Anda di halaman 1dari 43

SEMINAR HASIL

KORELASI PANJANG TELAPAK TANGAN DENGAN TINGGI


BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

Siti Rahma
K1A1 15 138

Pembimbing 1 : dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH, Sp.FM


Pembimbing 2 : dr. Satrio Wicaksono, M.Sc
Penguji 1 : Andi Noor Kholidha S, S.Si., M.Biomed
Penguji 2 : dr. Arimaswati, M.Sc
Penguji 3 : dr. Ashaeryanto, MMedEd
BAB i
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Prinsip identifikasi ialah membandingkan data


Proses ini mencakup identifikasi korban hidup, antemortem (data semasa hidup) dan data post-
korban mati, maupun potongan tubuh yang di duga mortem (data setelah kematian) pada orang yang
berasal dari tubuh manusia. Pada suatu identifikasi tidak dikenal dengan tujuan membantu penyidik
harus dapat di tentukan antara lain jenis kelamin, menentukan identitas seseorang untuk
usia, ras dan tinggi badan (Iswara dkk, 2016) kepentingan visum et repertum (VeR) (Korah
dkk, 2016).

Identifikasi dapat dimanfaatkan untuk


Upaya pengenalan individu yang keperluan yang berhubungan dengan
dilakukan berdasarkan ciri-ciri atau sifat- berbagai kasus sipil, seperti kecelakaan
sifat yang membedakannya dari individu baik di darat, laut, maupun udara, kasus
lain. (Iswara dkk, 2016). terorisme, bencana alam, dan lain
sebagainya (Prawestiningtyas, 2009).
Identifikasi
Latar Belakang

Jumlah kejadian bencana alam di Indonesia tahun 2019 (28 Februari


2019) sebanyak 890 bencana alam dengan korban meninggal dan hilang
143 jiwa dan luka-luka sebanyak 272 jiwa serta 199,839 terkena dampak
dan mengungsi. Di Sulawesi Tenggara (05 Februari 2019) sebanyak 3
bencana alam dengan data 0 meninggal dan hilang, 0 luka-luka dan 15
korban jiwa terkena dampak dan mengungsi (BNPB 2019) Sedangkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013
dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar 15%, korban meninggal dunia 11%, korban luka
berat 14% dan kerugian materiil 14%. (Polantas Dalam
Angka 2013, 2013).

Indonesia memiliki 633 kelompok etnis yang


terdiri dari 1331 kategori suku (Ananta dkk,
2015). Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat
Pada periode tahun 2014-2016, jumlah kejadian tindak kriminalitas terdiri dari lima kelompok suku utama yaitu
di Indonesia meningkat tiap tahunnya, untuk wilayah Sulawesi Tolaki, Buton, Muna, Moronene dan Bugis.
Tenggara terjadi sebanyak 3.756 kasus pada tahun 2016 Suku Tolaki diperkirakan mewakili 16% dari
(Direktorat Statistik Politik dan Keamanan, 2017). keseluruhan populasi di Sulawesi Tenggara
(BAPPENAS BPS, 2013).
Rumusan Masalah
Apakah terdapat korelasi antara panjang
telapak tangan dengan tinggi badan pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo?
Tujuan Khusus

Untuk mengetahui korelasi panjang telapak


Tujuan Umum 1 tangan dengan tinggi badan pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Untuk mengetahui korelasi antara
panjang telapak tangan dengan
tinggi badan pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Untuk mengetahui formula tinggi badan dari
Halu Oleo.
2 pengukuran panjang telapak tangan pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
TUJUAN Halu Oleo
PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menambah referensi yang menunjang ilmu pengetahuan dan
memperluas wawasan pembaca tentang identifikasi forensik dalam hal korelasi panjang
telapak tangan dengan tinggi badan.

Manfaat
Penelitian

Manfaat Aplikatif
a. Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai pertimbangan kebijakan bagi Fakultas Kedokteran untuk
mengembangkan ilmu dibidang kedokteran forensik.
b. Bagi Masyarakat
Dapat digunakan sebagai sumber informasi masyarakat Sulawesi Tenggara tentang
formula estimasi tinggi badan.
BAB II
TINJAuAn pustAkA
Identifikasi adalah penentuan dan pemastian identitas
Definisi orang yang hidup maupun orang mati berdasarkan
ciri khas yang terdapat pada orang tersebut.
(Septadina, 2015).

Primer :
Terdiri Sidik jari, Gigi, DNA
Sekunder
Identifikasi Deskripsi individu (tato, bekas luka, jenis
kelamin, dan perhiasan), Temuan Medis,
Pakaian, Bukti-bukti lain yang ditemukan di
tubuh (Putri, 2018).

Jenis kelamin, usia, ras dan tinggi badan


Indikator
dianggap sebagai indikator utama dalam
identifikasi (Shrestha, 2015).
Tinggi badan merupakan parameter antropometri yang paling
penting dan berguna dalam penentuan identitas fisik suatu
individu tidak dikenal yang hanya ditemukan potongan tubuh
saja (Oria dkk, 2016)

Anak perempuan umumnya mengalami pertumbuhan


yang lebih cepat dibanding anak laki-laki, pada usia 12
tahun untuk anak perempuan dan 14 tahun untuk anak
Tinggi laki-laki.
Badan
Tinggi badan diukur dari titik tertinggi pada kepala
(cranium) yang disebut vertex, ke titik yang paling rendah
dari tumit yang merupakan bagian terendah dari tulang
calkaneus.
Pengukuran tinggi badan manusia umumnya diukur dalam
satuan centimeter (cm), hal ini juga didasari atas formula
tentang perkiraan tinggi badan yang sudah ada (Glinka, 2008)
Telapak Tangan
Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tulang

Internal • Genetik
• Jenis Kelamin

• Lingkungan
• Gizi
Eksternal • Obat-obatan
• Penyakit
Hubungan Panjang Telapak Tangan
Dengan Tinggi Badan

Hubungan panjang telapak tangan dengan tinggi badan


menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara panjang telapak tangan dengan tinggi badan.
•Kecelakaan
•Tindak pidana Identifikasi
•Bencana alam

Tinggi Badan Ras Usia Jenis Kelamin

Pertumbuhan Tulang
Panjang Telapak
Tangan

KERANGKA
Faktor Internal
Faktor Eksternal :
1. Lingkungan : TEORI
1. Jenis Kelamin Pranatal dan Postnatal
2. Genetik : 2. Gizi :
Hormon insulin, Mineral, Vitamin (Vit. A, Vit. C, Vit. D, Vit. K,
tiroid, IGFs, dan Vit. B12), Ca, PO43-, Mg, F, dan Mn
testosteron, 3. Obat-obatan :
estrogen •Dosis yang salah
•Kortikosteroid, sitostatika (metotreksat), anti
kejang, anti koagulan (heparin, warfarin)
•Kortison dosis tinggi
4. Penyakit :
Gigantisme, kretinisme, dwarfisme, skoliosis,
kifosis, lordosis, dan osteoporosis.
HIPOTESIS PENELITIAN

H0 Ha

Tidak terdapat korelasi antara Terdapat korelasi antara


panjang telapak tangandengan panjang telapak tangan dengan
tinggi badan tinggi badan

KERANGKA KONSEP

Panjang telapak tangan Tinggi badan

KETERANGAN :
: Variabel bebas
: Variabel terikat
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian

WAKTU PENELITIAN

Mei-Juni 2019
RANCANGAN PENELITIAN

Analitik Observasional
menggunakan desain Cross
Sectional
LOKASI PENELITIAN

Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo,
Sulawesi Tenggara.
Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang


SAMPEL digunakan dalam penelitian ini adalah
PENELITIAN total sampling, dimana besarnya sampel
adalah seluruh populasi yang memenuhi
syarat kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Populasi dalam penelitian ini adalah


POPULASI
mahasiswa aktif angkatan 2015, 2016,
PENELITIAN
2017, dan 2018 Prodi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo
sebanyak 412 responden.
Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi

1. Mahasiswa aktif 1. Tidak bersedia menjadi


Fakultas Kedokteran responden.
Universitas Halu Oleo 2. Pernah atau sedang
angkatan 2015 sampai mengalami fraktur, cidera
2018 atau pembedahan pada
2. Usia minimal 18 tulang telapak tangan dan
tahun untuk kerangka penyusun tinggi
perempuan dan 21 badan
tahun untuk laki-laki 3. Menunjukan adanya kelainan
3. Ras mongoloid yang mempengaruhi struktur
atau bentuk tinggi badan
Teknik Pengumpulan Data

Alat dan Bahan Cara Kerja


1. Lembar Panjang Telapak Kaki Tinggi Badan
informed
Consent
2. Alat tulis
3. Microtoice
Onemade
4. Kaliper
vernier
geser
5. Kamera
digital
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
KRITERIA
No VARIABEL DEFINISI OPRASIONAL SKALA
OBJEKTIF

Panjang telapak tangan merupakan panjang


Dalam
yang diukur dari ujung jari tangan terjauh
Panjang satuan
yaitu phalang 3 (medius) sampai ke
1 Telapak kaki sentimeter Numerik
pergelangan tangan yaitu pada titik tengah
(cm)
inter styloid line (Oria dan Pal A, 2016).

Tinggi badan merupakan jarak yang diukur


Dalam
antara puncak kepala (vertex) sampai ke tumit
satuan
Tinggi (calcaneus) pada posisi badan berdiri secara Numerik
2 sentimeter
badan tegak lurus sempurna pada saat dilakukan
(cm)
pengukuran (Oria dkk, 2016).
Teknik Analisis Data

1 2
Analisis
Univariat
Editing Coding 5

Analisis
3 4 data
Tabulat Entry
ing data Analisis
Bivariat
Univariat Bivariat

Mendeskriptifkan Uji statistik korelasi


data dalam bentuk menggunakan uji Analisis regresi
rerata dan Pearson. Interpretasi linier yang
simpangan baku hasil uji Pearson bertujuan untuk
untuk data sebaran spearman : memprediksi atau
normal atau median meramal nilai
dan rentang untuk H0 ditolak dan Ha variabel numerik
sebaran data yang diterima jika p value dengan variabel
tidak normal < 0,05 : terdapat numerik lainnya.
korelasi bermakna
Uji normalitas yang H0 diterima dan Ha
digunakan adalah ditolak jika p value >
Kolmogrov Smirnov 0,05 : tidak terdapat
korelasi
Populasi penelitian

Kriteria inklusi Sampel Kriteria eksklusi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Halu Oleo

ALUR
Panjang telapak tangan Tinggi badan
PENELITIAN

Hasil

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan
Etika Penelitian

Lembar
persetujuan
(Informed
consent)

Tanpa nama
(Anonimity)

Kerahasiaan
(Confidentiality)
SEMINAR HASILPENELITIAN

KORELASI PANJANG TELAPAK TANGAN DENGAN TINGGI


BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN
FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS HALU OLEO

Siti Rahma
K1A1 15 138

Pembimbing 1 : dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH, Sp.FM


Pembimbing 2 : dr. Satrio Wicaksono, M.Sc
Penguji 1 : Andi Noor Kholidha S, S.Si., M.Biomed
Penguji 2 : dr. Arimaswati, M.Sc
Penguji 3 : dr. Ashaeryanto, MMedEd
BAB iV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo terbentuk pada tanggal 30


September 2011 berdasarkan SK Rektor Nomor
413/SK/UN29/PP/2011 tentang berdirinya Fakultas Kedokteran Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo berdiri pada
internal dalam lingkungan Universitas Halu Oleo. tanggal 21 September 1998 berdasarkan SK Mendikbud
R.I Nomor 233/O/1998. FMIPA pada saat itu terdiri
dari empat jurusan, tanpa adanya program studi, yaitu
Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi

Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo saat ini memiliki 2


gedung dengan 3 lantai. Fakultas Kedokteran Universitas Halu
Oleo terdiri atas : Saat ini FMIPA terdiri dari 2 buah gedung utama masing-
1. Program Studi Kedokteran, masing dengan 3 lantai, dan 1 gedung dengan 2 lantai.
2. Profesi Dokter, Serta telah mempunyai 7 Program Studi S1 (Mate-matika,
3. Konsentrasi Keperawatan. Fisika, Kimia, Biologi, Bioteknologi, Statistika, dan Ilmu
Komputer) dan Program Studi S2 (Fisika, dan Kimia).
Hasil Penelitian
A. Analisis Univariat
1. Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin

Distribusi

Karakteristik Responden
Jumlah (n) Presentase (%)

Usia

19 tahun 18 6,3

20 tahun 42 14,7

21 tahun 128 44,8

22 tahun 89 31,1

23 tahun 9 3,1
Jenis Kelamin

Laki-laki 143 50,0

Perempuan 143 50,0

Total 286 100

Sumber : Data Primer 2019


2. Distribusi Subjek Menurut Ukuran Tinggi Badan, Panjang Telapak
Tangan Kanan dan Panjang Telapak Tangan Kiri pada Laki-laki dan
Perempuan

Variable

Panjang Telapak Tangan Panjang Telapak Tangan


Tinggi Badan
Kanan Kiri

L P L P L P

Mean 161.063 160.063 17.576 17.490 17.542 17.440

Median 161.000 160.000 17.500 17.500 17.500 17.400

Std. Deviasi 6.9264 6.2475 1.0172 0.8973 0.9803 0.8679

Rentang 29.0 24.0 5.0 4.0 4.7 4.4

Min. 149.0 146.0 15.1 15.0 15.1 15.5

Max. 178.0 170.0 20.1 19.0 19.8 19.9

Sumber : Data Primer 2019


B. Analisis Bivariat
1. Korelasi Panjang Telapak Tangan terhadap Tinggi Badan

Variabel p r

Laki-laki 0,000* 0,939


Panjang Telapak Tangan Kanan
Perempuan 0,000* 0,942

Laki-laki 0,000* 0,962


Panjang Telapak Tangan Kiri
Perempuan 0,000* 0,923
*Signifikan p<0,05
Sumber : Data Primer 2019

Data diatas menunjukkan :


1. Nilai signifikansi panjang telapak tangan kanan laki-laki adalah 0,000, panjang telapak
tangan kanan perempuan adalah 0,000, panjang telapak tangan kiri laki-laki adalah
0,000, dan panjang telapak tangan kiri perempuan adalah 0,000 yang berarti
didapatkan korelasi yang bermakna antara panjang telapak tangan kanan dan telapak
tangan kiri terhadap tinggi badan.
2. Koefisien korelasi panjang telapak tangan kanan dengan tinggi badan laki-laki yaitu
0,939 yang berarti korelasi positif sangat kuat.
3. Koefisien korelasi panjang telapak tangan kanan dengan tinggi badan perempuan
yaitu 0,942 yang berarti korelasi positif sangat kuat.
4. Koefisien korelasi panjang telapak tangan kiri dengan tinggi badan laki-laki yaitu 0,962
yang berarti korelasi positif sangat kuat.
5. Koefisien korelasi panjang telapak tangan kiri dengan tinggi badan perempuan yaitu
0,923 yang berarti korelasi positif sangat kuat.
2. Regresi Linier Panjang Telapak Tangan Terhadap Tinggi Badan

Regresi
Konstanta SE Beta p
koefisien

L 6,390 48,742 0,198 0,939 0,000


Panjang
telapak
tangan kanan P 6,556 45,399 0,197 0,942 0,000

L 6,801 41,768 0,162 0,962 0,000


Panjang
telapak
tangan kiri P 6,642 44,228 0,234 0,923 0,000

Sumber : Data Primer 2019

3. Formula Estimasi Tinggi Badan

Laki-laki Perempuan

TB = 48,742+6,390 (PTTKa) TB = 45,399+ 6,556 (PTTKa)


TB = 41,768+ 6,801 (PTTKi) TB = 44,228+ 6,642 (PTTKi)

*TB : Tinggi Badan


PTTKa: Panjang Telapak Tangan Kanan
PTTKi : Panjang Telapak Tangan Kiri
Pembahasan

1. Tinggi Badan Pada Laki-Laki Dan Perempuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi badan laki-laki lebih besar


dibandingkan tinggi badan perempuan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
dan Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo

Hal ini disebabkan karena pada laki-laki Beberapa keadaan menampakkan


memiliki tulang yang cenderung lebih perubahan dengan modifikasi oleh
besar, massa otot yang lebih padat, serta karena pengaruh jenis kelamin,
lemak subkutan yang lebih sedikit genetik, faktor lingkungan, gizi, obat-
sehingga membuat bentuk tubuh lebih obatan maupun penyakit.
angular dibanding perempuan yang
memiliki tulang yang lebih pendek dan
kecil, lebih sedikit massa otot dan lebih
banyak mempunyai lemak subkutan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu:

Pattuju., dkk Simatupang., dkk


(2015) (2017)
Miqdad Arya Hesty Asmiliaty
Putra (2012)
(2018)
Penelitian yang Penelitian yang
dilakukan oleh dilakukan oleh
Pattuju dkk Simatupang dkk
menunjukkan bahwa Penelitian yang
Penelitian yang menunjukkan dilakukan oleh Hesty
tinggi badan laki-laki dilakukan oleh bahwa tinggi badan
lebih besar daripada Asmiliaty
Miqdad Arya Putra laki-laki lebih besar menunjukkan bahwa
perempuan. menunjukkan bahwa daripada rata-rata tinggi
rata-rata tinggi perempuan. badan laki-laki lebih
badan laki-laki lebih besar daripada
besar daripada perempuan.
perempuan.
Pembahasan

2. Panjang Telapak Tangan Pada Laki-laki dan Perempuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang telapak tangan laki-laki lebih besar
dibandingkan panjang telapak tangan perempuan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara panjang telapak tangan kanan dan
kiri baik laki-laki maupun perempuan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo

Perhitungan panjang telapak tangan pada Banyaknya tekanan dan regangan pada sisi dominan
umumnya di pengaruhi oleh panjang tulang dan selama masa pertumbuhan juga menyebabkan
panjang jaringan-jaringan disekitar tulang, perbedaan pada sisi kanan dan sisi kiri anggota
dimana panjang tulng laki-laki lebih besar tubuh.
dibanding panjang tulang perempuan. Hal ini di
sebabkan oleh faktor internal maupun faktor
eksternal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu:

Miqdad Arya Putra Simatupang., dkk


(2018) (2017)

Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan


Miqdad Arya Putra oleh Simatupang dkk
menunjukkan bahwa laki-laki menunjukkan bahwa rata-
memiliki panjang telapak rata panjang telapak tangan
tangan lebih besar dibanding laki-laki lebih besar
perempuan dibanding perempuan.
Pembahasan

3. Hubungan Panjang Telapak Tangan Dengan Tinggi Badan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang telapak tangan dengan tinggi


badan didapatkan hubungan yang signifikan pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor : Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
Faktor Internal : pertumbuhan tulang telapak tangan yang
1. Jenis Kelamin tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
2. Genetik tulang-tulang penyusun tinggi badan. Hal ini
3. Ras sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
Faktor Eksternal
tinggi badan seseorang proporsional dengan
1. Lingkungan
2. Gizi
berbagai dimensi tubuh, dan salah satu dimensi
3. Obat-obatan tubuh tersebut adalah panjang telapak tangan.
4. Penyakit Sehingga dapat di artikan semakin panjang
telapak tangan maka semakin tinggi proporsi
tubuh seseorang, begitu pula sebaliknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu:

Miqdad Arya Putra Novian Anindito


(2018) Simatupang., dkk Santosa
(2017) (2014)

Penelitian yang dilakukan Penelitian yang


oleh Miqdad Arya Putra Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Novian
menunjukkan bahwa oleh Simatupang dkk Anindito Santosa
terdapat korelasi yang menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
signifikan antara panjang terdapat korelasi yang terdapat korelasi yang
telapak tangan dengan signifikan antara panjang signifikan antara
tinggi badan, dimana laki- telapak tangan dengan panjang telapak tangan
laki memiliki korelasi yang tinggi badan pada laki-laki
lebih besar dibanding dengan tinggi badan
dan perempuan. pada laki-laki dan
perempuan.
perempuan.
Keterbatasan Penelitian

1. Tidak dilakukan pada etnik atau suku tertentu sehingga tidak bisa
mendeskripsikan karakteristik panjang telapak tangan dan tinggi
badan pada satu etnik atau suku.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat korelasi yang signifikan antara panjang telapak tangan
dengan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo.

B. Saran
1. Peneliti mengusulkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan
penelitian lebih lanjut pada populasi yang berbeda berdasarkan
suku-suku yang ada di Indonesia.
2. Peneliti mengusulkan agar metode korelasi panjang telapak tangan
dapat diaplikasikan dalam melakukan identifikasi forensik untuk
menentukan tinggi badan.
Lembar
Observasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai