Anda di halaman 1dari 11

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

Periode 8 Juni s/d 11 Juli 2015


RS Family Medical Center (FMC), Sentul

Laporan Kasus
Presbiopia ODS

Oleh:
Christine Merlinda Timotius
112014351

Pembimbing :
dr. Michael IL, Sp.M

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus : Juni 2015
SMF ILMU PENYAKIT MATA
Rumah Sakit Family Medical Center-Sentul
Tanda Tangan
Nama

: Christine Merlinda Timotius

NIM

: 11-2014-351

Dr. Pembimbing

: dr. Michael IL, Sp.M

STATUS PASIEN
I.

II.

IDENTITAS
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Pemeriksaan

: Ny. K
: 52 tahun
: Perempuan
: Islam
: Ibu rumah tangga
: Cipayung RT 01/03
: 11 Juni 2015

ANAMNESIS
Auto anamnesis pada tanggal 11 Juni 2015
Keluhan Utama
Pasien mengeluh buram saat melihat dekat sejak satu tahun yang lalu.
Keluhan tambahan
Buram dirasakan dikedua mata, namun lebih berat di mata sebelah kiri, mata sering
berair saat lelah dan sering perih.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan buram saat melihat dekat sejak satu tahun yang lalu. Buram
dirasakan dikedua mata namun lebih berat pada mata sebelah kiri. Mata sering berair
dan perih saat lelah. Nyeri (-), berair (-), berbayang (-), pusing (-), demam (-), alergi
(-), riwayat pemakaian kacamata (-), riwayat hipertensi (-), diabetes (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
2

a. Umum
1. Asthma
2. Alergi
3. Hipertensi
4. Diabetes mellitus
5. Dislipidemia

: di sangkal
: di sangkal
: di sangkal
: disangkal
: di sangkal

b. Mata
6. Riwayat sakit mata sebelumnya
7. Riwayat penggunaan kaca mata
8. Riwayat operasi mata
9. Riwayat trauma mata sebelumnya

: disangkal
: di sangkal
: di sangkal
: di sangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:


Penyakit mata serupa
: tidak ada
Penggunaan kacamata
: tidak ada
Penyakit mata lainnya
: tidak ada
Asthma
: tidak ada
Alergi
: tidak ada
Hipertensi
: tidak ada
Diabetes mellitus
: tidak ada
Dislipidemia
: tidak ada
III.

PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi

: 80x/menit

B. STATUS OPTHALMOLOGIS
OD
1,0
Add +2,50
PD 65/63
Orthoforia
Tenang
Tenang
Jernih, arkus senilis
Dalam
Bulat, sentral, 3 mm, refleks

PEMERIKSAAN
Visus
Posisi Bola Mata
Palpebra
Konjungtiva
Cornea
COA
Iris/Pupil

OS
1,0
Add +2,50
PD 65/63
Orthoforia
Tenang
Tenang
Jernih, arkus senilis
Dalam
Bulat, sentral, 3 mm, refleks

cahaya langsung dan tak

cahaya langsung dan tak

langsung (+/+)

langsung (+/+)
3

Jernih
Jernih
RF (+), papil bulat, batas

Lensa
Vitreus
Fundus

Jernih
Jernih
RF (+), Papil bulat, Batas

tegas, CDR 0,4, A/V 2:3


RM (+), perdarahan (-),

tegas, CDR 0,4 , A/V 2:3


RM (+), perdarahan (-),

eksudat (-), sikatriks (-)

eksudat (-), sikatriks (-)


Pergerakan Bola Mata

Sesuai pemeriksa
Normal perpalpasi
Tidak dilakukan
IV.

Konfrontasi Test
Tonometri digital
RAPD

Sesuai pemeriksa
Normal perpalpasi
Tidak dilakukan

RESUME
Anamnesis
Pasien mengatakan buram saat melihat dekat sejak satu tahun yang lalu. Buram
dirasakan dikedua mata, namun yang lebih berat pada mata sebelah kiri. Mata sering

berair dan perih jika lelah.


Dari status oftalmologis yang di dapatkan :
OD
1,0
Add +2,50
PD 65/63
Jernih, arkus senilis

V.

VI.

PEMERIKSAAN
Visus
Cornea

OS
1,0
Add +2,50
PD 65/63
Jernih, arkus senilis

DIAGNOSIS KERJA
Presbiopia ODS
PENATALAKSANAAN

Resep kaca mata baca

Edukasi:
1. Kaca mata digunakan saat membaca atau melakukan aktifitas dengan
menggunakan penglihatan jarak dekat
2. Kontrol untuk pemeriksaan visus setiap 6 bulan atau jika ada keluhan
VII.

PROGNOSIS
Ad Vitam
Ad Fungsionam

OCCULI DEXTRA (OD)


:
Bonam
:
Bonam

OCCULI SINISTRA (OS)


Bonam
Bonam
4

Ad Sanationam

Bonam

Bonam

Tinjauan Pustaka
Definisi Presbiopia
Presbiopia merupakan gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia.1
Hilangnya daya akomodasi yang terjadi bersamaan dengan proses penuaan pada semua
orang disebut presbiopia. Seseorang dengan mata emetrop (tanpa kesalahan refraksi)
akan mulai merasakan ketidakmampuan membaca huruf kecil atau membedakan bendabenda kecil yang terletak berdekatan pada usia sekitar 44-46 tahun. 2 Gagal penglihatan
dekat akibat usia, berhubungan dengan penurunan amplitudo akomodasi atau
peningkatan punctum proximum.3
Epidemiologi Presbiopia
Prevalensi presbiopi lebih tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup yang
tinggi. Karena presbiopi berhubungan dengan usia, prevalensinya berhubungan langsung
dengan orang-orang lanjut usia dalam populasinya.
Walaupun sulit untuk melakukan perkiraan insiden presbiopia karena onsetnya yang
lambat, tetapi bisa dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopia terjadi pada usia 42 hingga
44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 2006 menunjukkan 112 juta orang di Amerika
mempunyai kelainan presbiopia.1
Etiologi Presbiopia
Yang menjadi etiologi presbiopia adalah
5

Kelemahan otot akomodasi


Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.4

Patofisiologi Presbiopia
Cahaya masuk ke mata dan dibelokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan
struktur-struktur lain dari mata (kornea, humor aqueus, lensa, humor vitreus) yang
mempunyai kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di retina.
Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang
jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Penglihatan dekat
memerlukan kontraksi dari cilliary body, yang bisa memendekkan jarak antara kedua
sisi cilliary body yang diikuti relaksasi ligament pada lensa. Lensa menjadi lebih
cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina.
Pada mata presbiopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi
atau lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya, menyebabkan kurang bisa
mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan mata saat melihat. Akibat gangguan
tersebut bayangan jatuh di belakang retina. Karena daya akomodasi berkurang, maka
titik dekat mata makin menjauh.
Akomodasi suatu proses aktif yang memerlukan usaha otot, sehingga dapat
lelah. Derajat kelengkungan lensa yang dapat ditingkatkan jelas terbatas dan sinar
cahaya dari suatu objek yang sangat dekat individu tak dapat dibawa ke suatu fokus di
atas retina, bahkan dengan usaha terbesar. Titik terdekat dengan mata, tempat suatu
objek dapat dibawa ke fokus jelas dengan akomodasi dinamai titik dekat penglihatan.
Titik dekat berkurang selama hidup, mula-mula pelan-pelan dan kemudian secara
cepat dengan bertambanya usia, dari sekitar 9 cm pada usia 10 tahun sampai sekitar
83 cm pada usia 60 tahun. Pengurangan ini terutama karena peningkatan kekerasan
lensa, dengan akibat kehilangan akomodasi karena penurunan terus-menerus dalam
derajat kelengkungan lensa yang dapat ditingkatkan. Dengan berlalunya waktu,
individu normal mencapai usia 40-45 tahun, biasanya kehilangan akomodasi, telah
cukup menyulitkan individu dalam membaca dan pekerjaan.5
Faktor Resiko Presbiopia

Usia merupakan faktor resiko utama penyebab presbiopia. Namun pada kondisi tertentu
dapat terjadi presbiopia prematur sebagai hasil dari faktor-faktor seperti trauma, penyakit
sistemik, penyakit jantung, atau efek samping obat.
Klasifikasi Presbiopia
a) Presbiopia insipient
Presbiopia insipient merupakan tahap awal di mana gejala atau temuan
klinis menunjukkan beberapa kondisi efek penglihatan dekat. Pada presbiopia
insipient dibutuhkan usaha ekstra untuk membaca cetakan kecil. Biasanya,
pasien membutuhkan tambahan kacamata atau adisi, tetapi tidak tampak
kelainan bila dilakukan tes dan pasien lebih memilih untuk menolak diberikan
kacamata baca.
b) Presbiopia Fungsional
Ketika dihadapkan dengan amplitude akomodasi yang berangsur
angsur menurun, pasien dewasa akhirnya melaporkan adanya kesulitan melihat
dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.
c) Presbiopia Absolut
Sebagai akibat dari penurunan akomodasi yang bertahap dan terus
menerus, dimana presbiopi fungsional berkembang menjadi presbiopia absolut.
Presbiopia absolut adalah kondisi di mana sesungguhnya tidak ada sisa
kemampuan akomodatif.
a) Presbiopia Prematur
Pada presbiopia prematur, kemampuan akomodasi penglihatan dekat
menjadi berkurang lebih cepat dari yang diharapkan. Presbiopia ini terjadi dini
pada usia sebelum 40 tahun. Berhubungan dengan lingkungan, gizi, penyakit
atau obat obatan, hipermetropia yang tidak terkoreksi, premature sklerosis dari
cristaline lensa, glaukoma simple kronik.
b) Presbiopia nokturnal

Presbiopia nokturnal adalah kondisi dimana terjadi kesulitan untuk


melihat dekat disebabkan oleh penurunan amplitudo akomodasi di cahaya
redup. Peningkatan ukuran pupil, dan penurunan kedalaman menjadi penyebab
berkurangnya jarak penglihatan dekat dalam cahaya redup.1
Gejala Presbiopia
Presbiopia terjadi secara bertahap. Penglihatan yang kabur, dan ketidak
mampuan melihat benda benda yang biasanya dapat dilihat pada jarak dekat
merupakan gejala dari presbiopi. Gejala lain yang umumnya terjadi pada presbiopia
adalah :

Keterlambatan saat memfokuskan pada jarak dekat


Mata terasa tidak nyaman, berair, dan sering terasa pedas
Sakit kepala
Astenopia karena kelelahan pada otot siliar
Menyipitkan mata saat membaca
Kelelahan atau mengantuk saat membaca dekat
Membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.
Kesulitan melihat pada jarak dekat yang biasa dilakukan dan mengubah atau

mempertahankan

fokus

disebabkan

oleh

penurunan

amplitudo

akomodasi.

Penggunaan cahaya terang untuk membaca pada pasien menyebabkan penyempitan


pupil, sehingga peningkatan kedalaman fokus. Kelelahan dan sakit kepala
berhubungan dengan kontraksi otot orbicularis atau bagian dari otot occipitofrontalis,
dan diduga berhubungan dengan ketegangan dan frustrasi atas ketidakmampuan untuk
mempertahankan jelas penglihatan dekat. Mengantuk dikaitkan dengan upaya fisik
dikeluarkan untuk akomodasi selama beberapa waktu.1,4
Diagnosa Presbiopia
a). Anamnesa
Anamnesa gejala gejala dan tanda presbiopi. Keluhan pasien terkait
presbiopi dapat bermacam-macam, misalnya pasien merasa hanya mampu
membaca dalam waktu singkat, merasa cetakan huruf yang dibaca kabur atau
ganda, kesulitan membaca tulisan huruf dengan cetakan kualitas rendah, saat
8

membaca membutuhkan cahaya yang lebih terang atau jarak yang lebih jauh, saat
membaca merasa sakit kepala dan mengantuk.

b). Pemeriksaan Presbiopia


Untuk usia lanjut dengan keluhan dalam membaca, dilanjutkan dengan
pemeriksaan presbiopia.

Cara :

Dilakukan penilaian tajam penglihatan dan koreksi kelainan refraksi


bila terdapat myopia, hipermetropia, atau astigmatisma, sesuai

prosedur di atas.
Pasien diminta membaca kartu baca pada jarak 30-40 cm ( jarak baca).
Diberikan lensa mulai +1 dinaikkan perlahan-lahan sampai terbaca

huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan.
Dilakukan pemeriksaan mata satu per satu.

9. Penatalaksanaan Presbiopia
a). Kacamata
Presbiopia dikoreksi dengan ,menggunakan lensa plus untuk mengatasi daya
fokus otomatis lensa yang hilang. Pada pasien presbiopia kacamata atau adisi
diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuaan tertentu :
+ 1.0 D untuk usia 40 tahun
+ 1.5 D untuk usia 45 tahun
+ 2.0 D untuk usia 50 tahun
+ 2.5 D untuk usia 55 tahun
+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Karena jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi + 3.0 dioptri adalah lensa
positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang. Pemeriksaan adisi untuk
membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan jarak kerja pasien pada waktu

membaca. Pemeriksaan sangat subjektif sehingga angka angka di atas tidak


merupakan angka yang tetap.
Kacamata baca memiliki koreksi-dekat di seluruh aperture kacamata sehingga
kacamata tersebut baik untuk membaca, tetapi membuat benda-benda jauh menjadi
kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat digunakan kacamata yang bagian
atasnya terbuka dan tidak terkoreksi untuk penglihatan jauh. Kacamata bifokus
melakukan hal serupa tetapi memungkinkan untuk koreksi kalainan refraksi yang
lain. Kacamata trifokus mengoreksi penglihatan jauh disegmen atas, penglihatan
sedang di segmen tengah, dan penglihatan dekat di segmen bawah. Lensa progresif
juga mengoreksi penglihatan dekat, sedang, dan jauh tetapi dengan perubahan daya
lensa yang progresif dan bukan bertingkat.2

b). Pembedahan
Terdapat beberapa teknik bedah untuk mengoreksi presbiopi, namun keselamatan,
keberhasilan dan kepuasan pasien masih belum bisa ditetapkan :
o
o
o
o
o
o

Multifocal intraocular lens implants


Accommodating intraocular lens implants
Small-diameter corneal inlays
Modified corneal surface techniques to create multifocal corneas
Conductive keratoplasty (CK)
Moldable intraocular lens implants (IOLs) to develop pseudophakic
accommodation.1

Prognosis Presbiopia
Hampir semua pasien presbiopia dapat berhasil dalam menggunakan salah
satu pilihan penatalaksanaan yang telah dipaparkan diatas. Dalam beberapa kasus
(misalnya, pasien presbiopia yang baru menggunakan kacamata, pemakai lensa
kontak, pasien yang memiliki riwayat kesulitan beradaptasi dengan koreksi visual),
tambahan kunjungan untuk tindak lanjut mungkin diperlukan. Selama kunjungan
tersebut, dokter mata dapat memberikan anjuran kepada pasien, verifikasi resep lensa
dan penyesuaian bingkai. Kadang-kadang, perubahan dalam desain lensa diperlukan.1

10

DAFTAR PUSTAKA
1.

American Academy of Opthalmology. Presbyopia. USA. 2010. Diunduh


pada: Juni 21, 2015. Www. Aao.org

2.

Whitcher JP, Paul RE. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC.
2009; 20:392-393

3.

Khurana AK. Opthalmologi. New Delhi: New Age International Publishers.


2005. 3: 60-65

4.

Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia. 2015.

5.

Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 1995: 14: 45

11

Anda mungkin juga menyukai