Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN SIKLUS KEMOTERAPI TERHADAP PERFORMANCE STATUS

BERDASARKAN ECOG PADA PASIEN KANKER PARU JENIS KARSINOMA


BUKAN SEL KECIL (KPKBSK) DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA
ACEH TAHUN 2017-2020
Correlation Between Chemotherapy Cycles And Performance Status
Based On ECOG in Patients Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) at
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh in 2017-2020

Diana Febriani Syafni1, Novita Andayani2, Yunita Arliny3, Mirfandi Amirsyah4, Rima
Novirianthy5

1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 2) Staf Pengajar


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ Divisi Paru Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh; 3) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala/ Divisi Paru Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh; 4) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala; 5) Staf
Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
*Corresponding author, contact: novi@unsyiah.ac.id

Abstrak : Prevalensi kejadian kanker paru adalah 14,3% pada laki-laki dan 8,4%
pada perempuan. Rokok merupakan salah satu penyebab kanker paru. Dan
kemoterapi merupakan tatalaksana lanjutan pada KPKBSK dan berpengaruh pada
performance status pasien. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan siklus kemoterapi terhadap performance status berdasarkan ECOG pada
pasien kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) di RSUD dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh tahun 2017-2020. Ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan desain cross sectional. Dengan total sampling. Dan data
bersumber dari rekam medis sebanyak 164 subjek. Hasil penelitian menunjukkan
pasien KPKBSK yang menjalani kemoterapi terbanyak pada usia 51-60 tahun (42%),
laki-laki (85%), Squamous Cell Carcinoma (83%), terdiagnosa pada stadium IV
(65%), menjalani 4 siklus (90%), performance status normal (57%), penurunan
performance status (41%), Carboplatin, Paclitaxe sebagai regimen (43%) dan
dengan rata-rata OS < 2 tahun dan PFS < 1 tahun. Berdasarkan analisa bivariat
dengan menggunakan metode spearman, didapatkan p-value < 0,05 dengan nilai R
0,367 yang menandakan terdapat hubungan antara jumlah siklus kemoterapi terhadap
performance status berdasarkan ECOG pada pasien KPKBSK di RSUD dr. Zainoel
Abidin dengan koefisien korelasi rendah.

Kata Kunci: Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil, siklus kemoterapi,
performance status

Abstract : The prevalence of lung cancer incidence is 14.3% in men and 8.4% in
women. Smoking is one of the causes of lung cancer. Chemotherapy is a treatment for
NSCLC and affects to the performance status patients. This study aims to determine
the relationship between chemotherapy cycles and performance status based on
ECOG in non-small cell carcinoma (NSCLC) lung cancer patients at dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh in 2017-2020. This is an observational analytic study with cross
sectional design. With total sampling. And data sourced from medical records as
many as 164 subjects. The results showed that most NSCLC patients who
chemotherapy were aged 51-60 years (42%), male (85%), Squamous Cell Carcinoma
(83%), diagnosed at stage IV (65%), underwent 4 cycles (91%). performance status
normal(58%), decreased performance status (40%), Carboplatin, Paclitaxe as
regimen (43%) and OS < 2 years and PFS < 1 year. Based on bivariate analysis
using the Spearman method, obtained p-value <0.05 with an R value of 0.367 which
indicates there is a relationship between chemotherapy cycles and performance
status based on ECOG in KPKBSK patients at RSUD dr. Zainoel Abidin with a low
correlation coefficient.

Keywords: Lung cancer, non-small cell carcinoma, chemotherapy cycle, performance


status

PENDAHULUAN

Kanker paru adalah penyakit penyebab utama dalam perubahan


keganasan utama di dunia yang histologi pada penderita kanker paru.
memiliki proporsi besar (11,4%) Namun, tidak hanya pada perokok
bersamaan dengan kanker payudara aktif, perokok pasif pun dapat
(11,7%), kanker kolorektal (10%), menerima efek yang sama akibat
kanker prostat (7,3%), serta kanker paparan dari asap rokok. Asap rokok
abdomen (5,6%).(1) mengandung zat karsinogenik yang
Dengan perbandingan kejadian berbahaya bagi tubuh sehingga
kanker paru pada laki-laki sebesar prevalensi kejadian kanker paru pada
14,3% dan pada perempuan 8,4%.(2) perokok aktif dan perokok pasif tidak
Tidak terlepas dari itu kanker paru di jauh berbeda. Selain merokok, usia,
Indonesia juga merupakan salah satu genetik, pekerjaan juga berpengaruh
penyebab kematian tertinggi akibat terhadap kejadian kanker paru.(5)
kanker. Dari data WHO tahun 2020 Prognosis buruk pada pasien kanker
didapatkan total kejadian kanker paru paru bukan hanya karena adanya faktor
sebanyak 34.783 kasus (8,8%) yang resiko di atas tetapi juga karna
didominasi oleh pria sebanyak 25.943 keterlambatan diagnosis dan akibat
kasus kanker paru.(3) Pada provinsi respon sel kanker yang rendah
Aceh sendiri, tercatat terjadinya terhadap obat sitostatik yang tersedia.(6)
peningkatan kejadian kanker dari Selain kecepatan dan ketepatan
tahun 2013 yaitu sekitar 1,3% menjadi diagnosis, penatalaksanaan pada
2% pada tahun 2018.(4) pasien sangat penting diperhatikan.
Berbagai faktor resiko telah Tindakan yang dilakukan pada pasien
dikaji dalam menentukan prognosis kanker paru berupa kemoterapi.(7)
kanker paru, yang mana salah satunya Kemoterapi merupakan tatalaksana
adalah merokok. Rokok merupakan utama pada karsinoma sel kecil dan
tatalaksana tingkat lanjut pada pada pasien kanker paru jenis
karsinoma bukan sel kecil. Kemoterapi karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)
adalah salah satu jenis pengobatan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
yang digunakan pada pasien kanker Aceh tahun 2017-2020.
paru. Kemoterapi dilakukan untuk
membunuh sel kanker dengan obat anti METODE PENELITIAN
kanker yang harus dievaluasi setelah
dua hingga tiga siklus kemoterapi atau Jenis penelitian ini adalah
bahkan empat hingga enam siklus analitik observasional dengan desain
dengan jarak setiap siklus adalah 21 cross sectional. Penelitian ini melihat
hingga 28 hari dan sebelum melakukan korelasi hubungan antara jumlah siklus
kemoterapi dokter harus memastikan kemoterapi dan performance status
histologi dari sel kanker apakah pasien kanker paru jenis karsinoma
karsinoma sel kecil (KPKSK) atau bukan sel kecil di RSUD dr. Zainoel
karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK). Abidin Banda Aceh Tahun 2017-2020.
(8)
Kemoterapi memiliki efek samping Pengumpulan data penelitian
dapat berupa perburukan pada status dilakukan sejak 2 September- 17
biologis, fisik, sosial, status fungsional September 2021.
pasien serta performance status pasien. Populasi sampel pada penelitian
(7) ini adalah pasien kanker paru jenis
Informasi mengenai hubungan karsinoma bukan sel kecil dan
siklus kemoterapi terhadap menjalani kemoterapi di RSUD dr.
performance status berdasarkan ECOG Zainoel Abidin. Sampel dalam
pada pasien kanker paru jenis penelitian ini dipilih dengan metode
karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) Non Probability Sampling yaitu total
di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda sampling. Data yang digunakan dalam
Aceh belum banyak diketahui. Di pada penelitian ini merupakan data
Provinsi Aceh sendiri, khususnya di sekunder dengan menggunakan rekam
Rumah Sakit Umum Daerah dr. medis pasien.
Zainoel Abidin Banda Aceh yang Analisa data dilakukan secara
merupakan rumah sakit rujukan univariat dan bivariat. Analisa
daerah, informasi mengenai hubungan univariat dilakukan terhadap variable
siklus kemoterapi terhadap dari hasil penelitian menghasilkan
performance status berdasarkan ECOG distribusi frekuensi dari tiap variable
pada pasien kanker paru jenis yang diteliti meliputi usia, jenis
karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) kelamin, diagnose, TNM staging,
di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda stadium kanker paru, siklus yang
Aceh belum banyak diketahui dijalani pasien, performance status
dikarenakan belum pernah dilakukan pasien setiap siklus yang dijalani, dan
penelitian mengenai hubungan regimen kemoterapi yang digunakan.
tersebut. Berdasarkan latar belakang Sedangkan analisa bivariat
yang telah diuraikan di atas, maka digunakan untuk menilai korelasi
peneliti untuk meneliti tentang hubungan antara jumlah siklus
hubungan siklus kemoterapi terhadap kemoterapi yang dijalani pasien dan
performance status berdasarkan ECOG performance status pasien yang akan
dibuktikan menggunakan uji statistic Karakteristik pasien kanker paru
Spearman Rank (p<0,05). jenis karsinoma bukan sel kecil
berdasarkan usia didapatkan bahwa
HASIL PENELITIAN jumlah usia subjek penelitian
terbanyak adalah pada usia >40 tahun
Berdasarkan penelitian yang yaitu 152 pasien dengan persentase
telah dilakukan menggunakan data 92,7% dengan rentang usia terbanyak
sekunder berupa rekam medis pasien adalah 51-60 tahun yaitu 69 subjek
didapatkan total pasien kanker paru (42%).
jenis karsinoma bukan sel kecil yang Pada penelitian Edi Saputra
menjalani kemoterapi adalah sebanyak Saksari, dengan sampel penelitian
164 pasien yang memenuhi kriteria sebanyak 22 penderita kanker paru
inklusi dan eksklusi. disebutkan pasien terbanyak terdapat
pada usia >40 tahun sebanyak 19
KARAKTERISTIK PASIEN pasien (86,6%) sedangkan usia <40
tahun adalah 3 pasien (13,4%).(9) Hal
Berdasarkan hasil penelitian, ini sesuai dengan penelitian Adam
maka diperoleh distribusi frekuensi Szpechcinski, rata-rata usia pasien
karakteristik subjek penelitian kanker paru jenis karsinoma bukan sel
berdasarkan usia dan jenis kelamin kecil adalah 49 hingga 88 tahun.(10)
dapat dilihat pada table 1. Hal ini menggambarkan bahwa
seiring dengan bertambahnya usia,
Tabel 1. Distribusi frekuensi kejadian kanker akan mengalami
karakteristik subjek penelitian peningkatan resiko secara signifikan.
berdasarkan usia dan jenis kelamin Puncaknya ketika memasuki usia
pasien. menopause yaitu pada usia 50 tahun.(11)
Berdasarkan jenis kelamin
TOTAL didapatkan bahwa jenis kelamin laki-
USIA (Tahun)
F (n) P (%) laki menduduki lebih dari setengah
21-30 5 3% jumlah total subjek yaitu 85% atau
31-40 7 4% sebanyak 141 pasien.
41-50 25 15% Hal ini sejalan dengan penelitian
51-60 69 42% lainnya yaitu penelitian Adam
Szpechcinski, dkk terdiri dari 37
61-70 43 26%
pasien atau sebesar 56% pasien kanker
71-80 14 8% paru jenis karsinoma bukan sel kecil
81-90 1 1% adalah laki-laki.(10) Penelitian Naseer
TOTAL 164 100% Ue Din Shah, dkk sebanyak 68%
JENIS pasien kanker paru jenis karsinoma
KELAMIN bukan sel kecil adalah laki-laki.(11) Dan
Laki-laki 139 85% menurut penelitian Ting Zhang, dkk
Perempuan 25 15% pada studi retrospektif yang terdiri dari
TOTAL 164 100% 381 pasien pada tahun 2012-2014.
Perbandingan kejadian kanker paru
jenis karsinoma bukan sel kecil pada
laki-laki dan perempuan adalah 286/95 TOTAL 164 100
pasien.(12) PERFORMANC
Hal ini diperkirakan terjadi E STATUS
karena tingginya prevalensi merokok NORMAL 95 58%
pada laki-laki dibandingkan MENURUN 66 40%
perempuan secara global. Dan dilihat MENINGKAT 3 2%
dari faktor risiko khas untuk kanker
TOTAL 164 100%
paru-paru termasuk merokok
REGIMEN
tembakau, riwayat keganasan keluarga,
KEMOTERAPI
penyakit paru-paru sebelumnya, dan
Cisplatin,
paparan asap rokok, radon, asbes, 5 3%
Docetaxel
arsenik, polutan udara, atau karsinogen
Carboplatin,
pekerjaan adalah salah satu penyebab 71 43%
Paclitaxe
perbedaan kejadian kanker tersebut.
Carboplatin,
Subtipe yang berbeda dari kanker 30 19%
Gemcitabine
paru-paru memiliki epidemiologi yang
Carboplatin,
berbeda dan prognosis yang berbeda. 51 31%
Navelbine
Pada tabel 2 dipaparkan
Cisplatin,
karakteristik pasien berdasarkan 2 1%
Vinoralbin
diagnosa dan pilihan pengobatan.
Lain-lain 5 3%
Tabel 2. Distribusi frekuensi pasien TOTAL 164 100%
kanker paru jenis karsinoma bukan sel
kecil berdasarkan diagnosa dan pilihan Distribusi kejadian kanker paru
pengobatan. jenis karsinoma bukan sel kecil yang
disajikan pada Tabel 4.3 menunjukkan
JENIS SEL bahwa 83% subjek penelitian
F (n) P (%) terdiagnosa kanker paru jenis
KANKER
Adenocarsinoma 28 17% Squamous Cell Carcinoma atau
Squamous Cell sebanyak 137 pasien dan 17% subjek
136 83% terdiagnosa Adenocarsinoma. Hal ini
Carcinoma
sejalan dengan paparan pada jurnal
TOTAL 164 100%
Respirologi Indonesia, yang
STADIUM
memaparkan distribusi histologi pasien
KANKER
kanker paru yaitu sebanyak 28,4% atau
I 0 0 3500 subjek didiagnosa
II 10 6% Adenocarsinoma, 31,8% atau 3920
III 48 29% subjek didiagnosa Squamous Cell
IV 106 65% Carcinoma, dan 6,24% atau sebanyak
TOTAL 164 100% 768 subjek didiagnosa Large Cell
SIKLUS Carcinoma.(13)(14) Hal ini dapat terjadi
KEMOTERAPI karena perbedaan daerah mutasi sel
2 SIKLUS 6 4% kanker yang disebabkan oleh
3 SIKLUS 8 5% perkembangan rokok di dunia.
4 SIKLUS 150 91%
Berdasarkan Tabel 2 diketahui Dan untuk distribusi frekuensi pasien
bahwa 65% atau sebanyak 108 subjek kanker paru jenis karsioma bukan sel
pertama kali terdiagnosa pada stadium kecil berdasarkan pilihan pengobatan
IV, 29% pada stadium III, 6% pada yang terdapat pada tabel 2 diketahui
stadium II, dan 0% pada stadium I. bahwa sebanyak 72 subjek (43%)
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui diberikan Carboplatin, Paclitaxe
bahwa 65% atau sebanyak 108 subjek sebagai regimen kemoterapi, 31%
pertama kali terdiagnosa pada stadium subjek diberikan Carboplatin,
IV, 29% pada stadium III, 6% pada Navelbine, dan hanya 1% subjek yang
stadium II, dan 0% pada stadium I. diberikan regimen kemoterapi
Karakteristik pasien kanker paru Cisplatin, Vinoralbin. Regimen lain-
jenis karsinoma bukan sel kecil lain yang digunakan dokter dalam
berdasarkan jumlah siklus kemoterapi pemberian kemoterapi antara lain
yang dijalani pasien pada tabel 2 Bondronat; Docetaxel, Cisplatin, 5-
memaparkan bahwa sebanyak 150 Fluorouracil; Brexel, Cisplatin, 5-
subjek atau 91% subjek penelitian Fluorouracil; Gemcitabin, Kemobin;
mengikuti kemoterapi hingga siklus ke dan Belotaxel.
4. Hal ini disebabkan karena Carboplatin, Paclitaxe adalah
perubahan pada kualitas hidup pasien regimen yang paling banyak
dan perubahan pada performance digunakan. Hal ini sejalan dengan
status pasien di setiap siklusnya. Pada penelitian Cesare Gridelli, dkk
pasien kanker paru jumlah siklus memaparkan bahwa
kemoterapi sangat berpengaruh pada Paclitaxel/carboplatin berkhasiat dan
kualitas hidup pasien. Pasien yang dapat ditoleransi pada pasien 70 tahun
tidak mengikuti siklus kemoterapi dengan NSCLC skuamosa. Hasil ini
hingga siklus ke IV dapat disebabkan didasarkan pada analisis sebelumnya,
karena perburukan performance status, yang menunjukkan bahwa
pasien lost follow up atau disebabkan paclitaxel/carboplatin efektif untuk
karena pasien telah meninggal.(15) subkelompok pasien yang sulit diobati.
Pada tabel 2 diketahui bahwa Pada penelitian ini penggunaan
karakteristik pasien kanker paru jenis Carboplatin, Paclitaxe juga
karsinoma bukan sel kecil berdasarkan dihubungkan dengan performance
performance status pasien yaitu 57% status dan usia pasien. Dimana pasien
subjek penelitian atau sebanyak 95 usia 60 tahun sebanyak 19 subjek
pasien yang menjalani kemoterapi memiliki performance status 0 dan
hingga siklus ke 4 memiliki sebanyak 91 subjek memiliki
performance status yang normal. 40% performance status 1. Pasien dengan
dengan performance status menurun, usia 65 tahun sebanyak 12 subjek
yakni dari performance status 1 ke 2. memiliki performance status 0 dan
Dan hanya 2% terjadi peningkatan sebanyak 58 subjek memiliki
performance status dari 2 ke 1. Hal ini performance status 1 dan pasien
dapat terjadi dipengaruhi oleh dengan usia 70 tahun sebanyak 8
beberapa faktor antara lain usia, jenis subjek memiliki performance status 0
kelamin, perokok, stadium kanker, dan dan 22 subjek memiliki performance
dilihat dari metastase kanker pasien. status 1. Artinya performance status
pasien apabila menggunakan performance status. Subjek dengan
Carboplatin, Paclitaxe masih performance status normal sebanyak
dikatakan baik terhadap peningkatan 95 pasien dengan persentase 57%.
usia pasien.(16) 32% pasien dengan penurunan
Penelitian Nathan R. Foster performance status dan 2% mengalami
MS, dkk melakukan 10 percobaan peningkatan performance status.
dengan subjek sebanyak 2.855 pasien. Sedangkan pada pasien yang menjalani
Dengan hasil rata-rata OS dan PFS 3 siklus kemoterapi sebanyak 8 subjek
adalah 9,8 bulan dan 5,9 bulan.(17) Dan mengalami penurunan performance
pada penelitian Hiraoki Akamatsu, dkk status. Lalu, 3% penurunan
memaparkan bahwa PFS rata-rata performance status pada subjek yang
pasien kanker paru jenis karsinoma menjalani 2 siklus. Dan dilihat dari
bukan sel kecil adalah 12 bulan dan total siklus pasien dan juga nilai
rata-rata OS pasien adalah 39 bulan. performance status pasien sebanyak
Dengan Carboplatin + Paclitaxel, 57% dengan performance status
Cisplatin + S-1, dan Cisplatin normal, 41% mengalami penurunan
+Vinorelbine..(18) performance status dan hanya 2%
pasien yang mengalami peningkatan
Hubungan Siklus Kemoterapi performance status.
Terhadap Performance Status Pada Performance status dikatakan
Pasien Kanker Paru Jenis normal apabila bernilai 0 dikarenakan
Karsinoma Bukan Sel Kecil pasien masih dapat melakukan semua
aktivitas fisik tanpa batasan. Dikatakan
Uji statistik berdasarkan korelasi menurun apabila terjadi perubahan
spearman rank digunakan untuk nilai performance status pasien dari 0
menganalisa hubungan antara jumlah ke 1 atau 1 ke 2, hal ini terjadi karena
siklus kemoterapi terhadap semakin menurunnya performance
performance status pasien di RSUD status pasien maka akan semakin
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. memburuk kualitas hidupnya.
Berikut adalah hipotesa untuk uji Sedangkan performance status pasien
korelasi spearman rank dikatakan meningkat apabila skor
Jika p<0,05 maka Ho ditolak Ha ECOG yang didapatkan adalah dengan
diterima nilai 2 ke 1 atau 1 ke 0. Dikarenakan
Jika p>0,05maka Ho diterima Ha adanya perbaikan aktifitas fisik yang
ditolak dapat dilakukan pasien.
Maknanya : Pada hasil uji statistik
Ho:Tidak terdapat hubungan antara dengan metode spearman,
variabel dependen dengan variabel didapatkan P value <0,05 dan R
independen 0,367 yang menandakan bahwa
Ha: Terdapat hubungan antara variabel terdapat hubungan antara jumlah
dependen dengan variabel siklus kemoterapi terhadap
independen performance status berdasarkan
Data pada Tabel 3 menunjukkan ECOG pada pasien kanker paru
subjek yang menjalani 4 siklus jenis karsinoma bukan sel kecil di
kemoterapi memiliki perubahan RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh tahun 2017-2020 dan Apabila performance status
dengan nilai koefisien pasien baik maka siklus
korelasinya rendah. Dan tidak ada kemoterapi dapat dilanjutkan
teori yang secara langsung hingga siklus ke 6 namun apabila
menyebutkan hubungan antara terjadi perburukan maka
siklus kemoterapi dengan kemoterapi harus
performance status pasien. dipertimbangkan untuk
Namun nilai performance status dilakukan. Hal ini dilakukan
dapat dijadikan outcome dari untuk mengurangi efek samping
pasien kanker paru jenis obat kemoterapi terhadap pasien.
karsinoma bukan sel kecil.

Tabel 3. Hubungan Siklus Kemoterapi Terhadap Performance Status Pasien

PERFORMANCE STATUS
JUMLAH
NORMAL MENURUN MENINGKAT
SIKLUS
F (n) P (%) F (n) P (%) F (n)

1 0 0 0 0
2 0 0 5 3%
3 0 0 8 5%
4 95 57% 53 32%
TOTAL 95 57% 66 41%
KESIMPULAN meninggal dan lost follow
up.
Setelah dilakukan pengumpulan 2. Dikarenakan penilaian
dan analisa data, peneliti mendapatkan performance status
beberapa kesimpulan sebagai berikut. merupakan penilaian yang
1. Dari 164 pasien kanker paru subjektif maka perlu
jenis karsinoma bukan sel dilakukan persamaan
kecil yang dijadikan sampel persepsi agar tidak terjadi
penelitian, sebanyak 91% perbedaan dalam penilaian
diantaranya mengikuti performance status pasien
hingga siklus kemoterapi ke dan dapat dicatat secara
4 yang nantinya akan lengkap pada rekam medis
berpengaruh kepada pasien.
peningkatan dan penurunan 3. Diharapkan pihak RSUD
performance status pada dr. Zainoel Abidin dapat
pasien. meningkatkan sistem
2. Sebanyak 57% pasien kanker pendataan rekam medis
yang menjalani siklus sehingga memudahkan
kemoterapi hingga siklus ke peneliti dalam proses
4 memiliki performance pengumpulan data
status yang normal dan 41% penelitian.
pasien mengalami penurunan 4. Diharapkan dapat
performance status. digunakan pemerintah
3. Terdapat hubungan yang daerah dalam pendataan
bermakna antara siklus pasien kanker paru di
kemoterapi terhadap Aceh.
performance status 5. Diharapkan data pasien
berdasarkan ECOG pada kanker paru di RSUD dr.
pasien kanker paru jenis Zainoel Abidin dapat
karsinoma bukan sel kecil di dijadikan sebagai
RSUD dr. Zainoel Abidin penambahan data nasioanl.
Banda Aceh dengan nilai
P<0,05 dan R 0,367.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
1. Sung H, Ferlay J, Siegel RL,
Berdasarkan penelitian yang Laversanne M, Soerjomataram I,
telah dilakukan, peneliti memberikan Jemal A, dkk. Global cancer
saran sebagai berikut. statistics 2020: GLOBOCAN
1. Diharapkan dapat estimates of incidence and
mencantumkan data mortality worldwide for 36
apakah pasien mengikuti cancers in 185 countries. CA
siklus kemoterapi secara Cancer Journal Clinic.
lengkap atau bahkan 2021;71(3):209–49.
2. Barta JA, Powell CA, circulating miR-504 in plasma
Wisnivesky JP. Global is associated with EGFR
Epidemiology of Lung Cancer. mutation status in non-small-
Annals of Global Health. cell lung carcinoma patients.
2019;85(1):1–16. Cellular Molecul Life Science.
2019;76(18):3641–56.
3. World Health Organization.
Cancer Insiden in Indonesia. 12. Parva Kiran Bhatt, Ibtihaj
International Agency Research Fughhi, Sanjib Basu, Mary J,
Cancer. 2020;858:1–2. Allen Borgia, Philip D B.
Mature, Real World
4. Pangribowo S. Beban Kanker di Progression-Free Survival
Indonesia. Pusat Data dan (PFS) And Overall Survival
Informasi Kemeterian Kesehat (OS) Milestones In Stage IV,
Republik Indonesia. 2019;1–16. Non-Squamous, Non-Small Cell
5. Malhotra J, dkk. Risk Faktors Lung Cancer Patients
For Lung Cancer Worldwide. (Nsqnsclc) Treated With First
Europe Respirology Journal. Line Pemetrexed
2016;48(3):889–902. (Pem)/Platinum (Plat) Followed
By Pem+/- Bevacizumab (Bev).
6. Anwar J, Elisna S, Hudoyo A. Journal Clinic Oncology.
Kemoterapi Kanker Paru. 2019;37(15).
Polymer. 2019;1712–23.
13. Zhang T, Shi W, Tian K, Kong
7. Setiawan D. The Effect of Y. Chaperonin Containing T-
Chemotherapy in Cancer Complex Polypeptide 1 Subunit
Patient To Anxiety. Journal 6A Correlates With Lymph
Major 2015;4(4):94–9. Node Metastasis, Abnormal
8. Komite Penanggulangan Kanker Carcinoembryonic Antigen And
Nasional. Pedoman Nasional Poor Survival Profiles In Non-
Pelayanan Kedokteran Kanker Small Cell Lung Carcinoma.
Paru. 2017. 7. World Journal Surgical
Oncology. 2020;18(1):1–10.
9. Saksari ES. Karakteristik
penderita kanker paru di ruang 14. Fariha Ramadhaniah, Desy
rawat inap kanker RSUD Dr. Khairina, Dian Triana
Zainoel Abidin Banda Aceh Sinulingga, Evlina Suzanna
Tahun 2013. Banda Aceh: 2014. AM. Gambaran Pasien Kanker
Paru di Rumah Sakit Kanker
10. Sugiyono. Statistika Untuk Dharmais (RSKD) Tahun 2008-
Penelitian. Bandung: CV 2012. Respirologi Indones
Alfabeta; 2016. 2019;39(1):44–53.
11. Szpechcinski A, Florczuk M, 15. Katharina Sintia Mariani. Profil
Duk K, Zdral A, Rudzinski S, Penggunaan Obat Sitostatika
Bryl M, dkk. The expression of Pada Pasien Kanker Rawat Inap
Yang Menjalani Kemoterapi Di
RSUD PROF. Dr. W. Z.
Johannes Kupang Tahun 2018.
2018;9–16.
16. T.-Y. D. Cheng, S. M. Cramb,
P. D. Baade, D. R. Youlden, C.
Nwogu and MER. The
International Epidemiology Of
Lung Cancer: Latest Trends,
Disparities, And Tumor
Characteristics. Thoracal
Oncology. 2016;11(10):1653–
71.
17. Darcy Lewis. A Long-Term
Survival Picture Emerges as
Follow-up Data From NSCLC
Trials Mature. Target Therapy
Oncology. 2020;9(16):24.
18. Foster NR, Renfro LA, Schild
SE, Redman MW, Wang XF,
Dahlberg SE, dkk. Multitrial
Evaluation Of Progression-Free
Survival As A Surrogate End
Point For Overall Survival In
First-Line Extensive-Stage
Small-Cell Lung Cancer.
Journal Thoracal Oncology.
2015;10(7):1099–106.

Anda mungkin juga menyukai