Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO I BLOK 3.2

KELAINAN SISTEM DIGESTIV

KELOMPOK IV

CYNDI NATALIA G1A115066


LUCIANA LORENZA G1A115067
REMO ALNOVRYANDA G1A115068
ANISA GAYATRI G1A115069
YESSICA DESTIANA G1A115070
MAZIDA HOSMISI G1A115071
FEZY ZIKRILLA G1A115072
VANESSA ARMELIA PUTRI G1A115073
MEIKA AMSI MUNTE G1A115074
ANNA HANIFA DEFRITA G1A115075

DOSEN PEMBIMBING :

dr. Amelia dwi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016

SKENARIO 2

Nn R, 25 tahun dibawa keluarga ke IGD rumah sakit dengan


keluhan utama nyeri perut hebat sejk lebih kurang 3 hari yang lalu. Nyeri
saat ini dirasakan diseluruh bagian perut sehingga perut terasa tegang.
Keluhan disertai panas tinggi dan mengigau. Seminggu sebelumnya Nn R
mengeluh rasa tidak ena didaerah epigastrik yang disertai badan meriang
dan tidak nafsu makan. Nn R juga hamper selalu memuntahkan makanan
yang dimakan lebih kurang 4 kali/hari . 3 hari yang lalu, Nn R mulai
mengeluh nyeri hebat diperut bagian kanan bawah. Siklus menstruasinya
teratur dan tidak mengeluh telat menstruasi.

Dokter IGD melakukan pemeriksaan fisik dan menduga nn R


mengalami gangguan pada saluran pencernaan dan merencanakan Nn R
untuk dilakukan pemeriksaan penunjang guna memastikan penyakitnya
sehingga Nn R dapat diberikan therapy yyang adekuat serta konseling
secara khusus agar terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.
KLARIFIKASI ISTILAH

 Mengigau : berbicara beberpa kata saat tidur


 Nyeri : tanda peradangan awal , terasa tidak nyaman / sakit
karena rangsangan ujung saraf.
 Panas tinggi: peningkatan suhu tubuh melebihi batas normal.
 Meriang : kompensasi tubuh untuk menurunkan suhu tubuh
 Menstruasi : rupturenya dinding ndometrium dari uterus
 Komplikasi : penyakit yang disertai penyakit lain / perburukan suatu
penyakit
 Muntah : mendorong /ekspulsi isi lambung keluar dari mulut
 Epigastrik : daerah perut yang berada diantara sternum.
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah makna klinis nyeri perut hebat ±3 hari yang lalu ?


2. Penyakit apa sajakah yang ditandai dengan nyeri perut hebat ?
3. Sebutkan dan jelaskan mekanisme nyeri perut dan jenis jenis nyeri
perut ?
4. Jelaskan apa yang menyebabkan perut terasa tegang ?
5. Sebutkan organ organ yang berada di Sembilan region abdomen ?
6. Jelaskan mekanisme panas tinggi dan mengigau ?
7. Apa makna klinis panas tinggi dan mengigau ?
8. Sebutkan penyebab mengigau ?
9. Jelaskan mekanisme mriang ?
10. Penyakit pa saja yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada
epigastrik ?
11. Mengapa dapat terjadi nyeri epigastrik , meriang ddan tidak nafsu
makan ?
12. Jelaskan mekanisme muntah ?
13. Apa makna klinis muntah 4 kali sehari ?
14. Jelaskan mekanisme perpindahan nyeri dari epigastrik sampai ke
perut bagian kanan bawah ?
15. Penyakit apa saja yang disebabkan nyeri perut kanan bawah ?
16. Apakah ada hubungan menstruasi dengan penyakit nn R ?
17. Sebutkan penegakan diagnosis penyakit nn r ?
18. Sebutkan diagnose banding dan diagnose defenitif dari penyakit nn R
?
19. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi pada organ yang terkait
penyakit nn R ?
20. Sebutkan dan jelaskan komplikasi nn R ?
21. Sebutkan dan jelaskan defenisi, klasifikasi , etiologi penyakt Nn R ?
22. Sebutkan dan jelaskan epidemiologi penyakit nn R ?
23. Sebutkan dan jelaskan pathogenesis dan patofisiologi penyakit nn R ?
24. Sebutkan dan jelaskan manifestasi klinis penyakit nn R ?
25. Bagaimana penatalaksanaan penyakit nn R ?
26. Bagaimanakah prognosis penyakit Nn R ?
27. Sebutkan langkah pencegahan dan bagaimana edukasi dari penyakit
Nn R ?
CURAH PENDAPAT

1. Adanya inflamasi / peradangan > edema > distensi organ >perforasi

2. Gastritis, tukak peptic, pankreatitis, apendisitis, infeksi panggul,


kehamilan diluar kandungan, peritonitis, aneurisma aorta abdominal
rupture. Kolstitis , krista ovarium , ca kolon.

