PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
d. Kanal schlem, dapat terlihat pada sudut non pigmented. Berupa
garis yang sidikit gelap yang berada di posterior trabekula.
e. Darah kadang juga terlihat dalam saluran ini jika lensa gonioskopi
menekan vena episklera sehingga tekanan episklera meningkatkan
tekanan intra okuler.1,5
f. Sclera spur adalah projeksi bagian sclera yang paling anterior dan
merupakan tempat melekatnya otot - otot longitudinal gonioskopi
badan siliar. Secara gonioskopi scleral spur berada dibelakang
trabekula, terlihat sebagai suatu pita yang bewarna sempit yang
berwarna keputihan dan padat mengkilat. Scleral spur merupakan
daerah penanda yang sangat penting karena relatif sama pada
setiap mata. Pada laser trabekuloplasti sangat penting untuk
mengidentifikasi scleral spur karena jika proses pembakaran
mengenai bagian belakang scleral spur akan menimbulkan
inflamasi yang besar sehingga meningkatkan terjadinya resiko
peningkatan tekanan intra okuker paska laser karena pembentukan
peripheral anterior sinekia.
g. Badan siliar, berada tepat dibelakang scleral spur berupa pita
berwarna merah muda kecoklatan, gelap keabu – abuan. Lebarnya
tergantung pada posisi insersi iris dan cendrung lebih sempit pada
mata hipermetrop dan lebih lebar pada mata miop. Angle resess
terlihat sebagai terbentuknya iris ke posterior seolah – olah
berinsersi pada corpus siliare.
h. Prosesus iris, adalah perluasan permukaan anterior iris yang
masuk hingga kedaerah scleral spur dan menutupi corpus siliaris.
Prosesus iris ini dapat ditemukan pada sepertiga mata normal
terutama pada anak – anak dan pada mata orang berwarna coklat.
Prosesus iris ini meningkat dengan pertambahan umur, cendrung
untuk mengecil dan putus atau hilangnya kontunitasnya.
Prosesus iris harus dibedakan dengan PAS (Periferal Anterior
Sinekia ) dimana PAS lebih lebar dan terdapat perlengketan iris
dengan struktur sudutnya. Namun PAS stelata yang halus diinduksi
3
oleh laser trabekuloplasti yang kurang tepat sering salah
dianggap sebagai prosesus iris.
i. Pembuluh darah berjalan dalam pola melingkar didasar angle
resess dan sering terlihat pada mata orang normal. Kelainan
pembuluh darah yang bejalan secara acak dapat ditemukan pada
keadaan sebagai berikut :
• Glaukoma neovaskular, sindroma fuchs uveitis dan uveitis
anterior kronik.1,2,3,6,7
2.2. Gonioskopi
4
dapat digunakan pada laser trabekuloplasti argon. Karena
kelengkungannya lebih cembung diperlukan cairan viskous yang
mempunyai indeks bias yang sama untuk mengisi celah antrara
lensa dan kornea. Setelah penggunaan zat ini menyebabkan
pandangan pasien menjadi kabur dan viskus sukar dinilai. Jadi
pemeriksaan perimetri, oftalmoskop, foto fundus harus dilakukan
sebelum pemeriksaan gonioskopi ini. Modifikasi lensa Goldman
dengan 1 atau 2 kaca cermin dan dilapisi anti reflektif dibuat untuk
digunakan pada laser trabekuloplasti. Memberikan gambaran
simultan yang luas pada sudut COA.
2. Zeiss
Sama dengan lensa posner dan sussman merupakan lensa kontak
gonioskopi indirek yang memiliki 4 cermin dengan pegangan.
Permukaan kontak lensa lebih kurang 9 mm dan memiliki
kelengkungan lebih datar dibandingkan kornea dan tidak
membutuhkan zat tambahan. Air mata cukup sebagai zat kontrol
dan lubrikan lensa. Sehingga pemeriksaan lebih cepat dan
nyaman, yang penting tidak mempengaruhi pemeriksaan fundus.
Dengan adanya keempat cermin ini kita bisa memeriksa sekeliling
sudut dengan putaran yang minimal. Lensa ini penting untuk
5
gonioskopi indentasi namun karena tidak stabil di permukaan bola
mata, lensa ini tidak dapat digunakan pada laser trabekulektomi.
3. Koeppe
Merupakan lensa gonioskopi direk yang berbentuk kubah dengan
ukuran yang bermacam – macam. Mudah digunakan dan
memberikan gambaran sudut yang lebih luas. Lensa ini berguna
khususnya untuk membandingkan gambaran sudut yang lainnya.
Dengan posisi pasien telentang COA akan lebih dalam dan sudut
lebih mudah terlihat. Jika digunakan bersama dengan mikroskop
akan memberikan gambaran yang detail, baik dengan penyinaran
langsung maupun tidak langsung. Lensa ini dapat digunakan
dengan slit lamp.
6
4. Swan Jacob
Merupakan lensa gonioskopi direct untuk operasi yang memiliki
pegangan diletakkan dipermukaan kornea. 4,5,8,9
7
c. Sistem Scheide ( 1957 ) :
Berdasarkan pada struktur sudut COA yang dapat dilihat.
Klasifikasi Struktur yang terlihat
Terbuka lebar Semua struktur terlihat
Grade I Susah untuk melihat akar iris
Grade II Pita pada badan siliar tertutup
Grade III Trabekula posterior tertutup
Grade IV Hanya Schwalbe’s line yang terlihat
2. Kedalaman sudut.
8
• Derajat sudut 0O - 40 o.
1. Grade 2 (20 0)
Merupakan sudut yang sempit dimana trabekula dapat terlihat
2. Grade 1 (10 0)
9
Sudut yang sangat sempit dimana schwalbe line terlihat dan
mungkin juga terlihat puncak trabekula dan merupakan suatu
resiko tinggi tertutup.
3. Sudut Slip.
Tidak terlihatnya kontak iridocorneal sehingga tidak satupun sudut
dapat diidentifikasi. Sudut ini memiliki resiko tinggi untuk ancaman
tertutup.
4. Grade 0 ( 0 0 )
Merupakan sudut tertutup akibat kontak antara iridocornea dan
dapat dikenali dengan tidak terlihatnya puncak pangkal kornea.
10
BAB III
KESIMPULAN
• Sistem Shaffer
• Sistem Spatch
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13. Quaranta L, Gonioscopic Findings In Patients With Type I
Neurofibromatosis ( Van Reckling Hausen Deaeses ), Lippincot
and Wilkins in Journal Of Glaucoma, Philadelphia, Vol.13, No.2
Aprill 2004.
14. Willensky J, Optic Of Gonioscopy in Duane’s (Tasman W, Jaeger
EA), Lippincot, Raven, Philadelphia, New York, 1997, p.1 -62.
13
14