Anda di halaman 1dari 20

CASE REPORT SESSION

Manajemen Konsevatif Low Back pain

Oleh:
Lily Sabet, S.Ked
G1A219089

Pembimbing:
Dr. dr. Charles A Simajuntak, Sp.OT.M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN/SMF BEDAH RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Low Back Pain
masalah kesehatan yang paling sering ditemukan dan dapat
menggangu performa kerja seseorang serta menurunkan
kesejahteraan atau kenyamanan individu itu sendiri.

Penyebab Low Back Pain


Pendahuluan Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial, sehingga Dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti serta analisis perasaan
nyeri yang seksama dapat didiagnosis dengan tepat sedini mungkin

Terapi konservatif
meredakan rasa nyeri yang dialami penderita, memberikan dukungan
psikologis, dan membuat pasien mengerti perjalanan penyakitnya,
untuk menguatkan otot yang lemah, meningkatkan fungsi dan
rehabilitasi bagi penderita
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Pembagian
1. Anterior
korpus vertebrae, diskus intervertebralis, dan ditopang oleh ligamentum
logitudinale anterior dan posterior
2. Posterior
pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus transverses dan
spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna
vertebrae

Pengelompokan

• 7 vertebrae cervicalis
• 12 vertebrae thoracalis
• 5 vertebrae lumbalis
• 5 vertebrae sacralis
• 4 vertebrae koksigialis
Anatomi dan Fisiologi

LIGAMENT

• Ligament logitudinal anterior


• Ligament longitudinal posterior
• Ligament flafum
• Ligament supraspinosus-interspinosus, ligament intertransversal

PERSARAFAN

Sendi-sendi di antara korpora vertebra dipersarafi oleh ramus meningei


kecil setiap nervus spinalis. Sendi-sendi di antara prosesus artikularis
dipersarafi oleh cabang-cabang dari ramus posterior nervus spinalis
Low Back Pain

DEFENISI
Nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya yang terasa daerah
lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai
LOW BACK dan kaki.
PAIN
KLASIFIKASI
• LBP akut (<12 minggu)

ETIOLOGI • LBP kronik (6 bulan)

1. Faktor mekanik
2. Faktor non mekanik EPIDEMIOLOGI

3. Faktor neurogenik Prevalensi sepanjang hidup atau lifetime pada populasi dewasa didapatkan

4. Faktor penyebab lain sekitar 70% dan prevalensi dalam 1 tahun berkisar antara 15%-45% dengan
puncak prevalensi pada usia 35 sampai 55 tahun.
Low Back Pain
FAKTOR RISIKO

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Life style

PATOFISOLOGI

Mengangkat beban berat pada posisi membungkuk menyamping menyebabkan


otot tidak mampu mempertahankan posisi tulang belakang thorakal dan lumbal,
sehingga pada saat facet joint lepas dan disertai tarikan dari samping, terjadi
gesekan pada kedua permukaan facet joint menyebabkan ketegangan otot di
daerah tersebut yang akhirnya menimbulkan keterbatasan gesekan pada tulang
belakang. Obesitas, masalah postur, masalah struktur, dan perengangan
berlebihan pendukung tulang dapat berakibat nyeri punggung
Low Back Pain
DIAGNOSIS

Anamnesis

a. Nyeri pinggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri:


1. Nyeri pinggang lokal
2. Iritasi pada radiks
3. Nyeri rujukan somatis
4. Nyeri rujukan viserosomatis
5. Nyeri karena iskemia
6. Nyeri psikogen
b. Gejala LBP yang sudah lama dan intermitten
c. Gerakan-gerakan yang menyebabkan bertambah nyeri

Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi
b. palpasi
Low Back Pain
Pemeriksaan Motoris

1. Harus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua sisi


untuk menemukan abnormalitas motoris.
2. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
• Berjalan dengan menggunakan tumit.
• Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.
• Jongkok dan gerakan bertahan (seperti mendorong tembok)

Pemeriksaan Sensoris

1. Pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena


membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang
keliru
2. Nyeri dalam otot.
3. Rasa gerak.
Low Back Pain
Refleks

1. Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan


Patella, respon dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui
lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal.
2. Spesial Test
A. Tes Lasegue
Mengangkat tungkai dalam keadaan ekstensi. Positif bila pasien
tidak dapat mengangkat tungkai kurang dari 60° dan nyeri
sepanjang nervus ischiadicus

B. Tes Bragard
Caranya sama seperti tes laseque dengan ditambah dorsofleksi
kaki. Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini maka
nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai
dari pantat sampai ujung kaki.
Low Back Pain
Refleks

2. Spesial Test
C. Tes Sicard
Sama seperti tes laseque namun ditambah dorsofleksi dari ibu jari
kaki. Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini maka
nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai
dari pantat sampai ujung kaki.

D. Tes Patrick
Pada tes ini Pasien berbaring, tumit dari salah satu kaki diletakkan
pada sendi lutut tungkai yang lain. Setelah ini dilakukan
penekanan pada sendi lutut hingga terjadi rotasi keluar. Bila timbul
rasa nyeri, maka hal ini berarti ada suatu sebab yang non
neurologik misalnya coxitis.
Low Back Pain
Refleks

2. Spesial Test
C. Tes Kontra Patrick
Tes kontra patrick dilakukan saat pasien tidur terlentang, sama halnya
dengan melakukan tes patrick akan tetapi kaki di rotasi kedalam (internal).
Tangan pemeriksa memegang pergelangan kaki dan bagian lateral dari lutut.
Setelah itu lakukan penekanan pada sendi lutut ke rotasi dalam. Apabila nyeri
timbul (+) menunjukkan sumber nyeri di sacroiliaka.

D. Tes Valsava
Pasien disuruh menutup mulut dan hidung kemudian meniup sekuat-kuatnya.
Hasil positif pada hernia nukleus pulposus (HNP).
Low Back Pain
Pemeriksaan Penunjang

1.Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED), kadar Hb, jumlah leukosit dengan
hitung jenis, dan fungsi ginjal
2. Pungsi Lumbal (LP)
LP akan normal pada fase permulaan prolaps diskus, namun belakangan akan terjadi transudasi dari low molecular weight
albumin sehingga terlihat albumin yang sedikit meninggi sampai dua kali level normal
3. Pemeriksaan Radiologis
a. Foto Rontgen
b. CT scan
c. Mielografi
d. CT Mielografi
e. MRI
Low Back Pain
MANAJEMEN KONSERVATIF

Tujuan: Meredakan rasa nyeri yang dialami penderita, memberikan dukungan psikologis, dan
membuat pasien mengerti perjalanan penyakitnya, untuk menguatkan otot yang lemah,
meningkatkan fungsi dan rehabilitasi bagi penderita

Farmakologi

Terapi farmakologi merupakan terapi yang paling sering diberikan pada LBP.
1. Analgetik dan OAINS
Mengurangi nyeri inflamasi sehingga mempercepat kesembuhan dan bermnafaat untuk LBP akut.
Contoh: Analgetik (Paracetamol), OAINS (sodium diklofenak, etodolak, ibubrofen, dexketropfen,
dan celexocib)

2. Muscle relaxant
Bermanfaat untuk LBP akut terutama bila penyebab LBP adalah spasme otot. Contoh: eperison,
tisanidin, karisoprodol, diazepam, siklobensaprin
Low Back Pain
Farmakologi

3. Opioid
Obat ini cukup efektif untuk mengurangi nyeri, tetapi seringkali menimbulkan efek samping mual dan
mengantuk disamping pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan toleransi dan ketergantungan
obat. Disarankan pemakaiannya hanya pada kasus LBP yang berat.

4. Analgesic adjuvant
Pada nyeri campuran dapat dipertimbangkan pemberian analgesik adjuvan, seperti : antikonvulsan
(pregabalin, gabapentin, karbamasepin, okskarbasepin, fenitoin), antidepresan (amitriptilin,
duloksetin, venlafaksin), penyekat alfa (klonidin, prasosin).
Low Back Pain
Non Farmakologi

1. Terapi secara psikologis


Meyakinkan pada penderita bahwa ia tidak mengalami hal ini sendirian dan bahwa keluhan LBP pada
90% kasus akan sembuh dalam waktu enam bulan

2. Bed rest
Lamanya tergantung kasus, sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 3 hari dan diusahakan untuk kembali
ke aktivitas normal secepat mungkin, karena tirah baring yang lama bisa menimbulkan kelemahan otot
dan demineralisasi tulang

3. Aparatus ortopedi
Menyarankan penderita untuk menggunakan korset beberapa waktu setelah menjalani masa bed rest
Low Back Pain
Non Farmakologi

4. Terapi fisik
Terapi fisik yang disarankan untuk penderita LBP adalah latihan fisik punggung dan abdomen.
Pemanasan local pada region punggung bawah dapat meredakan nyeri punggung bawah pada
serangan akut

5. Manipulasi spinal
Tindakan ini sebaiknya hanya dilakukan oleh ahli yang terlatih. Pada tindakan manipulasi spinal
dilakukan peregangan pada sendi faset posterior pada kasus instabilitas dan hiperekstensi segmental

6. Chemonucleolysis
Tindakan ini dilakukan dengan injeksi chemopapain transkutan pada intradiskus. Chemopapain
mencerna polipeptida dari molekul proteglikan nukleous pulposus sehingga kemudian terjadi hidrolisis
dan pengkerutan dari nucleus. Hal ini akan mengurangi tekanan dari diskus yang mengalami prostrusi
dan akan meredakan nyeri.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat menyerupai
nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
sering ditemukan.
2. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya LBP seperi faktor mekanik, faktor
non mekanik, faktor neurologis, dan penyebab lainnya.
3. Diagnosis sebagian besar dapat ditegakan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
4. Penatalaksanaan LBP secara konservatif pada prinsipnya adalah farmokologi dan non
farmakologi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai