbatas
dan kaku pada
YA dan ekstensi pada leher YA otot trapezius YA Tes gerak pasif : Nyeri dan
leher
gerak terbatas

YA

Intervensi &
Impairment
Edukasi • Nyeri
o US Joint Play Movement Foto
• Spasme otot Cervical Root Rotgen
o Traksi Cervical Spurling test (+)
trapezius Syndrome
o Muscle Reliase • Keterbatasan
o Rom Exercise LGS

Meningkatkan
Kemampuan Fungsional
Algoritma
px
DIAGNOSA FISIOTERAPI

Body Function Body structure

● Nyeri menjalar sampai lengan bilateral ● Penekanan pada akarsaraf C6-7 (s199)
(b280) ● Muscle Spasme (s7709)
● Perubahan sensorik bilateral (b270)
● Perubahan reflek (b750)

Activity Participation
● Nyeri yang mengganggu pekerjaan (d859)
● Kesulitan saat mengendarai motor dan sepeda
(d489)
● Kesulitan ber-pakaian (d540)
● Kesusahan saat bersalaman (d999)
DIAGNOSA FISIOTERAPI

FUCTIONAL LIMITATION DISABILITY


IMPAIRMENT
Kesulitan dalam
 Adanya Nyeri Kesulitan berkendara
 Adanya keterbatasan LGS
berpakaian dan tidak
mampu duduk dan menggunakan motor dan
 Adanya Spasme Otot trapezius
nyeri yang menganggu
berdiri lama
pekerjaan.
PROGRAM FISIOTERAPI
Tujuan Jangka Pendek : mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot trapezius dan
meningkatkan LGS.

Tujuan Jangka Panjang : mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan


fungsional pasien, sehingga bisa menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan

Terknologi Intervensi Fisioterapi


Ultra Sound : bertujuan untuk mengurangi spasme otot trapezius dan nyeri
Traksi Cervical : bertujuan untuk mengurangi nyeri
Rom Exercise : bertujuan untuk meningkatkan ruang lingkup sendi
Muscle release : mengurangi spasme otot trapezius
RENCANA
EVALUASI PROGNOSIS

Tindakan/intervensi fisioterapi berfungsi untuk

1. Evaluasi Nyeri dengan VAS mengurangi gejala keparahan atau mempertahankan


serta meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional
2. Evaluasi Lingkup Gerak sendi
sesuai dengan toleransi/kondisi pasien. Pasien
dengan pita ukur / medline
dengan nama NY. TA yang berusia 54 tahun dengan
Cervical Root Syndrome memiliki prognosis yang baik
pada hidup, aktivitas fungsional, kosmetik, dan
kesembuhannya.
PELAKSAAN FISIOTERAPI

CERVICAL TRACTION
ULTRASOUND

Area : paracervical
10 kg
Frekwensi : 3 mhz
Hold 5 detik
Intensitas : 1.8 w/cm
Release 4 detik
Type : Continue

Time 5 menit Time 10 menit


• Muscle Release
Tujuan memberikan memberikan muscle release yaitu untuk merileksasikan
dan mengurangi spasme dan kekakuan pada ketegangan otot dan
melancarkan aliran darah.
Pelaksanaan : Terapis melakukan muscle release dengan metode friction pada
otot trapezius

• Latihan ROM
Tujuan untuk meningkatkan Ruang Lingkup Sendi, menstimulus untuk
integritas jaringan tulang dan sendi. Active ROM Exercise
Pelaksanaan : Terapis meminta pasien untuk menggerakkan leher sesuai
dengan bidang gerak, setiap gerakan 10 kali repetisi, sebanyak 3 set

23
EVALUASI
Pertemuan pertama

• Diam 3 Berkurangnya
• Tekan 6 ROM spasme otot
• Gerak 6 trapezius

Tidak ada peningkatan


rom yg significant SPASME
NYERI OTOT
Pertemuan kedua

ROM Neck Shoulder


F : 26° - 0° - 27° S : 50° - 0° - 155°
S : 35° - 0° - 30° F : 30° - 0° - 110°
R : 40° - 0° - 40° T : 30° - 0° - 90°
R : 60° - 0° - 30°
VAS
Nyeri Diam 3
Nyeri Tekan 5
Nyeri Gerak 5

 
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

● HOME PROGRAM
Chintak : untuk mengurangi kekakuan pada leher
Rom exercise : untuk meningkatkan lgs

• Hasil Terapi Akhir


● Edukasi Setelah melakukan terapi sebanyak 2x pasien Ny. TA
Menganjurkan pasien untuk pada saat duduk atau berdiri umur 54 tahun dengan diagnosa Cervical Root
lama menggunakan boneka bantal leher yang nyaman dan Syndrome dengan modalitas fisioterapi berupa
pada saat tidur dianjurkan untuk tidak menggunakan muscle release, Latihan ROM, ultra sound, traksi
bantal pada leher. cervical didapatkan hasil yang cukup baik dimana
berkurangnya rasa nyeri yang di rasakan,
bertambahkan lingkup gerak sendi (LGS) yang
awalnya ada keterbatasan dikarenakan adanya nyeri
dan spasme pda otot berkurang serta sudah dapat
menjalankan aktivitas fungsional kembali walaupun
belum sepenuhnya. 26
Jurnal yang digunakan
Jurnal yang digunakan
Jurnal Pembanding
THANKYOU..

Anda mungkin juga menyukai