Anda di halaman 1dari 21

JOURNAL READING

FACTORS THAT HAVE PROGNOSTIC VALUES IN


THE MANAGEMENT OF NASOPHARYNGEAL
CARCINOMA

DISUSUN OLEH:
Nurul Jannah
21360103
  
PRECEPTOR :
dr. Rully Satriawan, Sp.THT-KL
PENDAHULUAN

Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2012, terdapat 87.000 kasus

baru karsinoma nasofaring yang muncul setiap tahunnya dan

terdapat 51.000 kematian akibat karsinoma nasofaring. Angka

kejadian karsinoma nasofaring di Indonesia ternyata cukup tinggi

yaitu sekitar 4,7 kasus baru per tahun per 100.000 penduduk. Data

di ORLHNS Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya RSMH tahun

2013 hingga 2017 menunjukkan 284 kasus.


PENDAHULUAN

Prognosis KNF dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

faktor tumor, faktor pasien dan intervensi terapeutik yang

dilakukan serta kualitas pelayanan. Faktor tumor seperti

penyebaran invasi lokal, keterlibatan limfatik regional dan

metastasis yang tercermin dalam stadium TNM (tumor, node dan

metastatis) adalah faktor prognostik terpenting dari KNF.


PENDAHULUAN

Faktor pasien adalah usia dan jenis kelamin. Intervensi terapeutik

terdiri dari radioterapi, kemoterapi dan kemoradioterapi

termasuk dalam faktor prognostik. Kualitas pelayanan berupa

pemberian asuhan pada pasien KNF dengan penyakit penyerta

seperti status kinerja, anemia dan status gizi juga mempengaruhi

prognosis.
PENDAHULUAN
Data studi tentang faktor prognostik NPC sangat penting untuk

mengembangkan manajemen yang lebih baik sementara faktor

prognostik NPC sangat berbeda. Kajian faktor prognostik KNF di

RSUP. Mohammad Hoesin belum pernah dilakukan dan data

mengenai survival rate pasien NPC tidak ada, sedangkan kasus NPC

di RSUP. Dr Mohammad Hoesin cukup tinggi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor prognostik yang mempengaruhi

angka kelangsungan hidup pasien karsinoma nasofaring di RSUP. Dr

Mohammad Hoesin Palembang.


Metode
Sumber Data :
Data diperoleh melalui rekam Kriteria inksklusi :
Studi desain : medis seperti umur, jenis kelamin,
Observasional stadium klinis, ukuran T, ukuran Pasien yang awalnya didiagnosis
analitik N, histopatologi dan pengobatan Karsinoma Nasofaring (KNF),
pasien. pasien KNF yang telah menjalani
radioterapi, kemoterapi atau
kemoradioterapi kombinasi, dan
Subjek: Rekam Medis lengkap.
Lokasi :
Semua pasien (52 pasien) yang Kriteria eksklusi :
pertama kali didiagnosis KNF Bagian ORLHNS
dari Januari 2013 sampai RSUP Dr. Mohammad
Desember 2013 yang datang Hoesin Pasien KNF yang belum
berobat di Bagian ORLHNS mendapatkan pengobatan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Hasil

Pada tahun pertama, subjek yang meninggal adalah 3,8% dan yang bertahan hidup adalah
96,2%. Pada tahun kedua, subjek yang meninggal menjadi 28,8% dan yang masih bertahan
hidup menjadi 71,2%. Pada tahun ketiga, subjek yang meninggal meningkat menjadi 36,5%
dan yang bertahan hidup menurun menjadi 63,5%. Pada tahun keempat subjek yang
meninggal menjadi 40% dan yang bertahan hidup menjadi 59,6%. Pada tahun kelima, 50%
subjek meninggal dan 50% masih bertahan hidup.
Hasil
Hasil
DISCUSSION

Variabel usia pasien yang paling dominan adalah kelompok usia lebih dari 50 tahun yaitu sebanyak 21
orang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukri Rahman dkk. (2015) dari Universitas
Andalas, bahwa kejadian karsinoma nasofaring mulai meningkat setelah usia 30 tahun dengan puncak tertinggi pada
usia 45 – 55 tahun.

Laki-laki lebih banyak dari perempuan, dengan 36 laki-laki (69,2%) dan 16 perempuan (30,8%). Liu et al
menemukan lebih banyak laki-laki daripada wanita yaitu 70 laki-laki (84%) dan 13 wanita (16%). Xiao et al
melaporkan bahwa laki-laki lebih banyak yang didiagnosis dengan KNF daripada wanita, masing-masing 213 laki-laki
(71,2%) dan 86 wanita (28,8%). Semua penelitian tersebut terjadi karena gaya hidup pria berbeda dengan wanita,
seperti merokok dimana jumlah perokok pada pria lebih banyak dibandingkan wanita.
DISCUSSION

