Anda di halaman 1dari 49

SKENARIO 2

MODUL GANGGUAN
RUANG TUTORIAL 3

• Muhammad Faizal Hidayah Putra 17011101048 • Frisbile Tita Thiro 17011101091

• Claudia Ribka Ester Malaru 17011101134 • Febriano Matthew 17011101101

• Rahmat Aridi 17011101059 • Jessica Natalia Masikome 17011101109

• Wilda Kurniawati Mayu Bassean 17011101062 • Alfa P.A. Lumenta 17011101122

• Nazzirah Al Ammari 17011101056 • Fernando .P. Salipadang 17011101142

• Carissa Vania Tirajoh 17011101090


SKENARIO
Seorang laki – laki usia 30 tahun dibawa ke poliklinik saraf RSUP dengan keluhan tangan kiri
susah diangkat sejak 3 minggu yang lalu, saat bangun tidur, os merasakan sulit menggerakan
pergelangan tangan dan jari – jari ke atas. Meskipun tidak merasakan nyeri, namun os
merasakan area sensasi abnormal pada punggung tangan kiri diantara ibu jari dan telunjuk
hingga jari manis. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum baik, dengan pergelangan
tangan dan jari – jari tangan kiri susah diangkat, dengan kekakuan otot ekstensi pergelangan
dan jari tangan 1/5, pada pemeriksaan sensorik. Ada hipestesia di area lateral dorsum manus
di antara jari I dan II tangan kiri, yang menjalar ke proksimal falang II, III, dan IV. Refleks biceps
dan triceps normal dan simetris. Refleks brakioradialis kiri menghilang, sedangkan kanan
normal. Pada ekstremitas bawah refleks patella dan achilles normal dan simetris
KATA SULIT

HIPESTESIA
Penurunan perasaan raba pada defisit sensorik yang bersifat organik ditekuk
KATA KUNCI

 Pria 30 tahun
 Keluhan tangan kiri susah diangkat sejak 3 minggu yang lalu
 Sulit menggerakan pergelangan tangan & jari – jari keatas
 Merasakan area sensasi abnormal pada punggung tangan kiri diantara ibu jari & telunjuk
hingga jari manis
 PF UMUM : Kekuatan ekstensi pergelangan tangan & jari 1/5
 PF SENSORIK : Ada hipestesia di area lateral dorsum manus diantara jari I & jari II
tangan kiri, menjaralar ke proksimal falang jari II, III, IV
 Refleks brakhioradialis kiri menghilang
MASALAH DASAR

Seorang pasien datang dengan keluhan pergelangan tangan & jari –


jari susah diangkat keatas sejak 3 minggu yang lalu
PERTANYAAN
1. ANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. DIAGNOSIS BANDING
5. DIAGNOSIS KERJA
6. EPIDEMIOLOGI
7. ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
8. PATOFISIOLOGI
9. PENATALAKSANAAN & EDUKASI
10. KOMPLIKASI & PROGNOSIS
ANAMNESIS
ANAMNESIS
1. Identitas Pasien : Nama, Umur, Pekerjaan,Alamat
2. Keluhan Utama : Pergelangan tangan & jari – jari susah diangkat keatas
3. Onset & Kronologis
- Sejak kapan pasien merasakan keluhan ? (sejak 3 minggu yang lalu)
- Pada saat apa keluhan terjadi ? ( pada saat bangun tidur )
4. Lokasi
- Dibagian mana pasien mersakan keluhan ? ( di punggung tangan kiri diantara ibu
jari & telunjuk hingga jari manis
- Apakah keluhan menjalar ? Jika ya, menjalarnya kemana ?
5. Kualitas dan Kuantitas
- Apakah ada rasa nyeri ? ( os tidak merasakan nyeri )
- Apakah ada rasa atau sensasi tertentu ? ( os merasakan area sensasi abnormal di punggung
tangan kiri
- Apakah keluhan sampai mengganggu aktivitas sehari – hari ?
6. Faktor Pemberat & Peringan
- Aktivitas apa yang memperberat keluhan ?
- Apa yang dilakukan untuk mengurangi keluhan ?
7. Riwayat Penyakit Dahulu & Riwayat Penyakit Sekarang
- Apakah sebelumnya pernah cedera pada tanga kiri ?
- Apakah ada riwayat DM,Asam Urat, Hipertensi?
8. Riwayak Sosial & Ekonomi
- Apakah pasien memiliki riwayat merokok / mengkonsumsi alkohol?
- Apakah pasien sering berolahraga
9. Gejala penyerta
- Apakah ada gejala penyerta ?
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum
2. Kesadaran
Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma Glasgow (Glasgow
Coma Scale)
3.Tanda – tanda vital
• Suhu
• Tekanan darah
• Nadi
• Frekuensi pernapasan
4. Status generalis (Head To Toe)
Kepala  Leher
• Wajah  Toraks
• Mata  Abdomen
• Telinga  Ekstremitas
• Hidung
• Mulut
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
 Pemeriksaan motorik
• Pemeriksaan tonus otot : fleksi-ekstensi dilakukan pada sendi siku dan pergelangan
tangan, rasakan adanya tahanan yang meningkat atai menurun.
• Pemeriksaan kekuatan otot : pemeriksaan otot-otot gelang bahu, otot lengan atas,
otot lengan bawah, dan kelemahan otot jari.

