Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Mata merupakan salah satu organ penting bagi manusia. Banyak kelainan
yang bisa terjadi pada mata, salah satu yang paling umum ditemui adalah mata
merah. Berbagai penyebab mata mulai dari iritasi ringan dampai perdarahan
karena trauma akan memberikan gambran klinis mata merah.
Perdarahan subkonjungtiva/subconjunctival hemorrhage (SCH) adalah
kondisi klinis yang umum terjadi pada mata dengan ciri khas seperti,  terjadi
secara  akut tanpa rasa sakit akibat perdarahan yang mengakibatkan kemerahan
berbatas tajam di bawah konjungtiva tanpa adanya cairan ataupun peradangan
pada area yang mengalami perdarahan. Secara histologis, pedarahan
subkonjungtiva dapat didefinisikan sebagai perdarahan antara konjungtiva dan
episklera, dan elemen darah ditemukan di substansia propria konjungtiva ketika
ada kerusakan pembuluh darah subkonjungtiva.
Sebagian besar perdarahan ini dianggap idiopatik. Perdarahan
subkonjungtiva ini pada umumnya disebabkan oleh trauma, hipertensi, terapi
antikoagulan, peningkatan tekanan vena (manuver valsalva, batuk, muntah) dan
konjungtivitis hemoragik akut. Pasien lansia dan pasien dengan gangguan
pembuluh darah seperti hipertensi, arteriosklerosis dan diabetes cenderung
memiliki pembuluh konjungtiva berdinding lemah yang dapat dengan mudah
pecah di bawah tekanan.
Diagnosis perdarahan subkonjungtiva dapat ditegakkan secara klinis dan
umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. Tidak ada tatalaksana khusus
yang diperlukan. Perdarahan akan direabsorpsi secara komplit dalam beberapa
minggu. Kompres hangat dan lubrikan oftalmik dapat diberikan untuk mengurangi
rasa tidak nyaman. Pada pasien dengan perdarahan subkonjungtiva berulang atau
persisten, diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan untuk
hipertensi sistemik, gangguan perdarahan, keganasan sistemik dan mata, dan efek
samping obat.

Anda mungkin juga menyukai