3. Jenis nyeri :
 Nyeri setempat
 Nyeri menyebar
 Nyeri dalam dan dangkal
 Nyeri kolik dan terus menerus
Mekanismenya seperti tertusuk tusuk dan tumpul, : inflamasi ,
> timbul nyeri > edema > distensi organ > perforasi
Perforasi, transduksi, transmisi, modulasi, presepsi

4. Ada cairan dan gas pada organ sehingga perut tegang dan juga karna
adanya spasme otot sehingga tegang dn terjadi nyeri.

5. Hipokondrium dextra : hepar , vesika valea, fleksura hepatica,


Epigastrik : sebagian hepar, sebagian gaster
Hipokondrium sinistra : gaster, duodenum, spleen , fleksura
lienalis
Ubilikus : jejunum , ileum
Lumball dextra : colon ascending,
Lumbal sinistra : colon descenden
Iliacus dextra : ovarium, cecum, apendict,
Iliacus sinistra : ovarium , sigmoid, colon descenden.

6. Peningkatan suhu tubuh > demam infeksi (jamur , parasite) . adanya


zat pirogen mengirim rangsangan kehipotalamus sehingga
mensekresikan prostaglandin , dan suhu meningkat , kemudian timbul
beberap kompensasi tubuh untuk menurunkan demam seperti menggigil
dll.
Mengigau merupakan keadaan otak yng sadar namun ketika
mengirimkan rangsangan pada organ sekelilingnya, organ atau sistem
tersebut tidak ukup kuat untuk menggerakkkannya.

7. Merupakan kompensasi tubuh untuk membunuh bkteri yang ada


didalam tubuh

8. Factor genetic
Factor lingkungan
Factor psikologis
Factor rekam medis

9. Fase demm :
- Fase menggigil > vasokontriksi pembuluh darah , kontraksi otot
- Fasedemam > peningkatan suhu tubuh
- Fase kemerahan > vasodilatasi pembuluh darah

10. Ulkus peptikum, apendisitis (gejala awal ) pnkreatitis, ca pancreas.

11. Meriang > kkompensasi tubuh


Tidak nafsu makan > karena terjadi difungsi mukosa lambung sehingga
mempengaruhi pengaturan pusat nafsu makan, dan berperan juga IL 6.

12. Mekanisme Muntah, :


mual, retching, dan muntah ( rngsangan dari makanan yang pusat
pengaturannya di medulla oblongata mempengaruhi sistem sarf eferen
terjadilah muntah

13. Muntahnya sudah berbahaya > tubuh lemas > kemungkinan adanya
penyakit yang berbahaya.
14. Gejala awal dari suatu penyaki > menyebar keselurh organ > menuju
pada organ yang lebih spesifik.

15. Peritonitis, demam, dangue, kista ovarium, limfadenitis, sulfingitis,


gastroenteritis, ulkus sudah perforasi.

16. Bisa menyingkirkan diagnose banding yang berasal dari organ


reproduksi

17. Anamnesis, pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang,

18. Diagnosis banding : apendisitis, gastroenteristis, c kolon peritonitis


yang disebabkan apendisitis perforasi.

19. Anatomi : apendik lebrnya 0,3 mm, melekat dibawah sekum, ada
bagian yang menyebar dn menyempit, terletk pada titik mc burney,
dipersarafi oleh n vagus, dan vaskularisasinya oleh a mesenterka.
Fisiologi : apendik ini menghasilkan llendir 1-2 ml yng nantinya akan
dikeluarkan di lumen. Pada mukosa mengandung ig A yang berfungsi
untuk mencegah infeksi
Histologi : terdiri dari tunika mukosa, submukosa, muskularis dan
adventisia atau serosa.

20. Abses > perforasi > peritonitis


Infeksi Vesik urinary dan organ disekitar apendik
Obstruksi apendik

21. Defenisi : dalah radang apendiks karena telah terjadi perforasi


Klasifikasi : gangrenosa, perforate, akut, kronis, rekuren
Etiologi : adanya sumbatan, infeksi bakteri, tumor, infeksi
mukosa, makanan yang kurang serat.

22. Lebih tinggi pada Negara maju contohnya diamerika serikat. Anak anak
terjadi pada usia 6 sampai 10 tahun. Remaja dewasa terjadi pada usia
20-30 tahun. Perempuan dan laki laki sebanding. Pada lanjut usia,
meningkat.
ANALISIS MASALAH

1. Apakah makna klinis nyeri perut hebat ±3 hari yang lalu ?

Makna klinis dari nyeri perut hebat ± 3 hari yang lalu


menandakan adanya suatu kegawatan abdomen, bisa berupa
kegawatan bedah atau kegawatan non bedah. Kegawatan non
bedah antara lain pankreatitis akut, ileus paralitik, dan kolik
abdomen. Sedangkan, kegawatan yang disebabkan oleh bedah
antara lain peritonitis umum akibat suatu proses dari luar maupun
dalam abdomen. Proses dari luar misalnya karena suatu trauma,
sedangkan proses dari dalam misalnya karena appendisitis
perforasi.

2. Penyakit apa sajakah yang ditandai dengan nyeri perut hebat ?

Tabel 1. Lokasi Nyeri Abdomen dan Kemungkinan Penyakit


yang Terlibat1

Lokasi Nyeri Penyakit


Abdomen
Epigastrium Pankreatitis, ulkus peptikum,
kolesistitis, kanker pankreas,
hepatitis, obstruksi intestinal,
appendisitis (gejala awal), abses
subfrenikus, pneumonia, emboli
paru, infark miokard
Hipokondrium Kolesistitis, kolangitis, hepatitis,
dextra pankreatitis, abses subfrenikus,
pneumonia, emboli paru, nyeri
miokard
Hipokondrium Nyeri limpa karena limpoma,
sinistra infeksi virus, abses subfrenikus,
ulkus gaster, pneumonia, emboli
paru, nyeri miokard
Periumbilikalis Pankreatitis, kanker pankreas,
obstruksi intestinal, aneurisma aorta,
gejala awal appendisitis
Lumbal Batu ginjal, pielonefritis, abses
perinefrik, Ca kolon
Inguinal dan Penyakit di daerah kolon,
Suprapubik appendisitis pada inguinalis dextra,
penyakit divertikulosis pada
inguinal sinistra, salpingitis, sistitis,
kista ovarium, kehamilan ektopik

3. Sebutkan dan jelaskan mekanisme nyeri perut dan jenis jenis nyeri
perut ?

Nyeri abdomen dibagi menjadi nyeri abdomen akut dan nyeri


abdomen kronis.

1. Nyeri abdomen akut

Nyeri abdomen akut adalah nyeri yang datang secara


tiba-tiba yang menyebabkan kebanyakan orang untuk mencari
bantuan medis. Nyeri abdomen akut dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Nyeri visceral
Nyeri visceral ditransduksi pada sumbernya oleh ujung saraf
telanjang yang tidak memiliki struktur khusus seperti kapsul
yang ditemukan di ujung saraf somatik. Nyeri visceral terjadi
bila terdapat rangsangan pada organ atau strukur dalam rongga
perut, misalnya karena cidera atau radang. Peritoneum visceral
yang menyelimuti organ perut diprsarafi oleh sistem saraf
otonom dan tidak peka terhadap rabaan, atau pemotongan.
Dengan demikian sayatan atau pemotongan pada usus dapat
dilakukan tanpa terasa oleh pasien. Aan tetapi bila dilakukan
tarikan atau regangn organ atau terjadi kontraksi yang
berlebihan pada otot yang menyebabkan iskemia misalnya kolik
atau radang , seperti apendisitis kan timbul nyeri. Pasien yang
merasakan nyeri visceral biasanya tak dapat menunjukkan
secara tepat letak nyeri sehingga biasanya ia menggunakan
seluruh telapak tangan nya untuk menunjuk daerah yang nyeri.
Nyeri visceral kadang disebut nyeri sentral.

Berdasarkan studi neurofisiologis, ada 4 jenis saraf sensorik


visceral yang berbeda, yaitu:

1) Kemonociseptor.

Saraf ini biasanya ditemukan pada daerah mukosa. Saraf


ini sensitif terhadap isi lumen berbahaya.

2) Mekanoreseptor tonik

Saraf ini juga dikenal sebagai "wide-range" reseptor,


memiliki aktivitas yang relatif tinggi pada saat istirahat dan
menanggapi peningkatan ketegangan dinding dengan
peningkatan linier dalam kegiatan.

3) Mekanoreseptor ambang batas tinggi

Saraf ini juga dikenal sebagai "phasic" reseptor,


memiliki aktivitas yang relatif rendah pada saat istirahat dan
menanggapi distensi mekanis yang berlebihan saja. Biasanya
transduksi rasa nyeri dari ureter dan ginjal.

4) "silent" nociceptors

Nosiseptor ini hanya aktif jika terjadi inflamasi.

Nyeri dari organ abdomen terutama akibat dari


peregangan dan distensi ditransduksi oleh mekanoreseptor dan
dalam situasi yang lebih parah munculnya mediator inflamasi
terdeteksi oleh ujung saraf diam. Pemotongan dan pembakaran
pada bagian abdomen tidak dianggap berbahaya. Hal ini
menjelaskan mengapa distensi gas selama kolonoskopi sering
terasa nyeri, sedangkan polipektomi tidak.

b. Nyeri somatik-parietal
Nyeri somatik-parietal dimediasi oleh serat A-delta,
didistribusikan terutama di kulit dan otot. Pada sistem
pencernaan yang dapat mengalami nyeri seperti ini yaitu
peritoneum parietal. Nyeri ini bersifat tajam, tiba-tiba, well-
localized. Serat ini menyampaikan sensasi rasa sakit melalui
nervus spinalis somatik. Nyeri somatik-parietal biasanya
diperburuk oleh gerakan atau getaran. Serat mencapai sumsum
tulang belakang pada saraf perifer yang sesuai dengan dermatom
(T6) ke (L1) segmen vertebra. Nyeri parietal jauh lebih tajam
dan terlokalisir daripada nyeri viseral, karena aferen somatik
serat nyeri tidak melewati garis tengah di sumsum tulang
belakang.

Nyeri somatic terjadi karena rangsangan pada bagian


yang dipersarafi oleh saraf tepi , misalnya regangan pada
peritoneum parietalis , dan luka pada dinding perut . nyeri
dirasakan seperti ditusuk atau disayat . dan pasien dapat
menunjukkan secara tepat letaknya dengan jari. Rangsang yang
menimbulkan nyeri ini dapat berupa rabaan , tekanan,
rangsangan kimiawi, atau proses radang. Gesekan peritoneum
visceral yang meradang akan menimbulkan nyeri. Pergesekan
nya pun dapat membuat perubahan intensitas nyeri. Gesekan
inilah yang menyebabkan nyeri konttralateral pada pasien
apendisitis akut.

2. Nyeri abdomen kronis

Nyeri abdomen dianggap kronis jika telah terjadi terus-menerus


atau sebentar-sebentar selama minimal 6 bulan.

Sumber : Buku ilmu bedah.

4. Jelaskan apa yang menyebabkan perut terasa tegang ?

Dinding perut terasa tegang biasanya karena iritasi peritoneum


atau bisa juga karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak
sadar untuk menghindari palpasi yang menyakitkan. Dapat juga
terjadi karena organ di abdomen terisi massa atau terjadi obstruksi
dan dan karena spasme otot yang mengakibatkan tegang.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19162/4/Chapter
%20II.pdf

5. Sebutkan organ organ yang berada di Sembilan region abdomen ?

Abdomen dibagi menjadi 9 regio dan 4 quadran, yaitu:


9 Regio:

No. Regio Organ

1. Hipokondrium dextra Sebagian hepar, sebagian vesica


fellea, flexura coli dextra
2. Epigastrium Sebagian hepar, sebagian vesica
fellea, sebagian gaster, sebagian
duodenum, sebagian pancreas
3. Hipokondrium sinistra Sebagian gaster, flexura coli sinistra,
sebagian spleen
4. Lumbar dextra Sebagian colon ascendens, sebagian
colon transversum, sebagian
yeyunum, sebagian ileum, renal dextra
5. Umbilikal Sebagian gaster, sebagian duodenum,
sebagian pancreas, sebagian colon
transversum, sebagian yeyunum,
sebagian ileum
6. Lumbar sinistra Sebagian gastrer, sebagian colon
transversum, sebagian colon
descendens, sebagian yeyunum,
sebagian ileum, renal sinistra
7. Iliaca dextra Caecum, appendix, sebagian colon
ascendens, ovarium
8. Hypogastric Sebagian ileum, vesica urinaria,
uterus, rectum
9. Iliaca sinistra Colon sigmoid, sebagian colon
descendes, sebagian yeunum, ovarium

4 quadran:
Saladin. 2008. Human Anatomy. 2nd ed. USA: McGraw–Hill Inc hal:
56 No. Quadran Organ
1. Quadran superior dextra Sebgaian hepar, vesica fellea, sebagian
duodenum, sebagian pancreas, sebagian colon
ascendens, sebagian colon transversum,
flexura coli dextra, renal dextra, sebagaian
yeyunum
2. Quadran superior sinistra Sebgaian hepar, gaster, sebagian pancreas,
sebagian colon transversum, sebagian colon
descendens, flexura coli sinistra, renal sinistra,
spleen, sebagian yeyunum
3. Quadran inferior dextra Sebagian colon ascendens, sebagian yeyunum,
sebagian ileum, caecum, appendix, ovarium,
sebagian vesica urinaria, sebagian rectum
4. Quadran inferior sinistra Sebgaian colon descendens, sebgian yeyunum,
sebagian ileum, colon sigmoid, ovarium,
sebagian vesica urinaria, sebagian rectum

6. Jelaskan mekanisme mengigau ?

Mengigau dalam bahasa kedokterannya adalah


somniloquy. Somniloquy merupakan salah sau penyakit
gangguan tidur (parasomnia). Parasomnia yaitu kelompok
heterogen yang terdiri dari kejadian kejadian episode yang
berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada wktu
antara bangun dan tidur.

Makna klinis

Gangguan somniloquy ditandai dengan pasien mendadak


brteriak , suara tangisan dan berdiri ditempat yang tampak seperti
ketakutan dan bergerak gerak. Serangan ini terjadi sepertiga
malam yang berlangsung selama tidur . kadang kadang penderita
tetap terjaga dalam keadaan terdisorientasii, atau sering diikuti
tidur berjalan. Keadaan ini mencerminkan kelainan neurologis
minor pada lobus temporalis. Pada kasus ini sering kali terjadi
peruahan sistem otonomnya seperti takikardi , keringat dingin,
pupil dilatasi dan sesak nafas.

Sumber : http://library.usu.ac.id

7. Apa makna klinis panas tinggi/ demam ?

Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan


nama pirogen. Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan
demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen
yang berasal dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen
adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau
mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik
adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri
gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang
merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. Contoh
dari pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN.
Sumber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit,
neutrofil, dan limfosit walaupun sel lain juga dapat mengeluarkan
pirogen endogen jika terstimulasi.
Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih
(monosit, limfosit, dan neutrofil) oleh pirogen eksogen baik berupa
toksin, mediator inflamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut
akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen (IL-
1, IL-6, TNF-α, dan IFN). Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan
merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin.
Prostaglandin yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan
termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamus akan
menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru
sehingga ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas
antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter
seperti memakai selimut. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi
panas dan penurunan pengurangan panas yang pada akhirnya akan
menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut.
Demam memiliki tiga fase yaitu: fase kedinginan, fase demam, dan fase
kemerahan. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase
peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh
darah dan peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi
panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil. Fase kedua
yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara produksi panas
dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat. Fase
ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang
ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang
berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna
kemerahan.

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31365/4/Chapter
%20II.pdf
Diakses pada : 26 Oktober 2016

8. Sebutkan penyebab mengigau ?

Ada 3 faktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaiu :

1. Peminum alcohol
2. Kurang tidur
3. Stress psikologis
Kelinan ini terletak pada aurosal yang sering terjadi pada
stadium transmisi antara bangun atau tidur , gambaran berupa
aktivitas otot skeletal dan perubahan sistem otonom. Gejala
khasnya berupa penurunan kesadaran konfuosious dan diikuti
aurosal dan amnesia episode tersebut . sering sekli terjadi pada
stadium 3 dan 4.

9. Jelaskan mekanisme meriang /menggigil?

Saat demam atau panas maka termostat yang baru yang diciptakan
akibat ada kuman membuat suhu tubuh patokan menjadi lebih tinggi
contohnya adalah sampai 39 derajat celcius, salah satunya adalah dengan
cara vasokontriksi dari pembuluh darah supaya panas tetap berada
didalam tubuh. Namun, akibat penaikan termostat atau titik patokan suhu
tubuh adalah si hypothalamus tertipu, dan menganggap suhu yang 39 tadi
normal, dan menganggap suhu normal tubuh yang (masih) 37 derajat
celcius terlalu dingin, sehingga perlu di naikkan suhunya supaya tinggi
lewat peningkatan tonus otot rangka sehingga menggigil.
 Ketika terjadi peningkatan yang tiba-tiba dalam “produksi panas”, pusat
ini teraktivasi ketika suhu tubuh turun bahkan hanya beberapa derajat
dibawah nilai suhu kritis. Pusat ini kemudian meneruskan sinyal yang
menyebabkan menggigil melalui traktus bilateral turun ke batang otak, ke
dalam kolumna lateralis medulla spinalis, dan akhirnya, ke neuron
motorik anterior. Sinyal ini tidak teratur, dan tidak benar-benar
menyebabkan gerakan otot yang sebenarnya. Sebaliknya, sinyal tersebut
meningkatkan tonus otot rangka diseluruh tubuh. Ketika tonus meningkat
diatas tingkat kritis, proses menggigil dimulai. Selama proses menggigil
maksimum, pembentukan panas tubuh dapat meningkat sebesar 4-5 kali
darinormal.

Sumber : Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran


Edisi 11. Jakarta : EGC.
10. Penyakit apa saja yang ditandai dengan rasa tidak nyaman pada
epigastrik ?
 Gastritis atau maag
 Ulkus ventrikuli (tukak lambung)
 Kanker lambung
 Gastroesopagheal reflux sidease (GERD)
 Duodenitis
 Ulkus duodeni atau tukak duodenum
 Perforasi ulkus peptikum
 Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus
 Peritonitis
 Apendisitis
 Hepatitis viru
 Abses hati
 Kanker hati
 Kholilitiasis
 Kholedokholitiasis
 Kolesistitis
 Pankreatitis
 Kanker pankreas
Hadi S. Klasifikasi dan diagnosa klinik Ulkus peptikum. Diajukan
pada Simposium Nasional Ulkus Peptikum. Kongres Perkumpulan
Gastroenterology Indonesia I, Jakarta: 10—12 September 1980.
11. Mengapa dapat terjadi nyeri epigastrik , meriang dan tidak nafsu
makan ?
 Nyeri epigastrik
Karena terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam
rongga perut, seperti cidera atau radang yang berasal dari usus depan
(forgut) yaitu lambung, duodenum, sestem hepatobilier dan pankreas.
 Penurunan Nafsu Makan
Hipotalamus merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang
mempunai peranan bermakna dalam pengaturan aktivitas otonom.
Pada dasarnya hipotalamus bekerja sebagai modulator yang
mempengaruhi pusat pusat otonom dalam batang otak dan sumsung
ulang belakang . hipotalamus mengatur bnyak aspek motivasi dan
emosi termasuk rasa lapar haus dan sksual.atau.

Daerah hipotalamus yang berperan dalam mengatur nafsu


makan adalah ACS / appetite control system .melalui nervus vagus,
otak menerima informasi mengenai isi pencernaan dari usus dan
metabolism zat zat makanan pada hepar. Peninggian konsentrasi
glukosa setelah makan menyebabkan penyampaian rangsang dari
traktus solitaries pada nucleus serabut saraf vagus melalui nucleus
saraf vagus ini , informasi rngsangan ini diteruskan ke hipotalamus
dan komponen dari sistem limbic pada forebrain.

Pada hipotalamus, rangsangan akan melibatkan daerah yang


berperan dalam respon makan meliputi :

1. Nucleus ventromedial hipotalamus dinaakan pusat kenyang


ddisebut sebagai satiety sistem.
2. Nukles lateral hipotalamus dinamakan pusat lapar atau pusat
makan atau feeding sistem

Suatu rangsangan akan menyebabkan hipotalamus


mensekresikan neurotransmitter termasuk serotonin, ketekolamin,
,opiate endogenous dan neuropeptide. Neuropeptide ini terbagi 2
yaitu NPY berperan dalam keinginan untuk makan atau rasa lapar.
Yang kedua ada GLP-1 berperan pada rasa kenyang.

Penurunan nafsu makan terjadi akibat adanya lesi ddri pusat


pengaturan rasa lapar atau nucleus laterall hipotalamus dan juga
adanya gangguan dari penyampaian rangsang neuropeptide,
sehingga terjadi anreksia atau pnurunan nafsu makan.

Sumber : http://repository.usu.ac.id

12. Jelaskan mekanisme muntah ?


Mual dan muntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang
terjadi dalam tiga stadium, yaitu :

a. Mual
b. Retching
c. Muntah

Stadium pertama, mual, dapat dijelaskan perasaan yang sangat tidak


enak dibelakang tenggorokan atau epigastrium, yang sering
menyebabkan muntah. Terdapat berbagai perubahan aktivitas saluran
cerna yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya saliva,
menurunnya tonus lambung dan peristaltic. Peningkatkan tonus
duodenum dan jejunum menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum
dan jejunum. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan
bahwa hal ini menyebabkan mual. Gejala dan tanda mual seringkali
adalah pucat, meningkatnya salvias, hendak muntah, hendak pinsan,
berkeringat, dan takikardia.

Stadium kedua yaitu retching, adalah suatu usaha involunter


untuk muntah, seringkali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah,
terdiri atas gerakan pernafasan spasmodic melawan glottis dan gerakan
inspirasi dinding dada dan diafragma. Komtraksi otot abdomen saat
ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi. Pylorus dan antrum distal
berkontraksi saat fundus berelaksasi.

Stadium akhir, muntah, didefinisikan sebagai suatu reflex


mendorong yang menyebabkan dorongan ekspulsi isi lambung atau
usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari
korteks serebri, organ vestibular, daerah pemacu kemoreseptor dan
serabut aferen, termasuk dari system gastrointestinal. Muntah terjadi
akibat rangsangan pada pusat muntah, yang terletak di daerah postrema
medulla oblongata di dasar ventrikel keemmpat. Muntah dapat
dirangsang melalui jalur saraf aferen oleh rangsangan nervus vagus dan
simpatis oleh rangsangan emetic yang menimbulkan muntah dengan
aktivasi CTZ. Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan
terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal, dan
pernafasan yang terkoordinir dengan epifenomena emetic yang
menyertai muntah. Pusat muntah secara anatomis berada didekat pusat
salvias dan pernafasan, sehingga pada muntah sering terjadi hipersaliva
dan gerakan pernafasan. (sumber : patofisiologi Sylvia volume 1 edisi
6 halaman 421-422)

13. Apa makna klinis muntah 4 kali sehari ?

Muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai


gangguan gastrointestinal. Beberapa teori mengenai penyebab muntah
telah berkembang, tetapi tidak ada kesepakatan mengenai penyebab
pasti dan terapi alternative. Muntah dianggap penting karena dapat
menjadi indicator berbagai keadaan, sepereti obstruksi usus, infeksi,
nyeri, penyakit metabolic, kehamilan, penyakit labirin dan vertibular,
substansi emetic eksogen.

Gejala yang timbul dalam beberapa jam atau beberapa hari


dapat menunjukkan adanya infeksi akut, penyakit peradangan atau
kehamilan. Muntah yang telah berlangsung selama beberapa minggu
dapat menunjukkan adanya penyebab obstruktif, karsinogenik atau
psikogenik. Factor-faktor yang harus diperhatikan adalah waktu muntah
dan gejala lain yang terkait. (sumber : patofisiologi Sylvia volume 1
edisi 6 halaman 421-422)

14. Jelaskan mekanisme perpindahan nyeri dari epigastrik sampai ke


perut bagian kanan bawah ?

Nyeri yang terjadi pada penyakit yang diderita oleh Nn.


R diawali dengan nyeri samar-samar dan tumpul serta bersifat
nyeri visceral yang terasa nyeri pada daerah epigastrik sekitar
umbilicus(umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari) dan
dalam beberapa jam nyeri berpindah atau bergeser ke kuadran
kanan bawah secara progresif dan lebih spesifik dapat terjadi
dikarenakan semakin memburuknya inflamasi dimana ditandai
dengan nyeri semakin tajam, lebih jelas tempat atau lokasinya
atau bersifat somatik. Nyari mungkin bersifat lepas, individu
mungkin mengeluh lebih nyeri ketika tekanan di abdomen
bergerak lebih cepat. Nyeri lepas berhubungan dengan
gelombang gerakan tiba-tiba yang terjadi melintasi cairan
peritoneum ketika tekanan dilepaskan.

15. Penyakit apa saja yang disebabkan nyeri perut kanan bawah ?
 Gastroenteritis : sakit perut ringan tetapi tidak
terbatas tegas.
 Appendicitis : sakit atau nyeri perut yang
diawali dari perut bagian epigastrik atau sekitar
umbilicus, lalu menjalar ke daerah perut kanan bawah
sehingga menghasilkan nyeri yang terlokalisir atau
somatik.
 Peritonitis : sakit atau nyeri perut hamper diseluruh
bagian perut termasuk regio kanan bawah dari
abdomen.
 Demam dengue : sakit perut mirip peritonitis.
 kelainan ovulasi: folikel ovarium yang pecah akibat
ovulasi mungkin memberikan nyeri perut bagian
kanan bawah pada pertengahan siklus menstruasi.
 infeksi panggul : nyeri perut bagian bawah yang
lebih difus.
(Sumber: Universitas Sumatera Utara. Apendisitis.
Disitasi dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31374/4/C
hapter%20II.pdf. Disitasi tanggal 26 Oktober 2016.)

16. Apakah ada hubungan menstruasi dengan penyakit nn R ?


Tidak ada. Karena jika siklus menstruasi normal berarti tidak
terdapat gangguan pada organ reproduksinya terutama ovarium
dan tuba fallopi yang terletak di region kanan bawah, berarti DD
bisa tersingkirkan .

17. Sebutkan penegakan diagnosis penyakit nn r ?


Penegakkan diagnosis selalu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis dilakukan guna
mngetahui riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu,
riwayat penyakit keluarga dan social ekonomi. Dari anamnesis bisa
didapatkan data untuk membantu diagnosis. Berdasarkan scenario Nn.
R dating dengan keluhan nyeri perut hebat sejak kurang lebih 3 hari
yang lalu, keluhan disertai dengan perut yang terasa tegang, panas
tinggi, mengigau, badan meriang, rasa tidak enak diepigastrium dan
tidak nafsu makan. Dan Nn. R juga sering memuntahkan makanan
yang dimakan. Dari scenario dapat diketahui bahwa gejala-gejala
tersebut merupakan gejala dari apendisitis akut pada saat awal, lalu
beberapa hari kemudian menjadi perforasi dan pada saat dating ke
IGD sudah menjadi peritonitis.
Perforasi apendisiks akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang
ditandai dengan demam tinggi, nyeri makin hebat yang menyeliputi
seluruh perut dan perut menjadi tegang dan kembung. Nyeri tekan dan
defans muskuler diseluruh perut, mungkin dengan pungtum
maksimum di region iliaka dextra.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan
abdomen lanjutan. Pemeriksaan vital sign didapat suhu Nn. Diatas
normal dikarenakan panas tinggi serta pada pemeriksaan fisik
abdomen berupa auskustasi didapat hasil peristalsis usus menurun
sampai menghilang karena ileus paralitik. Abses rongga peritoneum
bisa terjadi bilamana pus yang menyebar bisa dilokalisir di suatu
tempat, paling sering di rongga pelvis dan subdiafragma. Adanya
masaa intraabdomen yang nyeri disertai demam harus dicurigai abses.
Dan pada saat palpasi terasa nyeri diseluruh perut.
Pemeriksaan penunjang berupa Ultrasonografi dapat
membantu mendeteksi adanya kantong nanah. Abses
subdiafragma harus dibedakan dengan abses hati.
Ultrasonografi dan foto rontgen dada akan membantu
membedakannya. Selain itu pemeriksaan laboratorium untuk
melihat jumlah leukosit. (sumber : buku ajar ilmu bedah edisi 2
oleh r. sjamsuhidajat dan wim de jong thn 2005 halaman 644-
645)

18. Sebutkan diagnose banding dan diagnose defenitif dari penyakit nn R


?
19. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi pada organ yang terkait
penyakit nn R ?
20. Sebutkan dan jelaskan komplikasi nn R ?
21. Sebutkan dan jelaskan defenisi, klasifikasi , etiologi penyakt Nn R ?
22. Sebutkan dan jelaskan epidemiologi penyakit nn R ?
23. Sebutkan dan jelaskan pathogenesis dan patofisiologi penyakit nn R ?
24. Sebutkan dan jelaskan manifestasi klinis penyakit nn R ?
25. Bagaimana penatalaksanaan penyakit nn R ?
26. Bagaimanakah prognosis penyakit Nn R ?

DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta : EGC.
2. Hadi S. Klasifikasi dan diagnosa klinik Ulkus peptikum. Diajukan pada
Simposium Nasional Ulkus Peptikum. Kongres Perkumpulan
Gastroenterology Indonesia I, Jakarta: 10—12 September 1980.
3. Price, Sylvia A, dkk. 2003. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi VI Volume I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hal: 421-422,
4. Saladin. 2008. Human Anatomy. 2nd ed. USA: McGraw–Hill Inc hal:
56
5. Schwartz, dkk. 2009. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi VI.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Setiati, Siti, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid
II. Jakarta: Interna Publishing
7. Sherwood, Laurale. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 6.
Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC
8. Sjamsuhidajat, Wim De Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Hal: 644-645
9.

Anda mungkin juga menyukai