Jenis histopatologi terbanyak adalah WHO tipe III, karsinoma tidak berdiferensiasi sebanyak 33 orang
(63,4%) dibandingkan dengan WHO tipe I dan II. Hasil ini sesuai dengan Adham dkk yang melaporkan WHO tipe
III ditemukan sekitar 85% sedangkan WHO tipe II ditemukan sekitar 2,3%. ElSherbieny dkk. melaporkan bahwa
WHO tipe III lebih dominan daripada WHO tipe II, masing-masing 106 orang (67%) dan 53 orang (33%. Semua
penelitian ini disebabkan oleh WHO tipe III terbanyak di Asia Tenggara dan di negara lain dengan insiden KNF
yang tinggi, selain itu undifferentiated carcinoma berkaitan erat dengan VEB dan ekspresi p53 yang tinggi
dikaitkan dengan proliferasi sel tumor yang tinggi.
DISCUSSION

Pasien KNF stadium IV sebanyak 27 orang (51,9%) dibandingkan stadium I, II, dan III sebanyak 3 (5,8%), 4
(7,7%), 13 (25%), dan 11 (21,1%). Hasil ini sesuai dengan penelitian Adham et al. Kasus NPC stadium lanjut itu lebih
banyak dibandingkan stadium awal, 40 kasus dan 8 kasus. Liu dkk melaporkan stadium IV tertinggi 32 orang (39%)
dibandingkan stadium I, II, III masing-masing 6 orang (7%), 25 orang (30%), 20 orang (24%) [14]. Berdasarkan hasil
penelitian Hasanov R et al dan El-Sherbieny menunjukkan bahwa ukuran T dan N pada saat diagnostik merupakan
faktor prognosis yang buruk pada pasien .
DISCUSSION

Pasien KNF yang menjalani radioterapi memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik daripada kemoradiasi.
Kong dkk, melaporkan bahwa tingkat kelangsungan hidup 5 tahun pasien KNF yang menjalani radioterapi mencapai
50%-80%. Chua dkk, melaporkan bahwa 141 orang pada tahap I dan II memiliki hasil yang sangat baik, tingkat
kelangsungan hidup 10 tahun mencapai 98%. Berdasarkan hazard ratio terapi kombinasi radioterapi dan kemoterapi
memiliki nilai 0,893 kali yang menunjukkan bahwa setiap saat kematian lebih cepat pada pasien dengan radioterapi.
DISCUSSION

Berdasarkan analisis multivariat, variabel yang paling mempengaruhi kelangsungan hidup pasien KNF
berdasarkan P-value < 0,05 dan urutan kekuatan hazard rasio adalah kategori size T, size N dan Metastasis dengan CI
95%. Berdasarkan hasil uji validitas ukuran T, nilai sensitivitas tertinggi adalah nilai sensitivitas ukuran T4 terhadap
ukuran T1 yaitu 85,7% tetapi nilai spesifisitasnya hanya sekitar 27,3%, jika sensitivitas dan spesifisitasnya >80 %
maka faktor tersebut dianggap sebagai faktor prognostik yang valid, sehingga faktor ukuran T dalam penelitian ini
tidak dapat dianggap sebagai faktor prognostik yang valid karena nilai spesifisitasnya yang rendah.
Kesimpulan

Faktor prognostik yang mempengaruhi angka kelangsungan hidup pasien KNF di RSUP.
Dr Mohammad Hoesin Palembang adalah kategori ukuran T, N, dan Metastasis. Saran
perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat kelangsungan hidup pasien KNF dengan
jumlah sampel yang lebih banyak dan follow up dalam kurun waktu 5 tahun.
1. Validity

A. Apakah fokus penelitian sesuai dengan tujuan


penelitian?
CRITICAL
JOURNAL

Ya, fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan


penelitian yaitu untuk mengetahui faktor
prognostik yang mempengaruhi angka
kelangsungan hidup pasien karsinoma nasofaring
di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
1. Validity
B. Apakah subjek penelitian diambil dengan cara
yang tepat?

Ya, data subjek penelitian diambil secara valid dari rekam medis pasien
CRITICAL seperti data umur, jenis kelamin, stadium klinis; ukuran T dan ukuran N,
JOURNAL histopatologi dan pengobatan pasien. Kemudian pasien atau keluarga
dihubungi untuk mengetahui kondisi terakhir pasien apakah sudah
meninggal atau masih bertahan hidup.
1. VALIDITY

C. Apakah penelitian memiliki jumlah subjek


yang cukup untuk meminimalisasi kebetulan?
Ya, subjek penelitian ini sudah cukup untuk mewakili
populasi maupun meminimalisasi kebetulan.
CRITICAL D. Apakah analisis data dilakukan dengan
JOURNAL cukup baik?
Ya, analisis data telah dilakukan dengan cukup baik.
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis univariat untuk karakteristik subjek lalu
hasil analisis univariat dianalisis lebih lanjut menggunakan
analisis survival dengan metode Kaplan Meier. Untuk
menguji kekuatan korelasi antara variabel dependen
dengan variabel independen dilakukan analisis multivariat.
CRITICAL JOURNAL

2. IMPORTANCE

Apakah penelitian ini penting?

Ya, penelitian ini cukup penting karena dengan hasil penelitian ini kita dapat
mengetahui faktor prognostik apa saja yang dapat mempengaruhi kelangsungan
hidup pada pasien karsinoma nasofaring di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
CRITICAL JOURNAL

3. Applicability

Apakah penelitian ini dapat diterapkan?

Ya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui faktor
prognostik yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien karsinoma nasofaring.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai