Anda di halaman 1dari 30

LASERASI KELOPAK MATA

Hilda habibah
201720401011166
Stase Mata - RSUD Jombang
2018
Anatomi dan fisiologi
Struktur mata yang berfungsi
sebagai proteksi lini pertama adalah
palpebra.
Kelopak mata atas merupakan
modifikasi dari lipatan kulit yang
menutupi bola mata anterior. Fungsinya
adalah mencegah benda asing masuk,
dan juga membantu proses lubrikasi
permukaan kornea. Berkedip
membantu menyebarkan film air mata,
yang melindungi kornea dan
konjungtiva dari dehidrasi.
Struktur kelopak mata
• A. Lapisan kulit
• B. Muskulus Orbikularis
okuli
• C. Jaringan areolar
• D. Lempeng tarsal
• E. Konjungtiva palpebra

• Bagian posterior kelopak


mata ditutupi oleh lapisan
selaput lendir (konjungtiva
palpebra) yang melekat kuat
pada lempeng tarsal
• Struktur anatomi kelopak mata dari posterior
ke anterior :
– Mucocutaneus Junction
– Meibomian gland orificies
– Gray line
– Eyelash folicles
Tepi kelopak mata
• A. Tepi anterior : Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll .
Bulu mata pada tepi kelopak mata tersusun secara rapi. Bulu mata atas lebih oanjang
dan lebih banyak dari bulu mata dibawah dan menggulung ke aras. Bulu mata bawah
lebih pendek dan menggulung ke bawah

• B. Tepi posterior : Tepi posterior kelopak mata dekat dengan dunia luar, dan
sepanjang tepi ini terdapat lubang kecil kelenjar sebaceous dimodifikasi (meibom,
atau tarsal, kelenjar).

• C. Punctum Lakrimal: Pada bagian medial dari tepi posterior, terdapat lubang kecil
sentral yang dapat dilihat pada kelopak atas dan bawah. The puncta berfungsi untuk
membawa air mata ke bawah melalui kanalikuli menuju kantung lakrimal
Inervasi
• Serabut otot muskulus orbikularis okuli pada kedua palpebra dipersarafi
cabang zigomatikum dari nervus fasialis sedangkan muskulus levator
palpebra dan beberapa muskulus ekstraokuli dipersarafi oleh nervus
okulomotoris. Otot polos pada palpebra dan okuler diaktivasi oleh saraf
simpatis. Oleh sebab itu, sekresi adrenalin akibat rangsangan simpatis
dapat menyebabkan kontraksi otot polos tersebut.3
Vaskularisasi
• Suplai darah ke kelopak mata sangat luas lamellae . Posterior kelopak mata
menerima darah melalui percabangan arteri palpebra. Di kelopak mata atas
sebuah percabangan marjinal berjalan sekitar 2 mm dari tepi kelopak mata dan
cabang perifer meluas sepanjang batas atas dari tarsus antara levator
aponeurosis dan otot Müller.

• Pembuluh darah ini menyuplai daerah medial oleh pembuluh darah palpebra
medial superior dari arteri ophthalmic terminal, dan bagian lateral oleh
pembuluh darah palpebra medial superior dari arteri lakrimalis. Kelopak
bawah menerima suplai darah dari pembuluh darah palpebra inferior lateran
dan medial.
Gambar 2. (1) Suplai arteri ke palpebra. a. Medial
palpebral artery; b. lateral palpebral artery; c. superior
peripheral arcade; d. superior marginal arcade; e. inferior
marginal arcade; f. angular artery. (2) Inervasi cabang
nervus kranialis ke kelpopak mata dan dahi.3
DEFINISI LASERASI KELOPAK MATA

• Yang disebut sebagai laserasi kelopak mata merupakan


rudapaksa pada kelopak mata akibat benda tajam/tumpul yang
mengakibatkan luka robek/laserasi.
Etiologi
Berbagai mekanisme trauma seperti kecelakaan mobil, perkelahian,
gigitan binatang, dan berbagai mekanisme lain dapat merusak kelopak
mata dan sistem drainase air mata.
KLASIFIKASI

Kerusakan pada kelopak mata diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan


lokasi:
 Untuk pasien muda (tight lids)
- Small 25-35%
- Medium 35-45%
- Large > 55%
 Untuk pasien yang lebih tua (lax lids)
- Small 35-45%
- Medium 45-55%
- Large > 65%
PATOFISIOLOGI

• A. Trauma tumpul : Echimosis dan


edema termasuk dalam manifestasi
klinis trauma tumpul.Pasien
membutuhkan evaluasi
biomikroskopik dan pemeriksaan
fundus denganpupil yang dilebarkan
Gambar 4. Ekimosis dan edema palpebra akibat trauma tumpul
untuk menyingkirkan permasalahan
yang terkain kelainanintraokular. CT
scan di perlukan untuk mengetahui
adanya fraktur.
• B. Trauma benda tajam : Pengetahuan yang mendetail tentang anatomi
palpebra membantu dokterahli bedah untuk memperbaiki trauma tajam
palpebra. Secara umum,penanganan trauma tajam palpebra tergantung
kedalaman dan lokasi cedera.

• C. Laserasi margo palpebra : Laserasi pada margo palpebra


memerlukan jahitan untuk menghindari tepi luka yang tidak baik.
Banyak teknik-teknik sudah diperkenalkan tapi pada prinsip pentingnya
adalah aproksimasi tarsal harus dibuat dalam garis lurus.
• D. Gigitan anjing dan manusia : Robekan dan trauma remuk terjadi
sekunder dari gigitan anjing atau manusia. Laserasi palpebra pada
sebagian kulit luar dan kulit secaramenyeluruh, avulsi kantus, laserasi
kanalikulus paling sering terjadi. Trauma pada wajah dan intracranial
mungkin dapat terjadi terutama pada bayi. Irigasi dan penutupan luka
secara dini harus segera dilakukan dan
Teknik reparasi kelopak mata

• Defek anterior yang tidak melibatkan batas kelopak mata


• Laserasi dengan melibatkan batas kelopak mata
• Laserasi kelopak mata dengan kehilangan jaringan
Defek anterior yang tidak melibatkan batas kelopak mata

1.Penutupan langsung dengan Penjahitan


– Dapat Dilakukan bila tidak ada kehilangan jaringan
Defek anterior yang tidak melibatkan batas kelopak mata

2.Myocutaneous flaps
– Flap Mycocutaneus di daerah periocular terbentuk dari kulit dan otot
orbicularis yang dibedah dibawah septum orbita dan ditarik ke posisi
diatas defek
Defek anterior yang tidak melibatkan batas kelopak mata

3.Free skin grafts


– Skingraft dapat diambil dari kulit retro atau pre auricular, kulit
supraclavicular dan kulit lengan bagian dalam
Laserasi dengan melibatkan batas kelopak mata

• Reparasi batas kelopak mata dapat dilakukan dengan 3 jahitan vertical


Jenis trauma adnexa membutuhkan pendekatan kelopak mata yang
paling teliti, yang harus tepat untuk menghindari notching kelopak mata
dan malposisi margin palpebra.
• Pentupan margo palpebra
dapat dilakukan dengan 2
atau 3 jahitan untuk
mensejajarkan tepi luka.
Untuk menghindari
kerusakan pada
epitelkornea jahitan tarsal
tidak boleh meluas sampai
dipermukaan konjungtiva,
terutama pada palpebra
superior.
Laserasi kelopak mata dengan kehilangan jaringan
• Diklasifikasikan berdasarkan Panjang defek secara horizontal
– Small defects <1/3
– Medium Defects 1/3-1/2
– Large defects >1/2
Small defects <1/3

1. Penutupan Langsung
2. Lateral canthotomy and
cantholysis
Medium Defects 1/3-1/2

• Tenzel semicircular flap


– Flap Semisirkular dari kulit
dan otot orbicularis diputar dai
canthus lateral setlah
cantholysis lateral
Large defects >1/2

• Cutler Beard Bridge technique


– Biasanya dilakukan untuk
rekonstruksi kelopak mata
atas namun juga bias
dilakukan pada kelopak mata
bawah yang dikenal dengan
reverse Cutler Beard Bridge
technique.
Large defects >1/2

• Hughes tarsoconjunctival flap technique


Large defects >1/2

• Mustarde cheek rotation flap


– Dilakukan untuk
rekonstruksi defek kelopak
mata bawah yang sangat
luas biasanya melibatkan
lebih dari 75% kelopak mata
Large defects >1/2
• Repair of Canalicular laceration
– Perlu dilakukan identifikasi kerusakan kanalikuli, identifikasi
langsung dengan menarik tepi luka menggunakan kapas aplikator
dapat membantu, namun apabila susah dapat dilakukan iriagasi
dengan cairan infus, metylen blue atau flouresin yang diencerkan
melalui kanalikulli yang tidak rusak.
KOMPLIKASI
• Akibat kegagalan dalam memperbaiki laserasi khususnya bila melibatkan margo
palpebra, maka komplikasi yang dapat muncul antara lain epifora kronis,
konjungtivitis kronis, konjungtivitis bacterial, keratitis exposure, abrasi kornea
berulang, serta sikatriks entropian atau ektropion.

• Akibat teknik pembedahan yang buruk terutama dalam hal ketepatan penutupan
luka, komplikasi yang muncul dapat berupa jaringan parut, fibrosis, deformitas
palpebra sikatrikal. Selain itu dapat terjadi keadaan luka yang memburuk akibat
infeksi atau akibat tertundanya penutupan luka. Laserasi di dekat canthus medial
dapat merusak sistem nasolacrimal.
PROGNOSIS

• Prognosis visual untuk laserasi palpebra biasanya bagus, kecuali disertai


dengan rupture bola mata. Dengan teknik rekonstruksi laserasi palpebra
yang baik, hasil kosmetik biasanya cukup baik. Bekas luka pada kulit
atau ektropion sikatrikal mungkin membutuhkan operasi untuk meninjau
kembali kondisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai