Back examination
-Inspeksi lumbal : jejas (-) , scar (-) , alignment simetris (-)
-Palpasi : Hipertrofi otot , local tenderness (+)
ROM
Tidak dilakukan
MMT
Kekuatan otot lower limb : 5 / 5
Manuever
Laseque kaki kanan dan kiri ( + )
Compression test pinggang kanan , kiri tidak dilakukan
Kernig’s sign (-)
Bragard test kanan kiri (+)
DIAGNOSIS KLINIS
Radikulopati Lumbal
PENUNJANG
X-Ray
EMG
USG dilakukan setelah pemeriksaan
TATALAKSANA : NON FARMAKOLOGIS
1. Training dalam pekerjaan : ergonomic posture
2. Bed rest
3. Latihan khusus untuk LBP : penguatan inti tubuh dan stabilisasi lumbar, dapat
dibantu brace ; aktivitas aerobic, latihan akuatik
4. Microwave diathermy
5. Lainnya : TENS
TATALAKSANA
Farmakologi:
Natrium diklofenak 50mg tab 1x1
Non-farmakologi :
1. Edukasi tentang kondisi penyakit
2. Edukasi terapi yang harus dijalani
3. Dirujuk ke dokter spesialis saraf, dokter spesial rehabilitasi medik
PROGNOSIS
Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
Ad sonationam: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
VERTEBRAL COLUMN
Vertebral column disebut juga spina, tulang
belakang atau spinal column.
Terdiri dari satu seri tulang yang terhubung
disebut vertebrae.
terdiri dari tulang dan jaringan ikat yaitu
spinal cord yang terdiri dari syaraf. Terdiri
dari :
7 cervical vertebrae
12 thoracic vertebrae
5 lumbar vertebrae
5 sacrum
4 coccyx
Lengkung cervical dan lumbal
lebih convex terhadap bagian
depan tubuh
Terdapat 2 enlargement:
1.Cervical enlargement C4-T1
2.Lumbosacral enlargement T11– S1
DERMATOME
Area kulit yang menyediakan input
sensorik ke sistem saraf pusat melalui
saraf spinal atau saraf trigeminal.
Dermatom dipersarafi terutama oleh
satu saraf spinalis sehingga
memungkinkan untuk mengetahui lokasi
dari kerusakan atau gangguan dari
regio spinal cord.
RADIKULOPATI
Definisi
Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi dan
struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf
dengan pola gangguan bersifat dermatomal.
Epidemiologi
- Banyak terjadi pada usia decade 4 hingga 6
- Jarang terjadi pada usia <25 tahun dan >60 tahun
- 80% terjadi pada laki-laki
- Banyak terjadi kekambuhan
Etiologi
Proses kompresif
Kelainan-kelainan yang bersifat kompresif sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti:
- hernia nucleus pulposus (HNP) atau herniasi diskus,
- tumor medulla spinalis,
- neoplasma tulang,
- spondilolisis dan spondilolithesis,
- stenosis spinal,
- traumatic dislokasi,
- kompresif fraktur, scoliosis
- spondilitis tuberkulosa,
- cervical spondilosis
Proses inflammatori
- Gullain-Barre Syndrome
- Herpes Zoster
Proses degeneratif
- Diabetes Mellitus
Faktor Resiko
Aktivitas berulang yang bertumpu di tulang belakang
Aktivitas berat dan olahraga
Riwayat keluarga radikulopati dan riwayat penyakit
radikulopati
Tipe-tipe radikulopati
Radikulopati lumbar
Radikulopati cervical
Radikulopati torakal
RADIKULOPATI LUMBAR
Sering terjadi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radiks saraf daerah
lumbal.
Sering disebut sciatica.
Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa sebab seperti :
- bulging diskus (disk bulges),
- spinal stenosis,
- deformitas vertebra atau herniasi nukleus pulposus.
Sering didapatkan keluhan nyeri pinggang bawah (low back pain)
MANIFESTASI KLINIS
Rasa nyeri
Nyeri tajam yang menjalar sesuai dermatomal
Diperparah oleh gerakan, batuk, mengedan,
atau bersin.
Paresthesia yang mengikuti pola dermatomal.
Hilang atau berkurangnya sensorik (hipesthesia) di permukaan kulit
sepanjang distribusi dermatom radiks
Kelemahan otot-otot yang dipersarafi radiks yang bersangkutan.
Refleks tendon pada daerah yang dipersarafi radiks yang bersangkutan
LUMBAL
Rasa nyeri
Pada daerah sakroiliaka
Menjalar ke bokong, paha, hingga ke betis, dan kaki.
Dapat ditimbulkan dengan Valsava maneuvers (seperti :
batuk, bersin, atau mengedan saat defekasi).
Mereda ketika berbaring terlentang, dan disertai flexi sendi
coxae dan lutut.
ANAMNESIS
Riwayat pasien :
- trauma
- cancer
- infections
- recent fever
Riwayat keluarga dan faktor risiko
- tumor
- infection
- hematoma,
- disc disease.
PEMERIKSAAN FISIK
•Abnormalitas postur, deformitas, nyeri tekan & spasme otot.
•Pemeriksaan neurologis harus diperhatikan :
• Gangguan sensorik (hipesthesia atau hiperesthesia),
• gangguan motorik,
• perubahan refleks.
Cervical LUMBAL
Tes Lhermitte (Foramina Compression Test). Tes Lasegue Silang atau O’Conell Test
Naffziger Tests
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen
Mendeteksi adanya kelainan struktural. Skrining untuk unexpected infection,
tumor, or deformitas bone spine.
CT Scan : gambaran struktur anatomi vertebra & herniasi diskus dgn baik.
Sensitivitas CT Scan tanpa myelography dalam mendeteksi herniasi masih
kurang bila dibandingkan dengan MRI.
Laboratorium
Pemeriksaan darah perifer lengkap, laju endap darah, faktor
rematoid, fosfatase alkali/asam, kalsium. Urin analisis : untuk penyakit
nonspesifik seperti infeksi.
Terapi Non Farmakologi
Akut :
Imobilisasi
Pengaturan berat badan, posisi tubuh, dan aktivitas
Modalitas termal (terapi panas dan dingin)
Pemijatan
Traksi (tergantung kasus)
Pemakaian alat bantu (misalnya korset atau tongkat)
Kronik
Terapi psikologis
Modulasi nyeri (akupunktur atau modalitas termal)
Latihan kondisi otot
Rehabilitasi vokasional
Pengaturan berat badan, posisi tubuh, dan aktivitas
Farmakoterapi
Akut : asetaminofen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat), injeksi
epidural.
Kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin), opioid (kalau sangat
diperlukan).
Bedah, indikasi:
Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari 4 minggu : nyeri
berat /intractable / menetap /progresif.
Defisit neurologik memburuk.
Sindroma kauda.
PROGNOSIS
Mayoritas pasien merespon dengan baik pada pemilihan perawatan
konservasi, sehingga prognosis pada radikulopati baik.
Pasien yang memerlukan prosedur operasi memperoleh hasil yang baik.
Ad vitam: ad bonam
Ad fungsionam: dubia
Ad sonationam: dubia