Anda di halaman 1dari 1

2.1.

Hipertensi okular
Hipertensi okular adalah peningkatan tekanan intraokuIar tanpa kelainan diskus optikus
atau lapangan pandang dan lebih sering dijumpai dibandingkan glaukoma sudut terbuka
primer. Angka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular adalah sekitar 1-
2% per tahun. Risiko meningkat seiring dengan peningkatan tekanan intraokulat
bertambahnya usia, semakin beratnya "cupping" diskus optikus, riwayat glaukoma dalam
keluarga, dan mungkin riwayat miopia, diabetes melitus, serta penyakit kardiovaskular dalam
keluarga. Timbulnya perdarahan diskus pada pasien dengan hipertensi okular juga
mengindikasikan peningkatan risiko terjadinya glaukoma. Pasien hipertensi okular dianggap
tersangka glaukoma dan harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai dua kali setahun)
tekanan intraokular, diskus optikus, dan lapangan pandang. Pasien hipertensi okular yang
tidak mengalami glaukoma kemungkinan besar mempunyai komea yang relatif tebal
sehingga memberikan penaksiran tekanan intraokular yang terlalu tinggi. Oleh karena itu,
pengukuran ketebalan komea sentral mungkin diperlukan untuk menentukan pasien mana
yang tidak membutuhkan pemantauan seksama tersebut. Sebaliknya, banyak individu
hipertensi okular yang mengalami glaukoma, tetapi kerusakan sel ganglion retinanya tidak
dapat terdeteksi dengan teknik-teknik yang tersedia saat ini.6
Beberapa faktor yang dapat menentukan tekanan intraokular yaitu, jumlah produksi
aqueous humor oleh corpus siliaris, resistensi aliran keluar aqueous humor melewati kanal
Schlemm-jalinan trabekular dan tingkat tekanan vena episklera. Namun kebanyakan kasus
peningkatan tekanan intraokular disebabkan peningkatan resistensi aliran keluar humor
aqueous. Prognosis sangat baik untuk pasien-pasien dengan hipertensi okuli. Dengan follow-
up yang sangat baik ditambah dengan obat-obatan, kebanyakan pasien dengan hipertensi
okuli tidak berkembang menjadi glaukoma sudut terbuka primer, dan memiliki penglihatan
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai