Anda di halaman 1dari 5

Profil Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di RSUD Dr. Soetomo (Dana H Putra et al.

PROFIL PENDERITA KANKER PARU KARSINOMA BUKAN SEL KECIL (KPKBSK) DI RSUD
DR. SOETOMO

Dana Hendrawan Putra1, Laksmi Wulandari2, Sjahjenny Mustokoweni2


Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur
Email: danahp@outlook.com

ABSTRAK

Kanker paru merupakan salah satu kanker yang agresif dan mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas
yang tinggi. Kanker paru masih menjadi masalah yang serius di Indonesia. Banyak faktor risiko yang telah
diketahui dapat menyebabkan kanker paru, terutama merokok. Merokok terus menjadi penyebab utama
kanker paru di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita kanker paru
berjenis KPKBSK di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
analisis retrospektif menggunakan data sekunder dari 37 pasien yang telah terbukti secara histopatologi
menderita kanker paru berjenis KPKBSK dari Januari 2011 – Juli 2013. Sebagian besar penderita adalah
laki-laki dengan rasio laki-laki dibanding perempuan sebesar 3,1:1. Kelompok usia terbanyak adalah pada
kelompok usia 51-60 tahun (32,5%) dengan rata-rata berusia 53,6 tahun. Riwayat merokok terdapat pada
96% pasien laki-laki. Keluhan tersering adalah batuk berdahak (54.1%) dan penurunan nafsu makan
(51.4%) dengan performance status masih diatas 60 pada 35,1% pasien. Modalitas pemeriksaan mayoritas
menggunakan biopsi (75,7%) dan diikuti oleh FNAB. Jenis histologi yang paling banyak adalah
adenokarsinoma (54,1%) dan paling banyak ditemukan pada kelompok usia 51-60 tahun. Penelitian ini
menunjukan bahwa kelompok yang berisiko adalah laki-laki dengan usia diatas 40 tahun dan merokok.
Merokok masih merupakan faktor risiko utama dalam patogenesis kanker paru.

Kata kunci: kanker paru, KPKBSK, jenis histologi, adenokarsinoma

ABSTRACT

Lung cancer is one of the most aggressive cancer and causing high morbidity and mortality. Lung cancer
remains a serious problem in Indonesia. Many risk factors were identified causing lung cancer, mainly
tobacco smoking. Tobacco smoking continues to be the leading cause of lung cancer worldwide. The aim of
this study was to describe the profiles of Non-small cell lung cancer patients in Dr. Soetomo hospital,
Surabaya. The researcher performed a descriptive study with retrospective analysis using medical records
from 37 histopathologically proven cases who were diagnosed with non-small cell lung cancer from January
2011 to July 2013. There was a preponderance of males as compared to females with male to female ratio
was 3.1:1. The common age group being 51-60 years (32,5%) and the mean age was 53.6 years old.
Smoking was found to be the main risk factor as smoking history was present in 96% of the male patients.
The most common symptoms was cough with sputum (54.1%) followed by anorexia (51.4%) while 35.1%
patients came with performance status over 60%. Main diagnostic modality used was biopsy (75.7%)
followed by FNAB. The most common histopathological type observed was adenocarcinoma (54.1%) and
mainly found on sixth decade. This study shows that males aged more than 40 years olds and smokes
tobacco is at high risk obtaining lung cancer. Smoking still remains the major risk factors in pathogenesis of
lung cancer.

Keywords: Lung cancer, NSCLC, histological type, adenocarcinoma

PENDAHULUAN menyebabkan 1,59 juta kematian di seluruh dunia


[1]. Merokok adalah penyebab utama terjadinya
Kanker paru menjadi salah satu masalah utama kanker paru pada 80-90% kasus kanker paru [2]. Di
karena tingginya angka insiden kanker paru yang Surabaya, menurut data dari Dinas Kesehatan Kota
terus menerus meningkat di Negara berkembang Surabaya menyebutkan bahwa hingga tahun 2004,
dan Negara maju. Pada tahun 2012, kanker paru 63,7% masyarakat Surabaya merupakan perokok
aktif [3]. Risiko kanker paru pada perokok

30
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
2
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Profil Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di RSUD Dr. Soetomo (Dana H Putra et al.)

meningkat sedikitnya 10 kali lebih tinggi daripada HASIL


bukan perokok [4]. Menurut klasifikasi WHO
terdapat dua kelompok besar dari kanker paru yaitu Tercatat 28 (75.7%) pasien laki-laki dan 9 (24.3%)
kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK) dan pasien perempuan dengan rasio laki-laki dibanding
kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) perempuan sebesar 3.1:1 (Tabel 1). Data riwayat
[1]. Proporsi tipe sel dari kanker paru bervariasi merokok (Tabel 1) menunjukan bahwa 27 (73%)
mengikuti perubahan pada keadaan sosial dan pasien merupakan perokok dan semuanya
faktor lingkungan. Kanker paru karsinoma bukan sel merupakan laki-laki. Pasien bukan perokok
kecil (KPKBSK) adalah tipe kanker paru pada berjumlah 10 (27%) pasien (Tabel 1). Dari 10 pasien
hampir 85% pasien penderita kanker di Amerika yang bukan perokok, 9 diantaranya adalah pasien
Serikat [5]. Beberapa studi terbaru di Indonesia dan perempuan.
di negara barat menyebutkan bahwa adanya
pergeseran distribusi jenis kanker paru yang paling Tabel 1. Karakteristik Pasien Kanker Paru Berjenis
banyak yaitu dari karsinoma sel skuamosa menjadi KPKBSK RSUD Dr. Soetomo Januari 2011-Juli
adenokarsinoma. Di Indonesia lebih dari 70% kasus 2013
kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut
atau telah mengalami metastasis [6]. Alasan utama Karakteristik Pasien Jumlah Pasien
terlambatnya penanganan pada pasien kanker paru (n=37)
di negara berkembang adalah rendahnya kesadaran
terhadap kesehatan, banyak penderita kasus-kasus Jenis Kelamin
dini yang memilih berobat di pengobatan tradisional Laki – laki 28 (75.7)
dan penundaan untuk merujuk pasien ke pusat Perempuan 9 (24.3)
kesehatan yang terspesialisasi. Karena itu perlu Usia
adanya studi tentang profil penderita kanker paru
berjenis KPKBSK untuk memahami karakter > 60 tahun 11 (29.8)
penderita sehingga deteksi dini dapat lebih optimal 41-60 tahun 20 (54)
dan sebagai bahan acuan serta evaluasi pada < 40 tahun 6 (16.2)
pasien kanker paru berjenis KPKBSK di RSUD Dr. Prosedur Diagnostik
Soetomo.
Biopsi 28 (75.7)
FNAB 9 (24.3)
Histologi
METODE PENELITIAN
Karsinoma Sel Skuamosa 17 (45.9)
Penelitian retrospektif ini dilakukan menggunakan Adenokarsinoma 20 (54.1)
data rekam medis dari 37 pasien yang terdiagnosis Karsinoma Sel Besar 0 (0.0)
klinis menderita kanker paru yang dirujuk ke Riwayat Merokok
departemen patologi anatomi RSUD Dr. Soetomo Ya 27 (73)
selama bulan Januari 2011-Juli 2013. Semua
Tidak 10 (27)
pasien telah terbukti secara sitologi atau histologi
menderita kanker paru berjenis KPKBSK melalui Performance Status
CT-Scan guided FNAB atau biopsi. Data rekam >60 % 13 (35.1)
medis pasien diambil dari bagian rekam medis < 60% 3 (8.1)
departemen patologi anatomi & bagian rekam medis Tidak diketahui 21 (56.8)
elektronik RSUD Dr. Soetomo untuk dicari usia,
jenis kelamin, jenis histopatologi, sumber
pengambilan spesimen, nilai performance status,
riwayat merokok dan manifestasi klinis pasien. Penderita kanker paru berjenis kanker paru
Hanya pasien yang menderita kanker paru berjenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) bervariasi
KPKBSK dan memiliki cukup data rekam medis mulai dari umur 29 hingga 79 tahun. Usia rata-rata
yang dimasukkan dalam penelitian ini. Seluruh penderita adalah 53.6 tahun dengan median usia 54
analisis data pasien dilakukan menggunakan tahun dan 54% pasien merupakan kelompok usia
software SPSS 20.0. diatas 41-60 tahun (Tabel 1). Modalitas diagnostik
utama yang digunakan adalah biopsi (75.7%) dan
kemudian diikuti dengan FNAB (24.3%) (Tabel 1).
Dalam data rekam medis elektronik, tidak semua
pasien data performance statusnya tersedia.
Namun, 35.1% pasien datang dengan kondisi yang
baik yaitu performance status> 60% sehingga butuh

31
Profil Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di RSUD Dr. Soetomo (Dana H Putra et al.)

kejelian dari para klinisi agar dapat mendiagnosis merupakan perokok dan 10 (27%) pasien bukan
dini kanker paru. Distribusi jenis histopatologi pasien perokok (Tabel 2). Dari 10 pasien yang bukan
kanker paru berjenis KPKBSK menunjukkan 20 perokok, 9 diantaranya adalah pasien perempuan
(54.1%) pasien menderita kanker paru berjenis dan hanya 1 pasien laki-laki. Hasil ini kontras
adenokarsinoma disusul pasien kanker paru dengan studi lain yang menyebutkan bahwa 85%
berjenis karsinoma sel skuamosa sebanyak 17 penderita kanker paru pada perempuan adalah
(45.9%) pasien (Tabel 1). Tidak ditemukan pasien perempuan perokok [8]. Di Indonesia prevalensi
dengan kanker paru berjenis karsinoma sel besar. perempuan perokok rendah, berbeda dengan di
negara barat yang prevalensi perempuan
Tabel 2. Manifestasi Klini Awal Pasien Kanker Paru merokoknya meningkat seiring dengan kemajuan
Berjenis KPKBSK RSUD Dr. Soetomo Januari zaman dan urbanisasi. Faktor yang menyebabkan
2011-Juli 2013 kanker paru pada laki-laki yang merokok maupun
Manifestasi Klinis Awal Jumlah Pasien tidak merokok antara lain karena kerentanan
genetik. Meskipun tidak ada pasien perempuan
(n=37) yang tercatat memiliki riwayat merokok, pasien
Batuk Berdahak 20 (54.1) perempuan rawan sebagai perokok pasif dari orang-
Batuk Tanpa Dahak 2 (5.4) orang yang merokok disekitarnya namun data
Haemoptysis 5 (13.5) seperti ini tidak dicatat dalam form anamnesis di
Sesak 18 (48.6) bagian rekam medis. Selain itu pasien perempuan
Penurunan Berat Badan 17 (45.9) memiliki perbedaan dalam enzyme cytochrome P-
450[9] dan faktor hormonal yang berperan dalam
Penurunan Nafsu Makan 19 (51.4)
timbulnya kanker paru yaitu estrogen yang dapat
Demam 6 (16.2) memicu karsinogenesis dengan mengaktivasi
Nyeri Dada 16 (43.2) proliferasi sel secara langsung pada fibroblast paru
atau melalui aktivasi metabolik sehingga
menyebabkan kerusakan oksidatif pada paru [10].
Analisis manifestasi klinis gejala yang timbul
disajikan pada tabel 2. Pada tabel 2 disebutkan Penderita kanker paru berjenis kanker paru
gejala-gejala apa saja yang dirasakan pasien yang karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) bervariasi
pertama kali didiagnosis kanker paru dan tertera di mulai dari umur 29 hingga 79 tahun. Usia rata-rata
rekam medis. Satu orang penderita bisa memiliki penderita adalah 53.6 tahun dan 83.8% pasien
berbagai macam keluhan. Keluhan utama pada merupakan kelompok usia diatas 40 tahun (Tabel
pasien kanker paru kurang spesifik jika 1). Hasil ini serupa dengan studi yang telah
dibandingkan dengan penyakit lain. Manifestasi dilakukan sebelumnya [11-13]. Beberapa alasan
klinis awal yang paling banyak dikeluhkan yaitu yang dapat menjelaskan fenomena ini ialah karena
batuk berdahak. Mayoritas pasien (>50%) hanya sedikit pasien yang dapat didiagnosis dini,
mengeluhkan gejala batuk berdahak (54.1%) dan penurunan imunitas, penurunan perbaikan DNA
penurunan nafsu makan (51.4%). yang bermutasi dan paparan atau inhalasi zat yang
bersifat karsinogenik terakumulasi dan mulai
menunjukkan efeknya ketika usia penderita diatas
PEMBAHASAN 40 tahun

Dalam studi ini, sebanyak 37 pasien memenuhi Di RSUD Dr. Soetomo, tidak semua pasien dinilai
kriteria inklusi. Tercatat 28 (75.7%) pasien laki-laki performance statusnya. Tercatat 21 pasien (56.8%)
dan 9 (24.3%) pasien perempuan dengan rasio laki- tidak dicatat performance statusnya. Hal ini
laki dibanding perempuan sebesar 3.1:1. Kebiasaan dikarenakan tidak ada kolom khusus untuk
merokok dikaitkan erat sebagai salah satu faktor mencatat performance status pada lembar rekam
predisposisi dari kanker paru. Merokok dapat medis. Dari data yang dapat dihimpun, 35.1%
menyebabkan akumulasi zat karisongenik yang pasien datang dengan kondisi yang baik yaitu
dapat menimbulkan gangguan pernafasan dan performance status > 60%.
kanker. Pergerakan silia pada perokok menurun
hingga 50% hanya dengan dua hingga 3 isapan Modalitas utama yang digunakan pada pemeriksaan
rokok. Tingginya rasio laki-laki dibanding kanker paru di RSUD Dr. Soetomo adalah biopsi
perempuan menurut Zang dan Wynder dikarenakan (75.7%) dan diikuti FNAB (24.3%). Setiap pasien
laki-laki memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah yang terdiagnosis klinis menderita kanker paru
lebih banyak dan hisapan yang lebih lebih dalam diperiksakan di bagian Patologi Anatomi Dari hasil
serta frekuensi yang lebih sering [7]. Hal ini terbukti pemeriksaan histopatologi, Adenokarsinoma
dengan data riwayat merokok yaitu 27 (73%) pasien (54,1%) merupakan jenis kanker paru yang paling

32
Profil Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di RSUD Dr. Soetomo (Dana H Putra et al.)

sering ditemukan. Hasil ini sejalan dengan beberapa berdahak (54.1%) dan penurunan nafsu makan
studi terakhir yang menyebutkan bahwa jumlah (51.4%).
pasien adenokarsinoma lebih tinggi daripada pasien
karsinoma sel skuamosa (45.9%) sejak tahun 1980- Berdasarkan penelitian tersebut perlu adanya
an. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pencatatan data rekam medis yang lebih seragam,
perubahan kebiasaan merokok dan meningkatnya sistematis dan mendetail pada rekam medis tulis
insiden kanker paru pada perempuan bukan ataupun elektronik untuk memudahkan
perokok [14]. Rokok di Indonesia yang dijual pengelompokan data, terutama pada riwayat,
sebagian besar adalah rokok berfilter. Asap rokok bagian keluhan utama, keluhan penyerta,
filter akan terhirup lebih dalam dan menyebabkan pemeriksaan laboratorium dan diagnosis. Bagi
deposisi zat karsinogen pada bagian perifer bronkus RSUD Dr. Soetomo dalam menghadapi era BPJS
sehingga jenis yang timbul adalah adenokarsinoma sebaiknya perlu dipertimbangkan penggunaan
[15]. Pada kelompok usia diatas 60 tahun, pemeriksaan penunjang yang paling efektif bagi
karsinoma sel skuamosa (63.6%) masih lebih pasien. Banyaknya jumlah kasus adenokarsinoma
banyak dibandingkan adenokarsinoma (36.4%). dapat sebagai masukan untuk dapat dilakukan
Tidak ditemukan karsinoma sel besar pada pemeriksaan epidermal growth factor receptor
penelitian ini. (EGFR) di Instalasi Patologi Anatomi sehingga
status RSUD Dr. Soetomo sebagai rujukan rumah
Gejala kanker paru tidak spesifik. Gejala yang tidak sakit tipe A dapat terpenuhi.Keterbatasan pada
khas menyebabkan misdiagnosis dan diagnosis penelitian ini hanya melihat rekam medis
yang terlambat. Oleh sebab itu metode diagnosis retrospektif. Diharapkan penelitian selanjutnya
dini harus berjalan dengan efektif. Batuk berdahak dapat mengambil data dengan lebih obyektif serta
merupakan gejala utama yang sering dikeluhkan mengikuti pasien secara kontinyu dalam periode
bersama dengan penurunan nafsu makan, sesak tertentu untuk mengurangi kesalahan dalam
dan penurunan berat badan. Hasil ini sesuai dengan pencatatan.
beberapa penelitian serupa yang menyebutkan
bahwa batuk dan sesak merupakan gejala yang
sering ditemukan. Semua gejala pada kanker paru UCAPAN TERIMA KASIH
berhubungan dengan lokasi tumor pada paru.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan SjahjennyMustokoweni, dr., Sp.PA(K) dan Dr.
antara lain data rekam medis yang digunakan Laksmi Wulandari dr., Sp. P(K) selaku pembimbing
terbatas sehingga hanya 37 pasien yang dapat penelitian atas segala ilmu, waktu dan bimbingan
diikutkan pada penelitian ini. Sampel data pada kepada penulis sehingga penelitian ini dapat
penelitian ini tidak terlalu besar sehingga kurang terselesaikan dengan baik.
merepresentasikan kondisi penderita kanker paru
yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Boyle, P. & Levin, B. WHO World Cancer


Report. In: WHO (ed.) [Internet]. 2008 [cited
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat 13 Jan 15]. Available from:
disimpulkan bahwa jenis kelamin subyek penelitian http://www.iarc.fr/en/publications/pdfs-
terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah total online/wcr/2008/wcr_2008.pdf
sebanyak 28 (75,7%) dengan rasio laki-laki 2. Kopper, L. & Timar, J. Genomics of Lung
dibanding perempuan sebesar 3,1:1. Umur subyek Cancer may Change Diagnosis, Prognosis
penelitian paling banyak pada kelompok usia 51-60 and Therapy. Pathology Oncology
tahun sebanyak 12 pasien (32,5%) dengan usia Research. 2005; 11:5-10.
rata-rata 53,6 tahun.Sebanyak 27 (73%) subyek 3. Bachtiar, Z. Opini Masyarakat
penelitian mempunyai riwayat merokok dan 96% PascaPemberitaan Berlakunya Perda
pasien laki-laki merupakan perokok. Jenis Antirokok di Surabaya. Jawa Pos. 2010 Jun
histopatologi pada pasien kanker paru berjenis 10; Sect. Col:3.
KPKBSK terbanyak adalah adenokarsinoma pada 4. Herbst RS, Heymach JV, Lippman SM.
20 pasien dan paling banyak ditemukan pada Lung cancer. The New England journal of
kelompok usia 51-60 tahun.Performance status medicine. 2008 Sep 25;359(13):1367-80.
pada 35,1% pasien masih lebih dari 60%. Lebih dari PubMed PMID: 18815398.
setengah pasien mengeluhkan gejala batuk 5. Molina JR, Yang P, Cassivi SD, Schild SE,
Adjei AA. Non-small cell lung cancer:

33
Profil Penderita Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK) di RSUD Dr. Soetomo (Dana H Putra et al.)

epidemiology, risk factors, treatment, and


survivorship. Mayo Clinic proceedings. 2008
May;83(5):584-94. PubMed PMID:
18452692. Pubmed Central PMCID:
2718421.
6. Departemen Kesehatan [Internet]. Kanker
Pembunuh Nomor Satu; 9204. Departemen
Kesehatan; 2006 Available:
http:/www.litbang.depkes.go.id/actual/kliping
/kanker paru
7. Zang EA. Re: sex, smoking, and cancer: a
reappraisal. Journal of the National Cancer
Institute. 2002 Feb 20;94(4):308-9; author
reply 9-10. PubMed PMID: 11854395.
8. Behera D, Balamugesh T. Lung cancer in
India. The Indian journal of chest diseases &
allied sciences. 2004 Oct-Dec;46(4):269-81.
PubMed PMID: 15515828.
9. Saragih, H. M. Profil Penderita Kanker Paru
yang Dirawat di Rindu A3 (RA3) RSUP Haji
Adam Malik Medan Tahun 2007-2010
[Internet]. 2012 [cited 16 dec 14] Available:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
789/33388/3/Chapter%20II.pdf
10. Kligerman S, White C. Epidemiology of lung
cancer in women: risk factors, survival, and
screening. AJR American journal of
roentgenology. 2011 Feb;196(2):287-95.
PubMed PMID: 21257878.
11. Dela Cruz CS, Tanoue LT, Matthay RA.
Lung cancer: epidemiology, etiology, and
prevention. Clinics in chest medicine. 2011
Dec;32(4):605-44. PubMed PMID:
22054876. Pubmed Central PMCID:
3864624.
12. Hanafi A. R, Syahruddin E, Hudoyo A,
Hidayati H, Suzanna E. Expression protein
p53 mutation in non-small-cell lung
carcinoma.J Respir Indo 2010;30:134-145.
13. Kumar, V. & Maitra, A. Paru dan Saluran
Napas Atas. Dalam: Kumar V, Cotran RS,
Robbins SL, penyunting. Buku Ajar Patologi.
Jakarta: EGC;2007.
14. Thun MJ, Henley SJ, Burns D, Jemal A,
Shanks TG, Calle EE. Lung cancer death
rates in lifelong nonsmokers. Journal of the
National Cancer Institute. 2006 May
17;98(10):691-9. PubMed PMID: 16705123.
15. Devesa SS, Bray F, Vizcaino AP, Parkin
DM. International lung cancer trends by
histologic type: male:female differences
diminishing and adenocarcinoma rates
rising. International journal of cancer Journal
international du cancer. 2005 Nov
1;117(2):294-9. PubMed PMID: 159006

34

Anda mungkin juga menyukai