• Pada inspeksi akan tampak aliran air mata berlebih, terkadang tampak pula
discharge mukoid atau purulen.
A. Punctal stenosis;
B. Punctal ektropion dan stenosis;
C. Konjungtivokalasis,
D. Obstruksi punctum akibat bulu
mata;
E. Karunkel;
F. Pouting punctum
• Pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa ada tidaknya obstruksi pada
duktus nasolakrimalis adalah dye dissapearence test, fluorescein clearance test
dan John's dye test. Ketiga pemeriksaan ini menggunakan zat warna fluorescein
2% sebagai indikator. Sedangkan untuk memeriksa letak obstruksinya dapat
digunakan anel test.
Dye dissapearence test (DDT)
• Caranya hampir sama dengan JonesTest I, akan tetapi jika pada menit ke-5 tidak
tidak didapatkan kapas dengan bercak berwarna hijau maka dilakukan irigasi
pada sakus lakrimalisnya.
• Hasil positif bila keluar fluoresen melalui hidung tanpa regurgitasi.
• Hasil negatif, ketika tidak ada cairan pewarna yang keluar dari hidung, yang
menunjukkan obstruksi total sistem nasolakrimal.
ANEL TEST