Oleh:
Lily Sabet, S.Ked
G1A219089
Pembimbing:
Dr. dr. Charles A Simajuntak, Sp.OT.M.Kes
Terapi konservatif
meredakan rasa nyeri yang dialami penderita, memberikan dukungan
psikologis, dan membuat pasien mengerti perjalanan penyakitnya,
untuk menguatkan otot yang lemah, meningkatkan fungsi dan
rehabilitasi bagi penderita
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Pembagian
1. Anterior
korpus vertebrae, diskus intervertebralis, dan ditopang oleh ligamentum
logitudinale anterior dan posterior
2. Posterior
pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus transverses dan
spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna
vertebrae
Pengelompokan
• 7 vertebrae cervicalis
• 12 vertebrae thoracalis
• 5 vertebrae lumbalis
• 5 vertebrae sacralis
• 4 vertebrae koksigialis
Anatomi dan Fisiologi
LIGAMENT
PERSARAFAN
DEFENISI
Nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya yang terasa daerah
lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai
LOW BACK dan kaki.
PAIN
KLASIFIKASI
• LBP akut (<12 minggu)
1. Faktor mekanik
2. Faktor non mekanik EPIDEMIOLOGI
3. Faktor neurogenik Prevalensi sepanjang hidup atau lifetime pada populasi dewasa didapatkan
4. Faktor penyebab lain sekitar 70% dan prevalensi dalam 1 tahun berkisar antara 15%-45% dengan
puncak prevalensi pada usia 35 sampai 55 tahun.
Low Back Pain
FAKTOR RISIKO
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Life style
PATOFISOLOGI
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. palpasi
Low Back Pain
Pemeriksaan Motoris
Pemeriksaan Sensoris
B. Tes Bragard
Caranya sama seperti tes laseque dengan ditambah dorsofleksi
kaki. Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini maka
nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai
dari pantat sampai ujung kaki.
Low Back Pain
Refleks
2. Spesial Test
C. Tes Sicard
Sama seperti tes laseque namun ditambah dorsofleksi dari ibu jari
kaki. Bila nyeri punggung dikarenakan iritasi pada saraf ini maka
nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai
dari pantat sampai ujung kaki.
D. Tes Patrick
Pada tes ini Pasien berbaring, tumit dari salah satu kaki diletakkan
pada sendi lutut tungkai yang lain. Setelah ini dilakukan
penekanan pada sendi lutut hingga terjadi rotasi keluar. Bila timbul
rasa nyeri, maka hal ini berarti ada suatu sebab yang non
neurologik misalnya coxitis.
Low Back Pain
Refleks
2. Spesial Test
C. Tes Kontra Patrick
Tes kontra patrick dilakukan saat pasien tidur terlentang, sama halnya
dengan melakukan tes patrick akan tetapi kaki di rotasi kedalam (internal).
Tangan pemeriksa memegang pergelangan kaki dan bagian lateral dari lutut.
Setelah itu lakukan penekanan pada sendi lutut ke rotasi dalam. Apabila nyeri
timbul (+) menunjukkan sumber nyeri di sacroiliaka.
D. Tes Valsava
Pasien disuruh menutup mulut dan hidung kemudian meniup sekuat-kuatnya.
Hasil positif pada hernia nukleus pulposus (HNP).
Low Back Pain
Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED), kadar Hb, jumlah leukosit dengan
hitung jenis, dan fungsi ginjal
2. Pungsi Lumbal (LP)
LP akan normal pada fase permulaan prolaps diskus, namun belakangan akan terjadi transudasi dari low molecular weight
albumin sehingga terlihat albumin yang sedikit meninggi sampai dua kali level normal
3. Pemeriksaan Radiologis
a. Foto Rontgen
b. CT scan
c. Mielografi
d. CT Mielografi
e. MRI
Low Back Pain
MANAJEMEN KONSERVATIF
Tujuan: Meredakan rasa nyeri yang dialami penderita, memberikan dukungan psikologis, dan
membuat pasien mengerti perjalanan penyakitnya, untuk menguatkan otot yang lemah,
meningkatkan fungsi dan rehabilitasi bagi penderita
Farmakologi
Terapi farmakologi merupakan terapi yang paling sering diberikan pada LBP.
1. Analgetik dan OAINS
Mengurangi nyeri inflamasi sehingga mempercepat kesembuhan dan bermnafaat untuk LBP akut.
Contoh: Analgetik (Paracetamol), OAINS (sodium diklofenak, etodolak, ibubrofen, dexketropfen,
dan celexocib)
2. Muscle relaxant
Bermanfaat untuk LBP akut terutama bila penyebab LBP adalah spasme otot. Contoh: eperison,
tisanidin, karisoprodol, diazepam, siklobensaprin
Low Back Pain
Farmakologi
3. Opioid
Obat ini cukup efektif untuk mengurangi nyeri, tetapi seringkali menimbulkan efek samping mual dan
mengantuk disamping pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan toleransi dan ketergantungan
obat. Disarankan pemakaiannya hanya pada kasus LBP yang berat.
4. Analgesic adjuvant
Pada nyeri campuran dapat dipertimbangkan pemberian analgesik adjuvan, seperti : antikonvulsan
(pregabalin, gabapentin, karbamasepin, okskarbasepin, fenitoin), antidepresan (amitriptilin,
duloksetin, venlafaksin), penyekat alfa (klonidin, prasosin).
Low Back Pain
Non Farmakologi
2. Bed rest
Lamanya tergantung kasus, sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 3 hari dan diusahakan untuk kembali
ke aktivitas normal secepat mungkin, karena tirah baring yang lama bisa menimbulkan kelemahan otot
dan demineralisasi tulang
3. Aparatus ortopedi
Menyarankan penderita untuk menggunakan korset beberapa waktu setelah menjalani masa bed rest
Low Back Pain
Non Farmakologi
4. Terapi fisik
Terapi fisik yang disarankan untuk penderita LBP adalah latihan fisik punggung dan abdomen.
Pemanasan local pada region punggung bawah dapat meredakan nyeri punggung bawah pada
serangan akut
5. Manipulasi spinal
Tindakan ini sebaiknya hanya dilakukan oleh ahli yang terlatih. Pada tindakan manipulasi spinal
dilakukan peregangan pada sendi faset posterior pada kasus instabilitas dan hiperekstensi segmental
6. Chemonucleolysis
Tindakan ini dilakukan dengan injeksi chemopapain transkutan pada intradiskus. Chemopapain
mencerna polipeptida dari molekul proteglikan nukleous pulposus sehingga kemudian terjadi hidrolisis
dan pengkerutan dari nucleus. Hal ini akan mengurangi tekanan dari diskus yang mengalami prostrusi
dan akan meredakan nyeri.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat menyerupai
nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
sering ditemukan.
2. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya LBP seperi faktor mekanik, faktor
non mekanik, faktor neurologis, dan penyebab lainnya.
3. Diagnosis sebagian besar dapat ditegakan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
4. Penatalaksanaan LBP secara konservatif pada prinsipnya adalah farmokologi dan non
farmakologi.
TERIMA KASIH