 Pemeriksaan reflex
• Reflex fisiologis: biseps, triceps, brakioradialis.
• Reflex tendon : tanda Hoffman-tromner
PEMERIKSAAN SENSORIK
 Sensibilitas eksteroseptif
• Sensibilitas raba halus
• Sensibilitas nyeri
• Sensibilitas suhu
 Sensibilitas proprioseptif
• Sensibilitas posisi
 Penilaian sensasi diskriminatif
• Diskriminasi antara dua titik
• Mengenal bentuk (Stereognosis)
PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL
 Pemeriksaan Sendi Bahu
• Look/Inspeksi Sendi Bahu
• Feel/Palpasi bahu – pemeriksaan secara garis besar menilai kondisi jaringan lunak (kulit,
otot) dan tulang.
• Move/gerak sendi bahu
• Pemeriksaan khusus pada bahu
 Pemeriksaan Pergelangan tangan
• Look/Inspeksi pergelangan tangan
• Feel/Palpasi pergelangan tangan
• Move/ Gerak sendi pergelangan tangan
• Pemeriksaan khusus pada sendi pergelangan tangan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar - X

Menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, erosi dan perubahan hubungan tulang.


Sinar – X sendi dapat menunjukkan adanya cairan, iregularitas, penyempitan, dan perubahan
struktur sendi. Pemeriksaan ini dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti
fraktur.

2. CT Scan (Computed Tomografi Scan)

Menunjukkan rincian bidang tertentu dan dapat memperlihatkan tumor jaringan


lunak atau cedera ligamen atau tendon. ( untuk menyingkirkan diagnosis banding )
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Teknik pencitraan khusus, non invasif yang menggunakan medan magnet, gelombang radio,
dan komputer untuk memperlihatkan abnormalitas, misal tumor atau penyempitan jaringan lunak.
( untuk menyingkirkan diagnosis banding )

4. Elektromiografi (EMG)
Memberi informasi mengenai potensial listrik otot dan saraf yang menyarafi.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnose banding :
• posterior interosseous neuopati
• Lesi N.radialis pada spiral Groove
• Lesi N.radialis pada axila
• Lesi N.radialis pada posterior Cord
• Lesi Pada N. Cervicalis 7
DENGAN TANDA DAN GEJALA SEPERTI YANG
DICANTUMKAN PADA TABEL ;
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSA KERJA : DROP HAND E.C LESI PADA N.RADIALIS DI
SPIRAL GROOVE
• Drop hand atau wrist drop yang juga dikenal sebagai paralisis nervus radialis atau
neuropati radialis yang menyebabkan kelemahan untuk mendorsofleksikan lengannya dan
mengekstensikan jari-jari tangannya. Neuropati radial dihasilkan dari cedera akibat luka
,atau patah tulang lengan, atau kompresi atau iskemia pada nervus radialis.gambaran klinis
yang diperlihatkan tergantung dari lokasi cedera seperti pada tabel diatas.
• Berdasarkan manifestasi yang didapati pada kasus , maka letak lesi pada pasien terdapat di
spiral groove, dimana refleks brachioradialis menghilang tetapi refleks trisep masih
normal.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi keseluruhan dari kelumpuhan / lesi saraf radial setelah fraktur humerus pada 21
studi yang telah dilakukan adalah 11.,8% (532 palsies dalam 4.517 patah tulang). Fraktur b
agian tengah dan distal shal humerus memiliki hubungan secara signifikan lebih tinggi dengan
kejadian. Kelumpuhan lesi saraf radial dibandingkan dengan bagian lain. Fraktur transaerse
dan spiral didapati lebih mungkin untuk dihubungkan dengan kelumpuhan/lesi saraf radial
dibandingkan dengan fraktur oblique dan comminuted (p< 0.001). Tingkat pemulihan secara
keseluruhan 88,1 % (921 dari 1045), dengan pemulihan spontan mencapai 70,7% (411dari
581) pada pasien yang dirawat secara konservatif (Louis dan David, 2005).
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
• Trauma Pada fraktur dan dislokasi, neuropati terjadi karena penekanan safar oleh fragmen
tulang, hematom, kallus yang berbentuk sesudah fraktur, atau karena peregangan sarar
akibat suatu dislokasi. Infeksi. Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepres dan TBC.
Bisa mengenai saraf atau banyak saraf
• Infeksi. Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepres dan TBC. Bisa mengenai saraf
atau banyak saraf
• Toksik. Lebih spesifik mengenai nervus radialis adalah pada lead intoxication
• Penyakit vaskuler
• Neoplasma
Sedangkan factor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya NR antara lain:

• Aktivitas fisik yang berat yang dapat memicu • Suhu


cedera lengan • Cedera karena kecelakaan
• Jenis pekerjaan yang dapat memicu cedera
• Injeksi intramuscular
lengan
• Factor kebiasaan, misalnya kebiasaan suka
• Penyakit ginjal menggantukan lengan pada sandaran kursi
• Diabetes (Saturday night palsy) atau salah memakai kruk
• Cedera karena tembakan peluru
• Cedera karena benda tajam
• Prosedur operasi yang menyebabkan cedera
lengan pasca operasi
PATOFISIOLOGI
PATOFISOLOGI
NEUROPRAXIA

AKSONOTMESIS

NEUROTMESIS
NEUROPRAXIA
 Kelumpuhan
motorik bersifat
sementara
 Disfungsi ringan
sensorik
 Tdk trdpt gangguan
saraf maupun
selubung saraf
 Bisa terjadi
penyembuhan total
AKSONOTMESIS

Gangguan pada akson


namun selubung
Schwann tetap utuh
Terdapat paralisis
motorik, sensorik, dan
otonomik
Pemulihan dapat terjadi
apabila kompresi
dilepaskan secara tepat
waktu dan jika akson
mengalami regenerasi.
NEUROTMESIS
 Akson dan pembungkus
saraf perifer putus, sobek,
atau rusak.
 Degenerasi Wallerian
dapat terjadi pd bagian
distal namun, segmen
proksimal tidak mengalami
regenerasi secara alamiah
 Serabut fibril saraf dgn
elemen-elemen jaringan
fibrus membentuk
neuroma
PENATALAKSANAAN & EDUKASI
TATALAKSANA
• Perawatan Non operatif
 Istirahat
 modifikasi aktivitas
 obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
 terapi vitamin
 imobilisasi dalam bidai fungsional
TERAPI PEMBEDAHAN/OPERASI
Bedah dekompresi mungkin diperlukan untuk pasien yang tidak menanggapi pengobatan
konservatif atau pasien dengan cedera saraf parah.
REHABILITASI

• Tujuan utama dari rehabilitasi adalah kontraktur sendi, pemendekan tendon fleksor, dan
peregangan ekstensor sambil menunggu pemulihan saraf
• Contohnya : latihan untuk mempertahankan rentang gerak, peregangan pasif, dan splinting
EDUKASI
• Pasien dengan cedera pada nervus radialis diberi tahu untuk mengikuti terapi yang
disarankan dokter untuk memaksimalkan kemampuan menggunakan tangan dan
lengannya.
• Disarankan untuk tidak lagi mengonsumsi alcohol,menghindari segala bentuk aktivitas
atletik/olahraga yang melibatkan benturan keras.
• Untuk menghindari terjadinya penyempitan pergelangan tangan berkepanjangan,hindari
memakai gelang ketat/jam tangan
• Jika Anda bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan gerakan berulang, ambil langkah-
langkah untuk melindungi diri Anda dengan mengambil jeda dan beralih di antara tugas
yang membutuhkan gerakan berbeda.
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
KOMPLIKASI

Komplikasi utama dari kompresi saraf radial adalah cedera pada saraf sewaktu eksplorasi
bedah. Pemotongan atau peregangan saraf tidak jarang ketika mencobba untuk melepaskan
saraf pada bagian sepertiga tengah dan distal lengan atas dari tonjolan tulang atau kalus
penyembuhan. Dalam mengeksplor saraf interoseus posterior, saraf mungkin terdapat di
dalam ganglion yang besar atau lipoma, dan selama pembedahan, saraf dapat putus atau
sangat teregang. Komplikasi lainnya adalah kegagalan pasien untuk mencari bantuan medis
sampai otot menjadi atropi atau fibrosis. Selain itu komplikasi juga dapat berasal dari
tindakan operasi seperti infeksi, pembentukan keloid, dan pemulihan fungsi tidak lengkap
tanpa alsan yang jelas (Ran, 2003; Maqsood dkk, 2008).
PROGNOSIS
Jika penyebab neuropati radialis ditemukan dan diobati, pemulihan secara
menyeluruh bisa diharapkan. Sebagian besar individu yang diobati secara konservatif
dengan modifikasi aktivitas, pembidaian, dan obat-obatan akan mendapatakan hasil
yang memuaskan dalam jangka panjang. Prognosis sangat baik didapati pada 90%
sampai 95% dari orang yang menerima operasi decompressive dari saraf radial.
Namun, prognosis pemulihannya tidak sebaik individu dengan hasil
elektrodiagnostik normal yang mendapat terapi pembedahan (Ran, 2003; Maqsood
dkk, 2008).
KESIMPULAN

Pasien datang dengan keluhan tangan kiri sulit diangkat sejak 3 minggu yang
lalu. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kasus, diduga pasien
mengalami DROP HAND akibat terjadi gangguan saraf radial pada lekukan
spiral (spiral groove) di humerus.
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai