Anda di halaman 1dari 33

Avinindita Nura Lestari

CRS : RADIKULOPATI Intan Puspita


SMF Rehabilitasi Medik
IDENTITAS
Nama : Tn. S
Usia : 54 tahun
Alamat : Bandung
Tanggal pemeriksaan: 5 Desember 2019
KELUHAN UTAMA
Nyeri pinggang menjalar sampai kaki (pada kedua tungkai bawah)
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan adanya nyeri pinggang yang menjalar sampai kaki.
Nyeri dirasakan sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengatakan nyeri berkurang saat
berbaring. Selain itu, pasien juga mengatakan pada daerah telapak kaki dan
jempol merasa kesemutan. Riwayat jatuh disangkal. Keluarga tidak memiliki keluhan
yang sama. Pasien baru meminum obat yang didapatkan dari dokter umum yakni
obat penahan nyeri.
Pasien bekerja sebagai kuli bangunan dan kesehariannya sering mengangkat beban
yang berat.
Pasien memiliki riwayat hipertensi.
PEMERIKSAAN FISIK
Kondisi umum :
-Tingkat kesadaran : compos mentis
-Tidak tampak sakit

Tanda vital : dalam batas normal


General Inspection :
-Mata : periorbital edema (-), icteric sclera (-), anemic conjungtiva (-)
-Hidung : simetris, deviasi septum (-)
-Mulut : sianosis (-), deviasi lidah (-)

Back examination
-Inspeksi lumbal : jejas (-) , scar (-) , alignment simetris (-)
-Palpasi : Hipertrofi otot , local tenderness (+)
ROM
Tidak dilakukan
MMT
Kekuatan otot lower limb : 5 / 5
Manuever
 Laseque kaki kanan dan kiri ( + )
 Compression test pinggang kanan , kiri tidak dilakukan
 Kernig’s sign (-)
 Bragard test kanan kiri (+)
DIAGNOSIS KLINIS
Radikulopati Lumbal
PENUNJANG
X-Ray
EMG
USG  dilakukan setelah pemeriksaan
TATALAKSANA : NON FARMAKOLOGIS
1. Training dalam pekerjaan : ergonomic posture
2. Bed rest
3. Latihan khusus untuk LBP : penguatan inti tubuh dan stabilisasi lumbar, dapat
dibantu brace ; aktivitas aerobic, latihan akuatik
4. Microwave diathermy
5. Lainnya : TENS
TATALAKSANA
Farmakologi:
Natrium diklofenak 50mg tab 1x1

Non-farmakologi :
1. Edukasi tentang kondisi penyakit
2. Edukasi terapi yang harus dijalani
3. Dirujuk ke dokter spesialis saraf, dokter spesial rehabilitasi medik
PROGNOSIS
Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
Ad sonationam: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
VERTEBRAL COLUMN
Vertebral column disebut juga spina, tulang
belakang atau spinal column.
Terdiri dari satu seri tulang yang terhubung
disebut vertebrae.
terdiri dari tulang dan jaringan ikat yaitu
spinal cord yang terdiri dari syaraf. Terdiri
dari :
7 cervical vertebrae
12 thoracic vertebrae
5 lumbar vertebrae
5 sacrum
4 coccyx
Lengkung cervical dan lumbal
lebih convex terhadap bagian
depan tubuh

lengkung thoracic dan sacral


concave terhadap bagian
depan tubuh.

Annulus fibrosus. Keras,


cincin terluar dari disk yang
flexible dan membantu
penyambungan ke vertebrae.

Nucleus pulposus. Lembut,


seperti jelly di pusat annulus
fibrosus. dan dapat meredam
goncangan.
SPINAL CORD

Perpanjangan darimedulla oblongata


yang memanjang dari foramen magnum
pada occipital bone sampai ke L1 atau
L2 (dewasa) sampai ke L3 dan L4
(bayi)

Terdapat 2 enlargement:
1.Cervical enlargement  C4-T1
2.Lumbosacral enlargement  T11– S1
DERMATOME
Area kulit yang menyediakan input
sensorik ke sistem saraf pusat melalui
saraf spinal atau saraf trigeminal.
Dermatom dipersarafi terutama oleh
satu saraf spinalis sehingga
memungkinkan untuk mengetahui lokasi
dari kerusakan atau gangguan dari
regio spinal cord.
RADIKULOPATI
Definisi
Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi dan
struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf
dengan pola gangguan bersifat dermatomal.

Epidemiologi
- Banyak terjadi pada usia decade 4 hingga 6
- Jarang terjadi pada usia <25 tahun dan >60 tahun
- 80% terjadi pada laki-laki
- Banyak terjadi kekambuhan
Etiologi
Proses kompresif
Kelainan-kelainan yang bersifat kompresif sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti:
- hernia nucleus pulposus (HNP) atau herniasi diskus,
- tumor medulla spinalis,
- neoplasma tulang,
- spondilolisis dan spondilolithesis,
- stenosis spinal,
- traumatic dislokasi,
- kompresif fraktur, scoliosis
- spondilitis tuberkulosa,
- cervical spondilosis
Proses inflammatori
- Gullain-Barre Syndrome
- Herpes Zoster
Proses degeneratif
- Diabetes Mellitus
Faktor Resiko
Aktivitas berulang yang bertumpu di tulang belakang
Aktivitas berat dan olahraga
Riwayat keluarga radikulopati dan riwayat penyakit
radikulopati
Tipe-tipe radikulopati
Radikulopati lumbar
Radikulopati cervical
Radikulopati torakal
RADIKULOPATI LUMBAR
Sering terjadi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radiks saraf daerah
lumbal.
Sering disebut sciatica.
Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa sebab seperti :
- bulging diskus (disk bulges),
- spinal stenosis,
- deformitas vertebra atau herniasi nukleus pulposus.
Sering didapatkan keluhan nyeri pinggang bawah (low back pain)
MANIFESTASI KLINIS
Rasa nyeri
 Nyeri tajam yang menjalar sesuai dermatomal
 Diperparah oleh gerakan, batuk, mengedan,
atau bersin.
Paresthesia yang mengikuti pola dermatomal.
Hilang atau berkurangnya sensorik (hipesthesia)  di permukaan kulit
sepanjang distribusi dermatom radiks
Kelemahan otot-otot  yang dipersarafi radiks yang bersangkutan.
Refleks tendon  pada daerah yang dipersarafi radiks yang bersangkutan
LUMBAL
Rasa nyeri
 Pada daerah sakroiliaka
 Menjalar ke bokong, paha, hingga ke betis, dan kaki.
 Dapat ditimbulkan dengan Valsava maneuvers (seperti :
batuk, bersin, atau mengedan saat defekasi).
 Mereda ketika berbaring terlentang, dan disertai flexi sendi
coxae dan lutut.
ANAMNESIS
Riwayat pasien :
- trauma
- cancer
- infections
- recent fever
Riwayat keluarga dan faktor risiko
- tumor
- infection
- hematoma,
- disc disease.
PEMERIKSAAN FISIK
•Abnormalitas postur, deformitas, nyeri tekan & spasme otot.
•Pemeriksaan neurologis harus diperhatikan :
• Gangguan sensorik (hipesthesia atau hiperesthesia),
• gangguan motorik,
• perubahan refleks.
Cervical LUMBAL

Terbatasnya “range of motion” leher. Tes laseque

Nyeri akan bertambah berat dengan Modifikasi/Variasi Tes Lasegue (Bragard’s

pergerakan (terutama hiperekstensi). Sign, Sicard’s Sign, dan Spurling’s Sign)

Tes Lhermitte (Foramina Compression Test). Tes Lasegue Silang atau O’Conell Test

Nerve Pressure Sign


Tes Distraksi

Naffziger Tests
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen
Mendeteksi adanya kelainan struktural. Skrining untuk unexpected infection,
tumor, or deformitas bone spine.

CT Scan : gambaran struktur anatomi vertebra & herniasi diskus dgn baik.
Sensitivitas CT Scan tanpa myelography dalam mendeteksi herniasi masih
kurang bila dibandingkan dengan MRI.

Nerve Conduction Study (NCS), dan Electromyography (EMG)


Untuk membedakan asal nyeri / menentukan keterlibatan saraf
apakah dari radiks, pleksus saraf, atau saraf tunggal
Menentukan lokasi kompresi radiks saraf.

Laboratorium
Pemeriksaan darah perifer lengkap, laju endap darah, faktor
rematoid, fosfatase alkali/asam, kalsium. Urin analisis : untuk penyakit
nonspesifik seperti infeksi.
Terapi Non Farmakologi
Akut :
 Imobilisasi
 Pengaturan berat badan, posisi tubuh, dan aktivitas
 Modalitas termal (terapi panas dan dingin)
 Pemijatan
 Traksi (tergantung kasus)
 Pemakaian alat bantu (misalnya korset atau tongkat)
Kronik
 Terapi psikologis
 Modulasi nyeri (akupunktur atau modalitas termal)
 Latihan kondisi otot
 Rehabilitasi vokasional
 Pengaturan berat badan, posisi tubuh, dan aktivitas
Farmakoterapi
 Akut : asetaminofen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat), injeksi
epidural.
 Kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin), opioid (kalau sangat
diperlukan).

Bedah, indikasi:
 Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari 4 minggu : nyeri
berat /intractable / menetap /progresif.
 Defisit neurologik memburuk.
 Sindroma kauda.
PROGNOSIS
Mayoritas pasien merespon dengan baik pada pemilihan perawatan
konservasi, sehingga prognosis pada radikulopati baik.
Pasien yang memerlukan prosedur operasi memperoleh hasil yang baik.

Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam: dubia
Ad sonationam: dubia

Anda mungkin juga menyukai