AMBLIOPIA
Pembimbing: dr. Sihol Enades, SpM
Disusun oleh: Evelyne Yolita (00000012178)
PENDAHULUAN
• Otak dan mata bekerja bersama untuk menghasilkan penglihatan. Cahaya
memasuki mata dan diubah menjadi sinyal saraf yang berjalan di
sepanjang saraf optik ke otak.
• Sistem optik bola mata ini bersifat transparan dan terdiri atas kornea,
humor akuos, lensa, korpus atau badan vitreus, serta retina.
• Fusi motorik ini merupakan syarat untuk terjadinya fusi sensorik, yaitu
proses neurofisiologik di area sensorik visual otak untuk
mengintergrasikan data visual dari dua mata menjadi satu.
PENGLIHATAN TUNGGAL BINOKULAR
Terkadang kedua gambar tidak berhasil digabungkan. Kondisi ini dapat
terjadi karena dua alasan :
- Kedua mata tidak terfokus pada objek yang sama secara bersamaan
karena kelumpuhan otot mata eksternal kedua mata
- Supresi
• Ambliopia atau dikenal juga dengan “lazy eye” atau mata malas
adalah penurunan ketajaman penglihatan yang disebabkan oleh
pengalaman visual abnormal yang berkepanjangan pada anak-anak
dibawah umur 7 tahun, dapat terjadi unilateral atau bilateral (jarang),
tanpa ditemukannya kelainan pada mata ataupun jalur visualnya.
a. Ambliopia Strabismik
Bentuk paling umum ambliopia ini terjadi pada mata yang mengalami
strabismus (juling), dimana kedudukan bola mata tidak sejajar sehingga
hanya satu mata yang diarahkan pada benda yang dilihat.
Ambliopia strabismik
ditemukan pada penderita
esotropia (juling ke dalam) dan
jarang pada mata dengan
eksotropia (juling keluar).
Bila mata baru mengalami
juling akan terjadi keluhan
Pada ambliopia strabismik dapat terjadi ambliopia diplopia atau penglihatan
supresi akibat proses mental dimana bayangan
pada satu mata diabaikan. ganda.
KLASIFIKASI (berdasarkan etiologi)
b. Ambliopia Anisometropia
c. Ambliopia Deprivasi
Ambliopia deprivasi terjadi jika terdapat hambatan di manapun di sepanjang
sumbu penglihatan (kekeruhan media refraksi), sehingga terjadi
deprivasi/kekurangan stimulus sehingga menyebabkan terjadinya penurunan
pembentukan bayangan yang akhirnya menimbulkan ambliopia.
Penyebab utama adalah katarak kongenital atau katarak pada usia dini (katarak
juvenilis), selain itu juga dapat disebabkan oleh kekeruhan kornea dan
perdarahan vitreus.
KLASIFIKASI (berdasarkan etiologi)
d. Ambliopia (iso)ametropia
Pada ambliopia ametropia atau iso-ametropia, penurunan visus ringan pada
kedua mata terjadi akibat kelainan refraksi yang relative hampir berimbang
antara kedua mata, yang tidak terkoreksi pada masa anak-anak sehingga
menyebabkan bayangan kabur di retina dan selanjutnya proses perkembangan
visual yang buruk.
Ambliopia ametropia bilateral dapat terjadi akibat kesalahan refraktif simetris
yang tinggi.
DIAGNOSIS
- Adanya anisokoria
-Berkurangnya penglihatan satu mata
- Tidak mempengaruhi penglihatan
-Menurunnya tajam penglihatan
warna
terutama pada fenomena crowding
- Biasanya daya akomodasi menurun
(tanda khas dari ambliopia) - ERG (Electroretinography) dan EEG
-Hilangnya sensitivitas kontras (Electroencefalography) penderita
b) Esotropia akomodatif