Anda di halaman 1dari 6

A.

Analisa Kasus
Pasien mengeluhkan mata kanan nyeri yang dirasakan menjalar hingga
ke kepala dan juga terkadang terasa pada mata kiri. Selain itu, pasien juga
mengeluhkan mengalami tidak dapat melihat pada mata sebelah kanan dan
mata sebelah kiri tampak mulai kabur. Keluhan tersebut diiringi dengan mata
yang berair tanpa disertai dengan mata merah. Keluhan tersebut dapat
digolongkan kedalam gangguan mata tenang dengan visus menurun. Beberapa
diagnosis yang dapat dipertimbangkan adalah Glaukoma kronis, Ablasio
Retina, Retinopati, dan Katarak 1.
Berdasarkan keluhan utama pasien yakni kabur yang terjadi secara
progresif serta rasa nyeri pada mata yang mejalar hingga mata, maka hal yang
pertama dipikirkan adalah glaukoma. Nyeri yang dirasakan oleh pasien
merupakan terjadi akibat peningkatan tekanan intraokuler yang menyebabkan
pendesakkan ruang bola mata ke segala arah dan menekan simpul saraf baik
pada bola mata terutama saraf di daerah kornea yang merupakan cabang dari
nervus trigeminus, sehingga daerah disekitar mata yang dipersarafi oleh nervus
trigeminus ikut terasa nyeri.
Tekanan intraokular yang meningkat terjadi akibat penurunan drainase
aquos humor karena pada glaukoma primer sudut terbuka, terjadi proses
degeneratif anyaman trabekular, termasuk pengendapan materi ekstra sel dalam
anyaman dan dibawah lapisan endotel kanal Schlemm. Mekanisme utama
penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion retina yang
menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti-dalam retina serta
berkurangnya akson di nervus optikus. Hal ini menyebabkan diskus optikus
menjadi atropi.
Pada laporan kasus ini, pasien diduga mengalami glaukoma kronik atau
biasa disebut dengan glaukoma primer sudut terbuka. Glaukoma yang bersifat
kronik pada umumnya akan tidak menimbulkan gejala hingga suatu saat lapang
pandang pasien menjadi menyempit. Peningkatan tekanan intraokular
mendahului kelainan diskus optikus dan lapang pandang selama berbulan-bulan
hingga bertahun-tahun 2. Sewaktu pasien pertama kali menyadari adanya
kehilangan lapang pandang, biasanya telah terjadi kerusakan nervus optikus yang
bermakna.
Pada glaukoma primer sudut terbuka, tekanan bola mata sehari-hari tinggi
atau lebih dari 20 mmHg. Mata tidak merah dan tidak terdapat keluhan, hal ini
dapat menyebabkan gangguan susunan anatomis dan fungsi tanpa disadari oleh
pasien. Penyempitan lapang pandang disebabkan oleh peningkatan tekanan
intraokular yang akan mengganggu aliran pembuuh darah yang memperdarahi
retina dan papil saraf optik. Apabila terjadi iskemi pada pembuluh darah tersebut
maka akan menimbulkan gangguan saraf optik berupa penyempitan lapang
pandang. Pada glaukoma sudut terbuka ditemukan perjalanan penyakit yang
berlangsung lama tanpa disadari oleh pasien dan akan berakhir dengan kebutaan
yang disebut dengan glaukoma absolut 1.

B. Assessment
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, gejala dan tanda
yang terdapat pada pasien mengarahkan kepada Glaukoma absolut OD.
Diagnosis ini dipilih karena pada pemeriksaan mata kanan ditemukan light
perception negatif.
Diagnosis Primer: Glaukoma Absolut OD
Diagnosis Komplikasi: Katarak OD
Diagnosis Sekunder: Pterygium ODS, Katarak OS
C. Planning
a) Usulan pemeriksaan lain:

2
 Pemeriksaan menggunakan slit lamp: untuk melihat lebih jelas
segmen anterior bola mata
 Pemeriksaan Gonioskopi: untuk melihat keadaan sudut bilik
mata. Pemeriksaan digunakan dengan meletakkan lensa sudut
atau disebut dengan goniolens di dataran depan kornea setelah
diberi anastesi lokal.
 Pemeriksaan perimetri goldman pada mata kiri, untuk melihat
apakah terdapat penurunan lapang pandang pada mata kiri
b) Tatalaksana
 Terapi Medikamentosa
- Pemberian obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan
intraokuler dengan cara menekan produksi aquos humor,
dapat diberikan golongan beta-bloker,seperti timolol maleat
0,25% dan 0,5%, betaxolol 0,25%
- Obat parasimpatomimetik dan analog prostaglandin untuk
meningkatkan aliran keluar aqueous humor dengan bekerja
pada anyaman trabekular melalui kontraksi otot siliaris
- Pengurang rasa nyeri dengan analgetik
 Terapi pembedahan
Dilakukan apabila terapi medika mentosa tidak memberikan
respon serta kondisi pasien semakin memburuk. Metode tersebut
adalah:

- Iridoplasti, iridektomi & iridotomi perifer: metode pilihan


pada glaukoma sudut tertutup dengan membentuk saluran
langsung antara bilik mata depan dan belakang sehingga tidak
terdapat perbedaan tekanan antara keduanya
- Trabekuloplasti laser: menimbulkan bakaran melalui suatu
lensa-gonio ke anyaman trabekular sehingga memudahkan

3
aliran keluar aquos humor sehingga efektif pada glaukoma
sudut terbuka
- Bedah drainase glaukoma: terdiri dari trabekulektomi,
viskokanalostomi, sklerektomi, dan goniotomi. Metode ini
lebih sering digunakan pada glaukoma kongenital.
- Tindakan siklodestruktif: merupakan tindakan terakhir
apabila terapi medis dan bedah yang lainnya sudah tidak
dapat berhasil.
D. KIE
 Pasien diberikan informasi mengenai penyakit yang dialami mengenai,
penyebab serta komplikasinya
 Pasien diberikan edukasi bahwa penyakit yang dialami terjadi secara
progresif oleh karena itu sebaiknya kedua mata dievaluasi secara ketat
 Pasien diberikan informasi bahwa mata yang sudah tidak dapat melihat tidak
dapat kembali normal dan dapat menyebabkan kebutaan permanen
 Pasien diberikan edukasi mengenai tatalaksana medikamentosa yang
diberikan serta terapi pembedahan yang mungkin akan dilakukan apabila
terapi medikamentosa gagal
 Pasien diberikan edukasi untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan
mata dengan: menghindari atau mengurangi paparan sinar matahari,
menggunakan kaca mata pelindung ultraviolet, menghindari asap dan debu,
menjaga kebersihan mata, menjaga kebersihan tangan dan tidak mengucek
mata karena akan menimbulkan inflamasi dan untuk menghindari infeksi
sekunder pada mata.
E. Prognosis
 Prognosis penglihatan (ad functionam): malam
 Prognosis nyawa (ad vitam): bonam
BAB IV

4
KESIMPULAN

Pasien perempuan, usia 62 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada mata
kanan. Keluhan mata disertai dengan penurunan penglihatan dan mata berair. Selain
itu pasien merasa nyeri pada mata yang menjalar hingga kepala bagian belakang.
Pasien mengaku pandangannya kabur sejak lebih dari 3 tahun yang lalu dan hingga kini
penglihatnnya semakin menurun bahkan tidak dapat melihat sama sekali pada mata
kanan. Keluhan nyeri dirasakan satu minggu terakhir.
Pada pemeriksaan fisik, visus OD LP(-) dan OS 6/15. Pada pemeriksaan tampak
lensa keruh, bilik mata depan terkesan dangkal, serta tekanan intraokular pada palpasi
terkesan tinggi pada OD. Hasil pemeriksaan tonometri dengan menggunakan
tonometer Schiotz adalah OD 31,7 mmHg dan OS 17,3 mmHg
Pasien didiagnosis dengan Glaukoma Absolut OD. Rencana pemeriksaan
tambahan adalah Slit lamp, Gonioskopi, serta perimetri Goldman untuk menilai lapang
pandang OD. Rencana tatalaksana lebih ditekankan untuk tatalaksana glaukoma yaitu
memberikan medikamentosa yang bertujuan untuk menekan produksi aquos humor dan
memperlancar aliran keluar aquos humor. Serta obat-obatan pengurang rasa nyeri.
Prognosis pasien untuk visus pasien adalah malam.

DAFTAR PUSTAKA

5
1. Iljas, S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2007
2. Riordan-Eva, P. Vaughan & Asbury’s Oftalmologi Umum, Jakarta: EGC. 2013
3. Budiono S, Trisnowati TS, Moestijab, Eddyanto. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Mata. Surabaya: Airlangga University Press. 2013
4. Mitha Ratna Dewi, Siti Farida ITSW, Eka Arie Y. Constraints and Supporting
Factors to Access Free Cataract Surgery. Jurnal Oftalmologi Indonesia. 2010.
Available at: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
JOI%20Vol%207%20No%204%20Des%202010%20(Mitha%20R).pdf
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Situasi dan Analisis Glaukoma.
Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
glaukoma.pdf
6. Tian Kailin, et al. Clinical Ophtalmology: Current perspective of
neuroprotection and glaucoma. 2015 Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4646599/pdf

Anda mungkin juga menyukai